Beranda / Pendekar / Sistem Aura (Infinity) / Episode 237: Di Atas Rasa Sakitnya Kami Tertawa Puas, Di Atas Penderitaannya Kami Bersyukur Bahagia, Kematiannya Adalah Puncak Dari Hiburan Kami!

Share

Episode 237: Di Atas Rasa Sakitnya Kami Tertawa Puas, Di Atas Penderitaannya Kami Bersyukur Bahagia, Kematiannya Adalah Puncak Dari Hiburan Kami!

Penulis: Radif
last update Terakhir Diperbarui: 2023-05-05 01:36:52

Episode 237: Di Atas Rasa Sakitnya Kami Tertawa Puas, Di Atas Penderitaannya Kami Bersyukur Bahagia, Kematiannya Adalah Puncak Dari Hiburan Kami!

Bangsa Selatan-Kelabu ....

Sebuah ruangan terang nan bersih, bersuasanakan harapan kecemasan dan berisikan segala benda-benda medis yang higienis tengah diisi oleh delapan individu.

Ruangan ini seperti sebuah kubah kaca yang dikelilingi alat-alat dengan fungsi yang sistematis dan berbahaya.

Figur wanita berpenampilan eksentrik duduk di sofa merah yang tersedia bersama tiga Auranias yang duduk di samping kiri-kanannya. Menyaksikan langsung kegiatan empat individu di depan mereka yang disekat kaca tebal; di dalam kubah kaca.

“Uhuk ...! Uhuk ...!” Batuk-batuk yang sulit dan menyakitkan Eriel muntahkan sedari tadi.

Kentara bahwa Eriel De Atria menahan derita aneh yang menggerogoti kesadarannya, wajahnya lesu pucat pasi, matanya berbungkus kesuraman, gestur duduk tegapnya penuh perjuangan untuk dipertahankan, sementara dua tangannya bergetar geti
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Sistem Aura (Infinity)   Episode 238: Di Atas Pena, Sutradara Tertawa, Menyaksikan Manusia, Mempertanyakan Sandiwara Dunia.

    Episode 238: Di Atas Pena, Sutradara Tertawa, Menyaksikan Manusia, Mempertanyakan Sandiwara Dunia.Liora menyerah. Pasalnya, Siluman Pentana tidak pernah ada di sana. Dirinya yakin, itu bukan karena informasinya yang keliru, tepatnya sang Siluman pandai dalam berkamuflase. 23:08.Di malam dingin yang terbentang bising-bising pertempuran bersama kesunyian misterius ... Liora sudah berdiri menyandarkan punggungnya pada tiang depan kelas dengan bersedekap menyilangkan tangan dalam niat menanti dua rekannya.Delapan menit setelah penantiannya yang membosankan, dua Auranias yang ditunggu pun hadir; Deus yang bicara melantur dan Kael yang tampil sehat karena menelan pil Pemulihan tipe B membuat fisiknya terlihat normal walau mantelnya tetap menggambarkan pengalaman tempur yang melelahkan. Ketika mereka saling bertemu, Liora menatap Kael dengan isyarat mempertanyakan hasilnya.Tanpa basa-basi Kael mengeluarkan selembar Kartu Penyegelan yang berpola lingkaran hitam bulat bernomor 70, di

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-05
  • Sistem Aura (Infinity)   Episode 239: Bangunkan Aku Ketika Kenyataan Tidak Lagi Menindasku.

    Episode 239: Bangunkan Aku Ketika Kenyataan Tidak Lagi Menindasku.3468 / 15 / Taurus (Musim Gugur).Bangsa Selatan-Kelabu pada kota Ikora ....19:22.Malam itu Arius kesulitan mengalihkan atensinya dengan bermain lego. Menyadari sang Mama tercinta tersiksa lebih dari sebulan rasanya tidak etis dipersepsikan baik-baik saja.Kakek neneknya (kedua orang tua Hiro Asashi) sampai hadir dalam rumah megah kepunyaan Eriel. Untuk sekarang, mereka berada di ruangan yang hangat, lantai pertama, duduk di sofa berbentuk daun pisang menemani dan menenangkan Arius. Sayang, itu berlaku sebentar. Rintihan siksa yang Mama-nya gaungkan sedari siang terlalu berat diabaikan.“Arius ...!” Sang nenek (Auranias Pingai, level 78, wanita 50 tahunan berambut cokelat yang disanggul dan berbusana hangat khas bangsa Selatan-Kelabu, bernama Usua Runium) memanggil cucunya yang lepas dari sisinya.Arius berlari ke lantai dua. Berlari menuju sebuah ruangan yang ditempati kedua orang tuanya.“KHHHHUUUUAAKH ...!”Mereka

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-09
  • Sistem Aura (Infinity)   Episode 240: Biar Alam Yang Bicara Lewat Bahasanya Yang Apa Adanya.

    Episode 240: Biar Alam Yang Bicara Lewat Bahasanya Yang Apa Adanya.3468 / 18 / Taurus (Musim Gugur).12:11.'Bruk'.Seorang wanita 30 tahunan berambut cokelat pendek baru saja tumbang dengan tanpa daya di atas ring. Sedang pria bertopi hitam (wasit) mengangkat tangan kanan Ineia menampilkan sang sosok pemenang atas duel seni beladiri Aura tipe Fundamental.Ineia tersenyum berseri-seri. Berdiri tegap di hadapan puluhan manusia.'Prok' 'Prok' 'Prok' ....Gemuruh tepuk tangan para pemirsa menyertai kemenangannya. Untungnya, busana identitas Ineia sebagai anggota militer sudah ditanggalkan sehingga tidak ada bisik-bisik sentimental disebabkan Ineia termasuk Auranias terlatih.Kael hanya tersenyum senang dengan menyelipkan dua tangan ke saku mantel kumalnya di samping ring tanpa bertepuk tangan. Kemenangan rekannya sudah dalam tebakannya yang akurat.Ineia turun dengan melompat dari ring menuju panitia guna mengambil uang hadiahnya, sebesar 2000 Kinh. Lantas membagi setengahnya pada Kael

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-09
  • Sistem Aura (Infinity)   Episode 241: Maafkan Aku Kawan, Wajahmu Terlalu Kriminal Untuk Jadi Pahlawan.

    Episode 241: Maafkan Aku Kawan, Wajahmu Terlalu Kriminal Untuk Jadi Pahlawan.3468 / 19 / Taurus (Musim Gugur).14:11.Di puncak gedung rumah medis berlantai 7 pusat kota ....Liora De Atria.Wanita berambut merah Bob itu berdiri di batas akhir gedung rumah medis bergaya tabung. Memandangi hamparan kosong beberapa puluh meter di depannya yang bisa dijadikan ruang yang cukup untuk lompat bunuh diri, melihat bangunan-bangunan tinggi yang tidak bisa sama tingginya, menyimak suara-suara kesibukan manusia, atau cakrawala yang terbungkus awan-awan warna perak yang membeku menahan suatu gempuran dari dalam dan akan pecah sebagai butiran salju. Berdiri di sana sendiri, seperti menunggu sesuatu yang tidak akan pernah ia temui. Suhu dingin disekitarnya cocok untuk keadaan hatinya. Dia berkontemplasi atas lembaran-lembaran skenario hidupnya. Kadang berpikir, mengapa orang-orang hidup terlihat mudah, mengapa dia yang harus mengalami ini-itu, mengapa rasanya keadilan tidak nyata atau ....Ingat

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-09
  • Sistem Aura (Infinity)   Episode 242: Kalau Ini Tidak Berguna, Biarlah, Biarlah Melihatnya Demikian, Apa Adanya.

    Episode 242: Kalau Ini Tidak Berguna, Biarlah, Biarlah Melihatnya Demikian, Apa Adanya.Masih terang diingatan Eriel, masa kanak-kanaknya yang digunakan untuk belajar, belajar dan belajar menggembleng diri ........Berlari-lari di bawah hujan salju, dua anak kembar 5 tahunan yang punya mata indah serupa berlian bermain riang di sisi hutan. Pedihnya suhu dingin tertahan karena busana tebal yang membungkus mereka.“GHRRROOOOAAAARR ...!” Hingga kesenangan tercuri dari mereka begitu makhluk karnivora berbulu dan bertubuh besar hadir di depan mereka. Beruang putih. Meraung dan seolah datang hendak menerkam.“Mundur Ril, biar aku yang hadapi beruang itu!” Kael memosisikan diri di hadapan Eriel dengan segenggam salju ditangan yang dimaksudkan sebagai senjata sekalian berupaya memproteksi sang adik tercinta.Beruang salju berbulu putih berjalan menghampiri kedua anak kembar itu. Menampilkan giginya yang runcing mengancam, memamerkan tatapan mata lapar dan dia entah bagaimana cukup mengerikan

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-14
  • Sistem Aura (Infinity)   Episode 243: Hiperrealitas.

    Episode 243: Hiperrealitas.3468 / 26 / Taurus (Musim Gugur).Sejauh mata memandang bangunan-bangunan rumah panggung di kota Nirvena yang artistik diputihkan oleh gugusan salju yang rontok, para orang tua mengawasi anak-anaknya supaya bermain sesuai usianya, para remaja bermain sembunyi-sembunyi di luar pengawasan orang tuanya supaya bisa menikmati kebebasan melanggar norma.“HAHAHA ....”“Ayo kenai aku!”Tawa anak-anak mengiringi permainan kejar-kejaran. Diantara mereka kebanyakan berperan sebagai tikus dan hanya satu yang berperan selayaknya kucing. Masa perdamaian yang sangat layak disyukuri dan dinikmati sesuai porsi masing-masing. Tetapi lekas tawa dan kegirangan itu berganti jadi keseriusan dan ketercengangan yang intens. Tepat ketika mendapati hadirnya satu kompi militer di tengah jalan perumahan Avua yang tiba-tiba.Ratusan serdadu militer angkatan darat yang dikomandoi seorang kapten berjalan rapi melintasi mereka menuju suatu tempat. Berbaris bersama-sama selayaknya sekum

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-14
  • Sistem Aura (Infinity)   Episode 244: Hei Bangsa Yang Megah, Bangsa Yang Kami Hadiahkan Cahaya Terang, Berdirilah Dengan Percaya Diri! Berdirilah Dengan Percaya Diri!

    Episode 244: Hei Bangsa Yang Megah, Bangsa Yang Kami Hadiahkan Cahaya Terang, Berdirilah Dengan Percaya Diri! Berdirilah Dengan Percaya Diri!3468 / 02 / Gemini (Musim Gugur).14:03.Kota Quin ....Hujan deras yang dingin membasuh tiap-tiap rumah-rumah pohon.Para pemburu Pewaris-Aura langka bergerak ke arah pusat kota. Kabarnya, mereka tidak akan membunuh satu pun Pewaris-Aura langka asalkan sudi bekerja sama.Namun, di sebuah kamar mandi toko buku, ada rintihan kecewa yang berkumandang dari pria bermantel warna kelabu. “Berengsek! Berengsek! Kenapa aku bodoh!”Seluruh lembaran uang nominal seratus Kinh dihamburkan dari kopernya. Dirobek-robeknya bahkan. Dia duduk di lantai dengan meninju-ninju lantai dan meringis sakit hati.Betapa pemuda itu tidak sakit hati, 58 Kartu Segel Siluman yang baru saja dijual pada seorang yang menawarkan uang amat besar (400.000 Kinh) rupanya merupakan uang imitasi, palsu.Kael De Rigel baru saja ditipu oleh pria berkumis tipis tak dikenal yang berlaga

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-14
  • Sistem Aura (Infinity)   Episode 245: Barangsiapa Yang Mengenal Dirinya, Harusnya Kenal Pula Dengan Setannya.

    Episode 245: Barangsiapa Yang Mengenal Dirinya, Harusnya Kenal Pula Dengan Setannya. 3468 / 05 / Gemini (Musim Gugur). Bangsa Selatan-Kelabu .... 12:22. Hiro Asashi. Pria berambut hitam berkacamata itu bekerja di kebun Anggur 3 hektare kepunyaan kelompok Eneagram dan dua mitranya. Kebun anggur yang dibungkus beberapa kubah kristal khusus yang dilengkapi teknologi canggih. Dan ia serta putranya berada di kubah nomor 5. “Ayah ... sebagai seorang non-Auranias apakah ayah tidak merasa keberatan ketika para Pewaris-Aura yang harus selalu dipatuhi? Hukum-hukum Sistem-Aura harus tidak dilanggar?” Arius mengikuti Ayah-nya dengan memainkan rubik limas. ”Selama tidak mencelakai bukan masalah.“ Hiro berkeliling menginspeksi tiap baris tanaman sekaligus membersihkannya dari benda-benda asing yang jadi sampah. Arius diminta lagi oleh Eriel supaya melihat langsung bagaimana proses ayahnya bekerja. Sekalian bercerita, belajar dan bermain banyak bersama sang ayah. ”Apa Ayah percaya tentang S

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-19

Bab terbaru

  • Sistem Aura (Infinity)   Bab 14: SISTEM AURA V.7.6 (Dewan Direksi 2).

    “HUA-HA-HA-HA ....”Bebas, lepas, mau ke mana pun, mau jadi apapun sudah dinikmatinya. Bahagia dan menderita yang bersifat nonwaktu atau bermasa, semuanya sudah dirasakan. Jadi dia sudah lama turun ke bumi lagi setelah pemrograman dimensi buatannya mentok—tidak ada lagi sesuatu yang baru yang mengasyikkan.“HAHAHAHA ....” Menertawakan orang-orang yang tenggelam dalam kesengsaraannya. “HAHAHAHA ....” Menertawakan orang-orang yang hanyut dalam kenikmatan duniawi.Atau ....Meninggalkan itu, Kharon Das'Tartia menggunakan avatar dan profil Dewan-Kesatria Seribu untuk masuk ke dalam mimpi beberapa orang dan mempermainkan mereka. Atau masuk ke dalam mimpi seorang pemuda di suatu bangsa untuk menyatakan kalau sang pemuda adalah peserta terpilih yang istimewa, sang pahlawan yang akan menyelamatkan dunia berikutnya, lalu memberikan mimpi-mimpi ajaib tentang masa lalu dan masa depan.Dan, Kharon tertawa terbahak-bahak lagi melihat banyak korban mudah dimanipulasi. Dewan-Direksi Kedua memang ho

  • Sistem Aura (Infinity)   Episode 349: Karena Perbedaan Bukan Kriminal.

    Bersenandung lagu bergenre 'psikedelik' meliputi kamar pribadi seorang ras Angelis dan benda persegi itu punya potret seorang wanita pemilik dua sayap putih bersih dengan seorang anak kecil yang bersanding dengannya. Karena bingkai foto itu memori bersama sang ibunda lagi-lagi terputar di kepala Aren. Motivasi untuk menjadi bagian pengelola dunia Aura dan melestarikan atau mengembangkan kejayaan bangsanya mestinya senantiasa memandunya ....Kendatipun keadaan dan pikirannya terus memperlihatkan betapa kegagalan jauh lebih dekat padanya seakan dia harus mengganti tujuannya. Atau ... dia tahu seharusnya tidak ada alasan tepat untuk menyerah. Seketika kehadiran Pewaris Aura Cahaya itu, pergerakannya yang berani, pengaruhnya yang sangat radikal akhirnya—terlepas dari sisi gelap Auran Cahaya yang sangat wajar—memantik kesadarannya. Mempertontonkan alangkah pentingnya suatu kemajuan ....“... perubahan dunia Aura hanya bisa terjadi kalau kekuatan kolektif menghendakinya, maka bergabunglah

  • Sistem Aura (Infinity)   Episode 348: Maaf, Tidak Ada Waktu Untuk Berhenti Berbuat Baik Dan Benar!

    3471-04-Pisces. (Musim Hujan). Seperti halnya dipukul 20:11 malam bersalju ini, akan datang sejumlah tamu kehormatan. Mereka harus membahas isu yang belakangan mulai kedengaran. Sehingga restoran bertema klasik di tengah kota Polic ini harus ditutup demi memberikan keleluasaan bagi tokoh-tokoh penting itu. ”Ahh ... selamat datang. Selamat datang, kawanku ....“Demikian bagaimana pria berkumis hitam tebal itu menyambut tiga individu yang sama-sama telah mengenakan busana hangat khas bangsa Selatan. Sebuah meja bulat kemudian mereka tempati, duduk pada kursi yang telah disediakan. Sedang para pengawal atau para loyalis mereka berdiri di belakang mereka mengamankan situasi agar kondusif.Pria botak dengan tato naga di kepalanya (seorang pejabat kota Polic, pria 41 tahunan, bernama Mavelis Du Runun), pria tunanetra berambut putih uban (seniman patung berumur 37 tahunan, bernama Naxim Run'Nuan) dan Tetua Ruruia adalah tiga tamu terhormat yang telah dinantikan sang pria berkumis hitam te

  • Sistem Aura (Infinity)   Episode 347: Kukira Hanya Aku Yang Stres, Ternyata Mereka Lebih Stres.

    Hari kini berganti diiringi bunga-bunga salju yang tertumpah dari hamparan awan-awan kelabu. Siang yang tidak cerah sama sekali itu kelihatan tidak menyehatkan ....Sementara di Penjara Makam ....Seorang sipir asyik berdiri menyaksikan berita-berita aktual dunia Aura dari sebuah televisi tabung di atas meja. Ini merupakan ruangan medis di gedung nomor Empat Penjara Makam. Ruangan bertema gotik dengan empat kasur pasien yang disekat oleh tirai-tirai nuansa kelabu dan hanya satu kasur yang diisi.Berita itu juga mengekspos Eriel bersama pergerakan Ekosistem Dunia Aura; yang bukan deklarasi perang, bukan menguasai dunia, bukan pula pemusnahan negara-negara dunia. Namun, kalimat Reformasi Ekosistem Dunia Aura itu sendiri sebetulnya sudah menjelaskan keseluruhan niat dan pekerjaan mereka ....3471-03-Pisces. (Musim Hujan). 13:12 ....Juga ... ada Ereia yang berdiri dengan raut muka serius. Ada seorang pria kurus bersetelan jas formal sebagai pengacara. Pun ada seorang wanita sebagai psik

  • Sistem Aura (Infinity)   Episode 346: Bawa Tubuhku Ibu, Aku Ingin Mati Dan Terlupakan.

    Dipertanyakan. Dipertikaikan. Dipersoalkan mengapa cara kerja Demu Runun sebagai pimpinan klan Aqoua berubah—dalam konotasi negatif. Apalagi berkenaan proyek egaliter siluman-manusia yang tidak lagi jadi perhatian utama. Pernyataan Demu tentang solusi bagi kaum Siluman adalah dengan menempatkan mereka di tempat yang cocok dan aman atau menempatkan siluman di daerah yang jarang dikunjungi manusia telah menuai pro-kontra. Itu bahkan kurang dimengerti atau diperdebatkan oleh para petinggi klan lainnya. Klan Aqoua memang tidak sama dengan klan kaum Siluman lainnya, walaupun klan Aqoua sendiri merujuk pada suatu bangsa Siluman yang bercampur dan sudah pasti tidak dapat lepas dari indikator kaum Siluman. Garis keturunan mereka telah acak; campuran genealogi manusia dengan siluman. Terlebih lagi klan Aqoua telah tercemar unsur politis dan itu belum dengan faktor eksternal lainnya. Namun, karena klan itu menuntun sejumlah proyek dan golongan individu yang tidak kecil, satu langkah sang pimpi

  • Sistem Aura (Infinity)   Episode 345: Hiduplah Seolah Kamu Baru Terlahir Kembali.

    3471-29-Cancer. (Musim Kemarau). Hari itu tiba! Ramai. Sibuk. Dijaga ketat oleh ratusan personel militer gabungan negara Barat-Daya. Antusiasmenya kentara membara. Ratusan atau bahkan ribuan individu menghadiri acara. Bukan hanya dari kalangan masyarakat jelata, tapi anggota dewan kota, kaum Siluman, para pejabat negara Barat-Daya, pedagang, anggota Party-Aura dari setiap bangsa di benua Barat hingga tokoh-tokoh masyarakat turut menghadirinya. Juga nantinya akan disiarkan oleh stasiun televisi nasional bangsa Barat-Daya atau bahkan diberitakan ke sejumlah negara. Sedikit dari mereka telah membaca buku yang sudah Eriel terbitkan, tidak sedikit pula yang datang sekadar penasaran atau malah mencari celah kesalahan Eriel untuk dihinakan. Tidak ketinggalan Aren beserta ketiga kerabatnya telah menginjakkan kaki di tempat ini. Berlokasi pada sebuah gedung berlantai 4 yang menyerupai pohon beringin nan besar, dengan tanpa dedaunan hanya akar gantung yang rimbun di tiap cabang-cabangny

  • Sistem Aura (Infinity)   Episode 344: Mengapa Kami Harus Mempercayai Sesuatu Yang Tidak Bisa Dibuktikan?

    Pemahaman Transendental tidak sama dengan pemahaman Eksperimental dan turunan lainnya, bukan juga pada materialistis. Dalam konteks yang luas bahkan dikabarkan pemahaman Eksperimental dan lain-lain merupakan butiran bukti dari pemahaman Transendental, atau justru memiliki konteks yang berbeda yang tidak saling berhubungan. Para Ahli Auranias yang sudah mengalaminya dengan cara yang maksimal dan terbaik—dalam versinya—akan memiliki pengertian baru maupun ilmu baru yang lebih relevan. Dengan demikian, penalarannya akan lebih kuat menyoal tentang siapa pengamatnya, apa motivasinya dan apa bahan bakarnya. Sebagaimana yang Pewaris Aura Cahaya itu alami. Untuk menyinkronkan Inti Eksistensi Eriel dalam skrip Pemrograman [Pemrograman: Inti Eksistensi] dibutuhkan waktu 231 tahun, kemudian membutuhkan 353 tahun untuk mengaktivasi [Program: Interupsi Mikrokosmos], dan 237 tahun untuk mengaktivasi [Program: Interupsi Makrokosmos], sementara kode-kode Aura tipe Transendental lainnya sebagai penun

  • Sistem Aura (Infinity)   Episode 343: Kebenaran Tidak Selalu Berbanding Lurus Dengan Kenyataan.

    .... hidup dalam masa lalu atau tidak pernah hidup di masa sekarang? Mengingat, masa lalu yang belum selesai terkesan harus diselesaikan ....Karena pada akhirnya, itu menghantuinya seperti sakit gigi di tengah malam. Menimbulkan mimpi yang absurd bagaikan dikala demam tinggi datang. Sekelebat demi sekelebat bayang-bayangnya tampil ....'... kita akan meraihnya bersama-sama ....''... namaku akan jadi nama sebuah zaman ...!''... akan ada zaman atas namaku ...!'Siapa sangka, Kael terpaksa dipindahkan pada ruangan isolasi kelas S. Sekujur tubuhnya dibalut pakaian khusus yang mengikat kedua tangannya secara kuat, diikat lagi seluruh tubuhnya dengan rantai berbahan tertanium. Mematikan fungsi kedua tangannya, dan bahkan kedua kakinya kesulitan berjalan. Ruangan yang lebih kecil (2X2 meteran), lebih pengap dan gelap tanpa pencahayaan sekarang jadi tempatnya menetap.Dinyatakan bahwa pemberontakan yang dilakukannya saat para sipir melakukan pemeriksaan merupakan penyebabnya seperti itu. A

  • Sistem Aura (Infinity)   Episode 342: Kita Depresi Untuk Memahami Kalau Kegelapan Itu Tidak Selalu Tentang Malam.

    .... jelas erat kaitannya terhadap pikiran, emosi dan masalah perut yang kemudian merangkak jadi semacam 'konstruksi motivasi' tentang mengapa semua ini sangat harus dilakukan, sebagaimana seorang pria tua dari ras peri yang merasa penting untuk menyelamatkan pikiran orang-orang disekitarnya, dan meluapkan peringatan:“... hendaknya kita menentang keras narasi yang dibangun Sistem-Aura ...! Lantaran konsepnya telah sangat sesat dan menyesatkan! Sesudah bermain di dunia ini kita pasti kembali pulang ke tempat di mana kita berasal ..., dan itu tanpa omong kosong terjebak dalam Realita-Realita yang bersifat delusional ... saudara-saudari semuanya, jadi, mari kita tolak konsep yang salah dan bergegas menerima konsep yang benar ...!”Bahkan sekalipun pria itu melakukannya nyaris di setiap hari, berpidato, menyebarkan pamflet yang diklaimnya berisi aksioma, warga kota Internial maupun orang-orang yang berlalu-lalang di atas trotoar itu bersikap seolah tidak mempedulikannya. Tetapi, lonceng

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status