Share

Hal yang Disembunyikan

Seorang pria lainnya segera meraih sebuah kursi bambu dengan bantalan empuk sebagai alasnya untuk Pandan Arum.

Pandan Arum duduk di kursi itu dengan gayanya yang sangat memperlihatkan betapa ia sangat berkuasa di wilayah tersebut. Dan ia masih menunggu si Balam Putiah untuk menanggapi pertanyaannya tadi.

Dua pria berbadan kekar dan terlihat sangat tangguh itu, masing-masing berdiri di belakang sang pemilik pelacuran tersebut.

Si Balam Putiah akhirnya mengerang panjang dan terputus-putus dengan tubuh mengejang hebat, untuk kesekian kalinya ia menyemburkan benihnya begitu saja di dalam liang sanggama salah seorang dari tiga pelacur yang melayaninya.

Ia lantas menghempaskan tubuhnya ke salah satu kursi panjang berlapis bantalan empuk. Dengan napas terengah-engah, dan tubuh telanjang yang basah kuyub oleh keringatnya sendiri, ia memandang pada Pandan Arum.

Ketiga gadis pelacur itu juga sudah sangat kelelahan, jadi mereka hanya berbaring saja di ranjang itu dengan kondisi yang telanjang bu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status