Share

04 Kami akan Pergi

Author: Chykara
last update Last Updated: 2024-11-15 12:44:41

"Tapi juragan Namiya masih kecil dia baru saja naik kelas tiga SMA." ucap bude Lilis

"Benar juragan, dia masih di bawah umur, juragan bisa kena masalah menikahi gadis di bawah umur" ucap kang Dirman.

"Alah... Apa sih yang nggak bisa kalau pakai uang, nikah siri itu gampang, tinggal baca ijab qabul, kasih mahar dan kasih amplop buat penghulu, udah selesai" ucap juragan Kasman dengan arogan.

"Saya menginginkan gadis itu, jiwa muda saya bergelora saat melihat nya, jadi bagaimana dek Miya, kamu mau kan jadi istri ke empat mas, mas janji akan membahagiakan kan kamu lahir bathin, mas ini masih sangat perkasa dan uang mas sangat banyak, mas bisa memberikan apapun buat kamu" ucap juragan Kasman.

Rasa jijik di hati Miya membuat perut nya melilit...

Mual...

Ingin muntah...

Panggilan mas yang di selipkan oleh juragan Kasman pada diri nya membuat Namiya ingin muntah.

"Tidak perlu kek... Kami akan segera pindah, hari ini juga" sebuah suara menjawab ucapan juragan Kasman.

Tiga gadis masuk ke halaman masih dengan menggunakan pakaian seragam berbeda. Suara yang barusan menggema berasal dari gadis dengan seragam putih biru. Namira.

Mata juragan Kasman jelalatan apa lagi saat melihat Nalisa yang memiliki tubuh lebih berisi dari pada Namiya di balik seragam putih abu abu nya.

Keempat gadis itu memiliki kecantikan sendiri sendiri, dan memiliki pesona memikat yang tersembunyi di balik pakaian tertutup dan hijab mereka.

Tapi mata buaya juragan Kasman bisa melihat pesona itu walaupun tertutup sangat rapat.

"Kalian sudah pulang? Ayo cepat masuk" perintah Namiya.

"Nggak mbak, kita akan hadapi ini bersama sama," ucap si tomboi Namira.

"Saya akan memberi kalian waktu berfikir tiga hari, tiga hari lagi saya akan datang dengan dua pilihan, membawa seserahan atau atas dept kolektor. Saya akan menunggu jawaban Kalian" ucap juragan Kasman sambil membalikkan tubuh nya dan berlalu pergi.

"Maaf" ucap kang Dirman sebelum meninggal rumah Namiya.

"Jika berhasil menikahinya aku akan dapat durian runtuh, beli satu dapat empat" seringai juragan Kasman dengan wajah menjijikan.

Namiya merasa lutut nya sangat lemas, dia merasa kehilangan tenaga bahkan untuk bergerak masuk kembali ke dalam rumah.

"Ayo mbak masuk" ucap Nalisa sambil memapah Namiya di bantu oleh Namira.

Bude ikut masuk sambil menggandeng si bungsu Nafisa.

"Jadi bagaimana nduk? Bude mohon jangan sampai kamu menerima pinangan juragan Kasman, jangan sampai kamu menjadi istri ke empat nya." ucap bude Lilis.

"Tidak bude, tentu saja tidak, kami akan pindah dari sini, mbak Miya jauh lebih berharga dari pada rumah ini, biarkan saja juragan Kasman mendapatkan rumah ini, kami tidak peduli" ucap Nalisa.

"Benar, walaupun rumah ini punya banyak kenangan tentang ibu tapi itu tidak lebih besar dari pada kehormatan mbak Miya" ucap Namira.

"Maaf ya... Mbak merasa sangat jijik, hingga mbak merasa ingin pingsan saat juragan menatap mbak seperti mbak itu sapi yang akan dia beli" ucap Namiya.

"Nggak papa mbak, lumrah kalau mbak itu merasa jijik seperti itu" ucap Nalisa.

"Jadi apa rencana kalian?" tanya bude Lilis

"Ngontrak bude, pindah dari sini, sebelum tiga hari berlalu kami sudah harus mengosongkan rumah ini, tapi bagaimana cara nya?" tanya Nalisa.

"Kalian nggak usah khawatir, bude akan membahas ini dengan pak RT, kami akan mambantu kalian, kalian coba ke rumah buk hajjah nurul, tanya apa masih ada kontrakan nya yang kosong, jika masih kami akan mambantu kalian untuk pindah" ucap bude Lilis.

"Baik bude kami segeran ke sana" ucap Namiya.

***

Diam diam namiya dan ketiga adik nya berhasil memindahkan seluruh barang menuju kontrakan buk hajjah nurul dengan bantuan seluruh warga.

Kebetulan kontrakan buk hajjah nurul kosong sejak dua minggu yang lalu jadi mereka bisa segera pindah. Namiya membayar biaya kontrakan nya untuk satu tahun buat mereka tinggal setahun ke depan.

Kontrakan buk hajjah sangat aman, karena terletak di tempat yang sama dengan dengan rumah, di kelilingi pagar setinggi dua meter dengan dua akses gerbang, akses utama buat buk hajjah dan keluarga nya dan akses samping buat orang orang yang mengontrak tujuh unit rumah kontrakan nya.

Di tambah dua orang anak buk hajjah adalah polisi jadi juragan Kasman tidak akan berani macam macam.

Bude Lilis dan Namiya sudah menjelas pada buk hajjah kondisi Namiya sebenarnya dan buk hajjah setuju mengizinkan Namiya dan adik adik nya ngontrak di rumah nya.

***

"Apa rencana mbak setelah ini, apa mbak akan kuliah?" tanya Nalisa.

Setelah beberapa bulan akhir nya masa SMA Namiya akan segara berakhir, secara bertahan kehidupan mereka membaik.

Juragan Kasman yang sempat mengejar ngejar Namiya walaupun gadis itu sudah pindah rumah berakhir setelah di ancam oleh anak buk hajjah yang polisi dengan ancaman pelacehan gadis di bawah umur dengan hukuman dengan 15 tahun penjara.

Juragan Kasman ketakutan mendengar ucapan anak nya buk hajjah nurul yang polisi.

"Mbak nanti aku akan menjadi polisi, agar aku bisa melindungi kalian semua, kita semua harus berpendidikan agar tidak ada satu orang pun lagi yang akan mengganggu kita" ucap Namira dengan pandangan takjub melihat anak buk hajjah Nurul yang menjadi panutan terbaru nya.

"Iya, karena itu kamu harus rajin belajar, raih nilai yang bagus,masuk SMA terbaik dan langkah kamu semakin gampang untuk bisa jadi polisi" ucap anak buk Hajjah dengan lembut.

"Baik om. Mira akan akan rajin belajar, mira akan jadi polisi yang hebat" ucap gadis kelas tia SMP tersebut.

"Bagus" ucap Anak buk hajjah tersebut sambil mengusap rambut Namira, gadis itu seumuran anak pertama nya, melihat semangat gadis itu pak polisi itu sangat senang.

***

"Tabungan kita sudah menipis, hanya tersisa 25 juta saja, jika nanti di bayarkan untuk sewa tahun ke dua sama buk hajjah akan berkurang enam juta lagi, belum lagi tahun ini kalian akan butuh banyak biaya, Nalisa akan naik kelas tiga, namira akan masuk SMA dan Nafisa akan masuk SMP, karena itu mbak udah memutuskan, mbak akan berangkat ke kota untuk mencari kerja," ucap Namiya pada ke tiga adik nya.

"Ke kota mbak?" Tanya Nalisa

"Iya... Lis, mbak akan ke kota, mbak dapat tawaran kerja dari mbak Nuri di kota" ucap Namiya

"Mbak Nuri? Mbak di tawari kerja di mana sama dia?" Tanya Nalisa

"Kerja di cafe, jadi kayak jadi pelayan cafe gitu, gaji nya lumayan Lis, tiga juta sebulan, itu belum semua nya, nanti ada uang tip juga, mbak juga dapat mess dan jatah makan saat waktu shift nya mbak kerja." Ucap Namiya

"Tapi mbak, mbak Nuri itu kata orang orang kerja yang salah di kota, dia kerja di diskotik gitu mbak sebagai cewek malam" ucap Nalisa

"Nggak kok, mbak Nuri sudah bilang sama mbak kalau dia kerja sebagai kasir di restoran tersebut, mbak Nuri juga menunjukkan foto foto restoran tempat dia kerja sama mbak" ucap Namiya.

"Tapi mbak...."

***

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Related chapters

  • Simpanan Sembilan Bulan   05 Bapak

    "Tapi mbak...""Lis, mbak insyaallah akan baik baik saja, mbak akan manjaga diri, mbak akan mencari pekerjaan yang lebih baik nanti di jakarta,pekerjaan ini hanya sementara, jika ada kesempatan mbak akan nyari kerja yang lebih baik," ucap Namiya "Ya udah kalau mbak sudah yakin," ucap Nalisa. "Lis, mbak titip adik adik sama kamu ya,kalau nanti mbak udah ketemu kerjaan yang lebih bagus mbak akan nyari kontrakan yang agak besar dan kita semua bisa pindah ke kota, kalian bisa melanjutkan sekolah ke kota" ucap Namiya "Iya Mbak nggak usah khawatir, aku akan jaga mereka berdua." ucap Namiya. "Ini kemarin mbak narik uang 13 juta, dan mbak sisa kan 10 juta sebagai uang darurat kita sepuluh juta, mbak harap uang itu jangan sampai terpakai dulu sampai mbak dapat gaji" ucap Namiya."Akan aku usahakan mbak" jawab Nalisa "Ini mbak ambil ya dua juta buat pegangan mbak ke kota, dua juta buat uang pangkal dan uang seragam Namira masuk SMA, satu juta uang pangkal Nafisa masuk SMP. Satu juta persia

    Last Updated : 2024-11-15
  • Simpanan Sembilan Bulan   06 Barang Lelang

    "Mbak Nuri yakin ini restoran?" tanya Namiya dengan suara bergetar, tampilan bangunan yang mereka tuju tidak seperti bayangan Namiya, tidak seperti restoran restoran yang Namiya lihat di televisi. Setelah perpisahan penuh air mata akhir nya di sini lah Namiya sekarang, di sebuah tempat dengan pencahayaan yang minim dengan dua pria bertubuh besar dengan kaos hitam pas badan berdiri menjaga pintu. "Iya ini memang restoran yang akan kita tuju, beda nya dengan restoran yang lain, restoran ini hanya buka mulai dari jam 11 malam saja, tapi kita karyawan sudah harus berkumpul sejak jam sembilan malam" ucap Nuri. "Tapi mbak, aku pikir restoran nya buka pagi tutup nya malam, restoran apa yang buka nya malah malam" ucap Namiya. "Sama aja, udah... ayo masuk, mbak kenalin sama madam Lesti pemilik restoran ini" ucap mbak Nuri sambil mencekal lengan Namiya dan menarik nya masuk ke dalam. "Tapi mbak... perasaan ku nggak enak... entah kenapa rasa nya ada yang salah" ucap Namiya sambil beru

    Last Updated : 2024-12-05
  • Simpanan Sembilan Bulan   07 Malam Lelang

    Namiya dan gadis bernama Putri yang di kurung di kamar yang sama di dandani oleh dua orang gadis di bawah pengawasan oleh wanita seperti bos yang di panggil madam tersebut.Namiya dan Putri tidak bisa berontak karena selain ada sosok madam tersebut juga ada dua bodyguard bertubuh besar yang mendampingi madam itu.Di depan kedua bodyguard itu Namiya dan Putri di telanjangi dan di pakaian kan pakaian baru, sebuah gaun pendek setengah paha nyaris transparan berwarna merah menyala buat Namiya dan hitam pekat buat Putri.Saat pakaian nya di lucuti di hadapan dua pria tanpa ekskresi tersebut rasa nya harga diri Namiya sudah hancur seluruh nya.Setelah selesai kedua gadis itu di seret oleh kedua pria tersebut Namiya dan Putri hanya bisa melangkah terseok mengikuti pria pria tersebut.Namiya dan Putri dia bawa ke sebuah ruangan tertutup, di sana sudah ada lika gadis lain yang menggunakan pakaian kurang bahan yang sama seperti mereka berdua.Walaupun ada tujuh gadis di dalan ruang tersebut tap

    Last Updated : 2024-12-07
  • Simpanan Sembilan Bulan   08 Kabar Buruk

    "Dokter maaf apa boleh saya meminjam telepon saya harus menghubungi adik adik saya, mereka pasti sangat cemas..." tanya Namiya pada dokter di depan nya."Tentu saja..." ucap Dokter tersebut sambil menyerahkan ponsel nya pada Namiya setelah dia membuka kan kunci layar nya Namiya menekan dua belas nomor di ponsel tersebut, dua belas nomor yang dia ingat dan hapal di luar kepala, nomor ponsel adik adik nya di kampung. Saat Namiya membawa ponsel nya ke telinga di mendengar nada sambung hingga pada nada keempat panggil nya akhirnya di angkat oleh salah satu adik nya di kampung."Hallo siapa ini?" tanya sebuah suara dari seberang, dari gaya bicara dan suara nya Namiya sangat tau kalau itu adalah adik ke tiga nya Namira, si tombol yang gampang marah."Mira... Ini mbak" ucap Namiya lirih."Astagfirullah mbak... Mbak kemana aja...? Aku sudah menghubungi mbak dari dua hari yang lalu, Setelah mbak menelpon kami setelah bilang sampai di ibukota ponsel mbak nggak bisa lagi di hubungi," ucap Nami

    Last Updated : 2024-12-09
  • Simpanan Sembilan Bulan   09 Nyonya Moana

    "Bik... Bibik mau balik ke rumah sakit lagi menjaga anak itu?" Tanya seorang wanita cantik berusia pertengahan tiga puluhan menyapa bibik yang seperti nya akan segera berangkat. "Iya nyonya, kasihan anak itu di rumah sakit sendirian, apa lagi nyonya dan tuan memberikan dia kamar VIP, dia akan sendirian saja di dalam ruangan itu" ucap Bibik "Bagaimana keadaan anak itu bik?" Tanya sang Nyonya "Nyonya Moana tenang saja, semua sudah baik baik saja, kondisi Namiya juga sudah baik baik saja secara fisik, tapi tidak mental nya" ucap Bibik dengan nada sendu. "Jadi nama nya Namiya, nama yang indah,tapi apa maksud bibik? Apa dia mengalami PTSD setelah kecelakaan itu, astaga apa yang sudah kami lakukan" ucap wanita cantik bernama Moana tersebut. "Bukan nyonya, bukan kecelakaan itu yang membuat nya trauma, dia malah merasa sangat bersyukur telah di tabrak oleh mobil nyonya dan tuan, kejadian sebelum sebelum itu lah yang membuat nya trauma" ucap bibik. "Bibik ayo duduk dulu ceritakan ap

    Last Updated : 2024-12-10
  • Simpanan Sembilan Bulan   10 Allarick Nugraha

    Allarick menatap Moana yang tertidur lelap di sisi nya, wanita yang dullu ceria dan energik kini kuyu dan kehilangan rona nya akibat kanker yang menjangkiti tubuh nya dua tahun terakhir. Walaupun saat ini sel kanker nya bisa di bilang sudah berhasil di bunuh tapi efek panjang pengobatan nya meninggalkan beksa yang terlihat jelas.Rambut yang nyaris botak, kulit kusam dan bersisik, tubuh kurus lemah dan sinar mata yang meredup tapi tidak sedikit pun cinta allarick berkurang pada Moana, malah melihat perjuangan wanita nya, cinta Allarick semakin besar saja dari waktu ke waktu.Allarick mencintai hati dan jiwa Moana, kecantikan fisik bagi Allarick bisa di cari, dengan perawatan puluhan hingga ratusan juta kecantikan fisik Moana bisa di kembalikan dengan mudah.Allarick merasa permintaan Moana tadi sore sangat berat, menikah lagi adalah hal yang tidak pernah ada dalam rencana hidup Allarick, dia sudah merasa cukup bersama Moana, tapi entah ide dari mana sejak satu bulan terakhir Moana se

    Last Updated : 2024-12-11
  • Simpanan Sembilan Bulan   11 uang

    "Assalamualaikum..." Moana mendorong pintu rawat Vip di mana Namiya di rawat."Waalaikumsalam" jawab Namiya dan bik Marni dari dalam ruangan.Jika Namiya terlihat heran dengan kedatangan Moana yang tidak dia kenal, tidak begitu dengan bik Marni, wanita empat puluh tahunan itu lansung berdiri dan menyapa Moana."Nyonya... Nyonya datang""Bik Marni..." Jawab Moana sambil tersenyum dan melangkah masuk."Bagaimana kabar nya dek Namiya?" Tanya Moana sambil melangkah masuk dengan langkah kecil."Nyonya datang sama siapa? Bukan nya nyonya lagi sakit?" Tanya Bik Marni sambil berjalan mendekati Moana dan merangkul lengan nya untuk membantu nya berjalan."Saya ingin ketemu sama dek Namiya bik, saya punya hutang maaf sama dek Namiya karena udah menabrak nya sampai dek Namiya di rawat di rumah sakit. Karena itu lah saya datang sekarang" ucap Moana."Neng Miya, ini nyonya Moana, majikan bibik yang bibik ceritakan sama neng Miya kemarin" ucap bibik memperkenalkan Namiya pada Moana."Nyonya... Kenap

    Last Updated : 2024-12-13
  • Simpanan Sembilan Bulan   12 Surrogate Mother

    "Maaf nyonya saya lancang masuk kembali, tapi ini ada telpon dari kampung nya neng Miya, dari adik kedua nya" ucap Bibik dengan wajah cemas.Ekpresif Namiya berubah saat mendengar jika ada telpon dari kampung nya, dia memang memberikan nomor bibik pada Nalisa saat itu.Namiya menerima ponsel pintar itu dari bik Marni dengan tangan bergetar, perasaan nya langsung tidak enak. Dia takut terjadi apa apa dengan ketiga adik nya."Hallo assalamualaikum..." sapa Namiya dengan suara bergetar."Waalaikumsalam mbak..." bukan suara Nalisa dan Namira yang dia dengar tapi suara si bungsu Nafisa yang berbicara sambil berbisik bisik."Nafisa ini kamu? Ada apa dek... Tumben kamu yang nelpon mbak?" tanya Namiya. "Mbak... Bapak datang lagi... Fisa takut mbak... Bapak jahat... Bapak marah marah sama mbak Mira dan mbak Lisa... Fisa takut mbak..." ucap gadis kecil itu dengan suara bergetar menahan tangis."Datang lagi.... Kalian sudah di pulang? Bukan nya kemarin masih di rumah sakit?" tanya Namiya. "Bar

    Last Updated : 2024-12-15

Latest chapter

  • Simpanan Sembilan Bulan   48 saya tau mencari nya kemana

    Namiya masuk ke sebuah kawasan sekolah elite internasional dengan menggunakan taxi online sembari menggandeng tangan sang putri yang terlihat sangat antusias. ini pertama kali nya Arunika masuk sekolah, dia akan mulai dari preschool karena usia nya belum genap lima tahun dan sekolah ini adalah sekolah pilihan nya mommy Noura. Menurut mommy Noura sekolah ini adalah sekolah terbaik di kawasan. "Kamu senang mau sekolah?" tanya Namiya pada sang anak yang seperti akan terbang jika tidak pegang erat erat. "Senang... aku tidak sabar bertemu teman teman," ucap Arunika dengan penuh semangat. "ingat yang mommy bilang, jangan pakai bahasa jepang, bicara sama teman teman pakai bahasa Indonesia oke..." ucap Namiya. "Oke mommy..." ucap nya lantang, kepala nya mengangguk hingga dua kuncir kuda di sisi kiri dan kanan kepala nya bergerak dengan lucu. "selamat pagi bunda... selamat datang di sekolah... siapa ini murid Miss nama nya?" seorang wanita muda menyambut Arunika dengan ramah.

  • Simpanan Sembilan Bulan   47 Tante cantik

    "Daddy Daddy... apa Daddy tau tadi Kalla melihat ada Tante cantik dengan anak nya, anak nya juga cantik Daddy, tapi kenapa Kalla rasa nya kenal ya Daddy sama anak perempuan dan mommy nya itu" "entah kenapa rasa nya Kalla sayang sama mereka, aneh bukan Daddy?" tanya Niscalla yang sedang di gendong dan di peluk oleh sang ayah. "benarkah? siapa mereka?" tanya Allarick "nggak tau Daddy, tapi Kalla suka sama mereka" ucap Niscalla. Allarick menatap adik tiri nya Alya yang berdiri di samping nya. "Tadi kayak nya Kalla nabrak wanita muda gitu mas, dia bawa anak perempuan seusia Kalla, tapi entah kenapa rasa nya saat melihat anak perempuan wanita itu seakan aku melihat Kalla versi cewek hanya saja anak perempuan itu memiliki rambut lebat yang panjang hingga ke pinggang dan sedikit ikal" ucap Alya dengan pandangan menerawang. tubuh Allarick menegang karena perasaan familiar yang dia rasakan. "apa mungkin itu Namiya dan Arunika, apa kalian akhirnya kembali ke Daddy?" ucap Allarick

  • Simpanan Sembilan Bulan   46 pelakor?

    Anak di depan nya pasti lah Niscalla nya, bayi yang dia peluk dengan erat di atas meja bersalin sebelum di serahkan pada istri pertama suami nya. Anak itu adalah anak nya... Anak yang tidak pernah lagi dia lihat sejak saat itu, debaran jantung ini bukti nya, dada nya bergemuruh membuncah. Niscalla nya... Itu adalah putra nya... Tidak mungkin tidak. Ingin rasa nya Namiya merengkuh tubuh mungil ini ke dalam pelukan nya, tapi pikiran rasional nya membuat nya dengan cepat sadar. "Siapa nama mu nak?" Tanya Namiya dengan senyum indah terukir di bibir nya. "Kalla... di mana kamu... Kalla..." belum sempat bocah dengan wajah mirip dengan Arunika tersebut menjawab sebuah panggilan terdengar keras memanggil nya "Astaga Kalla, Tante udah nyariin kamu dari tadi, kamu kemana saja, daddy udah tungguin kamu dari tadi, sebentar lagi pesawat Daddy akan take off" seorang wanita berlari dengan terdengah dan berhenti tepat di hadapan Namiya. "maaf ya mbak, apa keponakan saya ganggu mbak nya? d

  • Simpanan Sembilan Bulan   45 Kembali

    "Onee-sama... Arigatou... Terima kasih untuk selama ini, terima kasih sudah jadi ibu kedua yang menjaga Arunika selama aku kuliah, terima kasih karena sudah mencintai kami empat tahun terakhir"Tangis Namiya pecah saat Masayu dan Ryuku serta kedua anak mereka Yuka dan Yuki mengantar mereka bertiga ke bandara.Hari ini setelah empat setengah tahun lama nya dia tinggal di Jepang untuk meraih pendidikan di sana, akhir nya hari ini dia harus pulang.Meninggal kan keluarga Inosuke yang sudah menemani nya empat tahun terakhir."Jaga diri baik baik di sana, sering sering telpon ke rumah oke... Aku juga akan menghubungi kalian kalau aku merindukan Ru-chan kesayangan ku" ucap Masayu."Ru-chan... Jangan lupa kan Oka-sama ya, Oka-sama akan sering menelepon mu, baik baik di sana, sekolah yang rajin dan dengar kan kata kata mommy, wakarimasu ka...?""Wakattta oka-sama" jawab Arunika dengan kepala mengangguk cepat."Sudah waktu nya kalian berangkat," ucap Inosuke Ryuku sembari memberikan ketiga tik

  • Simpanan Sembilan Bulan   44 waktu

    Namiya berjalan masuk ke rumah besar keluarga Inosuke dengan langkah kecil sembari menggendong Arunika, di belakang nya mbak Sri berjalan dengan menarik dua koper besar.Setelah bersembunyi dari orang suruhan Allarick selama tiga bulan di sebuah villa keluarga Inosuke pinggir kota, akhir hari ini setelah ketiga utusan Allarick kembali ke Indonesia Namiya datang ke rumah keluarga Inosuke.Keluarga Inosuke dulu nya saat zaman kakek buyut nya Allarick adalah keluarga Yakuza dengan ribuan anak buah, tapi semakin bergeser nya zaman mereka mulai meninggalkan tradisi lama dan mulai masuk dunia yang baru.Mereka mulai dengan bisnis properti dan e-commers, lalu perlahan mulai merambah dunia ekspor impor hingga bisa membuka cabang di Indonesia.Di sana lah Inosuke ojii-sama berkenalan dengan seorang wanita yang akhirnya menjadi teman seumur hidup nya, dan dari pernikahan mereka lahir lah dua orang anak.Anak pertama nya sudah meninggal dan dari nya kakek memiliki satu cucu laki laki bernama Ino

  • Simpanan Sembilan Bulan   43 Setelah Tiga Bulan

    Sudah tiga bulan lama nya Allarick mencari jejak Namiya dan Arunika, dia menjadi sangat terobsesi dengan pencarian nya.Berdasarkan penyelidikan yang dia lakukan dia berhasil mendapat kan tiga penerbangan internasional atas nama Namiya dan Arunika. Penerbangan menuju Jepang, ke Malaysia dan ke new york, amerika serikat.Tentu saja kecurigaan terbesar Allarick pelarian Namiya adalah ke Jepang, Karena di sana lah kampung halaman sang ibu, bahkan kakek dan paman nya masih tinggal di sana bersama sepupu nya Inosuke Ryoku dan istri nya Masayu.Tapi bisa jadi juga itu hanya jebakan agar Allarick berfikir demikian. Jadi nya saat itu Allarick ingin ke Jepang untuk mencari tau sendiri kebenaran nya, tapi... Kondisi Niscalla memburukDemam nya semakin tinggi hingga dia harus di rawat di rumah sakit, dia menjadi kolokan dan tidak bisa di tinggal, dia lengket seperti lem pada Allarick, hanya Allarick.Tidak ada satu orang lain pun yang dia izinkan memeluk diri nya kecuali sang ayah. Niscalla se

  • Simpanan Sembilan Bulan   42 ASI terakhir Niscalla

    "Apa maksud mommy? Tas ASI terakhir buat Niscalla? Kenapa? Di mana Namiya mom? Seharus nya dia sudah di rumah karena ini minggu ini jatah nya aku di bersama nya""Apa dia masih di restoran? Tapi ini sudah lewat isya?"Allarick berdiri di ruang tengah sembari memegang tas ASI yang baru saja di serahkan oleh Mommy Noura pada nya.Allarick sungguh tidak mengerti dengan maksud sang ibu yang mengatakan jika ini adalah Stock ASI terakhir buat sang putra."Namiya sudah pergi, dia ingin meminta cerai dari mu," ucap mommy Noura singkat."Cerai? Tidak mom... Aku tidak ingin menceraikan nya, aku tidak bisa kehilangan Namiya dan Arunika, mereka adalah milik ku" ucap Allarick dengan mata memancarkan kemarahan."Mommy tidak berhak ikut campur dengan keputusan yang di buat oleh Namiya, jika kamu ingin tau kamu bisa membaca surat yang di tinggalkan oleh Namiya" ucap mommy Noura sambil menyerah surat beramplop putih yang di pegang nya sejak tadi."Pergi dan hanya meninggal kan sepucuk surat... Ha.. Ha

  • Simpanan Sembilan Bulan   41 Kenapa baru Sekarang

    Bandara Narita, tokyo Jepang adalah bandara tersibuk di negara matahari terbit tersebut. Namiya turun di terminal dua bandara dengan mata bengkak, selama hampir delapan jam dalam penerbangan nonstop itu Namiya sering sekali menangis.Begitu juga Arunika, gadis kecil berusia enam setengah bulan itu juga rewel dan sering menangis, entah karena tidak nyaman di pesawat dengan ketinggian ribuan kaki itu atau karena di pisah kan dengan paksa dengan sang ayah yang begitu dekat dengan nya.Arunika adalah tipe anak perempuan yang suka sekali dengan sentuhan sang ayah, saat sedang rewel bersama Namiya jika Allarick datang dan dia di gendong tangis nya langsung berubah jadi tawa.Saat tidur pun dia lebih suka di pelukan sang ayah dari pada pelukan sang ibu.Setelah segala urusan imigrasi selesai, Namiya berjalan keluar menggendong Arunika di ikuti suster Sri yang mendorong stroller berisi tiga koper besar dan beberapa tas tangan kecil."Arunika... Oji-sama merindukan mu, aitakatta Arunika" Buka

  • Simpanan Sembilan Bulan   40 perpisahan

    Enam bulan berlalu begitu saja, seperti yang Namiya janjikan pada diri nya sendiri, dia akan pergi, sejauh mungkin untuk menghilang dari kehidupan yang kelam sebagai simpanan.Istri kedua yang tersembunyi. Enam bulan terakhir Namiya menghabiskan waktu mengumpulkan jutaan kenangan indah bersama sang suami, saat suami nya bersama diri nya.Namiya tau saat ini Moana sendiri sudah sangat berat hidup memiliki madu, Walaupun dia sendiri yang membawa madu itu ke rumah nya.Dahulu, saat Namiya hamil tidak sekali pun Moana memanggil Allarick yang harus nya bersama diri nya pulang ke rumah nya.Dahulu saat jatah Allarick pulang ke rumah Namiya, Moana tidak pernah memanggil Allarick untuk pulang ke rumah nya.Tapi sekarang, saat Allarick pulang ke rumah Namiya, Moana sering menelpon Allarick menyuruh nya buat pulang ke rumah nya dengan berbagai alasan.Dan alasan nya selalu tentang Niscalla. Entah Niscalla rewel lah, Niscalla nggak mau tidur lah, bahkan dia pernah mengatakan Niscalla yang baik

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status