Beranda / Romansa / Simpanan Bos Muda / Jadilah Budakku!

Share

Jadilah Budakku!

Penulis: Lil Seven
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

5.

Asha masih duduk di tempatnya dan tak bergerak sedikit pun, tatapannya kosong.

Dia dipecat dari perusahaan ini? Tidak, tidak bisa. Ini tidak adil!

Bukankah tadi malam dia mabuk berat dan tak ingat apa pun? Seharusnya Zion yang masih sadar bisa mencegah hal itu, bukan?

Asha berdiri sambil menggelengkan kepalanya, menolak untuk pergi dari ruangan Zion.

"Tidak mau. Saya menolak dipecat dari sini, Tuan Muda."

"Bosnya itu aku atau kamu?" balas Zion, lebih tegas.

"Meskipun begitu, saya tetap tidak mau!" tolak Asha, kembali menggeleng.

Zion menarik napas panjang, tiba-tiba menyesal kenapa tadi tidak menyerahkan masalah ini kepada Axel saja.

Ini karena Zion yang ingin melihat sekali lagi wajah perempuan yang semalam menggodanya sampai mereka bergelut di atas ranjang dengan menggila.

Dan kini dia menyesal, tak menyangka jika urusannya jadi rumit seperti ini.

Asha menolak dipecat, karena merasa alasan pemecatannya tidak adil. Sedangkan Zion pun sebenarnya menyesal telah mengatakan akan memecatnya, tapi terlalu gengsi untuk mengakui.

Asha terlihat tak mau mundur sampai Zion menarik kembali ucapannya, sehingga Zion yang kini duduk dengan kedua tangan terlipat di dada, memandang wanita itu dengan ekspresi malas.

"Kamu sudah membuat aku tidak nyaman. Jadi sudah hak aku memecatmu dari perusahaan ini, dong. Kamu tahu peraturannya, 'kan? Siapa saja yang membuat aku tidak nyaman harus hengkang dari sini."

Meski tahu dengan sangat jelas peraturan tak tertulis itu, Asha tetap bersikeras tidak mau dipecat, lebih baik mati jika harus dikeluarkan dari perusahaan ini.

Zico, kekasihnya, bisa marah besar!

"Tapi ini tidak adil, Tuan Muda! Saya kan tadi malam mabuk, tidak ada hukum bagi orang mabuk!" elaknya.

"Memangnya salahku saat kamu minum terlalu banyak? Aku bahkan sudah berbaik hati hendak membawamu pulang, tapi apa? Kamu malah menggodaku sehingga terjadilah hal seperti tadi malam," jawab Zion dengan acuh tak acuh.

Asha tak sanggup berkata-kata, tadi malam benar-benar malam yang penuh bencana.

Dia lagi-lagi bertengkar dengan Zico, kekasihnya yang seorang penyanyi terkenal, karena Zico yang untuk kesekian kalinya membatalkan jadwal kencan mereka.

Jadilah di pesta kantor dalam rangka penyambutan Zion sebagai bos baru mereka—meski Zion sudah beberapa bulan menjadi bos di sini—Asha melampiaskan kekecewaannya dengan minum bir yang sangat banyak sampai dia tak sadarkan diri.

Dia bahkan tak sadar jika Zion yang kasihan, mencoba memberi dirinya tumpangan pulang.

Saking mabuknya sampai Asha tak ingat apa pun.

Dia begitu terkejut saat bangun di pagi hari dan melihat pakaiannya berserakan di lantai, sambil memeluk seorang pria yang paling dia takuti di kantor ini.

Bos mereka.

Zion Oliver.

Bos paling perfeksionis dan tak punya keringanan sedikit pun dalam masalah pekerjaan sehingga teman-teman Asha menjulukinya sebagai malaikat maut.

Tidak ada yang berani menentang karena Zion adalah putra tunggal pemilik perusahaan besar di bidang jasa ini.

Asha kini hanya bisa berdiri linglung, tak mampu berpikir apa pun.

Zion yang merasa terganggu dengan kehadiran Asha dalam ruangannya karena masih sebal dengan ucapan Asha yang mengaku bercinta dengannya karena menganggap Zion kekasihnya, menatap wanita itu dengan tatapan malas.

"Aaah, sudah, sudah, pergi sana. Waktuku jadi terbuang sia-sia karena kamu. Axel akan mengurus semuanya, aku juga akan memberimu pesangon yang pantas. Jadi, cepat keluar."

Zion sekali lagi menunjuk ke arah pintu sebagai isyarat agar Asha segera keluar.

Asha tahu betul jika bosnya ini paling tidak suka mengulangi perkataan sebanyak dua kali, tapi kali ini Asha tetap tidak berpindah dari duduknya.

"Ashalina Adsilla, jangan membuat aku sampai mengulangi ucapan sebanyak tiga kali."

Asha mendongak, memandang bosnya dengan putus asa.

"Aku memecatmu agar kita nyaman satu sama lain. Tenang saja, aku tidak akan memberikan ulasan negatif dalam resume-mu, jadi pergilah. Aku harap kamu menemukan perusahaan baru yang lebih baik."

Zion sudah cukup memberi toleransi untuk Asha, mengingat bagaimana panasnya hubungan mereka tadi malam.

Namun, keputusan Zion yang menurutnya sudah sangat murah hati tersebut tidak dianggap seperti itu oleh Asha.

Zico akan meninggalkan dirinya jika dia dikeluarkan dari perusahaan ini!

Memiliki kekasih yang menjadi salah satu pegawai tetap di perusahaan Zigaz, perusahaan milik Zion, adalah mimpi besar Zico.

Itulah kenapa, meski dulu Asha lebih suka bekerja freelance, demi menyenangkan hati sang kekasih, dia sampai rela terseok-seok meniti karir di perusahaan ini.

Lalu, sekarang Zion memecatnya?

Ini tidak bisa diterima!

Asha sangat takut Zico yang mempunyai puluhan juta fans di dalam dan luar negeri itu akan meninggalkan dirinya karena sudah bukan pegawai tetap perusahaan Zigaz lagi!

Lalu entah dari mana Asha mendapatkan keberanian, dia berdiri dan berjalan mendatangi Zion, jatuh terduduk di bawah kakinya.

"Tuan muda, saya mohon, jangan pecat saya! Kalau Anda merasa tidak nyaman melihat wajah saya karena kejadian tadi malam, saya akan berusaha semaksimal mungkin tidak pernah bertatap muka dengan Anda. Tapi tolong, tolong jangan pecat saya. Saja bisa mati, Tuan Muda."

Asha memohon dengan suara menghiba.

Meski Zico sering membohonginya, atau membatalkan kencan sesuka hati seperti kemarin, Asha tak bisa membayangkan jika harus berpisah dengan Zico, kekasihnya sejak SMA.

"Tidak, jangan lebay. Kamu tidak akan mati hanya karena ku pecat. Aku memberimu tunjangan yang layak dan tidak akan habis sampai kamu menemukan perusahaan baru, jangan mengada-ada dan cepat pergi dari sini, serahkan id card pegawai kepada Axel di luar," perintah Zion mengusir Asha sekali lagi dari ruangannya.

"Bukan seperti itu maksud saya, Tuan muda. Itu... Dalam artian lain."

Zion melambaikan tangan tanda tak peduli.

"Aku tidak ingin mendengarkan omong kosongmu lagi. Cepat keluar sebelum aku panggil Axel!"

Asha buru-buru memegang tangan Zion dengan tatapan menghiba.

"Tuan muda, saya benar-benar butuh identitas sebagai pegawai di sini. Tolong jangan pecat saya, saya bersedia melakukan apa pun selama Anda tidak memecat saya. Saya mohon berikan saya kesempatan satu kali lagi."

"Bagaimana maksudmu? Kau berani mengajak aku bernegosiasi?"

Kening Zion berkerut dengan satu tangan menyingkirkan cengkeraman Asha dari lengannya.

"Tuan muda, pekerjaan ini sangat penting bagi saya. Sungguh," rengek Asha seperti sudah hampir menangis.

"Aku tidak peduli."

"Saya bersedia melakukan apa pun! Saya mau jadi babu Anda, tukang gosok sepatu Anda, apa pun! Tapi tolong jangan pecat saya!"

"Kamu ini kenapa, sih? Perusahaan ini bukan yang paling baik, kamu bisa menemukan banyak perusahaan yang bagus di luar sana meski levelnya tidak sama dengan Zigaz."

"Tidak mau. Saya tidak mau keluar dari sini jika Anda tetap hendak memecat saya."

"Kamu ini lupa siapa yang jadi bos nya di sini?"

"Saya mohon, Tuan muda! Saya bersedia melakukan apa pun demi mempertahankan pekerjaan ini!, sungguh!"

Asha memohon-mohon bahkan sampai memeluk kaki Zion demi mendapatkan kesempatan kedua.

Zion yang tiba-tiba merasa lelah berdebat dengan Asha, akhirnya hanya bisa menghela napas dalam-dalam.

"Haaah, kamu ini membuat aku sakit kepala saja. Baiklah, baiklah."

"Jadi saya ... saya tidak dipecat??"

Mata Asha seketika berbinar cerah.

Sang bos memberi dia kesempatan kedua? Ini seperti sebuah mukjizat!

"Jadi babuku sebulan," tegas Zion, kesal.

Dia asal saja saat menyebutkan syarat tersebut, tapi tak menyangka jika Asha langsung menyetujuinya.

"Tidak masalah. Saya bersedia melakukan hal itu dengan senang hati, Tuan muda. Terima kasih atas kemurahan hati Anda. Terima kasih," jawab Asha sembari mengangguk tanpa ragu.

"Ingat, saat menjadi babuku, kamu tidak boleh protes sedikit pun, dan aku tidak menoleransi keterlambatan. Kamu harus datang, kapan pun aku memanggil. Apakah kamu sanggup menerima persyaratan ini atau lebih memilih kupecat?"

"Saya bersedia menerima persyaratan ini, Tuan muda!" jawab Asha dengan penuh bersemangat.

Zion mengibaskan tangan sebagai isyarat agar Asha segera menyingkir dari hadapannya.

"Sudah, sudah. Pergi dari sini sebelum aku berubah pikiran!"

Perempuan itu dengan riang berjalan pergi meninggalkan ruangan Zion, meninggalkan Zion yang memijat kepalanya yang terasa pening karena masalah ini.

Apakah dia membuat keputusan yang tepat dengan tetap mempertahankan Asha?

"Haaah, sudahlah. Paling juga seminggu sudah tidak betah dia. Jangan harap aku tidak akan menyulitkanmu, gadis menyebalkan!" sungut Zion, berusaha melupakan gadis yang tadi malam bergelut dengan begitu liar di atas ranjang bersamanya.

"Merepotkan saja, kenapa tadi aku memberi dia kesempatan kedua? Aku tak pernah seperti ini!"

Zion yang masih teringat Asha, mengacak rambutnya.

Entah kenapa, sepertinya dia akan terlibat semakin dalam dengan gadis cantik berambut sepunggung yang seksi tersebut.

Bab terkait

  • Simpanan Bos Muda   Putus Atau Dijadikan Babu?

    6."Huft, untunglah aku nggak jadi dipecat," ucap Asha pada dirinya sendiri ketika sudah keluar dari ruangan Zion.Dia memandang pintu besar di belakangnya dengan ngeri dan cepat-cepat berjalan ke lift untuk segera pergi dari lantai ruang kerja Zion."Aku harus segera kabur sebelum dia berubah pikiran!"Entah apa yang akan terjadi jika dia dipecat dari sini, kekasihnya, Zico, pasti akan sangat marah besar.Kepala Asha sedang sangat pening, dia tak mau menambah kepeningan kepalanya dengan membuat masalah pada Zico.Dia sampai ruangannya dan duduk di kursi kerjanya, pura-pura kembali sibuk bekerja padahal karena tak ingin ditanya-tanya oleh rekan kerjanya kenapa sampai dipanggil ke ruangan Zion.Akhirnya, setelah siksaan yang panjang di mana dia harus pura-pura serius bekerja di tengah tatapan curiga dan penasaran rekan kerjanya, jam pulang pun datang.Asha seketika bernapas lega dan buru-buru mengemas barang-barang agar bisa seg

  • Simpanan Bos Muda   Zico Merajuk

    7.Asha tidak bisa berpikir dengan jernih tentang ancaman dari Zion di lift tadi, karena begitu dia sampai parkiran dan berjalan menuju mobilnya, Zico kekasihnya menelepon."Ya, Babe?"Asha menjawab dengan suara di ceria-ceriakan, meskipun dia masih sakit hati teringat akan pertengkaran mereka kemarin sehingga berakibat membuat dirinya tidur dengan Zion, bosnya yang kejam."Sayang, ke sini. Kangen."Asha tertawa mendengar nada manja Zion, meluruhkan semua kekesalan yang beberapa detik lalu memenuhi dadanya.Sebucin itulah dia kepada Zico, kekasih yang dulu merupakan idola Asha sejak SMA."Kamu di mana?"Asha yang kini sudah masuk mobil bertanya dengan wajah sumringah, bahkan semua caci maki Zico tadi malam secara otomatis dia lupakan hanya gara-gara mendengar suara manja pria tampan tersebut.Tadi malam mereka bertengkar karena Zico ingin Asha datang ke konsernya, bahkan sudah mengirimkan tiket VVIP kepada gadis tersebut,

  • Simpanan Bos Muda   Cium Atau Kupecat!

    8."Ash, jujur sama aku. Kemarin kamu dipanggil Tuan Muda Zion karena apa?"Liliana langsung menodong Asha dengan pertanyaan saat Asha baru datang ke kantor dan duduk di kursinya di pagi hari."Apa, sih. Nggak ada."Asha mengibaskan tangan untuk menyingkirkan Liliana dari tempat duduknya, menyuruh sahabatnya itu kembali ke tempatnya sendiri.Dia merasa tubuhnya pegal-pegal setelah bermain dengan Zico tadi malam.Pria itu masih sama, tenaganya luar biasa!Asha harus keluar dari apartemen mereka pada tengah malam untuk menghindari sorot kamera penggemar fanatik Zico setelah bersenang-senang dengan Zico beberapa jam.Dia keluar diam-diam seperti pencuri karena hubungan rahasia mereka ini.Sejujurnya dia lelah menjadi kekasih rahasia Zico, tapi rasa cinta Asha kepada pria yang satu tahun di bawahnya tersebut terlalu besar sehingga dia bahkan menoleransi keadaan di mana dia mempunyai kekasih tapi tak bisa memamerkan hubungann

  • Simpanan Bos Muda   Bercinta Dengan Bos Dingin

    "Astaga! Apa ini?!" Mata Asha terbelalak lebar ketika dia mendapati dirinya terbangun tanpa sehelai benang pun di sebuah kamar mewah yang sangat asing, tubuhnya hanya tertutup selimut bersama dengan seorang pria. Kepalanya terasa sangat pusing beberapa saat yang lalu ketika baru membuka mata, efek mabuk semalam, dan kini, rasanya semakin pusing saat menyadari bagaimana keadaannya sekarang. Asha memegangi kepalanya yang berdenyut sakit, menatap selimut di badan dan menoleh pada seorang pria yang berbaring miring membelakanginya, sama-sama tanpa busana seperti Asha. Punggungnya yang sedikit terbuka dari selimut yang menutupinya, tampak indah dan kokoh. Asha awalnya berpikir jika itu Lucas, ekasihnya, tapi, saat dia melihat lebih jelas... "Ini tidak mungkin.... " Asha buru-buru menutup mulutnya, badannya tiba-tiba gemetar ketakutan. Dia sekali lagi melongok ke arah pria yang tampaknya masih tertidur pulas tersebut untuk melihat lebih jelas. Dan dia semakin merinding hebat

  • Simpanan Bos Muda   Malam Yang Liar

    2."Ash, segera masuk. Zion bukan orang yang bisa menahan kesabaran dalam waktu lama," tegur Axel, membuat Asha yang masih berdiri di depan pintu, hanya bisa mendesah dan dengan terpaksa membuka pintu besar itu, ekspresinya pasrah.Tanpa bertanya, Asha sudah tahu apa yang akan menimpanya begitu masuk ke sini.Dia pasti akan dipecat!Ada peraturan tak tertulis di kantor ini di mana tidak ada yang boleh menyentuh Zion tanpa izin karena kabarnya dia memiliki sebuah phobia.Siapa saja yang nekat melanggar peraturan itu akan dihukum dengan sangat berat.Dan tadi malam, bukan hanya menyentuhnya, melihat bekas di tubuh Asha, kemungkinan besar dia bahkan sudah bercinta dengan Zion!"Betapa bodohnya aku ini," tutuk Asha.Dari begitu banyaknya pria dia kantor, kenapa... kenapa dia harus berakhir di ranjang Zion, sih???Tamat sudah riwayatnya, Asha akan menjadi pengangguran sekarang.Dia berjalan dengan lunglai melewati seka

  • Simpanan Bos Muda   Tolong Jangan Pecat Saya!

    Wajah Asha seketika memucat."Saat tidak ingat apa pun, sungguh. Apakah Anda tidak salah mengenali orang? Mungkin saja itu... itu bukan saya."Suara Asha menghilang di akhir kalimat, dia kini hanya bisa menunduk dalam merutuki kebodohannya sendiri.Pembelaan diri macam apa itu?!Jelas-jelas id card karyawan miliknya tertinggal di kamar Zion, bagaimana mungkin dia masih mengelak jika itu perbuatannya?Asha rasanya mau mati saja sekarang.Orang-orang yang tanpa sengaja menyentuh Zion saja langsung dipecat, bagaimana dengannya yang tadi malam malah bercinta dan melukai tubuh pria kejam ini?Ini benar-benar akhir hidupnya!"Apa maksud pertanyaanmu itu, Asha?"Zion berjalan mendekat, sementara Asha secara refleks melangkah mundur sehingga kini pantatnya menabrak meja kerja Zion yang besar.Zion menyeringai sini

  • Simpanan Bos Muda   Kamu Aku Pecat!

    "Hmm."Zion tidak menjawab, hanya berdehem saja, seperti tengah memikirkan sesuatu yang sangat serius.Keningnya yang mulus berkerut dengan tatapan sedikit menyipit.Namun justru, dehemannya itu malah membuat Asha ketar ketir. Seketika dia tahu jika ada yang salah dan masalah di antara mereka tidak sesederhana yang dipikirkan Asha."Tolong katakan kepada saya, Anda bingung kenapa, Tuan Muda?"Suara gadis itu memohon dan sedikit merengek.Zion melirik Asha dengan acuh dan tak acuh, lalu berbicara."Aku sedang bingung untuk menentukan hukuman yang pantas bagi orang yang sudah melukai tubuhku dan menjadi pencuri di rumahku. Menurutmu, apakah cukup memecatnya saja, atau...""Atau apa, Tuan Muda?" tanya Asha dengan was was.Zion memberi isyarat kepada Asha untuk mendekat, menyentuh dagu gadis itu dengan senyum memesona."Mungkinkah aku perlu melaporkannya ke polisi? Bukankah dia pencuri? Aku belum mengeceknya, si

Bab terbaru

  • Simpanan Bos Muda   Cium Atau Kupecat!

    8."Ash, jujur sama aku. Kemarin kamu dipanggil Tuan Muda Zion karena apa?"Liliana langsung menodong Asha dengan pertanyaan saat Asha baru datang ke kantor dan duduk di kursinya di pagi hari."Apa, sih. Nggak ada."Asha mengibaskan tangan untuk menyingkirkan Liliana dari tempat duduknya, menyuruh sahabatnya itu kembali ke tempatnya sendiri.Dia merasa tubuhnya pegal-pegal setelah bermain dengan Zico tadi malam.Pria itu masih sama, tenaganya luar biasa!Asha harus keluar dari apartemen mereka pada tengah malam untuk menghindari sorot kamera penggemar fanatik Zico setelah bersenang-senang dengan Zico beberapa jam.Dia keluar diam-diam seperti pencuri karena hubungan rahasia mereka ini.Sejujurnya dia lelah menjadi kekasih rahasia Zico, tapi rasa cinta Asha kepada pria yang satu tahun di bawahnya tersebut terlalu besar sehingga dia bahkan menoleransi keadaan di mana dia mempunyai kekasih tapi tak bisa memamerkan hubungann

  • Simpanan Bos Muda   Zico Merajuk

    7.Asha tidak bisa berpikir dengan jernih tentang ancaman dari Zion di lift tadi, karena begitu dia sampai parkiran dan berjalan menuju mobilnya, Zico kekasihnya menelepon."Ya, Babe?"Asha menjawab dengan suara di ceria-ceriakan, meskipun dia masih sakit hati teringat akan pertengkaran mereka kemarin sehingga berakibat membuat dirinya tidur dengan Zion, bosnya yang kejam."Sayang, ke sini. Kangen."Asha tertawa mendengar nada manja Zion, meluruhkan semua kekesalan yang beberapa detik lalu memenuhi dadanya.Sebucin itulah dia kepada Zico, kekasih yang dulu merupakan idola Asha sejak SMA."Kamu di mana?"Asha yang kini sudah masuk mobil bertanya dengan wajah sumringah, bahkan semua caci maki Zico tadi malam secara otomatis dia lupakan hanya gara-gara mendengar suara manja pria tampan tersebut.Tadi malam mereka bertengkar karena Zico ingin Asha datang ke konsernya, bahkan sudah mengirimkan tiket VVIP kepada gadis tersebut,

  • Simpanan Bos Muda   Putus Atau Dijadikan Babu?

    6."Huft, untunglah aku nggak jadi dipecat," ucap Asha pada dirinya sendiri ketika sudah keluar dari ruangan Zion.Dia memandang pintu besar di belakangnya dengan ngeri dan cepat-cepat berjalan ke lift untuk segera pergi dari lantai ruang kerja Zion."Aku harus segera kabur sebelum dia berubah pikiran!"Entah apa yang akan terjadi jika dia dipecat dari sini, kekasihnya, Zico, pasti akan sangat marah besar.Kepala Asha sedang sangat pening, dia tak mau menambah kepeningan kepalanya dengan membuat masalah pada Zico.Dia sampai ruangannya dan duduk di kursi kerjanya, pura-pura kembali sibuk bekerja padahal karena tak ingin ditanya-tanya oleh rekan kerjanya kenapa sampai dipanggil ke ruangan Zion.Akhirnya, setelah siksaan yang panjang di mana dia harus pura-pura serius bekerja di tengah tatapan curiga dan penasaran rekan kerjanya, jam pulang pun datang.Asha seketika bernapas lega dan buru-buru mengemas barang-barang agar bisa seg

  • Simpanan Bos Muda   Jadilah Budakku!

    5.Asha masih duduk di tempatnya dan tak bergerak sedikit pun, tatapannya kosong.Dia dipecat dari perusahaan ini? Tidak, tidak bisa. Ini tidak adil!Bukankah tadi malam dia mabuk berat dan tak ingat apa pun? Seharusnya Zion yang masih sadar bisa mencegah hal itu, bukan?Asha berdiri sambil menggelengkan kepalanya, menolak untuk pergi dari ruangan Zion."Tidak mau. Saya menolak dipecat dari sini, Tuan Muda.""Bosnya itu aku atau kamu?" balas Zion, lebih tegas."Meskipun begitu, saya tetap tidak mau!" tolak Asha, kembali menggeleng.Zion menarik napas panjang, tiba-tiba menyesal kenapa tadi tidak menyerahkan masalah ini kepada Axel saja.Ini karena Zion yang ingin melihat sekali lagi wajah perempuan yang semalam menggodanya sampai mereka bergelut di atas ranjang dengan menggila.Dan kini dia menyesal, tak menyangka jika urusannya jadi rumit seperti ini.Asha menolak dipecat, karena merasa alasan pemecatannya t

  • Simpanan Bos Muda   Kamu Aku Pecat!

    "Hmm."Zion tidak menjawab, hanya berdehem saja, seperti tengah memikirkan sesuatu yang sangat serius.Keningnya yang mulus berkerut dengan tatapan sedikit menyipit.Namun justru, dehemannya itu malah membuat Asha ketar ketir. Seketika dia tahu jika ada yang salah dan masalah di antara mereka tidak sesederhana yang dipikirkan Asha."Tolong katakan kepada saya, Anda bingung kenapa, Tuan Muda?"Suara gadis itu memohon dan sedikit merengek.Zion melirik Asha dengan acuh dan tak acuh, lalu berbicara."Aku sedang bingung untuk menentukan hukuman yang pantas bagi orang yang sudah melukai tubuhku dan menjadi pencuri di rumahku. Menurutmu, apakah cukup memecatnya saja, atau...""Atau apa, Tuan Muda?" tanya Asha dengan was was.Zion memberi isyarat kepada Asha untuk mendekat, menyentuh dagu gadis itu dengan senyum memesona."Mungkinkah aku perlu melaporkannya ke polisi? Bukankah dia pencuri? Aku belum mengeceknya, si

  • Simpanan Bos Muda   Tolong Jangan Pecat Saya!

    Wajah Asha seketika memucat."Saat tidak ingat apa pun, sungguh. Apakah Anda tidak salah mengenali orang? Mungkin saja itu... itu bukan saya."Suara Asha menghilang di akhir kalimat, dia kini hanya bisa menunduk dalam merutuki kebodohannya sendiri.Pembelaan diri macam apa itu?!Jelas-jelas id card karyawan miliknya tertinggal di kamar Zion, bagaimana mungkin dia masih mengelak jika itu perbuatannya?Asha rasanya mau mati saja sekarang.Orang-orang yang tanpa sengaja menyentuh Zion saja langsung dipecat, bagaimana dengannya yang tadi malam malah bercinta dan melukai tubuh pria kejam ini?Ini benar-benar akhir hidupnya!"Apa maksud pertanyaanmu itu, Asha?"Zion berjalan mendekat, sementara Asha secara refleks melangkah mundur sehingga kini pantatnya menabrak meja kerja Zion yang besar.Zion menyeringai sini

  • Simpanan Bos Muda   Malam Yang Liar

    2."Ash, segera masuk. Zion bukan orang yang bisa menahan kesabaran dalam waktu lama," tegur Axel, membuat Asha yang masih berdiri di depan pintu, hanya bisa mendesah dan dengan terpaksa membuka pintu besar itu, ekspresinya pasrah.Tanpa bertanya, Asha sudah tahu apa yang akan menimpanya begitu masuk ke sini.Dia pasti akan dipecat!Ada peraturan tak tertulis di kantor ini di mana tidak ada yang boleh menyentuh Zion tanpa izin karena kabarnya dia memiliki sebuah phobia.Siapa saja yang nekat melanggar peraturan itu akan dihukum dengan sangat berat.Dan tadi malam, bukan hanya menyentuhnya, melihat bekas di tubuh Asha, kemungkinan besar dia bahkan sudah bercinta dengan Zion!"Betapa bodohnya aku ini," tutuk Asha.Dari begitu banyaknya pria dia kantor, kenapa... kenapa dia harus berakhir di ranjang Zion, sih???Tamat sudah riwayatnya, Asha akan menjadi pengangguran sekarang.Dia berjalan dengan lunglai melewati seka

  • Simpanan Bos Muda   Bercinta Dengan Bos Dingin

    "Astaga! Apa ini?!" Mata Asha terbelalak lebar ketika dia mendapati dirinya terbangun tanpa sehelai benang pun di sebuah kamar mewah yang sangat asing, tubuhnya hanya tertutup selimut bersama dengan seorang pria. Kepalanya terasa sangat pusing beberapa saat yang lalu ketika baru membuka mata, efek mabuk semalam, dan kini, rasanya semakin pusing saat menyadari bagaimana keadaannya sekarang. Asha memegangi kepalanya yang berdenyut sakit, menatap selimut di badan dan menoleh pada seorang pria yang berbaring miring membelakanginya, sama-sama tanpa busana seperti Asha. Punggungnya yang sedikit terbuka dari selimut yang menutupinya, tampak indah dan kokoh. Asha awalnya berpikir jika itu Lucas, ekasihnya, tapi, saat dia melihat lebih jelas... "Ini tidak mungkin.... " Asha buru-buru menutup mulutnya, badannya tiba-tiba gemetar ketakutan. Dia sekali lagi melongok ke arah pria yang tampaknya masih tertidur pulas tersebut untuk melihat lebih jelas. Dan dia semakin merinding hebat

DMCA.com Protection Status