Share

Bagian 22. Aku menginginkanmu

Aku cepat-cepat keluar dari kolam renang, menuju di mana handuk berada. Aku memilih yang berbentuk kimono. Lantas masuk menuju kamar.

Bagaimanapun juga, aku terus memikirkan perkataan Mas Aqsal. Apa yang akan dilakukannya untuk menghukumku? Jangan-jangan, ah, itu tidak boleh terjadi.

Aku sekali disentuh Mas Aqsal dan aku pastikan itu tidak akan terulang lagi. Biarlah kebutuhan biologinya dipenuhi oleh Dinda saja. Sebab sungguh perlakuannya membuat trauma.

Aku tidur di kamar Mama, semoga dia tidak senekat itu melakukannya.

**

Beberapa hari sejak Mas Aqsal pergi yang katanya gudang kebakaran itu, kami jarang bertemu meski tinggal serumah. Ancamannya kala itu juga tidak terbukti. Mungkin karena aku berlindung di kamar Mama. Aman.

“Mas Aqsal nggak pernah pulang, ya. Mbak Sa?” tanyaku kepada Mbak Sa pagi ini setelah sarapan.

“Pulang, kok, Mbak. Mbak berangkat kerja saat beliau belum keluar kamar. Saat Mbak pulang kerja, beliau belum pulang. Kan, habis pulang kerja Mbak di kamar Nyonya teru
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Susi Hendra
lanjut kak author......sebenarnya agsal itu cinta gak sama niha..
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status