[Waktu penyelesaian Quest Utama : 3 hari 8 jam 30 menit][Waktu penyelesaian Sub Quest : 3 hari 8 jam 10 menit] “Apa kau berhasil mendapatkan uang taruhan itu, Dave?” tanya Davis ketika melihat Dave tengah bediri di dekat gang kecil.“Temanku, Davis.” Dave semringah. “Aku senang karena kau selamat. Aku benar-benar mengkhawatirkanmu.”“Kau sepertinya lebih mengkhawatirkan uang taruhanmu.” Davis terkekeh.Dave tertawa. “Kau adalah hal kedua yang aku khawatirkan, Bung. Aku takut kau berbohong padaku dan aku takut kau celaka karena para berandalan itu.”Davis dan Dave berjalan di trotoar.“Aku berhasil lolos dari mereka. Aku juga melihatmu saat kau keluar dari gang. Kau pelari yang sangat baik.”Davis dan Dave memakai penyamaran untuk mengelabui para berandalan. Mereka memilih jalur berbeda dengan semalam meski harus mengambil jalan memutar.Davis berhenti ketika melihat Romeo, Gabriel, Joseph, dan Paul di dalam mobil yang melaju ke arah jembatan Wessel. “Ke mana mereka akan pergi?”“A
[Waktu penyelesaian Quest Utama : 3 hari 8 jam 5 menit][Waktu penyelesaian Sub Quest : 3 hari 7 jam 45 menit]Davis langsung melesat maju ke arah Ricky, melayangkan tendangan samping sebagai serangan pembuka. Di saat yang sama, Ricky juga melayangkan tendangan samping. Kedua tendangan itu saling beradu di titik yang sama. Davis merasakan perih yang menjalar hingga nyaris terjengkang, sedang Ricky tersenyum ketika melihat Davis kesakitan.Ricky melesatkan tendangan ke arah dada, tetapi Davis bisa menghindar dan merenggangkan jarak. Para penonton seketika bersorak heboh. Beberapa di antara mereka berdiri, memegang uang di tangan mereka, meneriakkan nama Ricky.Romeo, Gabriel, Joseph, dan Paul terkejut ketika melihat aksi Davis.“Davis pasti mendapatkan uang dari hasil pertandingan murahan ini. Dia juga pasti melakukan pekerjaan kotor seperti bergabung dengan para berandalan,” ujar Romeo ketus, “selain pekerjaan kasar, tidak ada lagi pekerjaan yang bisa dia lakukan.”“Kau benar, Romeo
“Apa pria itu yang melemparkan batu padaku?” Davis bergumam. “Jika benar, ada seseorang yang tidak ingin aku menang.”“Apa kau sedang berdoa pada Tuhan?” Ricky tertawa. “Kalau pun Tuhan ada, Dia belum tentu mau menolongmu.”“Ricky kesulitan mematahkan tanganku karena satu tangannya menekan kepalaku ke tanah. Dia berencana untuk mematahkan tanganku lebih dulu, lalu menempatkan satu tangannya ke leherku untuk membuatku tidak sadarkan diri. Kunciannya tidak sekuat Tonny. Aku bisa lepas dari kunciannya,” lirih Davis.Davis berhenti berontak, menahan kesakitan ketika Ricky semakin menekan kepalanya ke tanah dan meremas kuat tangannya. Darah mengalir dari luka di tangan dan lehernya.“Menyerahlah sebelum aku benar-benar mematahkan tangan dan kakimu.”Davis mengamati bawah tribun dengan saksama, mencari keberadaan pria yang melemparkan batu tadi. Ia mendapati seorang pria yang cukup jauh dari penonton lain, bersiap dengan ketapel. Cahaya dari tiang besar membantunya melihat pria itu lebih je
“Lepaskan tangan kotormu dariku!” Rebecca menarik tangannya dari tangan Davis, menepuk-nepuk tangannya seperti baru saja terkena kotoran. Ia merasakan pipinya memanas ketika Davis menatapnya. Apa yang sebenarnya terjadi padanya?Rebecca mendekat pada Romeo, Gabriel, Joseph, dan Paul, memutar bola mata. “Aku pasti sudah gila. Bagamana mungkin aku terpesona dengan sampah seperti Davis?”Romeo menatap Davis kesal. “Kami tidak akan berterima kasih padamu, Davis. Kami tidak pernah meminta bantuanmu. Kau datang tanpa persetujuan kami.”“Jangan bermimpi kami akan berterima kasih padamu,” sambung Gabriel.Davis mengepalkan tangan erat-erat, mengembus napas panjang. Mereka sama sekali tidak berubah, padahal ia sudah menolong mereka dari kejahatan Ethan dan para berandalan. “Aku tidak membutuhkan ucapan terima kasih dari kalian karena aku tahu kalian tidak memilikinya. Kalian sebaiknya segera pergi dari tempat ini. Bayi-bayi seperti kalian hanya akan membuatku kerepotan.”“Siapa yang kau panggi
[Ding][Sub Quest (1) sudah dibuat][Tingkat kesulitan : Normal][Sub Quest : Mengungkap Identitas Para Pecundang][Durasi Quest : 1 Hari 6 Jam][Hadiah : 10 exp + $100.000]“Quest baru?”Davis tersenyum, mengamati informasi sub quest saksama. “Tepat seperti yang aku pikirkan. Sub quest bisa muncul saat sub quest lain sedang berlangsung, tapi hal itu tidak berlaku untuk quest utama.”“Waktu berakhirnya sub quest ini adalah sekitar jam empat sore. Aku memiliki banyak waktu, tapi aku memiliki sedikit informasi mengenai para pecundang itu.”Davis menoleh pada ponselnya. “Aku beruntung karena memiliki Dave. Dia pasti bisa membantuku dengan memberikan informasi penting.”Davis melajukan mobil ke jalan raya setelah mengirimkan pesan pada Dave. Ia melihat beberapa berandalan di seberang jalan, keluar masuk gang. “Mereka masih mencariku.”Davis mulai keluar dari pusat kota. Jalan raya mulai lengang dari pejalan kaki dan lalu lalang mobil. Serangga malam tampak mengerumuni lampu jalan. Seekor
Tonny terkejut saat melihat Davis. Ia mengamati para berandalan yang semakin mendekat, membuka pintu dengan terburu-buru, memasuki mobil. “Sialan! Kenapa aku harus bertemu denganmu?”Davis memacu mobil dengan sangat cepat, melirik para berandalan yang mengejar mobil. “Siapa mereka dan kenapa mereka mengejarmu?”Tonny mengendalikan napas yang terengah-engah, mengamati jalan. Para berandalan sudah tidak terlihat lagi.“Kau belum menjawab pertanyaanku, Tonny.” Davis menoleh pada Tonny. “Aku bisa membawamu kembali ke para berandalan itu jika kau tidak menjawab pertanyaanku.”“Mereka ingin menghabisiku,” jawab Tonny.“Apa mereka suruhan dari para pecundang?”Tonny menoleh pada Davis. “Kau mengetahui mengenai para pecundang itu?”Davis mengangguk. “Temanku Dave memberitahuku setelah ada seseorang yang melemparkan batu padaku ketika aku bertanding dengan Ricky. Saat aku dalam perjalanan pulang, aku bertemu dengan Ricky yang sedang dikejar-kejar oleh para berandalan. Ricky mengatakan soal The
Keesokan harinya, selepas pulang dari belajar bisnis, Davis pergi ke rumah sakit untuk memeriksa keadaan Ricky. Pria itu masih terbaring di ranjang, tertidur pulas dengan kondisi yang lebih baik dari sebelumnya.Davis menghubungi Dave untuk menemaninya pergi ke markas The Street Boss, tetapi Dave tidak membalas pesan dan mengangkat panggilannya. Davis tidak punya pilihan selain mengajak Ricky. Pria botak itu pasti mengetahui soal markas The Street Boss.“Aku tidak tega membangunkan Rikcy, tapi aku butuh seseorang untuk membantuku pergi ke markas The Street Boss. Dia adalah pilihan keduaku setelah Dave.”Davis mencipratkan air ke wajah Ricky. “Bangunlah.”Ricky tetap tertidur, mengubah posisi menjadi menyamping.Davis menuangkan segelas air pada wajah Ricky. “Bangunlah pemalas.”Ricky mengerjapkan mata beberapa kali, menggeleng pelan. Ia dengan cepat duduk, menatap sekeliling, mengusap wajah berkali-kali. “Sialan! Kenapa kau membangunkanku? Aku baru saja bermimpi berada dalam satu kama
Davis terdiam sejenak. “Majikanku mengawasiku dari jauh. Dia bisa memerintahkan pasukannya untuk mencarimu dan menghabisimu dengan mudah.”“Sialan! Siapa sebenarnya majikanmu dan apa pekerjaannya? Dia terdengar seperti orang yang sangat hebat.” Ricky memakai jam tangan. “Kau harus mengenalkannya padaku nanti.”“Kau bisa menganggap penyusupan ke markas The Street Bos sebagai ujianmu. Majikanku akan menilai kinerjamu. Jika kau pantas, dia akan merekrutmu.”“Aku jadi lebih bersemangat untuk membantumu, Brengsek!” Ricky tertawa. “Kau seharusnya mengatakan hal ini lebih awal.”Davis dan Ricky melakukan penyamaran, keluar dari mobil. Mereka berjalan secepat mungkin, melewati pepohonan dan rumput-rumput liar setinggi perut pria dewasa, mengawasi sekeliling.Davis menekan sebuah tombol di jam tangan. Sebuah informasi seketika muncul di layar. “Tidak ada kamera CCTV di sekitar tempat ini. Itu berarti keberadaan kita tidak akan diketahui oleh para bawahan The Street Boss.”“Sialan, aku menjadi
“Selamat datang di ruanganku!” teriak seorang pria sembari tersenyum riang. Pria itu memangku dua ekor kucing di tangan kiri dan kanan. Puluhan kucing berkeliaran di ruangan, saling bertengkar, mengeong, tertidur, dan berlarian ke berbagai tempat. Ruangan terlihat sangat kontras dengan kondisi gedung yang menyeramkan. Ruangan ini sangat terang dengan warna merah dan emas. Sebuah lampu gantung besar berada di langit-langit ruangan. Beberapa rumah dan mainan kucing berada di sisi kiri ruangan, sedangkan sofa, televisi, lemari-lemari, dan kolam renang berada di sebelah kanan. Daniel, Chris, dan Adrian mengamati keadaan sekitar, masih berdiri di tempat mereka. Daniel mengamati pria berkemeja warna-wani di depannya. Ia mengira jika pemimpin orang-orang bertopeng itu adalah seorang pria besar, tinggi, bertato, dan bertampang menyeramkan. Akan tetapi, pria itu justru seperti pria kutu buku dan penyayang binatang. “Senang bertemu dengan Anda.” Aaron meletakkan kedua kucing di lantai, men
Dariel memasuki rumah bersama para pengawalnya. Hujan semakin mengguyur deras di luar. Petir berkali-kali menyambar dan angin semakin kencang hingga beberapa ranting terlempar ke jendela. Suasana ruangan sangat hening, berbeda dengan suasana hari Dariel yang tegang.Dariel menempuh perjalanan hingga berjam-jam untuk di pulau ini. Ia memastikan semuanya dengan sebaik mungkin. “Aku sangat mengkhawatirkan keadaan ayah sekarang, tetapi ayah memintaku untuk melakukan ini. Aku tidak boleh mengecewakannya,” gumamnya.Dariel berusaha fokus dan tenang untuk menyelesaikan misi. Daniel memintanya untuk bertemu dengan seseorang. Pencarian orang itu tidaklah mudah, apalagi Mario berkali-kali tidak sadarkan diri di ruangannya. Selain itu, ia dan Daniel harus waspada terhadap Daniel, Deric, maupun anggota keluarga lain.Dariel mengembus napas panjang, berusaha mengendalikan diri untuk tetap tenang. Ia mengepalkan tangan erat-erat saat pikiran buruk mendadak muncul. Ia sering kali membayangkan Daniel
[Nama Host: Davis] [Keluarga: Miller] [Status Pewaris: Level 36 (3110/3500)] [Health Point: 54/54] [Kekuatan: 54 | Pertahanan: 55 | Kecerdasan: 53 | Kelincahan: 54] [Money Power: $30.327.000.000]Hujan mengguyur sejak sore. Udara menjadi lebih dingin dibandingkan biasanya. Kilat terlihat beberapa kali di langit.Davis berada di dalam kamar, mengamati hujan dari jendela. “Dua belas hari berlalu dengan cepat bagiku. Hal ini berbeda sekali saat aku masih tergabung dalam aliansi.”“Tuan Henry dan aliansi bersiap untuk menangkap Logan dan Ludwig dalam dua hari lagi. Logan dan Ludwig juga bersiap untuk melakukan serangan. Kedua pihak mempersiapkan rencana mereka dengan sebaik mungkin.”Davis menutup jendela, duduk di sofa. “Ludwig tidak mendatangi Lucas setelah hari itu. Dia fokus untuk menyempurnakan persiapan. Meski aku sudah tahu rencana mereka dan memberi tahu rencana itu pada Tuan Henry, tetapi aku menduga ada hal yang tidak terduga yang bisa terjadi.”Davis mengembus napas panj
Hujan mengguyur sejak beberapa jam lalu. Davis berada di kamar, mengingat pertemuan dengan Mike Stormy beberapa jam lalu. Ia membuka layar hologram, tercenung selama beberapa waktu. “Sesuai dugaanku, Mike Stormy mencurigaiku membangun bisnis dengan modal dari para berandal. Selain itu, dia memerintahkan bawahannya untuk mencari informasi tentangku. Sayangnya, dia tidak akan mendapatkan apa pun. Aku pun juga belum mengetahui asal-usulku hingga sekarang.” “Aku sudah mencari informasi mengenai Mario, tetapi sistem tidak memberikan informasi apa pun. Mario tampaknya adalah orang yang masuk dalam daftar orang berbahaya. Dia lebih berbahaya dibandingkan Mike.” “Aku masih bisa mengamati keadaan Mike, tetapi aku tidak bisa mencari informasi Mario meski sudah mencoba berkali-kali.” Davis menoleh ke jendela saat petir menggelegar. Ia melihat keadaan menjadi terang sesaat. “Meski sistem tidak memberikan jawaban, aku masih bisa bertanya soal Mario pada seseorang.” Davis bergegas keluar d
[Nama Host: Davis] [Keluarga: Miller] [Status Pewaris: Level 36 (1130/3500)] [Health Point: 54/54] [Kekuatan: 54 | Pertahanan: 55 | Kecerdasan: 53 | Kelincahan: 54] [Money Power: $30.324.050.000]Davis sedang dalam perjalanan menuju lokasi pertemuan dengan Mike. Ia mengamati kondisi pusat kota yang sangat ramai. “Sistem memberikan waktu satu jam bagiku untuk bertemu dengan Mike Stormy. Waktunya lebih lama dibandingkan dengan waktu pertemuanku dengan Daisy. Apakah itu berarti Daisy lebih berbahaya dibandingkan Mike?”Davis mengembus napas panjang, membuka layar hologram, mengamati keadaan Henry Tolando dan seluruh anggota aliansi di sebuah ruangan. “Mereka berkumpul untuk membahas kabar kematian Evan Mulikas. Mereka berencana untuk mempercepat penyerangan.”Davis mengepalkan tangan erat-erat. “Firasatku mengatakan bahwa hal buruk akan terjadi. Aku harus bersiap-siap untuk kemungkinan terburuk.”Davis melirik Sammy, Don, dan Dave sekilas. “Aku yakin Tuan Henry akan menyewa Jay d
Mario masih tercenung, mengamati gambar di tangannya. Pikirannya penuh dengan kenangan masa lalu bersama putra kecil Damian dan Dominique.Mario menatap air mata yang terus menetes membasahi kertas. Bahunya berguncang berkali-kali sampai akhirnya ia menangis terisak-isak.Mario mengawasi kamar sekilas. “Apa mungkin Davis masih hidup? Aku mengira Dylan sudah meninggal, tetapi dia ternyata masih hidup. Davis kemungkinan memang masih hidup.”Mario segera menghidupkan komputer, mencari informasi mengenai Davis. Deretan informasi seketika bermunculan di layar. “Aku mengakses informasi kependudukan negara ini dan menemukan banyak sekali pria bernama Davis.”Mario menatap gambar, mencocokkan foto dengan informasi di layar. “Daisy menyerahkan kertas ini padaku beberapa hari lalu, tetapi aku baru melihat gambar pria ini sekarang. Donald mendadak datang sehingga aku belum sempat mengeceknya.”“Jika pria itu memang Davis, maka Daisy sudah bertemu dengannya.” Mario sontak terdiam, mengepalkan tan
Hujan mengguyur deras sejak beberapa jam lalu. Ruangan makan tampak ramai oleh cerita Sarah dan Elora. Petir beberapa kali menggelegar hingga kedua anak itu menjerit ketakutan.Suasana yang ramai perlahan sepi setelah kepergian Sarah dan Elora. Davis berpindah ke ruangan utama, menonton berita di televisi. Pembawa berita tengah menyiarkan kabar ledakan bom dan kelompok teroris di ibu kota Floxia. “Aku sudah memberi tahu Tuan Henry soal penyerangan musuh pada Evan Mulikas. Akan tetapi, aku cukup mengkhawatirkan keadaan Evan Mulikas. Dia adalah sosok penting dalam aliansi. Jika dia terluka atau sampai tewas, aliansi pasti akan melemah. Logan dan Ludwig kemungkinan besar akan langsung menyerang. Jika aliansi kalah, mereka kemungkinan akan mengincarku.”Davis mengembus napas panjang, bersandar di kursi, tertawa. “Aku tampaknya terlalu berpikir berlebihan. Evan Mulikas dan pasukannya bukanlah orang-orang lemah. Dia adalah mantan kepala kepolisian Fluxton dan para bawahannya adalah orang-o
Ludwig berjalan menuju gedung, mengawasi keadaan sekeliling saksama. Ia mengabaikan para tahanan yang berkumpul di halaman.Ludwig menghubungi Logan, berjalan lebih cepat. “Bagaimana keadaan di tempat ini? Apakah musuh mencurigai keberadaanku?”Logan menamati layar-layar yang menunjukkan Ludwig dan kondisi penjara. “Tidak ada hal yang mencurigakan hingga sekarang. Akan tetapi, kau harus tetap waspada. Ingat kau hanya memiliki waktu setengah jam. Saat ini, aku masih mengunduh data sekarang.”“Aku mengerti.” Ludwig menutup panggilan, menuruni sebuah tangga. Saat tiba di lantai bawah, ia bergabung dengan para petugas kebersihan yang lain.“Para bawahan Evan Mulikas masih berkeliaran di dalam penjara dan kepolisian hingga saat ini. Mereka mengawasi Lucas, Liam, dan Levon dengan sangat ketat. Mereka bahkan tidak mengalihkan pandangan dari Paman Lando meski dia sedang sakit. Aku tidak boleh sampai tertangkap oleh mereka.”Beberapa polisi memasuki ruangan. Pemimpin mereka memberikan arahan s
[Nama Host: Davis][Keluarga: Miller][Status Pewaris: Level 36 (965/3500)][Health Point: 54/54][Kekuatan: 54 | Pertahanan: 55 | Kecerdasan: 53 | Kelincahan: 54][Money Power: $30.323.995.000]Sebastian tengah berada di sisi kolam, duduk di kursi roda. Pikirannya tertuju pada peristiwa semalam. “Davis tidak fokus dengan pertarungan. Dia tampaknya sedang memikirkan cara untuk menghadapi Logan dan Ludwig. Meski dia tidak terlibat langsung dengan dua orang itu, tetapi aku yakin dia akan turun dalam pertarungan untuk mengamankan Henry Tolando.”Sebastian menoleh ke belakang saat Sonya menghampirinya.“Apa sudah ada perkembangan dari pencarian anggota lain, Simon?” tanya Sonya sembari melirik sekeliling, memastikan keadaan aman. Ia menyimpan sebuah gelas di meja.“Grey dan Benny memberi tahuku jika mereka bertemu dengan Moses semalam. Sung dan Tora juga bertemu dengan Mathilda di lokasi berbeda. Akan tetapi, Toshi dan Taka belum bertemu siapa pun hingga saat ini. Moses dan Mathilda berak