Share

12 Surrogate Mother

Penulis: Chykara
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-15 17:24:07

"Maaf nyonya saya lancang masuk kembali, tapi ini ada telpon dari kampung nya neng Miya, dari adik kedua nya" ucap Bibik dengan wajah cemas.

Ekpresif Namiya berubah saat mendengar jika ada telpon dari kampung nya, dia memang memberikan nomor bibik pada Nalisa saat itu.

Namiya menerima ponsel pintar itu dari bik Marni dengan tangan bergetar, perasaan nya langsung tidak enak. Dia takut terjadi apa apa dengan ketiga adik nya.

"Hallo assalamualaikum..." sapa Namiya dengan suara bergetar.

"Waalaikumsalam mbak..." bukan suara Nalisa dan Namira yang dia dengar tapi suara si bungsu Nafisa yang berbicara sambil berbisik bisik.

"Nafisa ini kamu? Ada apa dek... Tumben kamu yang nelpon mbak?" tanya Namiya.

"Mbak... Bapak datang lagi... Fisa takut mbak... Bapak jahat... Bapak marah marah sama mbak Mira dan mbak Lisa... Fisa takut mbak..." ucap gadis kecil itu dengan suara bergetar menahan tangis.

"Datang lagi.... Kalian sudah di pulang? Bukan nya kemarin masih di rumah sakit?" tanya Namiya.

"Bar
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Simpanan Sembilan Bulan   13 konvensional

    "Mas Allarick ingin anak nya masih bernasab pada nya, karena itu mas Allarick akan menikahi kamu sebagai istri kedua nya" ucap Moana."Apa mbak? Menikah?""Itu syarat dari mas Allarick dek... Bagaimana pendapat kamu?" tanya Moana sambil menggenggam tangan Namiya."Aku jadi istri kedua mbak? Jadi pelakor yang merusak rumah tangga orang lain? Seperti wanita itu? Wanita yang masuk dalam pernikahan bapak dan ibu? Dan jadi duri dalam daging di pernikahan mereka, yang menghancurkan sebuah keluarga?" tanya Namiya."Nggak dek.. Nggak seperti itu, nggak selama nya jadi istri kedua itu disebut pelakor... Nggak dek... Nggak kayak gitu konsep nya" ucap Moana saaat melihat kecemasan di wajah Namiya.Moana sadar konsep istri kedua dalam kepala Namiya memiliki konotasi negatif, karena trauma yang dia rasakan dalam rumah nya sendiri."Bagaimana kalau mbak bilang pernikahan kalian hanya formalitas, setelah anak kami lahir kalian akan berpisah" ucap Moana."Apa aku akan di sebut pelakor mbak?" Tanya Na

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-16
  • Simpanan Sembilan Bulan   14 Ijab Qabul

    "Saya terima nikah dan kawin nya Namiya Anggraini binti Burhan dengan mahar satu unit rumah di bayar tunai" suara Allarick terdengar bergetar, setelah salah untuk kedua kali nya akhir nya ijab Qabul pun syah pada percobaan ketiga.Pernikahan sederhana itu di ada kan di rumah yang sudah di belikan oleh Allarick untuk MNamiya, sebuah cluster minimalis berlantai dua dengan empat kamar tidur, dapur luas dan sebuah kolam renang minimalis.Namiya sangat bersyukur, walaupun untuk mendapatkan rumah ini dia harus menjual kesucian nya seperti pelacur, tapi setidak nya ketiga adik nya memiliki tempat untuk tinggal.Karena semakin lama adik adik nya di kampung, semakin keselamatan mereka terancam sejak sang ayah memilih kembali ke kampung mereka dan ngontrak di sana bersama anak laki laki nya dan istri baru nya.Yah... Ayah nya memang sudah memiliki seorang anak bersama wanita itu, anak laki laki berusia tiga tahun, anak yang begitu dia diam idamkan. Anak yang dia sembunyikan dari ibu.Pad awal

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-17
  • Simpanan Sembilan Bulan   15 Kehidupan Baru

    Allarick duduk di dalam kamar tidur utama di lantai atas mengerjakan sesuatu di laptop nya.Allarick merasa dunia nya menjadi berguncang, tiba tiba saja dia sudah memiliki dua istri dan saat ini berada di rumah istri kedua nya.Samar samar Allarick mendengar tawa di lantai dasar rumah nya, Allarick yang terbiasa hidup dengan tenang bersama Moana merasa sedikit terganggu.Allarick lalu keluar dari kamar dan berjalan turun menuju lantai satu.Di sana di lihat nya gadis yang baru saja menjadi istri nya terlihat menyuruh adik bungsu nya kelurga dari kamar mandi kecil di bagian belakang rumah yang terkoneksi dengan dapur.Namiya menyuruh adik nya itu berhenti berenang dan mandi lalu bersiap siap untuk shalat maghrib."Tuan... Tuan mau bibik bikinin kopi?" sebuah suara menyapa Allarick yang duduk di ujung tangga."Eh... Nggak usah bik... Nanti aja, sebentar lagi adzan magrib saya mau mandi dulu" ucap Allarick.Bik marni yang berjalan keluar dari dapur langsung menyapa Allarick. Bik Marni ya

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-19
  • Simpanan Sembilan Bulan   16 Adil?

    Namiya mengikuti langkah Allarick menuju kamar utama, setelah makan malam tadi Allarick bilang ingin berbicara pada nya karena itu lah Allarick mengajak nya masuk ke kamar yang akan menjadi kamar utama."Tutup pintu nya" Ucap Allarick pada Namiya dengan patuh gadis itu gadis itu melalukan perintah pria yang baru saja menjadi suami nya tersebut Allarick duduk di sisi ranjang lalu menunjukkan sisi samping nya meminta Namiya untuk ikut duduk."Kita belum pernah berbicara dari hati ke hati sebelum nya, karena sekarang kita sudah menikah, ayo kita berbicara isi hati masing masing, karena sesungguhnya nya saya sangat tidak suka ketidakjujuran, karena itu lah, ayo kita saling jujur untuk memulai hubungan kita" ucap Allarick. "Baik mas" ucap Namiya. "Mungin ini akan menyakitkan hati mu, tapi Saya sesungguhnya menentang pernikahan ini, saya melakukan ini demi kebahagiaan istri saya dan demi impian terbesar dalam hidup nya" ucap Allarick. "Saya tau mas, mbak Moana udah bilang, beliau juga

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-20
  • Simpanan Sembilan Bulan   17 Pagi Pertama

    Namiya memiliki alarm tubuh konstan, tanpa alarm dari ponsel nya setiap jam empat pagi otomatis mata nya langsung terbuka dan kantuk nya langsung lenyap tak berbekas. Namiya segera duduk dari tidur nya seperti biasa, tapi kali ini ada yang berbeda, saat dia duduk ada rasa sakit yang tajam di inti tubuh nya. Rasa sakit itu menjadi pengingat nya tentang apa yang terjadi semalam, bagaimana dia menghabiskan malam bersama sang suami. Walaupun tanpa cinta, hal yang mereka lakukan semalam di kendalikan oleh insting purba mereka sebagai manusia. Namiya menatap ke sisi ranjang nya, dia melihat sang suami masih tertidur dengan lelap, Namiya akui wajah sang suami sangat lah tampan,apa lagi di saat tertidur seperti sekarang, wajah nya tidak memiliki ekpresi yang berat. Namiya mencoba untuk bangun dan meraih daster pendek nya untuk menutupi ketelanjangannya tubuh nya. Namiya mandi dengan cepat menyucikan tubuh nya yang sedang hadas besar setelah melakukan ibadah panjang bersama Allaric

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-22
  • Simpanan Sembilan Bulan   18 Rumah Mertua

    Moana masuk ke istana mewah milik keluarga suami nya,rumah keluarga Nugraha yang merah berdiri di tengah lahan luas di pinggir kota.Rumah tersebut memiliki empat lantai, dengan pagar besi ulir modern dan mewah setinggi dua setengah meter.Di sisi barat istana terdapat garasi besar dengan deretan mobil mobil yang terparkir rapi.Saat mobil Moana sampai di depan gerbang dengan sigap seorang security-nya membukakan gerbang hingga mobil Moana bisa masuk.Rumah itu seperti biasa terlihat sangat sunyi, itu karena bertolak belakang dengan ukuran nya yang super luas rumah itu hanya di huni oleh tiga lansia dan dua anak gadis. Oma Winarti Nugraha sebagai nyonya tua rumah tersebut, adalah wanita nyinyir yang sangat klasik dan berbudaya di usia nya yang sudah senja kekasaran nya bukan nya berkurang malah semakin menjadi jadi.Lalu ada Wirman Nugraha ayah nya Allarick dan sang istri Natiti Nugraha.Di sana juga tinggal dua anak perempuan Wirman Nugraha yaitu Alya Nugraha dan Alisa Nugraha, Alya

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-22
  • Simpanan Sembilan Bulan   19 Sakit

    "Gini aja deh, saya kasih kamu waktu tiga bulan, jika dalam tiga bulan kamu masih belum hamil juga, lebih baik kamu segera meninggalkan Allarick, saya bisa mencarikan wanita subur dan sehat untuk mendampingi nya" ultimatum wanita tua itu seperti palu godam yang menghantam dada Moana. Moana hanya bisa tersenyum kecil menjawab ucapan wanita tua tersebut. "Do'akan saja ya nek, semoga secepat nya aku bisa kasih kabar baik buat nenek, aku dan mas Al sedang promil saat ini" ucap Moana."Walaupun jika berhasil bayi itu tidak tumbuh di rahim ku" ucap Moana di dalam hati nya."Buat apa promil promil lagi, langsung saja bikin bayi tabung, biar kemungkin berhasil nya lebih besar, untuk orang penyakitan yang hanya punya separuh ovarium kayak kamu kemungkin hamil nya sangat rendah, karena itu bikin yang pasti pasti aja" ucap wanita tua itu."Baik nek..." sudah menjadi pelajaran bagi Moana jika nyonya tua sudah banyak bicara jawaban yang terbaik hanya baiklah, menyetujui apapun yang dia katakan

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-25
  • Simpanan Sembilan Bulan   20 Rencana

    "Uhuk... Uhuk... Uhuk..." Batuk Moana di tengah malam membangun Allarick yang tengah tertidur lelap di samping nya.Allarick bergegas bangun dan mengambilkan air minum di atas nakas dan menyerahkan pada sang istri, Moana menerima gelas tersebut dan meminum nya dengan lahap hingga akhir nya batuk nya perlahan berhenti."Batuk kamu makin parah, besok kita ke rumah sakit ya sayang" ucap Allarick sambil mengusap punggung Moana dengan lembut."Nggak usah mas, aku baik baik saja, dokter memang pernah bilang kalau dalam masa pemulihan paska rangkaian kemo yang aku lakukan beberapa bulan lalu imun tubuh ku menurun dan aku gampang sakit, itu semua normal" ucap Moana."Tapi aku cemas sayang,apa lagi aku sekarang nggak selalu sama kamu, apa lagi kamu udah sakit tiga hari tapi kamu nggak ngabarin aku, aku cemas sayang," ucap Allarick."Aku nggak papa mas, aku baik baik saja, mas fokus saja sama promil nya dek Namiya, minggu depan saat mas nginap di sana mas harus konsul promil lagi, mas juga har

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-26

Bab terbaru

  • Simpanan Sembilan Bulan   30 Tulus

    Allarick mengusap perut Namiya yang menggunung, entah kenapa semakin usia kehamilan nya membesar, semakin Namiya gampang ketiduran.Padahal mereka tadi sedang ngobrol hilir mudik, tiba tiba saja sudah tidak ada tanggapan lagi dari mulut Namiya obrolan obrolan ringan Allarick. "Maafin daddy ya anak anak karena tidak selalu ada buat kalian" ucap Allarick sambil mengusap perut Namiya dengan lembut.Tiba tiba saja sebuah sentakan keras menjawab ucapan Allarick, Allarick terperangah dan menatap perut Namiya dengan ekspresi tidak percaya."Apa itu tadi?" suara serak Namiya terdengar sedikit meringis. Dia mengusap perut nya yang tadi ada bekas tendangan. "Sayang... Seperti nya bayi kita bergerak, dia menendang tangan mas yang mengusap nya" ucap Allarick yang tanpa sadar memanggil Namiya dengan sebutan sayang."Tendangan? Benar kah? Ini pertama kali nya mereka memandang mas," ucap Namiya dengan suara yang terdengar serak."Dokter memang sudah memberi tahukan pada ku saat masuk usia kehamila

  • Simpanan Sembilan Bulan   29 rahim sewaan

    "Mas..." Panggil Moana pada sang suami yang sedang menikmati makan nya dengan lahap."Iya kenapa?" Jawab Allarick tanpa menghentikan kunyahan nya."Aku tiba tiba kepikiran sesuatu, tapi kamu jangan marah ya kalau akau bilang" ucap Moana sambil menatap sang suami dengan intens.Mendengar nada serius dalam suara sang istri, Allarick meletakkan sendok nya lalu menghentikan kunyahan nya."Ada apa?" Tanya Allarick dengan lembut."Sebenarnya aku kepikiran saja ucapan mommy tadi siang" ucap Moana"Emang nya mommy bilang apa?" Tanya Allarick"Tentang anak anak" ucap Moana lirih"Tentang anak anak? Ada apa dengan anak anak?" Tanya Allarick."Mommy tadi bertanya,apa kita akan mengambil kedua anak, waktu aku jawab iya, mommy terlihat sedikit keberatan, dia terlihat sangat kasihan pada Namiya, tapi apa yang di ucap kan oleh mommy entah kenapa terngiang ngiang terus di pikiran ku" ucap Moana"Mommy bilang apa?""Mommy bilang ada dua anak dan ada dua ibu kenapa anak nya tidak di bagi saja? Satu bua

  • Simpanan Sembilan Bulan   28 Ibu Tanpa Anak

    "Astaga... Darah? Kamu nggak papa nak, apa yang terjadi?" tanya mommy Noura yang terlihat panik."Aku juga nggak tau," ucap Namiya. "Apa ada yang sakit?" tanya Moana yang tidak kalah panik."Udah berhenti bicara, ayo kita ke segera periksa, naik mobil mommy saja, kebetulan mommy punya kenalan dokter obgyn yang punya klinik tidak jauh dari sini" ucap mommy Noura sambil membantu Namiya berdiri.Moana mengeluarkan tiga lembar uang merah lalu meletakkan di meja sebelum mengikuti mertua dan madu nya itu* * *"Menantu kamu cuma kelelahan Ra, juga sedikit stress dan banyak pikiran, tidak ada hal yang harus di takutkan" ucap wanita seusia Mommy Noura sambil menutup perut Noura yang terbuka setelah mereka melakukan USG untuk melihat kondisi anak di dalam rahim nya."Yah... Hari ini kami memang banyak bepergian, kami melihat lokasi untuk restoran baru nya Namiya, kami juga mampir ke kantor desain interior, jalan jalan di mall" ucap Moana dengan nada bersalah."Lalu stress karena ketemu

  • Simpanan Sembilan Bulan   27 Nugraha

    "Mom... Tolong maafkan aku, maafkan Mas Al juga, ini bukan salah Namiya, dia bukan gadis yang hadir dalam pernikahan kami, tapi kami yang menyeret dalam rumah tangga kami, dia tidak berniat untuk menjadi wanita kedua" ucap Moana sambil mengusap tangan Namiya yang masih gemetaran. Wajah Mommy Noura perlahan melunak melihat Namiya yang sedang hamil meringkuk ketakutan. "Kamu lagi hamil anak nya Al?" tanya mommy Noura dengan suara yang mulai melunak. "Kamu nggak usah takut, ini Mommy Noura, mommy kandung nya mas Al, mommy suara nya memang besar, tapi mommy baik kok" ucap Moana menenangkan Namiya. "Iya tante aku sedang hamil anak nya Mas Al" ucap Namiya tanpa memandang sang mertua. "Sekarang ceritakan sama mommy apa yang sebenarnya terjadi hingga kamu meminta Al buat nikah lagi" tanya mommy Noura. "Pada awal nya kami hanya ingin Surrogate Mother saja mom, tapi ternyata setiap sel telur yang aku hasil kan, tidak ada yang bisa di buahi karena cacat secara genetik, efek dari rangkaia

  • Simpanan Sembilan Bulan   26 Mommy

    "Gimana dek? Kamu suka nggak dengan ruko ini" tanya Moana pada Namiya setelah kedua nya sampai di depan ruko berlantai dua tersebut. "Ruko buat apa ini mbak?" tanya Namiya perang, Kening nya berkerut menatap bangunan di depan nya."Mbak udah dengar dari mas Al, kalau kamu ingin punya usaha restoran dan katering dan sedang mencari tempat yang strategis" ucap Moana. "Ruko nya bagus mbak, indah... Tapi mbak... Aku ingin punya usaha yang sederhana aja mbak? Ruko ini terlalu besar buat aku, lagi pula mbak sudah terlalu baik sama aku selama ini" ucap Namiya. "Dek... Ruko ini sudah kami miliki sangat lama, tapi tidak pernah di gunakan sekali pun, dulu nya ruko ini kami dapatkan saat ada seorang partner bisnis mas Al yang gagal bayar hutang, dia menyerahkan lahan ini buat mas Al sebagai penebus hutang nya" ucap Moana. "Mbak... Jika aku menggunakan gedung milik kalian, besar kemungkin kondisi kita akan ketahuan oleh keluarga besar mas Al..." ucap Namiya. "Jadi itu yang kamu cemaskan? Kamu

  • Simpanan Sembilan Bulan   25 Usaha

    "Mas yakin mau ngehabisin ceker nya, bibir mas udah merah banget, pasti pedas sekali ya?" Tanya Namiya saat melihat bibir Allarick yang memerah karena memakan ceker pedas level lima.Padahal Namiya sudah meminta Allarick ambil level tiga saja karena Allarick selama ini tidak terlalu suka makan makanan pedas, Allarick baru mulai sering makan makanan pedas sejak empat bulan terakhir sejak menikah dengan Namiya, karena istri muda nya itu selalu masak masakan nusantara yang berat dan penuh rempah."Ini memang peda, tapi entah kenapa rasa nya sangat enak" ucap Allarick di sela nafas nya yang putus putus karena kepedasan."Kamu kata nya lapar, kenapa tidak makan? malah natap mas kayak gitu" tanya Allarick.Allarick melihat nasi ayam bakar sambal dabu dabu pesanan sang istri masih belum di sentuh oleh pemilik nya itu padahal ceker pedasya tingga setengah."Iya mas" ucap Namiya sambil memasukkan tangan ya ke dalam kobokan. Perlahan Namiya memasukkan satu persatu nasi dengan ayam bakar tersebu

  • Simpanan Sembilan Bulan   24 Ngidam

    Kehamilan Namiya sudah masuk bulan ke tiga, tapi hal hal aneh yang di alami Allarick masih dia rasakan, padahal dokter bilang kalau hal itu biasa nya hanya dia rasakan saat trimester pertama saja, tapi saat trimester pertama sudah lewat hal hal aneh itu masih di alami oleh Allarick.Hal paling aneh yang dirasakan oleh Allarick dua bulan terakhir adalah dia hanya sakit mual dan pusing saat dia pulang ke rumah Moana tapi saat dia pulang ke rumah Namiya kondisi nya langsung membaik dan nafsu makan nya meningkat.Allarick yang selama ini adalah orang yang paling rasional di paksa menerima hal hal irasional dan di luar nalar.Saat di rumah Namiya Allarick selalu menginginkan makanan makanan aneh di tengah malam."Mas mau kemana?" suara serak Namiya mengagetkan Allarick yang sedang memakai jaket nya."Mas mau ke street food di dekat taman kota" ucap Allarick sambil mengancingkan jaket nya dengan rapat berharap bisa menahan dingin nya angin malam."Ngapain? Ini udah hampir jam setengah dua b

  • Simpanan Sembilan Bulan   23 sindrome couvade

    Allarick merasa tubuh nya sangat lemas, makanan apapun yang dia konsumsi tidak pernah bisa bertahan di lambung nya dan langsung keluar kembali. "Mas sebenarnya kenapa? Sudah tiga hari mas seperti ini" ucap Moana sambil mengurut tengkuk Allarick yang menunduk di atas wastafel. "Mas juga nggak ngerti sayang," ucap Allarick, wajah nya yang pucat terlihat mengkerut tak mengerti. "Kita ke dokter aja ya sayang, aku cemas kalau kamu seperti ini" ucap Moana dengan nada setengah memaksa. "Baiklah" ucap Allarick akhir nya.Sudah tiga hari seperti ini membuat Allarick sangat kesusahan, belum lagi dia harus bekerja, tapi kondisi nya membuat dia tidak nyaman."Aku reservasi dulu ya, mas ganti baju dulu, baju ini lengket penuh keringat" Ucap Moana. Allarick mengangguk.Rumah sakit yang mereka tuju tidak terlalu jauh dari rumah mereka, rumah sakit nya tidak terlalu besar, hanya seperti klinik saja."Tidak ada yang salah dengan kondisi bapak, baik lambung, usus maupun hasil tes darah semua nya s

  • Simpanan Sembilan Bulan   22 Pusing.

    Namiya terbangun dan meraba sisi ranjang nya yang dingin, dan pria yang seharusnya nya ada di sana tidak lagi ada. Namiya menatap sekeliling tapi tetap Tidak terlihat sang suami di sana.Namiya lalu bangun dan menghidupkan lampu tidur di nakas lalu meraih jubah tidur untuk melapisi baju tidur nya sebelum turun dari ranjang dan keluar dari kamar.Saat akan turun dari tangga menuju lantai dua Namiya melihat lampu dapur terlihat menyala terang, Namiya juga mencium aroma enak yang seperti nya aroma mie instan. "Mas ngapain tengah malam begini di dapur?" saat melihat kalau yang di dapur adalah sang suami, Namiya langsung menyapa nya."Mas lapar," jawab Allarick singkat sambil melanjutkan memasak nya. "Tengah malam begini? Tumben? Biasa nya mas membatasi makan di jam delapan malam, tapi ini udah tengah malam, makan mie rebus pula, aneh banget, kalau mas emang lapar kenapa Nggak bangunin aku biar aku bisa masakin sesuatu buat mas Al" ucap Namiya. "Saya memang lagi pengen nya makan mie reb

DMCA.com Protection Status