Share

Bagian 26. Kelicikan Dinda

Tepat ketika ucapanku berakhir, tenaga medis membawa Mama keluar dari ruang inap.

“Urusanku sama kalian berdua belum selesai.” Mas Aqsal menunjukku dan Dinda bergantian, lalu mengekor mengikuti ke mana Mama dibawa. Dinda ikut serta mengejar pria itu.

Kepalaku terasa pusing, tubuhku tidak bertenaga, mata berkunang-kunang. Kududukkan tubuh di kursi tunggu. Menghadapi mereka ternyata menguras banyak energi.

Dinda, jangan pernah berpikir aku ini wanita lemah dan bo*oh!

Aku mengoperasikan ponsel Mama yang baru beberapa hari ini tersambung dengan CCTV yang terpasang di beberapa sudut rumah. Ini juga bertujuan agar aku dengan mudah mengumpulkan bukti kekerasan Mas Aqsal jika sewaktu-waktu menggugat cerai.

Aku mengirim rekaman ke Mas Aqsal di mana Dinda menyuapi Mama dengan kasar, lalu berbisik sesuatu entah apa. Sasi terlihat masuk, lalu mengambil alih susu dan menyuapi Mama dengan telaten. Setelah itu, Mama istirahat. Tidak lama berselang, Dinda kembali membawa makanan sejenis makanan lunak
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Susi Hendra
dari pada bertahan mending pergi aja niha.biar agsal tahu keelakuan dinda.....dan menyesaL telah menyakiti mu......
goodnovel comment avatar
Susi Hendra
lanjut thor...
goodnovel comment avatar
Zumrotul Hamamah Busri
Lanjut thor
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status