Share

Cemburu

Akhirali masih memapah dan menahan Sabai Nan Manih dari belakang, tatapan mereka saling bertemu. Meski tanpa kata yang terucap namun keduanya saling mengagumi satu sama lain, ada satu hal yang tidak dimengerti oleh orang lain yang tercetus di dalam hati mereka masing-masing pada saat sekarang ini.

“Ermm, kau sudah bisa melepaskanku.”

“Oh, maaf,” Akhirali tersipu dan melepaskan rangkulannya dari bahu Sabai.

Simpai Gilo, Datuk Paduko Rajo dan keempat pengawalnya mendekati kedua orang tersebut.

Seorang pengawal sang raja langsung memeriksa kondisi jasad si Baluik Ameh Sungai Rokan, sementara Simpai Gilo meraih Keris Tumbal Nyawa yang tergeletak tidak jauh dari posisi si Baluik Ameh terkapar.

Si pengawal tidak menemukan adanya luka berarti di jasad si Baluik Ameh, hanya luka memar di kebiru-biruan di pertengahan dadanya saja.

“Bagaimana?” tanya sang raja.

“Dia sudah tewas,” ujar sang pengawal sembari kembali berdiri.

“Jurus yang mengerikan,” gumam sang raja.

Lalu tatapan semua orang tertu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status