Share

Tuah Nagari

Si Simpai Gilo melirik pada gadis di belakangnya itu, ia menggerakkan sedikit kepalanya, isyarat untuk meminta gadis itu mendekatinya.

Pada akhirnya, Puti Bungo Satangkai menuruti permintaan si pria sepuh. Lagi pula, seperti sebelumnya, dia tidak merasakan adanya hawa membunuh atau sesuatu yang jahat dari si orang tua.

Dan seperti tadi pula, Bungo berdiri di samping kanan si Simpai Gilo, terpaut satu langkah saja.

“Dengan kehadiranmu di gubukku ini,” ujar si Simpai Gilo. “Aku merasakan satu hal tentang Teratai Abadi, sebuah firasat, mungkin.”

Bungo melirik si pria tua, lalu tatapannya tertuju ke seberang sungai, pada hutan lebat yang juga sedang diperhatikan oleh si Simpai Gilo.

“Entahlah,” ujar si pria sepuh kemudian, ia mendesah berat dan panjang. Satu tangannya masih memuar-mutar sedemikian rupa kepingan Teratai Abadi sementara tangan lainnya masih berada di belakang pinggangnya. “Kupikir, mungkin sudah saatnya ketujuh kelopak Teratai Abadi disatukan.”

‘Rajo Bungsu juga mengatakan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (4)
goodnovel comment avatar
Adam Alvi Huseini
takadia wanyo dapek ilmu si simpai gilo tu, bara bulan lai sambungannyo sanak?
goodnovel comment avatar
Ajo Manday
lamo lai thor..??
goodnovel comment avatar
WahyunoUntung
takutnya simpai gelo mati seperti inyak gadih
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status