Share

Tamu yang Aneh

“Baiklah,” ujarnya dengan membawa sebuah buku yang sudah lecek dan sebuah alat tulis. “Katakan, siapa namamu?”

“Apa itu satu keharusan?”

Si pria paruh baya terkekeh seraya mengusap-usap paha gadis yang bermanja kepadanya.

“Dengar,” ujarnya. “Semua ini diperlukan untuk menghindari hal-hal yang akan merugikan tuan kami. Kau sepertinya orang yang baru pertama kali mengunjungi kami, jadi kau camkan itu baik-baik.”

“Baiklah,” ujar si pria tinggi, “tidak masalah bagiku selama aku bisa bersenang-senang.”

Pria paruh baya tertawa-tawa, ia mencubit gemas hidung sang gadis penghibur. “Dia pasti akan betah dan tinggal lebih lama di sini untuk menghambur-hamburkan uangnya.”

Sang gadis terkikik, ia melirik pada si pria tinggi, lalu mengedipkan sebelah matanya.

Si pria tinggi mendengus. “Tarigan,” ujarnya. “Namaku, Tarigan.”

“Hmm,” pria paruh baya terkekeh-kekeh lagi, mungkin ia merasa lucu dengan nama tamunya yang aneh itu yang seolah tidak selaras dengan bentuk tubuhnya yang besar dan tinggi. “Bai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status