Home / Romansa / Simpanan Bos Muda / Malam Yang Liar

Share

Malam Yang Liar

Author: Lil Seven
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

2.

"Ash, segera masuk. Zion bukan orang yang bisa menahan kesabaran dalam waktu lama," tegur Axel, membuat Asha yang masih berdiri di depan pintu, hanya bisa mendesah dan dengan terpaksa membuka pintu besar itu, ekspresinya pasrah.

Tanpa bertanya, Asha sudah tahu apa yang akan menimpanya begitu masuk ke sini.

Dia pasti akan dipecat!

Ada peraturan tak tertulis di kantor ini di mana tidak ada yang boleh menyentuh Zion tanpa izin karena kabarnya dia memiliki sebuah phobia.

Siapa saja yang nekat melanggar peraturan itu akan dihukum dengan sangat berat.

Dan tadi malam, bukan hanya menyentuhnya, melihat bekas di tubuh Asha, kemungkinan besar dia bahkan sudah bercinta dengan Zion!

"Betapa bodohnya aku ini," tutuk Asha.

Dari begitu banyaknya pria dia kantor, kenapa... kenapa dia harus berakhir di ranjang Zion, sih???

Tamat sudah riwayatnya, Asha akan menjadi pengangguran sekarang.

Dia berjalan dengan lunglai melewati sekat sebuah dinding yang penuh dengan hiasan dan pajangan barang-barang antik di ruangan Zion, menuju tempat Zion kini duduk di kursi kebesarannya.

"S-saya datang, Tuan Muda."

Asha mengatakan hal itu sambil menundukkan kepalanya dalam-dalam dan mengenggam erat kedua tangannya menahan gemetar.

"Kamu tahu apa kesalahanmu?"

Zion bertanya dengan dingin, bahkan tanpa memandang wajahnya yang sangat tampan itu, Asha tahu bahwa saat ini sang bos tengah menatap tajam ke arahnya.

"Jawab!"

Suara Zion sedikit meninggi, Asha refleks mendongak dan gemetar hebat ketika tatapannya bersirobok dengan mata tajam Zion.

"S-saya... saya tidak tahu, Tuan Muda."

Takut-takut, Asha menjawab.

Zion melemparkan sebuah id card karyawan milik Asha ke meja, membuat Asha melotot kaget dengan wajah pucat.

"Jelaskan padaku, kenapa id card itu bisa tertinggal di kamar rumahku?"

Wajah Asha yang putih semakin putih karena pucat, dia menggeleng dengan ngeri dan tenggorokan tercekat.

Kenapa id card miliknya tertinggal di kamar Zion? Kini hancur sudah! Zion tahu siapa perempuan yang bersamanya tadi malam!

Pantas saja tadi pagi Zion membantunya masuk ke dalam kantor, ternyata dia sudah mengenali dirinya. Ini benar-benar sial!

Asha yang tak mau kehilangan pekerjaan, segera berlutut di depan boss nya tersebut.

Hanya ini satu-satunya cara yang dia pikirkan begitu melihat id card miliknya berada di tangan Zion.

"Tolong... tolong jangan pecat saya, Tuan Muda!" pintanya dengan wajah menghiba.

"Saya mohon, tolong jangan pecat saya dari pekerjaan ini, Tuan!"

Asha menempelkan keningnya di lantai, memohon kepada Zion untuk tidak memecat dirinya.

"Saya tahu saya salah karena sudah menyentuh tubuh Anda tanpa izin! Maafkan saya, tapi tolong jangan pecat saya!"

Dia sudah memutuskan untuk memohon terlebih dahulu sebelum Zion mengatakan apa pun.

"Hey...."

Zion terkejut dengan tindakan Asha tersebut sehingga spontan berdiri dari duduknya.

"Tuan muda, tolong jangan pecat saya! Saya mengaku bersalah, tapi jangan pecat saya, saya mohon!"

Asha masih bersujud di depan meja Zion dan terus berteriak agar pria itu tak memecatnya, membuat Zion buru-buru mendatangi Asha dan memintanya berdiri.

"Hey, berdiri. Aku tidak memintamu melakukan hal ini, kubilang berdiri!"

Asha mengangkat wajahnya dan menggeleng dengan mata berkaca-kaca.

"Tapi Anda tidak akan memecat saya, bukan?"

Alis Zion menyatu mendengar pertanyaan Asha tersebut.

"Kau ingin dipecat?"

"T-tentu saja tidak, Tuan Muda!" jawab Asha buru-buru, dia tampak sangat panik.

"Lalu, kenapa kamu berpikir aku akan memecatmu?"

Asha tak bisa menjawab. Dia hanya menunduk dalam karena ketakutan.

Zion menarik kursi di dekatnya dan duduk di sana sementara Asha kini berdiri bertumpu lutut di depan Zion yang duduk sambil menyilangkan kedua kakinya.

"Kau tidak bisa menjawab pertanyaanku? Jawab, atau kamu kupecat."

Ucapan Zion tersebut membuat Asha mendongak ke arahnya dengan tatapan protes, lalu menunduk lagi.

"Itu karena... karena semalam.... "

Asha menelan ludah, tak sanggup melanjutkan.

Dia sangat mabuk tadi malam sehingga tak ingat apa pun, yang dia tahu, tadi pagi terbangun di kamar boss nya, itu saja.

"Semalam apa?" kejar Zion, mencondongkan tubuhnya ke arah Asha.

Aroma parfum Zion yang segar dan gentleman menyapa indra penciuman Asha, membuat dia tiba-tiba teringat bahwa tadi malam juga mencium aroma ini dari jarak yang sangat dekat.

Seketika mukanya merah padam karena malu, secara samar-samar wanita itu mulai ingat betapa gilanya dia tadi malam.

"Ah, itu... itu...."

Asha meremas tangannya sendiri, malu dan takut menjadi satu.

Ingatan tentang kejadian tadi malam di mana dia menyerang Zion di atas tempat tidur sampai pria itu kewalahan, membuat tenggorokan Asha tercekat.

Dia tak tahu kenapa semalam bisa seganas itu!

Apakah karena pengaruh alkohol atau kemarahannya kepada Zico yang lagi-lagi mengecewakannya? Asha benar-benar tak tahu.

"Lihat aku."

Perintah dingin dari Zion membuat Asha seketika mendongak dan menatap wajah bos nya yang tampan, meski tubuhnya sedikit gemetaran.

Zion tersenyum sinis ketika pandangan mereka bertemu, membuat tubuh Asha seketika kaku seperti tersiram air dingin dari atas kepala.

"Tadi malam.... "

Zion tak melanjutkan ucapan, malah menarik napas panjang seperti tampak begitu menyesal.

"Y-ya? Apakah ... apakah saya melakukan kesalahan besar, Tuan Muda?" tanya Asha dengan suara bergetar.

"Kesalahan?"

Zion balas bertanya, yang dijawab Asha dengan anggukan pasrah.

Pria itu tidak menjawab, justru menarik turun dasi yang dia pakai dan membuka satu kancing kemeja putihnya, seperti hendak menunjukkan sesuatu kepada Asha.

"Apakah maksudmu ini?" tanya Zion dengan sedikit memiringkan kepalanya ke samping, memperlihatkan kepada Asha sebuah bekas merah di leher samping dan tulang selangkanya yang putih.

"Y-ya Tuhan!"

Asha seketika memekik kaget, buru-buru menutup mulut dengan telapak tangan, ekspresinya shock bukan main.

"A-apakah... apakah itu perbuatan saya tadi malam, Tuan Muda?"

Zion masih tak menjawab, dia justru membuka kancing bajunya lagi, lalu membalikkan badan, menunjukkan kepada Asha goresan kuku seorang wanita di punggungnya, yang sampai saat ini menyisakan baret-baret merah.

Rasanya Asha ingin pingsan saat itu juga!

"T-tidak mungkin... apakah s-saya... saya tadi malam mencakar punggung Anda, Tuan Muda?"

Zion berbalik, memakai pakaiannya kembali dan menatap Asha dengan dingin.

"Jadi menurutmu, apa hukuman yang pantas untuk orang yang melukai tubuhku seperti itu, Ashalina?"

Related chapters

  • Simpanan Bos Muda   Tolong Jangan Pecat Saya!

    Wajah Asha seketika memucat."Saat tidak ingat apa pun, sungguh. Apakah Anda tidak salah mengenali orang? Mungkin saja itu... itu bukan saya."Suara Asha menghilang di akhir kalimat, dia kini hanya bisa menunduk dalam merutuki kebodohannya sendiri.Pembelaan diri macam apa itu?!Jelas-jelas id card karyawan miliknya tertinggal di kamar Zion, bagaimana mungkin dia masih mengelak jika itu perbuatannya?Asha rasanya mau mati saja sekarang.Orang-orang yang tanpa sengaja menyentuh Zion saja langsung dipecat, bagaimana dengannya yang tadi malam malah bercinta dan melukai tubuh pria kejam ini?Ini benar-benar akhir hidupnya!"Apa maksud pertanyaanmu itu, Asha?"Zion berjalan mendekat, sementara Asha secara refleks melangkah mundur sehingga kini pantatnya menabrak meja kerja Zion yang besar.Zion menyeringai sini

  • Simpanan Bos Muda   Kamu Aku Pecat!

    "Hmm."Zion tidak menjawab, hanya berdehem saja, seperti tengah memikirkan sesuatu yang sangat serius.Keningnya yang mulus berkerut dengan tatapan sedikit menyipit.Namun justru, dehemannya itu malah membuat Asha ketar ketir. Seketika dia tahu jika ada yang salah dan masalah di antara mereka tidak sesederhana yang dipikirkan Asha."Tolong katakan kepada saya, Anda bingung kenapa, Tuan Muda?"Suara gadis itu memohon dan sedikit merengek.Zion melirik Asha dengan acuh dan tak acuh, lalu berbicara."Aku sedang bingung untuk menentukan hukuman yang pantas bagi orang yang sudah melukai tubuhku dan menjadi pencuri di rumahku. Menurutmu, apakah cukup memecatnya saja, atau...""Atau apa, Tuan Muda?" tanya Asha dengan was was.Zion memberi isyarat kepada Asha untuk mendekat, menyentuh dagu gadis itu dengan senyum memesona."Mungkinkah aku perlu melaporkannya ke polisi? Bukankah dia pencuri? Aku belum mengeceknya, si

  • Simpanan Bos Muda   Jadilah Budakku!

    5.Asha masih duduk di tempatnya dan tak bergerak sedikit pun, tatapannya kosong.Dia dipecat dari perusahaan ini? Tidak, tidak bisa. Ini tidak adil!Bukankah tadi malam dia mabuk berat dan tak ingat apa pun? Seharusnya Zion yang masih sadar bisa mencegah hal itu, bukan?Asha berdiri sambil menggelengkan kepalanya, menolak untuk pergi dari ruangan Zion."Tidak mau. Saya menolak dipecat dari sini, Tuan Muda.""Bosnya itu aku atau kamu?" balas Zion, lebih tegas."Meskipun begitu, saya tetap tidak mau!" tolak Asha, kembali menggeleng.Zion menarik napas panjang, tiba-tiba menyesal kenapa tadi tidak menyerahkan masalah ini kepada Axel saja.Ini karena Zion yang ingin melihat sekali lagi wajah perempuan yang semalam menggodanya sampai mereka bergelut di atas ranjang dengan menggila.Dan kini dia menyesal, tak menyangka jika urusannya jadi rumit seperti ini.Asha menolak dipecat, karena merasa alasan pemecatannya t

  • Simpanan Bos Muda   Putus Atau Dijadikan Babu?

    6."Huft, untunglah aku nggak jadi dipecat," ucap Asha pada dirinya sendiri ketika sudah keluar dari ruangan Zion.Dia memandang pintu besar di belakangnya dengan ngeri dan cepat-cepat berjalan ke lift untuk segera pergi dari lantai ruang kerja Zion."Aku harus segera kabur sebelum dia berubah pikiran!"Entah apa yang akan terjadi jika dia dipecat dari sini, kekasihnya, Zico, pasti akan sangat marah besar.Kepala Asha sedang sangat pening, dia tak mau menambah kepeningan kepalanya dengan membuat masalah pada Zico.Dia sampai ruangannya dan duduk di kursi kerjanya, pura-pura kembali sibuk bekerja padahal karena tak ingin ditanya-tanya oleh rekan kerjanya kenapa sampai dipanggil ke ruangan Zion.Akhirnya, setelah siksaan yang panjang di mana dia harus pura-pura serius bekerja di tengah tatapan curiga dan penasaran rekan kerjanya, jam pulang pun datang.Asha seketika bernapas lega dan buru-buru mengemas barang-barang agar bisa seg

  • Simpanan Bos Muda   Zico Merajuk

    7.Asha tidak bisa berpikir dengan jernih tentang ancaman dari Zion di lift tadi, karena begitu dia sampai parkiran dan berjalan menuju mobilnya, Zico kekasihnya menelepon."Ya, Babe?"Asha menjawab dengan suara di ceria-ceriakan, meskipun dia masih sakit hati teringat akan pertengkaran mereka kemarin sehingga berakibat membuat dirinya tidur dengan Zion, bosnya yang kejam."Sayang, ke sini. Kangen."Asha tertawa mendengar nada manja Zion, meluruhkan semua kekesalan yang beberapa detik lalu memenuhi dadanya.Sebucin itulah dia kepada Zico, kekasih yang dulu merupakan idola Asha sejak SMA."Kamu di mana?"Asha yang kini sudah masuk mobil bertanya dengan wajah sumringah, bahkan semua caci maki Zico tadi malam secara otomatis dia lupakan hanya gara-gara mendengar suara manja pria tampan tersebut.Tadi malam mereka bertengkar karena Zico ingin Asha datang ke konsernya, bahkan sudah mengirimkan tiket VVIP kepada gadis tersebut,

  • Simpanan Bos Muda   Cium Atau Kupecat!

    8."Ash, jujur sama aku. Kemarin kamu dipanggil Tuan Muda Zion karena apa?"Liliana langsung menodong Asha dengan pertanyaan saat Asha baru datang ke kantor dan duduk di kursinya di pagi hari."Apa, sih. Nggak ada."Asha mengibaskan tangan untuk menyingkirkan Liliana dari tempat duduknya, menyuruh sahabatnya itu kembali ke tempatnya sendiri.Dia merasa tubuhnya pegal-pegal setelah bermain dengan Zico tadi malam.Pria itu masih sama, tenaganya luar biasa!Asha harus keluar dari apartemen mereka pada tengah malam untuk menghindari sorot kamera penggemar fanatik Zico setelah bersenang-senang dengan Zico beberapa jam.Dia keluar diam-diam seperti pencuri karena hubungan rahasia mereka ini.Sejujurnya dia lelah menjadi kekasih rahasia Zico, tapi rasa cinta Asha kepada pria yang satu tahun di bawahnya tersebut terlalu besar sehingga dia bahkan menoleransi keadaan di mana dia mempunyai kekasih tapi tak bisa memamerkan hubungann

  • Simpanan Bos Muda   Bercinta Dengan Bos Dingin

    "Astaga! Apa ini?!" Mata Asha terbelalak lebar ketika dia mendapati dirinya terbangun tanpa sehelai benang pun di sebuah kamar mewah yang sangat asing, tubuhnya hanya tertutup selimut bersama dengan seorang pria. Kepalanya terasa sangat pusing beberapa saat yang lalu ketika baru membuka mata, efek mabuk semalam, dan kini, rasanya semakin pusing saat menyadari bagaimana keadaannya sekarang. Asha memegangi kepalanya yang berdenyut sakit, menatap selimut di badan dan menoleh pada seorang pria yang berbaring miring membelakanginya, sama-sama tanpa busana seperti Asha. Punggungnya yang sedikit terbuka dari selimut yang menutupinya, tampak indah dan kokoh. Asha awalnya berpikir jika itu Lucas, ekasihnya, tapi, saat dia melihat lebih jelas... "Ini tidak mungkin.... " Asha buru-buru menutup mulutnya, badannya tiba-tiba gemetar ketakutan. Dia sekali lagi melongok ke arah pria yang tampaknya masih tertidur pulas tersebut untuk melihat lebih jelas. Dan dia semakin merinding hebat

Latest chapter

  • Simpanan Bos Muda   Cium Atau Kupecat!

    8."Ash, jujur sama aku. Kemarin kamu dipanggil Tuan Muda Zion karena apa?"Liliana langsung menodong Asha dengan pertanyaan saat Asha baru datang ke kantor dan duduk di kursinya di pagi hari."Apa, sih. Nggak ada."Asha mengibaskan tangan untuk menyingkirkan Liliana dari tempat duduknya, menyuruh sahabatnya itu kembali ke tempatnya sendiri.Dia merasa tubuhnya pegal-pegal setelah bermain dengan Zico tadi malam.Pria itu masih sama, tenaganya luar biasa!Asha harus keluar dari apartemen mereka pada tengah malam untuk menghindari sorot kamera penggemar fanatik Zico setelah bersenang-senang dengan Zico beberapa jam.Dia keluar diam-diam seperti pencuri karena hubungan rahasia mereka ini.Sejujurnya dia lelah menjadi kekasih rahasia Zico, tapi rasa cinta Asha kepada pria yang satu tahun di bawahnya tersebut terlalu besar sehingga dia bahkan menoleransi keadaan di mana dia mempunyai kekasih tapi tak bisa memamerkan hubungann

  • Simpanan Bos Muda   Zico Merajuk

    7.Asha tidak bisa berpikir dengan jernih tentang ancaman dari Zion di lift tadi, karena begitu dia sampai parkiran dan berjalan menuju mobilnya, Zico kekasihnya menelepon."Ya, Babe?"Asha menjawab dengan suara di ceria-ceriakan, meskipun dia masih sakit hati teringat akan pertengkaran mereka kemarin sehingga berakibat membuat dirinya tidur dengan Zion, bosnya yang kejam."Sayang, ke sini. Kangen."Asha tertawa mendengar nada manja Zion, meluruhkan semua kekesalan yang beberapa detik lalu memenuhi dadanya.Sebucin itulah dia kepada Zico, kekasih yang dulu merupakan idola Asha sejak SMA."Kamu di mana?"Asha yang kini sudah masuk mobil bertanya dengan wajah sumringah, bahkan semua caci maki Zico tadi malam secara otomatis dia lupakan hanya gara-gara mendengar suara manja pria tampan tersebut.Tadi malam mereka bertengkar karena Zico ingin Asha datang ke konsernya, bahkan sudah mengirimkan tiket VVIP kepada gadis tersebut,

  • Simpanan Bos Muda   Putus Atau Dijadikan Babu?

    6."Huft, untunglah aku nggak jadi dipecat," ucap Asha pada dirinya sendiri ketika sudah keluar dari ruangan Zion.Dia memandang pintu besar di belakangnya dengan ngeri dan cepat-cepat berjalan ke lift untuk segera pergi dari lantai ruang kerja Zion."Aku harus segera kabur sebelum dia berubah pikiran!"Entah apa yang akan terjadi jika dia dipecat dari sini, kekasihnya, Zico, pasti akan sangat marah besar.Kepala Asha sedang sangat pening, dia tak mau menambah kepeningan kepalanya dengan membuat masalah pada Zico.Dia sampai ruangannya dan duduk di kursi kerjanya, pura-pura kembali sibuk bekerja padahal karena tak ingin ditanya-tanya oleh rekan kerjanya kenapa sampai dipanggil ke ruangan Zion.Akhirnya, setelah siksaan yang panjang di mana dia harus pura-pura serius bekerja di tengah tatapan curiga dan penasaran rekan kerjanya, jam pulang pun datang.Asha seketika bernapas lega dan buru-buru mengemas barang-barang agar bisa seg

  • Simpanan Bos Muda   Jadilah Budakku!

    5.Asha masih duduk di tempatnya dan tak bergerak sedikit pun, tatapannya kosong.Dia dipecat dari perusahaan ini? Tidak, tidak bisa. Ini tidak adil!Bukankah tadi malam dia mabuk berat dan tak ingat apa pun? Seharusnya Zion yang masih sadar bisa mencegah hal itu, bukan?Asha berdiri sambil menggelengkan kepalanya, menolak untuk pergi dari ruangan Zion."Tidak mau. Saya menolak dipecat dari sini, Tuan Muda.""Bosnya itu aku atau kamu?" balas Zion, lebih tegas."Meskipun begitu, saya tetap tidak mau!" tolak Asha, kembali menggeleng.Zion menarik napas panjang, tiba-tiba menyesal kenapa tadi tidak menyerahkan masalah ini kepada Axel saja.Ini karena Zion yang ingin melihat sekali lagi wajah perempuan yang semalam menggodanya sampai mereka bergelut di atas ranjang dengan menggila.Dan kini dia menyesal, tak menyangka jika urusannya jadi rumit seperti ini.Asha menolak dipecat, karena merasa alasan pemecatannya t

  • Simpanan Bos Muda   Kamu Aku Pecat!

    "Hmm."Zion tidak menjawab, hanya berdehem saja, seperti tengah memikirkan sesuatu yang sangat serius.Keningnya yang mulus berkerut dengan tatapan sedikit menyipit.Namun justru, dehemannya itu malah membuat Asha ketar ketir. Seketika dia tahu jika ada yang salah dan masalah di antara mereka tidak sesederhana yang dipikirkan Asha."Tolong katakan kepada saya, Anda bingung kenapa, Tuan Muda?"Suara gadis itu memohon dan sedikit merengek.Zion melirik Asha dengan acuh dan tak acuh, lalu berbicara."Aku sedang bingung untuk menentukan hukuman yang pantas bagi orang yang sudah melukai tubuhku dan menjadi pencuri di rumahku. Menurutmu, apakah cukup memecatnya saja, atau...""Atau apa, Tuan Muda?" tanya Asha dengan was was.Zion memberi isyarat kepada Asha untuk mendekat, menyentuh dagu gadis itu dengan senyum memesona."Mungkinkah aku perlu melaporkannya ke polisi? Bukankah dia pencuri? Aku belum mengeceknya, si

  • Simpanan Bos Muda   Tolong Jangan Pecat Saya!

    Wajah Asha seketika memucat."Saat tidak ingat apa pun, sungguh. Apakah Anda tidak salah mengenali orang? Mungkin saja itu... itu bukan saya."Suara Asha menghilang di akhir kalimat, dia kini hanya bisa menunduk dalam merutuki kebodohannya sendiri.Pembelaan diri macam apa itu?!Jelas-jelas id card karyawan miliknya tertinggal di kamar Zion, bagaimana mungkin dia masih mengelak jika itu perbuatannya?Asha rasanya mau mati saja sekarang.Orang-orang yang tanpa sengaja menyentuh Zion saja langsung dipecat, bagaimana dengannya yang tadi malam malah bercinta dan melukai tubuh pria kejam ini?Ini benar-benar akhir hidupnya!"Apa maksud pertanyaanmu itu, Asha?"Zion berjalan mendekat, sementara Asha secara refleks melangkah mundur sehingga kini pantatnya menabrak meja kerja Zion yang besar.Zion menyeringai sini

  • Simpanan Bos Muda   Malam Yang Liar

    2."Ash, segera masuk. Zion bukan orang yang bisa menahan kesabaran dalam waktu lama," tegur Axel, membuat Asha yang masih berdiri di depan pintu, hanya bisa mendesah dan dengan terpaksa membuka pintu besar itu, ekspresinya pasrah.Tanpa bertanya, Asha sudah tahu apa yang akan menimpanya begitu masuk ke sini.Dia pasti akan dipecat!Ada peraturan tak tertulis di kantor ini di mana tidak ada yang boleh menyentuh Zion tanpa izin karena kabarnya dia memiliki sebuah phobia.Siapa saja yang nekat melanggar peraturan itu akan dihukum dengan sangat berat.Dan tadi malam, bukan hanya menyentuhnya, melihat bekas di tubuh Asha, kemungkinan besar dia bahkan sudah bercinta dengan Zion!"Betapa bodohnya aku ini," tutuk Asha.Dari begitu banyaknya pria dia kantor, kenapa... kenapa dia harus berakhir di ranjang Zion, sih???Tamat sudah riwayatnya, Asha akan menjadi pengangguran sekarang.Dia berjalan dengan lunglai melewati seka

  • Simpanan Bos Muda   Bercinta Dengan Bos Dingin

    "Astaga! Apa ini?!" Mata Asha terbelalak lebar ketika dia mendapati dirinya terbangun tanpa sehelai benang pun di sebuah kamar mewah yang sangat asing, tubuhnya hanya tertutup selimut bersama dengan seorang pria. Kepalanya terasa sangat pusing beberapa saat yang lalu ketika baru membuka mata, efek mabuk semalam, dan kini, rasanya semakin pusing saat menyadari bagaimana keadaannya sekarang. Asha memegangi kepalanya yang berdenyut sakit, menatap selimut di badan dan menoleh pada seorang pria yang berbaring miring membelakanginya, sama-sama tanpa busana seperti Asha. Punggungnya yang sedikit terbuka dari selimut yang menutupinya, tampak indah dan kokoh. Asha awalnya berpikir jika itu Lucas, ekasihnya, tapi, saat dia melihat lebih jelas... "Ini tidak mungkin.... " Asha buru-buru menutup mulutnya, badannya tiba-tiba gemetar ketakutan. Dia sekali lagi melongok ke arah pria yang tampaknya masih tertidur pulas tersebut untuk melihat lebih jelas. Dan dia semakin merinding hebat

DMCA.com Protection Status