Share

04 Kami akan Pergi

Author: Chykara
last update Last Updated: 2024-11-15 12:44:41

"Tapi juragan Namiya masih kecil dia baru saja naik kelas tiga SMA." ucap bude Lilis

"Benar juragan, dia masih di bawah umur, juragan bisa kena masalah menikahi gadis di bawah umur" ucap kang Dirman.

"Alah... Apa sih yang nggak bisa kalau pakai uang, nikah siri itu gampang, tinggal baca ijab qabul, kasih mahar dan kasih amplop buat penghulu, udah selesai" ucap juragan Kasman dengan arogan.

"Saya menginginkan gadis itu, jiwa muda saya bergelora saat melihat nya, jadi bagaimana dek Miya, kamu mau kan jadi istri ke empat mas, mas janji akan membahagiakan kan kamu lahir bathin, mas ini masih sangat perkasa dan uang mas sangat banyak, mas bisa memberikan apapun buat kamu" ucap juragan Kasman.

Rasa jijik di hati Miya membuat perut nya melilit...

Mual...

Ingin muntah...

Panggilan mas yang di selipkan oleh juragan Kasman pada diri nya membuat Namiya ingin muntah.

"Tidak perlu kek... Kami akan segera pindah, hari ini juga" sebuah suara menjawab ucapan juragan Kasman.

Tiga gadis masuk ke halaman masih dengan menggunakan pakaian seragam berbeda. Suara yang barusan menggema berasal dari gadis dengan seragam putih biru. Namira.

Mata juragan Kasman jelalatan apa lagi saat melihat Nalisa yang memiliki tubuh lebih berisi dari pada Namiya di balik seragam putih abu abu nya.

Keempat gadis itu memiliki kecantikan sendiri sendiri, dan memiliki pesona memikat yang tersembunyi di balik pakaian tertutup dan hijab mereka.

Tapi mata buaya juragan Kasman bisa melihat pesona itu walaupun tertutup sangat rapat.

"Kalian sudah pulang? Ayo cepat masuk" perintah Namiya.

"Nggak mbak, kita akan hadapi ini bersama sama," ucap si tomboi Namira.

"Saya akan memberi kalian waktu berfikir tiga hari, tiga hari lagi saya akan datang dengan dua pilihan, membawa seserahan atau atas dept kolektor. Saya akan menunggu jawaban Kalian" ucap juragan Kasman sambil membalikkan tubuh nya dan berlalu pergi.

"Maaf" ucap kang Dirman sebelum meninggal rumah Namiya.

"Jika berhasil menikahinya aku akan dapat durian runtuh, beli satu dapat empat" seringai juragan Kasman dengan wajah menjijikan.

Namiya merasa lutut nya sangat lemas, dia merasa kehilangan tenaga bahkan untuk bergerak masuk kembali ke dalam rumah.

"Ayo mbak masuk" ucap Nalisa sambil memapah Namiya di bantu oleh Namira.

Bude ikut masuk sambil menggandeng si bungsu Nafisa.

"Jadi bagaimana nduk? Bude mohon jangan sampai kamu menerima pinangan juragan Kasman, jangan sampai kamu menjadi istri ke empat nya." ucap bude Lilis.

"Tidak bude, tentu saja tidak, kami akan pindah dari sini, mbak Miya jauh lebih berharga dari pada rumah ini, biarkan saja juragan Kasman mendapatkan rumah ini, kami tidak peduli" ucap Nalisa.

"Benar, walaupun rumah ini punya banyak kenangan tentang ibu tapi itu tidak lebih besar dari pada kehormatan mbak Miya" ucap Namira.

"Maaf ya... Mbak merasa sangat jijik, hingga mbak merasa ingin pingsan saat juragan menatap mbak seperti mbak itu sapi yang akan dia beli" ucap Namiya.

"Nggak papa mbak, lumrah kalau mbak itu merasa jijik seperti itu" ucap Nalisa.

"Jadi apa rencana kalian?" tanya bude Lilis

"Ngontrak bude, pindah dari sini, sebelum tiga hari berlalu kami sudah harus mengosongkan rumah ini, tapi bagaimana cara nya?" tanya Nalisa.

"Kalian nggak usah khawatir, bude akan membahas ini dengan pak RT, kami akan mambantu kalian, kalian coba ke rumah buk hajjah nurul, tanya apa masih ada kontrakan nya yang kosong, jika masih kami akan mambantu kalian untuk pindah" ucap bude Lilis.

"Baik bude kami segeran ke sana" ucap Namiya.

***

Diam diam namiya dan ketiga adik nya berhasil memindahkan seluruh barang menuju kontrakan buk hajjah nurul dengan bantuan seluruh warga.

Kebetulan kontrakan buk hajjah nurul kosong sejak dua minggu yang lalu jadi mereka bisa segera pindah. Namiya membayar biaya kontrakan nya untuk satu tahun buat mereka tinggal setahun ke depan.

Kontrakan buk hajjah sangat aman, karena terletak di tempat yang sama dengan dengan rumah, di kelilingi pagar setinggi dua meter dengan dua akses gerbang, akses utama buat buk hajjah dan keluarga nya dan akses samping buat orang orang yang mengontrak tujuh unit rumah kontrakan nya.

Di tambah dua orang anak buk hajjah adalah polisi jadi juragan Kasman tidak akan berani macam macam.

Bude Lilis dan Namiya sudah menjelas pada buk hajjah kondisi Namiya sebenarnya dan buk hajjah setuju mengizinkan Namiya dan adik adik nya ngontrak di rumah nya.

***

"Apa rencana mbak setelah ini, apa mbak akan kuliah?" tanya Nalisa.

Setelah beberapa bulan akhir nya masa SMA Namiya akan segara berakhir, secara bertahan kehidupan mereka membaik.

Juragan Kasman yang sempat mengejar ngejar Namiya walaupun gadis itu sudah pindah rumah berakhir setelah di ancam oleh anak buk hajjah yang polisi dengan ancaman pelacehan gadis di bawah umur dengan hukuman dengan 15 tahun penjara.

Juragan Kasman ketakutan mendengar ucapan anak nya buk hajjah nurul yang polisi.

"Mbak nanti aku akan menjadi polisi, agar aku bisa melindungi kalian semua, kita semua harus berpendidikan agar tidak ada satu orang pun lagi yang akan mengganggu kita" ucap Namira dengan pandangan takjub melihat anak buk hajjah Nurul yang menjadi panutan terbaru nya.

"Iya, karena itu kamu harus rajin belajar, raih nilai yang bagus,masuk SMA terbaik dan langkah kamu semakin gampang untuk bisa jadi polisi" ucap anak buk Hajjah dengan lembut.

"Baik om. Mira akan akan rajin belajar, mira akan jadi polisi yang hebat" ucap gadis kelas tia SMP tersebut.

"Bagus" ucap Anak buk hajjah tersebut sambil mengusap rambut Namira, gadis itu seumuran anak pertama nya, melihat semangat gadis itu pak polisi itu sangat senang.

***

"Tabungan kita sudah menipis, hanya tersisa 25 juta saja, jika nanti di bayarkan untuk sewa tahun ke dua sama buk hajjah akan berkurang enam juta lagi, belum lagi tahun ini kalian akan butuh banyak biaya, Nalisa akan naik kelas tiga, namira akan masuk SMA dan Nafisa akan masuk SMP, karena itu mbak udah memutuskan, mbak akan berangkat ke kota untuk mencari kerja," ucap Namiya pada ke tiga adik nya.

"Ke kota mbak?" Tanya Nalisa

"Iya... Lis, mbak akan ke kota, mbak dapat tawaran kerja dari mbak Nuri di kota" ucap Namiya

"Mbak Nuri? Mbak di tawari kerja di mana sama dia?" Tanya Nalisa

"Kerja di cafe, jadi kayak jadi pelayan cafe gitu, gaji nya lumayan Lis, tiga juta sebulan, itu belum semua nya, nanti ada uang tip juga, mbak juga dapat mess dan jatah makan saat waktu shift nya mbak kerja." Ucap Namiya

"Tapi mbak, mbak Nuri itu kata orang orang kerja yang salah di kota, dia kerja di diskotik gitu mbak sebagai cewek malam" ucap Nalisa

"Nggak kok, mbak Nuri sudah bilang sama mbak kalau dia kerja sebagai kasir di restoran tersebut, mbak Nuri juga menunjukkan foto foto restoran tempat dia kerja sama mbak" ucap Namiya.

"Tapi mbak...."

***

Related chapters

  • Simpanan Sembilan Bulan   05 Bapak

    "Tapi mbak...""Lis, mbak insyaallah akan baik baik saja, mbak akan manjaga diri, mbak akan mencari pekerjaan yang lebih baik nanti di jakarta,pekerjaan ini hanya sementara, jika ada kesempatan mbak akan nyari kerja yang lebih baik," ucap Namiya "Ya udah kalau mbak sudah yakin," ucap Nalisa. "Lis, mbak titip adik adik sama kamu ya,kalau nanti mbak udah ketemu kerjaan yang lebih bagus mbak akan nyari kontrakan yang agak besar dan kita semua bisa pindah ke kota, kalian bisa melanjutkan sekolah ke kota" ucap Namiya "Iya Mbak nggak usah khawatir, aku akan jaga mereka berdua." ucap Namiya. "Ini kemarin mbak narik uang 13 juta, dan mbak sisa kan 10 juta sebagai uang darurat kita sepuluh juta, mbak harap uang itu jangan sampai terpakai dulu sampai mbak dapat gaji" ucap Namiya."Akan aku usahakan mbak" jawab Nalisa "Ini mbak ambil ya dua juta buat pegangan mbak ke kota, dua juta buat uang pangkal dan uang seragam Namira masuk SMA, satu juta uang pangkal Nafisa masuk SMP. Satu juta persia

    Last Updated : 2024-11-15
  • Simpanan Sembilan Bulan   06 Barang Lelang

    "Mbak Nuri yakin ini restoran?" tanya Namiya dengan suara bergetar, tampilan bangunan yang mereka tuju tidak seperti bayangan Namiya, tidak seperti restoran restoran yang Namiya lihat di televisi. Setelah perpisahan penuh air mata akhir nya di sini lah Namiya sekarang, di sebuah tempat dengan pencahayaan yang minim dengan dua pria bertubuh besar dengan kaos hitam pas badan berdiri menjaga pintu. "Iya ini memang restoran yang akan kita tuju, beda nya dengan restoran yang lain, restoran ini hanya buka mulai dari jam 11 malam saja, tapi kita karyawan sudah harus berkumpul sejak jam sembilan malam" ucap Nuri. "Tapi mbak, aku pikir restoran nya buka pagi tutup nya malam, restoran apa yang buka nya malah malam" ucap Namiya. "Sama aja, udah... ayo masuk, mbak kenalin sama madam Lesti pemilik restoran ini" ucap mbak Nuri sambil mencekal lengan Namiya dan menarik nya masuk ke dalam. "Tapi mbak... perasaan ku nggak enak... entah kenapa rasa nya ada yang salah" ucap Namiya sambil beru

    Last Updated : 2024-12-05
  • Simpanan Sembilan Bulan   07 Malam Lelang

    Namiya dan gadis bernama Putri yang di kurung di kamar yang sama di dandani oleh dua orang gadis di bawah pengawasan oleh wanita seperti bos yang di panggil madam tersebut.Namiya dan Putri tidak bisa berontak karena selain ada sosok madam tersebut juga ada dua bodyguard bertubuh besar yang mendampingi madam itu.Di depan kedua bodyguard itu Namiya dan Putri di telanjangi dan di pakaian kan pakaian baru, sebuah gaun pendek setengah paha nyaris transparan berwarna merah menyala buat Namiya dan hitam pekat buat Putri.Saat pakaian nya di lucuti di hadapan dua pria tanpa ekskresi tersebut rasa nya harga diri Namiya sudah hancur seluruh nya.Setelah selesai kedua gadis itu di seret oleh kedua pria tersebut Namiya dan Putri hanya bisa melangkah terseok mengikuti pria pria tersebut.Namiya dan Putri dia bawa ke sebuah ruangan tertutup, di sana sudah ada lika gadis lain yang menggunakan pakaian kurang bahan yang sama seperti mereka berdua.Walaupun ada tujuh gadis di dalan ruang tersebut tap

    Last Updated : 2024-12-07
  • Simpanan Sembilan Bulan   08 Kabar Buruk

    "Dokter maaf apa boleh saya meminjam telepon saya harus menghubungi adik adik saya, mereka pasti sangat cemas..." tanya Namiya pada dokter di depan nya."Tentu saja..." ucap Dokter tersebut sambil menyerahkan ponsel nya pada Namiya setelah dia membuka kan kunci layar nya Namiya menekan dua belas nomor di ponsel tersebut, dua belas nomor yang dia ingat dan hapal di luar kepala, nomor ponsel adik adik nya di kampung. Saat Namiya membawa ponsel nya ke telinga di mendengar nada sambung hingga pada nada keempat panggil nya akhirnya di angkat oleh salah satu adik nya di kampung."Hallo siapa ini?" tanya sebuah suara dari seberang, dari gaya bicara dan suara nya Namiya sangat tau kalau itu adalah adik ke tiga nya Namira, si tombol yang gampang marah."Mira... Ini mbak" ucap Namiya lirih."Astagfirullah mbak... Mbak kemana aja...? Aku sudah menghubungi mbak dari dua hari yang lalu, Setelah mbak menelpon kami setelah bilang sampai di ibukota ponsel mbak nggak bisa lagi di hubungi," ucap Nami

    Last Updated : 2024-12-09
  • Simpanan Sembilan Bulan   09 Nyonya Moana

    "Bik... Bibik mau balik ke rumah sakit lagi menjaga anak itu?" Tanya seorang wanita cantik berusia pertengahan tiga puluhan menyapa bibik yang seperti nya akan segera berangkat. "Iya nyonya, kasihan anak itu di rumah sakit sendirian, apa lagi nyonya dan tuan memberikan dia kamar VIP, dia akan sendirian saja di dalam ruangan itu" ucap Bibik "Bagaimana keadaan anak itu bik?" Tanya sang Nyonya "Nyonya Moana tenang saja, semua sudah baik baik saja, kondisi Namiya juga sudah baik baik saja secara fisik, tapi tidak mental nya" ucap Bibik dengan nada sendu. "Jadi nama nya Namiya, nama yang indah,tapi apa maksud bibik? Apa dia mengalami PTSD setelah kecelakaan itu, astaga apa yang sudah kami lakukan" ucap wanita cantik bernama Moana tersebut. "Bukan nyonya, bukan kecelakaan itu yang membuat nya trauma, dia malah merasa sangat bersyukur telah di tabrak oleh mobil nyonya dan tuan, kejadian sebelum sebelum itu lah yang membuat nya trauma" ucap bibik. "Bibik ayo duduk dulu ceritakan ap

    Last Updated : 2024-12-10
  • Simpanan Sembilan Bulan   10 Allarick Nugraha

    Allarick menatap Moana yang tertidur lelap di sisi nya, wanita yang dullu ceria dan energik kini kuyu dan kehilangan rona nya akibat kanker yang menjangkiti tubuh nya dua tahun terakhir. Walaupun saat ini sel kanker nya bisa di bilang sudah berhasil di bunuh tapi efek panjang pengobatan nya meninggalkan beksa yang terlihat jelas.Rambut yang nyaris botak, kulit kusam dan bersisik, tubuh kurus lemah dan sinar mata yang meredup tapi tidak sedikit pun cinta allarick berkurang pada Moana, malah melihat perjuangan wanita nya, cinta Allarick semakin besar saja dari waktu ke waktu.Allarick mencintai hati dan jiwa Moana, kecantikan fisik bagi Allarick bisa di cari, dengan perawatan puluhan hingga ratusan juta kecantikan fisik Moana bisa di kembalikan dengan mudah.Allarick merasa permintaan Moana tadi sore sangat berat, menikah lagi adalah hal yang tidak pernah ada dalam rencana hidup Allarick, dia sudah merasa cukup bersama Moana, tapi entah ide dari mana sejak satu bulan terakhir Moana se

    Last Updated : 2024-12-11
  • Simpanan Sembilan Bulan   11 uang

    "Assalamualaikum..." Moana mendorong pintu rawat Vip di mana Namiya di rawat."Waalaikumsalam" jawab Namiya dan bik Marni dari dalam ruangan.Jika Namiya terlihat heran dengan kedatangan Moana yang tidak dia kenal, tidak begitu dengan bik Marni, wanita empat puluh tahunan itu lansung berdiri dan menyapa Moana."Nyonya... Nyonya datang""Bik Marni..." Jawab Moana sambil tersenyum dan melangkah masuk."Bagaimana kabar nya dek Namiya?" Tanya Moana sambil melangkah masuk dengan langkah kecil."Nyonya datang sama siapa? Bukan nya nyonya lagi sakit?" Tanya Bik Marni sambil berjalan mendekati Moana dan merangkul lengan nya untuk membantu nya berjalan."Saya ingin ketemu sama dek Namiya bik, saya punya hutang maaf sama dek Namiya karena udah menabrak nya sampai dek Namiya di rawat di rumah sakit. Karena itu lah saya datang sekarang" ucap Moana."Neng Miya, ini nyonya Moana, majikan bibik yang bibik ceritakan sama neng Miya kemarin" ucap bibik memperkenalkan Namiya pada Moana."Nyonya... Kenap

    Last Updated : 2024-12-13
  • Simpanan Sembilan Bulan   12 Surrogate Mother

    "Maaf nyonya saya lancang masuk kembali, tapi ini ada telpon dari kampung nya neng Miya, dari adik kedua nya" ucap Bibik dengan wajah cemas.Ekpresif Namiya berubah saat mendengar jika ada telpon dari kampung nya, dia memang memberikan nomor bibik pada Nalisa saat itu.Namiya menerima ponsel pintar itu dari bik Marni dengan tangan bergetar, perasaan nya langsung tidak enak. Dia takut terjadi apa apa dengan ketiga adik nya."Hallo assalamualaikum..." sapa Namiya dengan suara bergetar."Waalaikumsalam mbak..." bukan suara Nalisa dan Namira yang dia dengar tapi suara si bungsu Nafisa yang berbicara sambil berbisik bisik."Nafisa ini kamu? Ada apa dek... Tumben kamu yang nelpon mbak?" tanya Namiya. "Mbak... Bapak datang lagi... Fisa takut mbak... Bapak jahat... Bapak marah marah sama mbak Mira dan mbak Lisa... Fisa takut mbak..." ucap gadis kecil itu dengan suara bergetar menahan tangis."Datang lagi.... Kalian sudah di pulang? Bukan nya kemarin masih di rumah sakit?" tanya Namiya. "Bar

    Last Updated : 2024-12-15

Latest chapter

  • Simpanan Sembilan Bulan   34

    Namiya masuk ke rumah nya dengan langkah kecil, walaupun kehamilan nya sudah memasuki bulan ke sembilan tapi dia masih aktif di restoran nya yang sudah sangat ramai setiap hari nya.Omset harian nya pun di luar perkiraan Namiya, rasa yang ontentik, tempat yang strategis dan pelayanan yang ramah membuat para pelanggan datang berulang ke restoran mereka.Restoran mereka mulai terkenal sebagai restoran khas indonesia dengan rasa nya yang sangat medok.Restoran itu di beri nama "Kemangi".Selama mengelola restoran Namiya seakan menemukan pasion dalam hidup nya, hal itu menjadi salah satu sumber kebahagiaan dalam hidup nya."Mbak udah pulang?" saat sampai di rumah dia di sambut oleh ketiga adik nya yang sedang sibuk di ruang tengah dengan tumpukan buku di depan nya. Namiya senang sekarang ketiga adik nya begitu semangat untuk sekolah.Impian untuk kuliah yang dulu hanya sebatas khayalan sekarang tak lagi hanya angan angan. Mereka sudah bisa bermimpi untuk kuliah nanti nya.Nalisa yang meny

  • Simpanan Sembilan Bulan   33 Mertua

    "Terima kasih ya mas... Mbak... Untuk dua hari ini, pengajian dua hari yang lalu dan soft opening hari ini pasti sangat melelahkan," Namiya berdiri di depan staff restoran nya yang memiliki usia di atas diri nya."Soft opening sudah berjalan dengan lancar hari ini, dan mulai besok kita akan memulai perjuangan yang sesungguh nya, semoga restoran kita bisa di nikmati pelanggan dan memiliki banyak pengunjung setiap hari nya""Seperti yang saya bilang sebelum nya, selain kita harus mempertahankan cita rasa yang kita miliki, satu hal lagi yang terpenting adalah service kita pada pelanggan, kita harus memperlakukan pelanggan kita dengan baik," ucap Namiya."Baik buk...""Kalau gitu untuk hari ini kalian pulang lebih awal, beristirahat yang cukup bersiap untuk menyambut hari baru kota esok hari, oh iya... Itu ada sedikit bingkisan, bawa pulang dan makan bersama keluarga di rumah" ucap Namiya."Terima kasih buk... Kami pamit..." ucap para staff yang satu persatu berlalu meninggal menuju ruang

  • Simpanan Sembilan Bulan   32 Soft Opening

    "Aku mau cerita sama mommy" ucap Namiya sambil mengunyah capcai ayam buatan sang mertua dengan lahap. "Cerita apa?" tanya mommy Noura sambil menatap fokus pada sang menantu. "Kemarin malam mas Al tanya sama Miya mom, dia tanya apa Miya menginginkan salah satu anak kami dalam pengasuhan Miya kelak" ucap Namiya dengan mata berbinar "Oh ya? Benar dia tanya begitu? Apa kamu yang memancing duluan atau dia yang ingat begitu saja?" "Mas Al ingat begitu aja Mom, mas Al bilang gini sama aku jika tuhan memang adil, tuhan memberi dua anak untuk dua ibu jika aku menginginkan" "Terus kamu bilang apa?" Tanya mommy Noura "Aku bilang aku menginginkan" ucap Namiya dengan mata berbinar. "Jadi kamu akan memiliki salah satu anak?" Tanya mommy Noura yang di jawab dengan anggukan kepala oleh Namiya. "Alhamdulillah nak... Akhir nya sejarah tidak terulang lagi di keluarga itu, keluarga yang telah menciptakan ibu tanpa anak, walaupun kamu harus menyerahkan salah satu anak mu, darah daging mu sendiri p

  • Simpanan Sembilan Bulan   31 ngidam

    "Mas... Aku lapar..." ucap Namiya setelah tangis nya mereda."Butuh energi yang banyak banget ya barusan, maka nya lansung lapar pas selesai nangis" Ucap Allarick sambil tertawa."Ya udah mau makan apa biar mas pesan" ucap Allarick sambil meraih ponsel nya di atas meja nakas."Aku mau makan nasi goreng tapi mas yang masak ya" pinta Namiya."Tapi mas Nggak bisa masak," ucap Allarick dengan wajah panik."Ya udah nggak usah aja, aku makan besok pagi aja" ucap Namiya dengan sedikit nada kesal dan sedih dalam suara nya.""Oke... Oke... Mas akan bikin, kamu tunggu di sini, mas akan ke dapur" ucap Allarick."Ikut..." rengek Namiya"Nggak usah... Kamu di sini aja""Kamu pengen lihat mas masak...""Oke... Oke... Ayo... Tapi kamu nggak usah ngapa-ngapain biar mas yang masak, kamu duduk aja" ucap Allarick yang di jawab dengan anggukan kepala penuh semangat oleh Namiya.Namiya melihat bagaimana Allarick menatap layar ponsel nya dengan fokus, hanya dua kali melihat dia bisa tau resep yang dia tont

  • Simpanan Sembilan Bulan   30 Tulus

    Allarick mengusap perut Namiya yang menggunung, entah kenapa semakin usia kehamilan nya membesar, semakin Namiya gampang ketiduran.Padahal mereka tadi sedang ngobrol hilir mudik, tiba tiba saja sudah tidak ada tanggapan lagi dari mulut Namiya obrolan obrolan ringan Allarick. "Maafin daddy ya anak anak karena tidak selalu ada buat kalian" ucap Allarick sambil mengusap perut Namiya dengan lembut.Tiba tiba saja sebuah sentakan keras menjawab ucapan Allarick, Allarick terperangah dan menatap perut Namiya dengan ekspresi tidak percaya."Apa itu tadi?" suara serak Namiya terdengar sedikit meringis. Dia mengusap perut nya yang tadi ada bekas tendangan. "Sayang... Seperti nya bayi kita bergerak, dia menendang tangan mas yang mengusap nya" ucap Allarick yang tanpa sadar memanggil Namiya dengan sebutan sayang."Tendangan? Benar kah? Ini pertama kali nya mereka memandang mas," ucap Namiya dengan suara yang terdengar serak."Dokter memang sudah memberi tahukan pada ku saat masuk usia kehamila

  • Simpanan Sembilan Bulan   29 rahim sewaan

    "Mas..." Panggil Moana pada sang suami yang sedang menikmati makan nya dengan lahap."Iya kenapa?" Jawab Allarick tanpa menghentikan kunyahan nya."Aku tiba tiba kepikiran sesuatu, tapi kamu jangan marah ya kalau akau bilang" ucap Moana sambil menatap sang suami dengan intens.Mendengar nada serius dalam suara sang istri, Allarick meletakkan sendok nya lalu menghentikan kunyahan nya."Ada apa?" Tanya Allarick dengan lembut."Sebenarnya aku kepikiran saja ucapan mommy tadi siang" ucap Moana"Emang nya mommy bilang apa?" Tanya Allarick"Tentang anak anak" ucap Moana lirih"Tentang anak anak? Ada apa dengan anak anak?" Tanya Allarick."Mommy tadi bertanya,apa kita akan mengambil kedua anak, waktu aku jawab iya, mommy terlihat sedikit keberatan, dia terlihat sangat kasihan pada Namiya, tapi apa yang di ucap kan oleh mommy entah kenapa terngiang ngiang terus di pikiran ku" ucap Moana"Mommy bilang apa?""Mommy bilang ada dua anak dan ada dua ibu kenapa anak nya tidak di bagi saja? Satu bua

  • Simpanan Sembilan Bulan   28 Ibu Tanpa Anak

    "Astaga... Darah? Kamu nggak papa nak, apa yang terjadi?" tanya mommy Noura yang terlihat panik."Aku juga nggak tau," ucap Namiya. "Apa ada yang sakit?" tanya Moana yang tidak kalah panik."Udah berhenti bicara, ayo kita ke segera periksa, naik mobil mommy saja, kebetulan mommy punya kenalan dokter obgyn yang punya klinik tidak jauh dari sini" ucap mommy Noura sambil membantu Namiya berdiri.Moana mengeluarkan tiga lembar uang merah lalu meletakkan di meja sebelum mengikuti mertua dan madu nya itu* * *"Menantu kamu cuma kelelahan Ra, juga sedikit stress dan banyak pikiran, tidak ada hal yang harus di takutkan" ucap wanita seusia Mommy Noura sambil menutup perut Noura yang terbuka setelah mereka melakukan USG untuk melihat kondisi anak di dalam rahim nya."Yah... Hari ini kami memang banyak bepergian, kami melihat lokasi untuk restoran baru nya Namiya, kami juga mampir ke kantor desain interior, jalan jalan di mall" ucap Moana dengan nada bersalah."Lalu stress karena ketemu

  • Simpanan Sembilan Bulan   27 Nugraha

    "Mom... Tolong maafkan aku, maafkan Mas Al juga, ini bukan salah Namiya, dia bukan gadis yang hadir dalam pernikahan kami, tapi kami yang menyeret dalam rumah tangga kami, dia tidak berniat untuk menjadi wanita kedua" ucap Moana sambil mengusap tangan Namiya yang masih gemetaran. Wajah Mommy Noura perlahan melunak melihat Namiya yang sedang hamil meringkuk ketakutan. "Kamu lagi hamil anak nya Al?" tanya mommy Noura dengan suara yang mulai melunak. "Kamu nggak usah takut, ini Mommy Noura, mommy kandung nya mas Al, mommy suara nya memang besar, tapi mommy baik kok" ucap Moana menenangkan Namiya. "Iya tante aku sedang hamil anak nya Mas Al" ucap Namiya tanpa memandang sang mertua. "Sekarang ceritakan sama mommy apa yang sebenarnya terjadi hingga kamu meminta Al buat nikah lagi" tanya mommy Noura. "Pada awal nya kami hanya ingin Surrogate Mother saja mom, tapi ternyata setiap sel telur yang aku hasil kan, tidak ada yang bisa di buahi karena cacat secara genetik, efek dari rangkaia

  • Simpanan Sembilan Bulan   26 Mommy

    "Gimana dek? Kamu suka nggak dengan ruko ini" tanya Moana pada Namiya setelah kedua nya sampai di depan ruko berlantai dua tersebut. "Ruko buat apa ini mbak?" tanya Namiya perang, Kening nya berkerut menatap bangunan di depan nya."Mbak udah dengar dari mas Al, kalau kamu ingin punya usaha restoran dan katering dan sedang mencari tempat yang strategis" ucap Moana. "Ruko nya bagus mbak, indah... Tapi mbak... Aku ingin punya usaha yang sederhana aja mbak? Ruko ini terlalu besar buat aku, lagi pula mbak sudah terlalu baik sama aku selama ini" ucap Namiya. "Dek... Ruko ini sudah kami miliki sangat lama, tapi tidak pernah di gunakan sekali pun, dulu nya ruko ini kami dapatkan saat ada seorang partner bisnis mas Al yang gagal bayar hutang, dia menyerahkan lahan ini buat mas Al sebagai penebus hutang nya" ucap Moana. "Mbak... Jika aku menggunakan gedung milik kalian, besar kemungkin kondisi kita akan ketahuan oleh keluarga besar mas Al..." ucap Namiya. "Jadi itu yang kamu cemaskan? Kamu

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status