Share

Bab 41

"Iya, Mas," kataku.

Setelah memberikan Natan kepadaku, Mas Raka pun segera menghampiri Mbak Iren, yang sedang berada dipelukan pria lain.

"Oh, jadi toiletnya ada di sini, ya Iren. Toiletnya bagus banget ya, pantas kamu betah. Soalnya, toiletnya bisa sambil makan kue balok, sambil dipelukin orang," sungut Mas Raka, dengan sorot mata yang penuh amarah.

"M-Mas Raka, kok kamu tau aku ada disini?" tanya Mbak Iren gugup.

"Kenapa, Iren, kamu kaget ya?" tanya balik Mas Raka.

Mas Raka bertanya, dengan sorot mata yang sangat tajam, hingga dapat menembus jantung Mbak Iren. Mbak Iren yang tadinya sedang berada di pelukan pria lain, saat ini tengah berdiri dan menghampiri suaminya. Aku yakin dia akan merayu suaminya.

"Mas, aku harap kamu tidak berpikiran jelek tentang aku ya. Karena semua ini tidak seperti yang Mas pikirkan. Aku hanya sedang menemui teman semasa sekolahku dulu," ujarnya.

"Kamu bilang mau menemui teman, tapi kok pamitnya mau ke toilet? Sekarang setelah bertemu teman, kok kalian b
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status