Episode 241: Maafkan Aku Kawan, Wajahmu Terlalu Kriminal Untuk Jadi Pahlawan.3468 / 19 / Taurus (Musim Gugur).14:11.Di puncak gedung rumah medis berlantai 7 pusat kota ....Liora De Atria.Wanita berambut merah Bob itu berdiri di batas akhir gedung rumah medis bergaya tabung. Memandangi hamparan kosong beberapa puluh meter di depannya yang bisa dijadikan ruang yang cukup untuk lompat bunuh diri, melihat bangunan-bangunan tinggi yang tidak bisa sama tingginya, menyimak suara-suara kesibukan manusia, atau cakrawala yang terbungkus awan-awan warna perak yang membeku menahan suatu gempuran dari dalam dan akan pecah sebagai butiran salju. Berdiri di sana sendiri, seperti menunggu sesuatu yang tidak akan pernah ia temui. Suhu dingin disekitarnya cocok untuk keadaan hatinya. Dia berkontemplasi atas lembaran-lembaran skenario hidupnya. Kadang berpikir, mengapa orang-orang hidup terlihat mudah, mengapa dia yang harus mengalami ini-itu, mengapa rasanya keadilan tidak nyata atau ....Ingat
Episode 242: Kalau Ini Tidak Berguna, Biarlah, Biarlah Melihatnya Demikian, Apa Adanya.Masih terang diingatan Eriel, masa kanak-kanaknya yang digunakan untuk belajar, belajar dan belajar menggembleng diri ........Berlari-lari di bawah hujan salju, dua anak kembar 5 tahunan yang punya mata indah serupa berlian bermain riang di sisi hutan. Pedihnya suhu dingin tertahan karena busana tebal yang membungkus mereka.“GHRRROOOOAAAARR ...!” Hingga kesenangan tercuri dari mereka begitu makhluk karnivora berbulu dan bertubuh besar hadir di depan mereka. Beruang putih. Meraung dan seolah datang hendak menerkam.“Mundur Ril, biar aku yang hadapi beruang itu!” Kael memosisikan diri di hadapan Eriel dengan segenggam salju ditangan yang dimaksudkan sebagai senjata sekalian berupaya memproteksi sang adik tercinta.Beruang salju berbulu putih berjalan menghampiri kedua anak kembar itu. Menampilkan giginya yang runcing mengancam, memamerkan tatapan mata lapar dan dia entah bagaimana cukup mengerikan
Episode 243: Hiperrealitas.3468 / 26 / Taurus (Musim Gugur).Sejauh mata memandang bangunan-bangunan rumah panggung di kota Nirvena yang artistik diputihkan oleh gugusan salju yang rontok, para orang tua mengawasi anak-anaknya supaya bermain sesuai usianya, para remaja bermain sembunyi-sembunyi di luar pengawasan orang tuanya supaya bisa menikmati kebebasan melanggar norma.“HAHAHA ....”“Ayo kenai aku!”Tawa anak-anak mengiringi permainan kejar-kejaran. Diantara mereka kebanyakan berperan sebagai tikus dan hanya satu yang berperan selayaknya kucing. Masa perdamaian yang sangat layak disyukuri dan dinikmati sesuai porsi masing-masing. Tetapi lekas tawa dan kegirangan itu berganti jadi keseriusan dan ketercengangan yang intens. Tepat ketika mendapati hadirnya satu kompi militer di tengah jalan perumahan Avua yang tiba-tiba.Ratusan serdadu militer angkatan darat yang dikomandoi seorang kapten berjalan rapi melintasi mereka menuju suatu tempat. Berbaris bersama-sama selayaknya sekum
Episode 244: Hei Bangsa Yang Megah, Bangsa Yang Kami Hadiahkan Cahaya Terang, Berdirilah Dengan Percaya Diri! Berdirilah Dengan Percaya Diri!3468 / 02 / Gemini (Musim Gugur).14:03.Kota Quin ....Hujan deras yang dingin membasuh tiap-tiap rumah-rumah pohon.Para pemburu Pewaris-Aura langka bergerak ke arah pusat kota. Kabarnya, mereka tidak akan membunuh satu pun Pewaris-Aura langka asalkan sudi bekerja sama.Namun, di sebuah kamar mandi toko buku, ada rintihan kecewa yang berkumandang dari pria bermantel warna kelabu. “Berengsek! Berengsek! Kenapa aku bodoh!”Seluruh lembaran uang nominal seratus Kinh dihamburkan dari kopernya. Dirobek-robeknya bahkan. Dia duduk di lantai dengan meninju-ninju lantai dan meringis sakit hati.Betapa pemuda itu tidak sakit hati, 58 Kartu Segel Siluman yang baru saja dijual pada seorang yang menawarkan uang amat besar (400.000 Kinh) rupanya merupakan uang imitasi, palsu.Kael De Rigel baru saja ditipu oleh pria berkumis tipis tak dikenal yang berlaga
Episode 245: Barangsiapa Yang Mengenal Dirinya, Harusnya Kenal Pula Dengan Setannya. 3468 / 05 / Gemini (Musim Gugur). Bangsa Selatan-Kelabu .... 12:22. Hiro Asashi. Pria berambut hitam berkacamata itu bekerja di kebun Anggur 3 hektare kepunyaan kelompok Eneagram dan dua mitranya. Kebun anggur yang dibungkus beberapa kubah kristal khusus yang dilengkapi teknologi canggih. Dan ia serta putranya berada di kubah nomor 5. “Ayah ... sebagai seorang non-Auranias apakah ayah tidak merasa keberatan ketika para Pewaris-Aura yang harus selalu dipatuhi? Hukum-hukum Sistem-Aura harus tidak dilanggar?” Arius mengikuti Ayah-nya dengan memainkan rubik limas. ”Selama tidak mencelakai bukan masalah.“ Hiro berkeliling menginspeksi tiap baris tanaman sekaligus membersihkannya dari benda-benda asing yang jadi sampah. Arius diminta lagi oleh Eriel supaya melihat langsung bagaimana proses ayahnya bekerja. Sekalian bercerita, belajar dan bermain banyak bersama sang ayah. ”Apa Ayah percaya tentang S
Episode 246: Untuk Mendapatkan Hal Yang Berharga Butuh Pengorbanan Yang Setara.Sementara sebuah lembah di kaki pegunungan yang gelap terpancang rumah pohon terbengkalai. Bersama nuansa kelam dan tegang yang bersinergi karena tempat tersebut digunakan beberapa Auranias untuk keperluan yang berbahaya.Madam Ni memberitahukan lokasi pelaku penyerangan jarak jauh Aura Gelap yang hampir mewafatkan sang Pewaris-Aura Cahaya. Karenanya, Eriel, Madam Ni beserta beberapa individu terpercaya berangkat menuju lokasi pelaku, bermaksud menghukum lewat cara-cara yang Eriel ekspektasikan.Tidak perlu banyak bukti. Sang pelaku sendiri yang dengan bangga mengakui perbuatannya saat Eriel menginterogasinya. Tepat di ruangan kosong 4X5 meteran berlumut dan kristal berpendar kekuningan sebagai satu-satunya penerangan.'Brak'.“Siluman yang mengantarkan rasa sakit itu padaku telah tidak berguna.” Eriel menggebrak lantai kayu seraya menggeletakkan tiga Kartu Segel Siluman yang sudah terisi (diisi oleh tiga
Episode 247: Bahkan Iblis Yang Bengis Berkorban Untuk Sandiwara Manusia Mulia. Setelah memarahi dan memecat beberapa pegawai negeri sipil yang gagal mewujudkan program pemerintah, Prof. Rion berangkat menuju kementerian Komunikasi-Informatika. Tepat pada gedung berlantai 7 di provinsi Barat-Utama, kota Auroran. Tidak lupa menjumpai Menteri Teknologi-Informatika Darun De Antares (Auranias Pingai level 65). Membahas promosi program pemerintah. Mereka meninjau proses informasi dipublikasikan, berita-berita nasional-global yang difilter atau mengatur setiap media massa supaya berjalan dibawah kontrol kementerian Komunikasi-Informatika. Di lorong menuju ruang makan, keduanya berjalan diselingi obrolan tentang iklan program pelayanan ekonomi pemerintah. Fase kedua—semestinya program ini telah sampai difase akhir (fase ke-4), namun kendala di luar harapan menundanya. Akan tetapi, topik untuk mendoktrin masyarakat tersebut melenceng dan terhubung menuju fakta permainan dunia Sistem-Aura.
Episode 248: Bahkan Seorang Penjahat Pun Tidak Rela Dijahati, Apalagi Dicelakai.3468 / 06 / Gemini (Musim Gugur).Salah satu situasi tersulit bagi Pewaris-Aura adalah menghentikan kehendak dan fenomena dari alam. Kemustahilannya terlihat mata dan terjangkau rasionalitas. Terbukti lagi ketika kota New Feel dihantam badai membahana yang menyapu menyeret segala yang bisa. Para Pewaris-Aura yang menantangnya terpental terombang-ambing meski telah mengaktivasi ilmu Aura. Apalagi manusia biasa yang belum apa-apa terlempar tak berdaya.Sebaliknya, kehadiran para jurnalis di balai kota bukan sekadar berteduh, melainkan bekerja mengorek sebanyak mungkin informasi. Terkait partai oposisi pemerintah Selatan-Putih (Nordik) yang terang-terangan menggunakan cara berbeda dalam mewujudkan Sinkretis-Sosial. Masalahnya, terdengarnya beberapa kekisruhan di beberapa daerah disangkut-pautkan akan pihak oposisi beserta pihak-pihak yang mengatasnamakan kontra-pemerintah telah berbuat kriminal dengan berke