Share

Seorang yang Licik

Selama ini, Keris Tumbal Nyawa tidak pernah dikeluarkan oleh Datuk Parmato Nan Tongga sebab keris itu boleh dibilang memiliki hawa yang jahat. Kelak, keris itu jatuh ke tangan Simpai Gilo dan berubah nama menjadi Keris Narako.

“Lalu, siapa itu si Kaciak yang kau sebutkan tadi?”

“Aah, maafkan hamba, Paduko,” kembali Sabai membungkuk dan sesungguhnya ia sedikit gelisah, keinginannya begitu kuat untuk mengejar si pembunuh gurunya itu, namun berhubung sepertinya sang raja masih ingin bertanya lebih banyak kepadanya, itu sebabnya Sabai menahan diri. “Dia adalah adik seperguruan hamba, si Kaciak Lidi, dan hamba sendiri, Sabai.”

“Aah, begitu, ya?” sang raja sepertinya sangat terpesona oleh kecantikan wanita di hadapannya itu. “Kupikir, namamu akan lebih indah bila ditambahkan menjadi Sabai Nan Manih.”

Sabai terdiam, tertunduk, dan tersenyum. “T-Terima kasih, Paduko.”

“Kau sudah menikah?”

Sabai mengangkat wajahnya, menatap sang raja setengah tak percaya, juga dengan wajah yang tiba-tiba meron
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status