Share

06 Barang Lelang

Author: Chykara
last update Last Updated: 2024-12-05 11:42:48

"Mbak Nuri yakin ini restoran?" tanya Namiya dengan suara bergetar, tampilan bangunan yang mereka tuju tidak seperti bayangan Namiya, tidak seperti restoran restoran yang Namiya lihat di televisi.

Setelah perpisahan penuh air mata akhir nya di sini lah Namiya sekarang, di sebuah tempat dengan pencahayaan yang minim dengan dua pria bertubuh besar dengan kaos hitam pas badan berdiri menjaga pintu.

"Iya ini memang restoran yang akan kita tuju, beda nya dengan restoran yang lain, restoran ini hanya buka mulai dari jam 11 malam saja, tapi kita karyawan sudah harus berkumpul sejak jam sembilan malam" ucap Nuri.

"Tapi mbak, aku pikir restoran nya buka pagi tutup nya malam, restoran apa yang buka nya malah malam" ucap Namiya.

"Sama aja, udah... ayo masuk, mbak kenalin sama madam Lesti pemilik restoran ini" ucap mbak Nuri sambil mencekal lengan Namiya dan menarik nya masuk ke dalam.

"Tapi mbak... perasaan ku nggak enak... entah kenapa rasa nya ada yang salah" ucap Namiya sambil berusaha melepaskan cekalan tangan mbak Nuri yang membelit lengan nya.

Tapi kekuatan mbak Nuri sangat besar, dengan gampang nya dia menyeret tubuh mungil Namiya masuk ke dalam.

"Mbak lepasin aku... aku mohon mbak tolong lepasin aku, aku nggak mau masuk" ucap Namiya yang masih berusaha melepaskan cekalan tangan mbak Nuri.

"Diam... diam..". bentak mbak Nuri dengan kasar, tidak ada lagi kelembutan yang seperti beberapa hari ini mbak Nuri tunjukan pada Namiya hingga gadis itu memberanikan diri ikut dengan nya ke ibu kota.

"Hari Jessica, udah bawa gadis baru aja? cantik juga, dapat dari mana?" seorang gadis dengan daster super mini dan transparan berwarna merah menyala menyapa mbak Nuri dengan nama yang asing di telinga Namiya.

"Hai Agnes, iya nih kebetulan, madam mana? aku bawa barang baru, bisa lah ya nambah nambah barang lelang besok malam, aku yakin dia akan laku mahal, masih ting ting, jangan kan jebol di grepe grepe aja belum pernah" ucap mbak Nuri.

Namiya mulai berontak saat mendengar ucapan mbak Nuri tapi mbak Nuri malah semakin mengeratkan cengkraman nya. Lengan Namiya udah memerah dan memar karena keras nya cengkraman mbak Nuri pada nya.

"Madam ada di kamar anak lelang, lagi training anak anak lelang supaya bisa laku keras" ucap gadis bernama Agnes tersebut yang Namiya yakin kalau itu juga nama palsu sama seperti nama mbak Nuri yang berubah jadi Jessica.

"Ayo..." ucap mbak Nuri sambil kembali menyeret tubuh mungil Namiya.

""Nggak mau, Aku tau apa yang mbak Nuri lakukan, dan aku nggak mau, lepasin aku mbak, aku mau pulang, aku nggak mau jadi gadis penghibur yang menjual kesucian nya" ucap Namiya.

Namiya mungkin memang masih polos tapi di bukan lagi seorang gadis kecil dia sangat mengerti bahaya apa yang sedang mengintai nya saat ini.

""Udah ikut aja, gadis desa dengan Pendidikan SMA berharap apa di ibukota? bukan kah kau bilang butuh uang banyak? ya sudah ayo, nggak usah munafik, sedih lu hanya beberapa hari aja, liat duit banyak lu juga bakal senang kok,sedih lu akan menghilang tanpa jejak" ucap mbak Nuri.

"Miya nggak mau... Miya nggak mau jadi pelacur... Miya ikut mbak Nuri kerja ke kota untuk cari duit halal, buat sekolah adik adik... buka kan buat jadi gadis bayaran" Namiya masih mencoba berontak, tapi semakin dia berontak semakin keras cengkraman mbak Nuri di lengan nya.

Namiya yabg berontak akhir nya menarik perhatian orang orang di sana. Hingga seorang wanita yang seperti wanita berusia pertengahan empat puluh tahunan keluarga dari sebuah kamar di dampingi seorang pria bertubuh besar dengan pakaian serba hitam.

"Ada apa ini? kenapa heboh sekali? Jessica...??" tanya wanita itu sambil menatap Namiya dan mbak Nuri sembari bertolak pinggang.

"Madam, aku punya barang baru untuk madam, masih ting ting, dari wajah dan usia nya bisa jadi best seller madam, dia bisa jadi puncak lelang dengan harga tertinggi" Ucap mbak Nuri pada wanita yang dia panggil madam tersebut.

Madam berjalan mendekati mereka dan lalu dengan cepat mencekal dagu Namiya untuk melihat wajah gadis yang sudah penuh air mata tersebut.

"Benar wajah nya benar benar menjual, cantik dan tidak berlebihan, dengan sedikit make dan lingerie merah menyala siapa saja akan merogoh kocek mereka sedalam mungkin, Benny bawa dia ke dalam, kurung bersama gadis yang kemarin di jual ayah nya" Ucap madam Lesti.

"Baik madam" ucap nya.

Mbak Nuri mendorong Namiya hingga hampir saja jatuh tapi dengan cepat pria besar bernama Beny meraih lengan Namiya dan menyeretnya masuk.

Walaupun berteriak dengan keras Namiya masih mendengar dengan jelas bagaimana dengan tega nya mbak nuri menego f*e jatah diri nya karena berhasil mendapat gadis desa seperti Namiya pada madam Lesti yang di jawab dengan tawa terbahak germo tanpa hati tersebut.

Tenaga Namiya yang berontak tidak ada apa apa nya di bandingkan dengan tenaga pria tersebut.

Namiya di tarik ke sebuah kamar dan dengan kasar tubuh nya di dorong ke dalam saat dia mencoba berlari kembali ke arah pinta terdengar pria itu sudah kembali mengunci pintu tersebut.

"Buka... aku mohon... buka... aku nggak mau di sini, aku nggak jual diri, aku mohon..." teriakan Namiya sama sekali tidak di tanggapi oleh siapapun, tangan berkulit putih gadis itu sudah berubah warna menjadi merah dengan banyak memar akibat menggedor pintu kayu yang terkunci rapat.

"Percuma mbak, nggak akan di bukan juga, aku sudah melakukan hal yang sama tiga hari terakhir" sebuah suara menyapa Namiya.

Namiya yang sama sekali tidak tau tentang keberadaan orang lain di kamar tersebut reflek memutar tubuh nya.

Saat itu lah dia melihat seorang gadis berusia sekitar dua puluh empat tahunan duduk meringkuk dalam posisi janin di sudut ruangan, wajah nya yang manis tertutup rambut yang acak acakan.

"Mbak siapa? apa yang mbak lakukan di sini?" tanya Namiya.

"Sama seperti mu, saya juga di jual ke sini, jadi siapa yang menjual mu? pasti ayah mu kan?" tebak wanita itu dengan nada pahit dalam suara nya.

"Nggak mbak, Tapi tetangga saya, saya yatim piatu mbak, nggak punya ayah dan ibu" ucap Namiya lirih.

"Maaf..." ucap wanita itu dengan nada menyesal.

"Nggak papa mbak" Ucap Namiya sambil berjalan mendekati ranjang dan duduk di salah satu sisi, tidak jauh dari wanita itu.

"Saya di sini karena di jual oleh pria yang seumur hidup saya panggil ayah, dengan tega nya dia menukar saya dengan sejumlah uang" ucap wanita itu lirih.

"Dan saya di jual oleh tetangga saya mbak, saya anak tertua dan memiliki tiga orang adik ibu saya sudah meninggal karena kecelakaan dan ayah saya... pria jahat itu minggat bersama janda dan meninggalkan utang yang tidak sedikit pada rentenir" ucap Namiya.

"Mbak... apa nggak ada jalan keluar untuk kabur dari sini?" tanya Namiya lirih.

.*****

Related chapters

  • Simpanan Sembilan Bulan   07 Malam Lelang

    Namiya dan gadis bernama Putri yang di kurung di kamar yang sama di dandani oleh dua orang gadis di bawah pengawasan oleh wanita seperti bos yang di panggil madam tersebut.Namiya dan Putri tidak bisa berontak karena selain ada sosok madam tersebut juga ada dua bodyguard bertubuh besar yang mendampingi madam itu.Di depan kedua bodyguard itu Namiya dan Putri di telanjangi dan di pakaian kan pakaian baru, sebuah gaun pendek setengah paha nyaris transparan berwarna merah menyala buat Namiya dan hitam pekat buat Putri.Saat pakaian nya di lucuti di hadapan dua pria tanpa ekskresi tersebut rasa nya harga diri Namiya sudah hancur seluruh nya.Setelah selesai kedua gadis itu di seret oleh kedua pria tersebut Namiya dan Putri hanya bisa melangkah terseok mengikuti pria pria tersebut.Namiya dan Putri dia bawa ke sebuah ruangan tertutup, di sana sudah ada lika gadis lain yang menggunakan pakaian kurang bahan yang sama seperti mereka berdua.Walaupun ada tujuh gadis di dalan ruang tersebut tap

    Last Updated : 2024-12-07
  • Simpanan Sembilan Bulan   08 Kabar Buruk

    "Dokter maaf apa boleh saya meminjam telepon saya harus menghubungi adik adik saya, mereka pasti sangat cemas..." tanya Namiya pada dokter di depan nya."Tentu saja..." ucap Dokter tersebut sambil menyerahkan ponsel nya pada Namiya setelah dia membuka kan kunci layar nya Namiya menekan dua belas nomor di ponsel tersebut, dua belas nomor yang dia ingat dan hapal di luar kepala, nomor ponsel adik adik nya di kampung. Saat Namiya membawa ponsel nya ke telinga di mendengar nada sambung hingga pada nada keempat panggil nya akhirnya di angkat oleh salah satu adik nya di kampung."Hallo siapa ini?" tanya sebuah suara dari seberang, dari gaya bicara dan suara nya Namiya sangat tau kalau itu adalah adik ke tiga nya Namira, si tombol yang gampang marah."Mira... Ini mbak" ucap Namiya lirih."Astagfirullah mbak... Mbak kemana aja...? Aku sudah menghubungi mbak dari dua hari yang lalu, Setelah mbak menelpon kami setelah bilang sampai di ibukota ponsel mbak nggak bisa lagi di hubungi," ucap Nami

    Last Updated : 2024-12-09
  • Simpanan Sembilan Bulan   09 Nyonya Moana

    "Bik... Bibik mau balik ke rumah sakit lagi menjaga anak itu?" Tanya seorang wanita cantik berusia pertengahan tiga puluhan menyapa bibik yang seperti nya akan segera berangkat. "Iya nyonya, kasihan anak itu di rumah sakit sendirian, apa lagi nyonya dan tuan memberikan dia kamar VIP, dia akan sendirian saja di dalam ruangan itu" ucap Bibik "Bagaimana keadaan anak itu bik?" Tanya sang Nyonya "Nyonya Moana tenang saja, semua sudah baik baik saja, kondisi Namiya juga sudah baik baik saja secara fisik, tapi tidak mental nya" ucap Bibik dengan nada sendu. "Jadi nama nya Namiya, nama yang indah,tapi apa maksud bibik? Apa dia mengalami PTSD setelah kecelakaan itu, astaga apa yang sudah kami lakukan" ucap wanita cantik bernama Moana tersebut. "Bukan nyonya, bukan kecelakaan itu yang membuat nya trauma, dia malah merasa sangat bersyukur telah di tabrak oleh mobil nyonya dan tuan, kejadian sebelum sebelum itu lah yang membuat nya trauma" ucap bibik. "Bibik ayo duduk dulu ceritakan ap

    Last Updated : 2024-12-10
  • Simpanan Sembilan Bulan   10 Allarick Nugraha

    Allarick menatap Moana yang tertidur lelap di sisi nya, wanita yang dullu ceria dan energik kini kuyu dan kehilangan rona nya akibat kanker yang menjangkiti tubuh nya dua tahun terakhir. Walaupun saat ini sel kanker nya bisa di bilang sudah berhasil di bunuh tapi efek panjang pengobatan nya meninggalkan beksa yang terlihat jelas.Rambut yang nyaris botak, kulit kusam dan bersisik, tubuh kurus lemah dan sinar mata yang meredup tapi tidak sedikit pun cinta allarick berkurang pada Moana, malah melihat perjuangan wanita nya, cinta Allarick semakin besar saja dari waktu ke waktu.Allarick mencintai hati dan jiwa Moana, kecantikan fisik bagi Allarick bisa di cari, dengan perawatan puluhan hingga ratusan juta kecantikan fisik Moana bisa di kembalikan dengan mudah.Allarick merasa permintaan Moana tadi sore sangat berat, menikah lagi adalah hal yang tidak pernah ada dalam rencana hidup Allarick, dia sudah merasa cukup bersama Moana, tapi entah ide dari mana sejak satu bulan terakhir Moana se

    Last Updated : 2024-12-11
  • Simpanan Sembilan Bulan   11 uang

    "Assalamualaikum..." Moana mendorong pintu rawat Vip di mana Namiya di rawat."Waalaikumsalam" jawab Namiya dan bik Marni dari dalam ruangan.Jika Namiya terlihat heran dengan kedatangan Moana yang tidak dia kenal, tidak begitu dengan bik Marni, wanita empat puluh tahunan itu lansung berdiri dan menyapa Moana."Nyonya... Nyonya datang""Bik Marni..." Jawab Moana sambil tersenyum dan melangkah masuk."Bagaimana kabar nya dek Namiya?" Tanya Moana sambil melangkah masuk dengan langkah kecil."Nyonya datang sama siapa? Bukan nya nyonya lagi sakit?" Tanya Bik Marni sambil berjalan mendekati Moana dan merangkul lengan nya untuk membantu nya berjalan."Saya ingin ketemu sama dek Namiya bik, saya punya hutang maaf sama dek Namiya karena udah menabrak nya sampai dek Namiya di rawat di rumah sakit. Karena itu lah saya datang sekarang" ucap Moana."Neng Miya, ini nyonya Moana, majikan bibik yang bibik ceritakan sama neng Miya kemarin" ucap bibik memperkenalkan Namiya pada Moana."Nyonya... Kenap

    Last Updated : 2024-12-13
  • Simpanan Sembilan Bulan   12 Surrogate Mother

    "Maaf nyonya saya lancang masuk kembali, tapi ini ada telpon dari kampung nya neng Miya, dari adik kedua nya" ucap Bibik dengan wajah cemas.Ekpresif Namiya berubah saat mendengar jika ada telpon dari kampung nya, dia memang memberikan nomor bibik pada Nalisa saat itu.Namiya menerima ponsel pintar itu dari bik Marni dengan tangan bergetar, perasaan nya langsung tidak enak. Dia takut terjadi apa apa dengan ketiga adik nya."Hallo assalamualaikum..." sapa Namiya dengan suara bergetar."Waalaikumsalam mbak..." bukan suara Nalisa dan Namira yang dia dengar tapi suara si bungsu Nafisa yang berbicara sambil berbisik bisik."Nafisa ini kamu? Ada apa dek... Tumben kamu yang nelpon mbak?" tanya Namiya. "Mbak... Bapak datang lagi... Fisa takut mbak... Bapak jahat... Bapak marah marah sama mbak Mira dan mbak Lisa... Fisa takut mbak..." ucap gadis kecil itu dengan suara bergetar menahan tangis."Datang lagi.... Kalian sudah di pulang? Bukan nya kemarin masih di rumah sakit?" tanya Namiya. "Bar

    Last Updated : 2024-12-15
  • Simpanan Sembilan Bulan   13 konvensional

    "Mas Allarick ingin anak nya masih bernasab pada nya, karena itu mas Allarick akan menikahi kamu sebagai istri kedua nya" ucap Moana."Apa mbak? Menikah?""Itu syarat dari mas Allarick dek... Bagaimana pendapat kamu?" tanya Moana sambil menggenggam tangan Namiya."Aku jadi istri kedua mbak? Jadi pelakor yang merusak rumah tangga orang lain? Seperti wanita itu? Wanita yang masuk dalam pernikahan bapak dan ibu? Dan jadi duri dalam daging di pernikahan mereka, yang menghancurkan sebuah keluarga?" tanya Namiya."Nggak dek.. Nggak seperti itu, nggak selama nya jadi istri kedua itu disebut pelakor... Nggak dek... Nggak kayak gitu konsep nya" ucap Moana saaat melihat kecemasan di wajah Namiya.Moana sadar konsep istri kedua dalam kepala Namiya memiliki konotasi negatif, karena trauma yang dia rasakan dalam rumah nya sendiri."Bagaimana kalau mbak bilang pernikahan kalian hanya formalitas, setelah anak kami lahir kalian akan berpisah" ucap Moana."Apa aku akan di sebut pelakor mbak?" Tanya Na

    Last Updated : 2024-12-16
  • Simpanan Sembilan Bulan   14 Ijab Qabul

    "Saya terima nikah dan kawin nya Namiya Anggraini binti Burhan dengan mahar satu unit rumah di bayar tunai" suara Allarick terdengar bergetar, setelah salah untuk kedua kali nya akhir nya ijab Qabul pun syah pada percobaan ketiga.Pernikahan sederhana itu di ada kan di rumah yang sudah di belikan oleh Allarick untuk MNamiya, sebuah cluster minimalis berlantai dua dengan empat kamar tidur, dapur luas dan sebuah kolam renang minimalis.Namiya sangat bersyukur, walaupun untuk mendapatkan rumah ini dia harus menjual kesucian nya seperti pelacur, tapi setidak nya ketiga adik nya memiliki tempat untuk tinggal.Karena semakin lama adik adik nya di kampung, semakin keselamatan mereka terancam sejak sang ayah memilih kembali ke kampung mereka dan ngontrak di sana bersama anak laki laki nya dan istri baru nya.Yah... Ayah nya memang sudah memiliki seorang anak bersama wanita itu, anak laki laki berusia tiga tahun, anak yang begitu dia diam idamkan. Anak yang dia sembunyikan dari ibu.Pad awal

    Last Updated : 2024-12-17

Latest chapter

  • Simpanan Sembilan Bulan   36 Keajaiban

    Namiya menatap dua bayi laki laki dan perempuan yang di letakkan di atas dada nya yang penuh keringat, kedua bayi itu seakan mengetahui jika di letak kan di sumber nutrisi nya.Mulut mereka bergerak gerak mencari mengikuti insting mereka.Allarick yang berdiri di samping nya nyaris menangis melihat kedua buah hati nya berhasil di keluarkan dengan selamat. Melihat langsung sang istri bertaruh nyawa di ruang persalinan membuat perasaan Allarick bercampur aduk tak karuan.Dulu dia pernah melihat Moana bertaruh nyawa melawan kanker, dan sekarang dia di paksa keadaan melihat Namiya bertaruh nyawa membawa ka bahagian untuk diri nya."Maafkan mas ya, udah bikin kamu kayak gini" ucap Allarick sambil mengecup ubun ubun Namiya dengan penuh perasaan yang membuncah tak terkira.Namiya tersenyum dan menggeleng."Bayi nya kita pindah kan dulu ya" ucap dokter Lusi pada mereka berdua."Kamu bisa mengazankan mereka sekarang, ayo ikut tante" ucap dokter Lusi."Tapi ibun nya anak anak..." Allarick seaka

  • Simpanan Sembilan Bulan   35 Persalinan

    Sesampai nya di klinik, Namiya di dorong ke dalam ruang bersalin menggunakan brankar. Dokter Lusi yang sudah di hubungi oleh mommy Noura sendiri yang menyambut kedatangan mereka ke klinik pribadi nya. Memang hanya mommy Noura dan Allarick saja yang ke rumah sakit,Sedangkan Nalisa di perintah kan menjaga Sesampai dalam ruang persalinan hal pertama yang di lakukan oleh dokter Lusi adalah memeriksa bukaan nya Namiya. "Bagaimana Lus?" tanya mommy Noura pada sang sahabat. "Belum ada bukaan, Tapi karena ketuban sudah pecah, kita akan mencoba cara tradisional dahulu," ucap Dokter Lusi. "Tradisional?" tanya Mommy Noura dengan kening berkerut. "Kita akan memancing kontraksi dengan stimulasi puting, Allarick bisa membantu melakukan nya, istimulasi puting termasuk salah satu cara terbaik memancing kontraksi, itu adalah induksi terbaik saat kontraksi tidak kunjungi datang" ucap dokter Lusi. "Baiklah Allarick akan melakukan nya, kamu kasih petunjuk aja sama Allarick bagaimana m

  • Simpanan Sembilan Bulan   34 Ketuban

    Namiya masuk ke rumah nya dengan langkah kecil, walaupun kehamilan nya sudah memasuki bulan ke sembilan tapi dia masih aktif di restoran nya yang sudah sangat ramai setiap hari nya. Omset harian nya pun di luar perkiraan Namiya, rasa yang ontentik, tempat yang strategis dan pelayanan yang ramah membuat para pelanggan datang berulang ke restoran mereka. Restoran mereka mulai terkenal sebagai restoran khas indonesia dengan rasa nya yang sangat medok. Restoran itu di beri nama "Kemangi". Selama mengelola restoran Namiya seakan menemukan pasion dalam hidup nya, hal itu menjadi salah satu sumber kebahagiaan dalam hidup nya. "Mbak udah pulang?" saat sampai di rumah dia di sambut oleh ketiga adik nya yang sedang sibuk di ruang tengah dengan tumpukan buku di depan nya. Namiya senang sekarang ketiga adik nya begitu semangat untuk sekolah. Impian untuk kuliah yang dulu hanya sebatas khayalan sekarang tak lagi hanya angan angan. Mereka sudah bisa bermimpi untuk kuliah nanti nya. Nal

  • Simpanan Sembilan Bulan   33 Mertua

    "Terima kasih ya mas... Mbak... Untuk dua hari ini, pengajian dua hari yang lalu dan soft opening hari ini pasti sangat melelahkan," Namiya berdiri di depan staff restoran nya yang memiliki usia di atas diri nya."Soft opening sudah berjalan dengan lancar hari ini, dan mulai besok kita akan memulai perjuangan yang sesungguh nya, semoga restoran kita bisa di nikmati pelanggan dan memiliki banyak pengunjung setiap hari nya""Seperti yang saya bilang sebelum nya, selain kita harus mempertahankan cita rasa yang kita miliki, satu hal lagi yang terpenting adalah service kita pada pelanggan, kita harus memperlakukan pelanggan kita dengan baik," ucap Namiya."Baik buk...""Kalau gitu untuk hari ini kalian pulang lebih awal, beristirahat yang cukup bersiap untuk menyambut hari baru kota esok hari, oh iya... Itu ada sedikit bingkisan, bawa pulang dan makan bersama keluarga di rumah" ucap Namiya."Terima kasih buk... Kami pamit..." ucap para staff yang satu persatu berlalu meninggal menuju ruang

  • Simpanan Sembilan Bulan   32 Soft Opening

    "Aku mau cerita sama mommy" ucap Namiya sambil mengunyah capcai ayam buatan sang mertua dengan lahap. "Cerita apa?" tanya mommy Noura sambil menatap fokus pada sang menantu. "Kemarin malam mas Al tanya sama Miya mom, dia tanya apa Miya menginginkan salah satu anak kami dalam pengasuhan Miya kelak" ucap Namiya dengan mata berbinar "Oh ya? Benar dia tanya begitu? Apa kamu yang memancing duluan atau dia yang ingat begitu saja?" "Mas Al ingat begitu aja Mom, mas Al bilang gini sama aku jika tuhan memang adil, tuhan memberi dua anak untuk dua ibu jika aku menginginkan" "Terus kamu bilang apa?" Tanya mommy Noura "Aku bilang aku menginginkan" ucap Namiya dengan mata berbinar. "Jadi kamu akan memiliki salah satu anak?" Tanya mommy Noura yang di jawab dengan anggukan kepala oleh Namiya. "Alhamdulillah nak... Akhir nya sejarah tidak terulang lagi di keluarga itu, keluarga yang telah menciptakan ibu tanpa anak, walaupun kamu harus menyerahkan salah satu anak mu, darah daging mu sendiri p

  • Simpanan Sembilan Bulan   31 ngidam

    "Mas... Aku lapar..." ucap Namiya setelah tangis nya mereda."Butuh energi yang banyak banget ya barusan, maka nya lansung lapar pas selesai nangis" Ucap Allarick sambil tertawa."Ya udah mau makan apa biar mas pesan" ucap Allarick sambil meraih ponsel nya di atas meja nakas."Aku mau makan nasi goreng tapi mas yang masak ya" pinta Namiya."Tapi mas Nggak bisa masak," ucap Allarick dengan wajah panik."Ya udah nggak usah aja, aku makan besok pagi aja" ucap Namiya dengan sedikit nada kesal dan sedih dalam suara nya.""Oke... Oke... Mas akan bikin, kamu tunggu di sini, mas akan ke dapur" ucap Allarick."Ikut..." rengek Namiya"Nggak usah... Kamu di sini aja""Kamu pengen lihat mas masak...""Oke... Oke... Ayo... Tapi kamu nggak usah ngapa-ngapain biar mas yang masak, kamu duduk aja" ucap Allarick yang di jawab dengan anggukan kepala penuh semangat oleh Namiya.Namiya melihat bagaimana Allarick menatap layar ponsel nya dengan fokus, hanya dua kali melihat dia bisa tau resep yang dia tont

  • Simpanan Sembilan Bulan   30 Tulus

    Allarick mengusap perut Namiya yang menggunung, entah kenapa semakin usia kehamilan nya membesar, semakin Namiya gampang ketiduran.Padahal mereka tadi sedang ngobrol hilir mudik, tiba tiba saja sudah tidak ada tanggapan lagi dari mulut Namiya obrolan obrolan ringan Allarick. "Maafin daddy ya anak anak karena tidak selalu ada buat kalian" ucap Allarick sambil mengusap perut Namiya dengan lembut.Tiba tiba saja sebuah sentakan keras menjawab ucapan Allarick, Allarick terperangah dan menatap perut Namiya dengan ekspresi tidak percaya."Apa itu tadi?" suara serak Namiya terdengar sedikit meringis. Dia mengusap perut nya yang tadi ada bekas tendangan. "Sayang... Seperti nya bayi kita bergerak, dia menendang tangan mas yang mengusap nya" ucap Allarick yang tanpa sadar memanggil Namiya dengan sebutan sayang."Tendangan? Benar kah? Ini pertama kali nya mereka memandang mas," ucap Namiya dengan suara yang terdengar serak."Dokter memang sudah memberi tahukan pada ku saat masuk usia kehamila

  • Simpanan Sembilan Bulan   29 rahim sewaan

    "Mas..." Panggil Moana pada sang suami yang sedang menikmati makan nya dengan lahap."Iya kenapa?" Jawab Allarick tanpa menghentikan kunyahan nya."Aku tiba tiba kepikiran sesuatu, tapi kamu jangan marah ya kalau akau bilang" ucap Moana sambil menatap sang suami dengan intens.Mendengar nada serius dalam suara sang istri, Allarick meletakkan sendok nya lalu menghentikan kunyahan nya."Ada apa?" Tanya Allarick dengan lembut."Sebenarnya aku kepikiran saja ucapan mommy tadi siang" ucap Moana"Emang nya mommy bilang apa?" Tanya Allarick"Tentang anak anak" ucap Moana lirih"Tentang anak anak? Ada apa dengan anak anak?" Tanya Allarick."Mommy tadi bertanya,apa kita akan mengambil kedua anak, waktu aku jawab iya, mommy terlihat sedikit keberatan, dia terlihat sangat kasihan pada Namiya, tapi apa yang di ucap kan oleh mommy entah kenapa terngiang ngiang terus di pikiran ku" ucap Moana"Mommy bilang apa?""Mommy bilang ada dua anak dan ada dua ibu kenapa anak nya tidak di bagi saja? Satu bua

  • Simpanan Sembilan Bulan   28 Ibu Tanpa Anak

    "Astaga... Darah? Kamu nggak papa nak, apa yang terjadi?" tanya mommy Noura yang terlihat panik."Aku juga nggak tau," ucap Namiya. "Apa ada yang sakit?" tanya Moana yang tidak kalah panik."Udah berhenti bicara, ayo kita ke segera periksa, naik mobil mommy saja, kebetulan mommy punya kenalan dokter obgyn yang punya klinik tidak jauh dari sini" ucap mommy Noura sambil membantu Namiya berdiri.Moana mengeluarkan tiga lembar uang merah lalu meletakkan di meja sebelum mengikuti mertua dan madu nya itu* * *"Menantu kamu cuma kelelahan Ra, juga sedikit stress dan banyak pikiran, tidak ada hal yang harus di takutkan" ucap wanita seusia Mommy Noura sambil menutup perut Noura yang terbuka setelah mereka melakukan USG untuk melihat kondisi anak di dalam rahim nya."Yah... Hari ini kami memang banyak bepergian, kami melihat lokasi untuk restoran baru nya Namiya, kami juga mampir ke kantor desain interior, jalan jalan di mall" ucap Moana dengan nada bersalah."Lalu stress karena ketemu

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status