Share

888. Part 22

last update Last Updated: 2024-04-16 01:02:30

"Tua bangka brengsek! Kau selalu saja membuat onar di dunia persilatan. Hari ini aku akan memberimu pelajaran!" kata Manggala, menuding Penguasa Demit.

Penguasa Demit tertawa bergelak. Geli sekali telinganya mendengar ucapan Si Buta dari Sungai Ular. Matanya berbinar-binar sampai keluar air mata. Setelah puas tawanya berhenti. Kilatan-kilatan sepasang matanya yang berwarna merah saga kini kembali mencorong beringas. Hidungnya kembang kempis tak tahan menahan amarah yang sudah mencapai ubun-ubun.

"Jangan mimpi, Bocah. Hari ini pula aku akan mengirim nyawa busukmu ke dasar neraka! Jaga nyawamu, Bocah!"

Tanpa banyak cakap lagi Penguasa Demit segera menerjang Si Buta dari Sungai Ular dengan kedua telapak tangan mengepal.

"Hea...!"

Dikawal bentakan nyaring, Penguasa Demit melontarkan jotosan ke tubuh Si Buta dari Sungai Ular. Keras dan disertai tenaga dalam tingkat tinggi. Untung saja Si Buta dari Sungai Ular cukup waspada. Secepatnya kepalanya merunduk

Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Si Buta Dari Sungai Ular   889. Part 23

    Sementara itu Suara-suara aneh Penguasa Setan yang ditingkahi suara-suara riuh ketiga puluh orang anggota Pasukan Demit Neraka makin menggila saja. Bahkan tubuh Si Buta dari Sungai Ular terasa lumpuh!Kini keadaan benar-benar amat mengkhawatirkan bagi keselamatan Si Buta dari Sungai Ular. Di luar tempat pertarungan, tak henti-hentinya Putri Manja menghela napasnya berulang-ulang. Rasa cemas gadis manja itu benar-benar telah mencapai ubun-ubun kepala. Berkali-kali ia berteriak memperingatkan, namun Si Buta dari Sungai Ular masih mampu bertahan. Sebentar-sebentar Pemuda dari sungai ular itu memalingkan kepala ke kanan dan kiri. Bukannya takut menghadapi aji 'Panglipur Setan' milik Penguasa Demit, melainkan tengah sibuk mencari jalan keluar untuk menghadapinya."Keak! Keakkk!"Sambil bersuara riuh ketiga puluh anggota Pasukan Demit Neraka terus berlari memutari Si Buta dari Sungai Ular. Lama kelamaan, kepala pemuda itu pening, tapi Si Buta dari Sungai Ular tidak me

    Last Updated : 2024-04-16
  • Si Buta Dari Sungai Ular   890. Part 24

    Kali ini terkaman Si Buta dari Sungai Ular lebih mengerikan, setiap tubuh anggota-anggota Pasukan Demit Neraka yang didapatnya, langsung di cerai beraikannya dengan kekuatan kedua tangannya, hingga tubuh anggota-anggota Pasukan Demit Neraka tercerai-berai dengan sangat mengerikan. Tapi lagi-lagi Si Buta dari Sungai Ular dikejutkan saat anggota-anggota Pasukan Demit Neraka yang tubuhnya telah tercerai berai kembali menyatu dan hidup seperti sedia kala.Bukan main! Andai saja Si Buta dari Sungai Ular tidak dapat mengatasi sepak terjang Penguasa Demit dan pasukannya, bukan mustahil dunia persilatan akan mendapat bencana besar. Siapa yang dapat menandingi Penguasa Demit dan pasukannya. Mungkin tidak ada! Inilah yang diam-diam mengusik hati Si Buta dari Sungai Ular, juga mengusik hati Pelukis Sinting Tanpa Tanding. Dan kini lelaki tua berjubah kuning kedodoran itu terus saja asyik mengikuti jalannya pertarungan di hadapannya dengan seksama. “Ini bukan ilmu Raja Si Buta dari

    Last Updated : 2024-04-16
  • Si Buta Dari Sungai Ular   891. Kitab Paguyuban Setan

    MALAM INI Gunung Sindoro murka. Suara bergemuruh dengan letupan-letupan berwarna merah membuat penduduk yang tinggal di sekitar gunung mulai kalang kabut. Batu-batu gunung, pasir-pasir membara berhamburan tinggi ke udara. Lahar panas begitu cepat merambat, menerjang apa saja yang jadi penghalang.Apakah saat ini Tuhan ingin menunjukkan kekuasaan-Nya? Yang jelas, gejolak alam yang tiba-tiba ini membuat penduduk kampung berbondong-bondong berlarian ke sana kemari untuk mencari selamat. Mereka berteriak-teriak memanggil sanak saudara sambil menyambar apa saja yang bisa diselamatkan. Jerit tangis bocah kecil, suara-suara teriakan saling tumpang tindih dengan gemuruh Gunung Sindoro.Sementara pasir dan awan panas berhamburan menyambar apa saja. Menyambar pohon-pohon, menyambar tubuh-tubuh tua yang tak kuasa berlari. Juga, menyambar penduduk kampung yang salah jalan.Mengerikan! Pohon-pohon hangus terbakar diterjang lahar dan awan panas. Mayat-mayat mulai berceceran t

    Last Updated : 2024-04-17
  • Si Buta Dari Sungai Ular   892. Part 2

    "Bedebah! Rupanya Dewa Bogel dan Lamdaur yang datang menghadang! Cih!" dengus Maling Tanpa Bayangan. Kedua bola matanya berkilat, memperhatikan dua sosok kakek renta di hadapannya."Ya, aku! Kenapa? Kaget?" sambar kakek bertubuh pendek yang memang Dewa Bogel, seperti bentuk tubuhnya. Sedang di sampingnya adalah kakak seperguruannya yang bernama Lamdaur."Bedebah! Mau apa kalian menghadangku, he!" "Pakai tanya! Sudah jelas kami mencari-cari untuk menuntut tanggung jawabmu. Kau masih punya urusan dengan Guru!" sahut Lamdaur.Menghadapi dua orang kakek yang sebenarnya dari Hutan Pring Apus ini, mau tak mau Maling Tanpa Bayangan jadi gusar. Ia tahu, betapa hebatnya dua kakek yang sebenarnya masih adik seperguruannya. Apalagi, kini mereka maju bersama. Jelas tak mungkin Maling Tanpa Bayangan sanggup menghadapi Dewa Bogel dan Lamdaur."Cih.,.! Bisanya kau membacot demikian! Dari dulu, kita bertiga selalu bersaing. Tapi untuk mengalahkan kami, kau malah mempelaj

    Last Updated : 2024-04-17
  • Si Buta Dari Sungai Ular   893. Part 3

    Sementara tubuh Dewa Bogel dan Lamdaur terjajar beberapa langkah. Namun kedua tokoh sakti dari Hutan Pring Apus ini cepat memasang kuda-kuda kembali. Dari sini bisa dilihat kalau Maling Tanpa Bayangan mengalami kemajuan pesat.Begitu melihat kenyataan itu, tanpa membuang waktu lagi Dewa Bogel dan Lamdaur segera mencabut keluar senjata andalan berupa rantai baja yang melilit pinggang. Demikian pula Lamdaur. Segera diloloskannya pedang tipis yang juga melilit di pinggang.Sret! Sret!Maling Tanpa Bayangan tertawa sumbang. Tak mau kalah, segera dicabut senjata andalannya. Maka kini di tangan kanannya telah tergenggam cemeti berekor sembilan. Dari tiap ekor cemeti tampak pisau-pisau kecil yang berkilatan."Majulah! Aku tak takut menghadapi manusia-manusia tolol macam kalian!" tantang Maling Tanpa Bayangan, lantang.Dewa Bogel dan Lamdaur geram bukan main. Bukan saja geram mendengar hinaan dari Maling Tanpa Bayangan yang menyebut manusia tolol. Tapi jug

    Last Updated : 2024-04-17
  • Si Buta Dari Sungai Ular   894. Part 4

    Sekali lihat saja pemuda yang tak lain Si Buta dari Sungai Ular tahu kalau kakek berjubah kuning yang memang Pelukis Sinting Tanpa Tanding menderita luka dalam yang parah. Namun karena saat itu luka Bayi Kawak jauh lebih parah, maka ke sanalah Manggala mendekat."Guru...! Jangan tinggalkan aku, Guru! Aku tak mau kau mati!" isak Putri Manja tak henti.Hati Si Buta dari Sungai Ular trenyuh. Ia maklum akan cobaan berat yang mengguncang hati gadis manja yang kini di sampingnya. Putri Manja yang biasa bersikap berlebihan sekaligus juga amat menggemaskan, kini tampak demikian memelaskan. Wajahnya yang cantik bersimbah air mata. Sambil terus mengguncang-guncangkan tubuh Bayi Kawak, si gadis terus saja terisak-isak."Sudahlah, Putri! Percuma saja menangis. Tak mungkin gurumu sembuh kalau kau menangis terus!" ujar Si Buta dari Sungai Ular."Cerewet! Lekas kau tolong guruku!" tukas Putri Manja."Baik. Tapi... Tapi..."Mendadak Si Buta dari Sungai Ular

    Last Updated : 2024-04-17
  • Si Buta Dari Sungai Ular   895. Part 5

    "Sekarang apa yang harus kulakukan? Rasanya aku belum puas. Meski manusia jahanam Penguasa Demit sudah modar, tetap saja belum puas. Karena aku tak dapat membunuhnya. Malah sekarang aku menderita luka bakar. Huh..,! Menjengkelkan. Enak benar jahanam itu modar sebelum aku sempat membalaskan sakit hati. Sekarang apa yang harus kulakukan, huh!" keluh Pelukis Sinting Tanpa Tanding begitu sosok bayangan Putri Manja dan Si Buta dari Sungai Ular menghilang di balik kegelapan malam.Habis menggumam, Pelukis Sinting Tanpa Tanding segera bangkit dan berkelebat meninggalkan tempat itu. Tampak langkahnya terhuyung-huyung sebelum akhirnya menghilang di balik kegelapan malam....-o0o-"Hahaha...! Rupanya percuma saja bertahun-tahun kalian belajar silat kalau menghadapiku seorang diri saja tak becus!"Maling Tanpa Bayangan itu tak henti-hentinya terus mengumbar tawa serta ejekan. Kejadian aneh yang baru saja dialami benar-benar membuat semangat bertarungnya meledak-leda

    Last Updated : 2024-04-17
  • Si Buta Dari Sungai Ular   896. Part 6

    Selanjutnya.....Blaaarrr...!"Aaakh...!"Bersama pekik mengerikan, tanpa ampun tubuh jangkung Lamdaur kontan terlempar jauh ke belakang. Begitu terbanting di tanah, tubuhnya sempat mengejang-ngejang sebentar, sebelum akhirnya tidak bergerak-gerak sama sekali! Entah pingsan, entah tewas!"Hahaha...!"Maling Tanpa Bayangan tertawa bergelak. Kepalanya mendongak ke atas. Puas sekali rasanya dapat mengalahkan kedua orang adik seperguruannya. Dalam benaknya pun membayangkan dengan cara itu pulalah tubuh Si Buta dari Sungai Ular maupun tubuh tokoh-tokoh sakti lain akan dilumatkan. Terutama bila menghalang-halangi niatnya menguasai dunia persilatan!"Haha ha...! Siapa berani menentang Maling Tanpa Bayangan, berarti mati!"Suara tawa Maling Tanpa Bayangan kian membahana. Seolah dengan begitu, ia ingin mengabarkan ke segenap penjuru kalau dialah yang paling sakti di kolong langit."Manusia maling tak berperasaan! Mampuslah kau! Hea...!"

    Last Updated : 2024-04-18

Latest chapter

  • Si Buta Dari Sungai Ular   1283. Part 20

    Roh Dewa Petir segera melayang ke atas dengan membawa batu hitam tadi. Kendati sinar-sinar hitam yang mencelat dari batu itu tak putus, namun bahaya mulai mereda karena semakin lama batu itu semakin tinggi dibawa terbang. Mendapati hal itu, Si Buta dari Sungai Ular menghela napas lega. "Rasanya... sudah berakhir ketegangan ini." Tetapi dia keliru! Rupanya bahaya belum berhenti sampai di Sana. Karena mendadak saja terdengar suara berderak yang sangat keras laksana topan hantam pesisir. Menyusul rengkahnya tanah di beberapa penjuru. Si Buta dari Sungai Ular seketika berseru seraya menyambar tangan Dewi Awan Putih, "Menyingkir!" Hantu Caping Baja yang semula tercengang tak percaya melihat Roh Dewa Petir raksasa yang keluar dari dada Manggala, segera bertindak cepat. Kedua kakinya dijejakkan di atas tanah, saat itu pula tubuhnya mumbul ke angkasa! Tanah yang rengkah itu bergerak sangat cepat, membujur dan memburu disertai suara menggemuruh yang mengerikan. Debu-debu beterbangan disert

  • Si Buta Dari Sungai Ular   1282. Part 19

    Bukan hanya Manusia Angin yang palingkan kepala, Dayang Harum pun segera menoleh. Sepasang mata si gadis mendadak terkesiap, tatkala sinar hitam berkilat-kilat menggebah ke arahnya.Mendapati serangan yang ganas itu, salah seorang dari Dayang-dayang Dasar Neraka segera surutkan langkah tiga tindak ke belakang. Kejap itu pula dia siap lepaskan pukulan 'Kabut Gurun Es'!Namun sebelum dilakukan, mendadak saja terdengar suara letupan yang sangat keras dan muncratnya sinar hitam yang dilepaskan oleh Iblis Tanpa Jiwa. Menyusul kemudian tubuh lelaki itu mencelat ke belakang disertai seruan tertahan, "Keparat busuk!"Tatkala kedua kakinya hinggap kembali di atas tanah, kepalanya segera dipalingkan ke kanan dan ke kiri. Makiannya terdengar walau pelan, "Setan keparat! Siapa lagi orangnya yang hendak bikin masalah!"Bukan hanya Iblis Tanpa Jiwa yang heran mendapati putusnya serangan yang dilakukannya, Dayang Harum pun terkesiap kaget dengan mulut menganga. Gadis in

  • Si Buta Dari Sungai Ular   1281. Part 18

    Buang Totang Samudero tak mau tinggal diam. Disertai teriakan keras, mendadak saja terdengar deru angin kencang yang disusul dengan berkelebatnya seberkas sinar kuning dan merah mengarah pada Iblis Tanpa Jiwa!Blaaar! Blaaarr!Terdengar letupan sangat dahsyat bersamaan muncratnya sinar hitam, kuning dan merah ke berbagai tempat! Masing-masing orang surut ke belakang. Sosok Iblis Tanpa Jiwa nampak bergetar. Hanya sekejap karena kejap lain kedua kakinya telah tegak berdiri.Di seberang, sosok Buang Totang Samudero bergetar kendati tubuhnya tetap berada sejengkal di atas tanah. Darah mengalir dari sudut-sudut bibirnya."Celaka! Rasanya aku tak akan mampu menghadapi manusia satu ini!" desisnya tegang. Tetapi di lain kejap sepasang matanya terbuka lebih lebar. "Peduli setan! Apa pun yang terjadi, aku akan tetap bertahan!"Habis membatin begitu, mendadak saja membersit sinar kuning dan merah dari tubuh Buang Totang Samudero. Menyusul sosoknya telah meles

  • Si Buta Dari Sungai Ular   1280. Part 17

    Berpikir demikian, mendadak saja Manggala melepaskan diri dari rangkulan Dewi Awan Putih disertai dorongan keras. Gadis berbaju jingga itu terkejut. Seraya keluarkan pekikan tertahan, tubuh gadis itu terguling ke depan.Manggala langsung melompat ke udara, berputar dua kali guna hindari sambaran sinar hitam, lalu berdiri tegak di atas tanah dengan wajah tegang dan kesiagaan tinggi. Begitu berdiri tegak, dengan cepat diputar kedua tangannya ke atas, lalu ke bawah dan kembali ke atas. Menyusul diusapnya kedua tangannya satu sama lain. Lalu diusapkan tangan kanannya pada dadanya yang terdapat rajahan petir. Usai dilakukan semua itu, mendadak saja sebuah bayangan raksasa melesat dari rajahan petir yang terdapat pada kanan kiri lengannya. Melayang-layang tanpa mengeluarkan suara sama sekali. Rupanya Si Buta dari Sungai Ular telah mengeluarkan ilmu 'Inti Roh Dewa Petir'.Kejap kemudian, sambil dongakkan kepala, pemuda dari Sungai Ular ini berseru, "Dewa Petir! Angkat dan baw

  • Si Buta Dari Sungai Ular   1279. Part 16

    "Ada satu kekuatan yang nampaknya melingkupi batu ini," Manggala membatin tatkala menyadari Dewi Awan Putih belum berhasil menggeser batu itu. Bahkan dilihatnya gadis itu sudah berkeringat.Hantu Caping Baja berkata, "Menyingkir! Biar aku coba untuk menggulingkannya!"Setelah Dewi Awan Putih menyingkir dengan masih tak mempercayai apa yang lelah dilakukannya, si nenek yang sebagian wajahnya ditutupi caping terbuat dari baja yang sangat berat namun si nenek kelihatan biasa-biasa saja, segera mendorong batu besar hitam itu. Yang terjadi kemudian, sama seperti yang dialami oleh Dewi Awan Putih. Batu itu tetap tak bergeser!Menjadi ngotot Hantu Caping Baja. Tetapi sekian lama mencoba mendorongnya dengan lipat gandakan tenaga dalamnya, batu itu tetap tak bergeser.Manggala membatin, "Benar-benar luar biasa. Kekuatan yang ada pada batu ini seperti mengisyaratkan satu bahaya lain." Lalu katanya, "Sebaiknya... kita bersama-sama mendorong batu ini. Dan bersiap bil

  • Si Buta Dari Sungai Ular   1278. Part 15

    Pemuda dari Sungai Ular itu tak segera menjawab pertanyaan si nenek berpakaian putih gombrang. Pandangannya tertuju lekat ke depan."Menurut Dewi Awan Putih, di tempat yang bernama Bulak Batu Bulan akan terdapat sebuah batu yang disebut Batu Bulan. Di bawah batu itulah terdapat petunjuk di mana Kitab Pamungkas berada. Dan dikatakannya juga, kalau bahaya akan mengancam bila ada yang berhasil menggeser Batu Bulan. Bila memang tak jauh dari dua bukit itu adalah tempat yang disebut Bulak Batu Bulan, apakah Guru sudah berada di sana?" pikir Manggala.Si nenek yang sebagian wajahnya tertutup caping lebar terbuat dari baja namun sedikit pun tak merasa kepayahan mengenakannya, arahkan pandangannya pada Si Buta dari Sungai Ular yang masih terdiam, "Apakah kau memikirkan sesuatu?"Manggala mengangguk."Ya! Aku seperti... ah, sudahlah. Untuk memastikan apakah tempat itu yang disebut Bulak Batu Bulan, kita memang sebaiknya segera ke sana."Habis kata-kata itu

  • Si Buta Dari Sungai Ular   1277. Part 14

    Pemuda berpakaian abu-abu ini terkesiap mendapati serangan perempuan bertopeng perak yang ganas. Segera dia membuang tubuh ke kiri. Bersamaan dengan itu tubuhnya langsung dihempos ke depan seraya mendorong kedua tangannya.Dewi Topeng Perak kertakkan rahangnya. Tubuhnya segera dienjot ke atas menghindari gebrakan Wulung Seta. Masih berada di udara, dia memutar tubuhnya. Kejap lain tubuhnya sudah menderu deras ke arah Wulung Seta.Terburu-buru murid mendiang Ki Alam Gempita ini menghindar dan mengangkat kedua tangannya.Des! Des!Dua pukulan bertenaga dalam tinggi itu berbenturan keras. Sosok Dewi Topeng Perak langsung melenting ke belakang dan tegak kembali di atas tanah dengan kedua kaki dipentangkan. Dari balik topeng perak yang dikenakannya, sepasang mata perempuan berpakaian kuning cemerlang ini menusuk dalam.Sementara itu, Wulung Seta surut tiga tindak ke belakang. Dadanya terasa nyeri dengan kedua tangan yang terasa remuk."Aku tak bo

  • Si Buta Dari Sungai Ular   1276. Part 13

    "Aku juga belum dapat memastikan ke mana arah yang akan kita tempuh, Rayi. Sayangnya Raja Siluman Ular Putih tidak memberitahukan secara pasti. Rayi... apakah kau pikir Manggala sudah tiba di sana?""Aku tidak tahu. Tetapi mengingat waktu yang diberikan oleh Raja Siluman Ular Putih, seharusnya Kang Manggala sudah tiba di Bulak Batu Bulan. Bagaimana menurutmu sendiri?""Aku tidak tahu pasti."Di tempatnya sepasang mata Dewi Topeng Perak membuka cerah. "Hmmm... kedua remaja ini rupanya juga menuju ke Bulak Batu Bulan. Wajah keduanya nampaknya tak asing dalam ingatanku. Mendengar kata-kata keduanya, rupanya Raja Siluman Ular Putih juga melibatkan diri dalam urusan ini. Setahuku, lelaki itu adalah salah seorang dari guru Si Buta dari Sungai Ular. Peduli setan! Bila aku berhasil memiliki Kitab Pamungkas, semua keinginanku termasuk membunuh Si Buta dari Sungai Ular dan Buang Totang Samudero akan terlaksana dengan mudah."Karena terlalu gembira itulah tanpa seng

  • Si Buta Dari Sungai Ular   1275. Part 12

    Berlutut dan menangis tersedu-sedu Dayang Pandan meratapi nasib sialnya. Beberapa saat kemudian terdengar teriakannya kalap, "Kubunuh kau! Kubunuh kau!"Tanpa membetulkan pakaiannya, gadis yang baru saja mengalami nasib sial ini berkelebat ke arah perginya Iblis Tanpa Jiwa dengan teriakan-teriakan keras.-o0o-DUA hari berlalu lagi dalam kehidupan manusia. Sesungguhnya, waktu kerap datang bertubi-tubi. Meluruk dan terkadang menikam dalam, hingga manusia yang lupa, khilaf ataupun mencoba tak perduli akan tergilas oleh waktu. Tetapi yang kerap menghargai waktu, maka dia akan berjalan lurus dan dapat mengendalikan waktu.Dalam hamparan malam yang pekat, tiga sosok tubuh menghentikan kelebatan masing-masing di sebuah jalan setapak yang dipenuhi semak belukar. Bintang gemintang yang biasanya bertaburan malam ini entah pergi ke mana. Sejenak sunyi mengerjap disertai suara binatang-binatang malam."Dua hari sudah kita mencoba melacak di mana

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status