Dengan gerakan yang cepat, Deon maju ke depan bayangan tersebut dalam sekejap dan memukulnya dengan sekuat tenaga.Namun, bayangan tersebut hanya mundur beberapa langkah.Deon benar-benar terkejut.Meskipun Deon hanya menggunakan sepersepuluh dari kemampuannya yang sebenarnya, di Negara Nozil hanya ada segelintir orang yang mampu menangkal serangannya.Aku nggak boleh menganggap remeh orang ini. Siapa, sih, yang Luna singgung? Kenapa musuh Luna sekejam ini?' batin Deon.Pria itu sama sekali tidak memedulikan Deon dan bergegas ke lantai dua.Melihat arah yang dituju orang itu, Deon berkeringat dingin! Dia tidak akan membiarkan orang itu masuk ke kamar Luna. Kalau tidak dicegah, Luna pasti akan mati!Namun, Deon kembali ragu karena Luna tidak mengizinkannya naik ke lantai dua.Peduli amat! Menyelamatkan nyawa seseorang jauh lebih penting!Kalau nanti Luna memarahinya, biar saja dia marah sepuasnya!Jantung Deon berdetak kencang. Dia segera berlari secepat kilat, tetapi dia menyadari bahw
Henni berdiri di belakang mereka dengan ekspresi canggung. Deon langsung bisa menebak bahwa Cindy dan ibunya masuk secara paksa.Raut wajah Deon menjadi kusut. Dia tak menyangka kedua wanita itu sebegitu tak tahu malu. Dia sudah pernah menghadapi wanita dengan sifat seperti itu sebelumnya, tetapi ini adalah pertama kalinya dia menghadapi yang semenyebalkan ini!Kalau dia memberi tahu mereka bahwa dia dan Luna saling jatuh cinta, Cindy dan ibunya pasti akan menjilatnya mati-matian dengan harapan bisa mendapatkan sebagian dari harta Luna!Karena itu, Deon langsung menjawab dengan setengah hati, "Maaf kalau jawabanku mengecewakan kalian, tapi Bu Luna adalah bosku. Dia datang menemuiku karena alasan pekerjaan dan langsung pergi setelah menyelesaikan masalahnya."Ketika Cindy dan Camila mendengar ini, ekspresi mereka tiba-tiba berubah."Apa? Ternyata dia bosmu, ya? Apa kubilang? Mustahil seorang gadis sehebat Luna bisa menyukainya.""Mengecewakan sekali! Sial!"Mereka pun pergi sambil menca
Deon mengabaikan kericuhan di sekitarnya dan melanjutkan, "Ya, Teh Adem, produk perawatan kesehatan produksi Grup Lixon, memenuhi standar pemeriksaan kualitas nasional dan dikombinasikan dengan pengobatan perpaduan tradisional-modern. Konsumsi jangka panjang dapat mencegah berbagai penyakit internal secara efektif.""Kuberikan waktu lima menit untuk menggarap penjualan sebesar empat miliar."Pada saat yang bersamaan di Gedung Administrasi Kota Sielo.Murray, Walikota Sielo, menggenggam ponselnya dengan bersemangat dan bergumam gemetaran, "Raja Gangster meneleponku! Ternyata benar-benar dia! Dia tidak melupakanku!"Dulu, Murray hanyalah seorang juru masak pribadi yang bertugas memasakkan makanan Deon di kamp militer.Suatu hari, dia tiba-tiba dipromosikan hanya karena Deon memuji cita rasa masakannya dengan santai!Beberapa tahun kemudian, dia langsung dipindahkan ke Kota Sielo sebagai Walikota. Intinya, dia bisa naik jabatan secepat itu berkat Deon.Deon mungkin telah melupakan kebaika
Jason langsung berhenti tersenyum. Dia merasa seolah sedang ditampar dengan sangat keras hingga menyakiti pipinya!Satu ruangan seketika menjadi sunyi!Mina dan Dimas berseru kegirangan, "Kak Deon, kamu luar biasa!"Deon hanya mengangkat bahu. Ternyata Murray masih belum berubah. Walau Deon hanya memintanya untuk memesan sebanyak empat miliar, dia membeli sebanyak sepuluh kali lebih banyak dari permintaan Deon untuk menyenangkannya.Dia berjalan ke arah Jason yang wajahnya kini seputih kertas dan berkata, "Pak Jason, aku sudah menepati janjiku, saatnya bagimu untuk menepati janjimu."Sudut mulut Jason berkedut ingin mengatakan sesuatu, tetapi dia akhirnya tersenyum mencemooh dan berkata, "Pasti ada yang salah! Tadi kamu meminta orang itu untuk memesan 4 miliar, tapi pemerintah daerah memesan 40 miliar! Nggak masuk akal!"Dimas berkata dengan marah, "Pak Jason, apa maksudnya? Apakah Bapak ingin membatalkan persetujuan kita?"Jason mendengus dingin dan berkata, "Menurutku itu hanya kebet
"Zie, apa maksudmu?" tanya Luna sambil memutar bola matanya, lalu melanjutkan dengan nada dingin, "Aku cuma menggunakannya sebagai tameng bagiku untuk menggagalkan pertunanganku. Aku sama sekali nggak punya perasaan padanya.""Memang iya? Namun, entah kenapa aku merasa ekspresimu agak aneh saat kamu membahasnya," balas Suzie sambil tersenyum main-main. "Ini bukanlah Luna yang menurutku pantas disebut Ratu Gunung Es!"Luna sontak melontarkan tatapan sedingin es ke arah Suzie.Suzie menjulurkan lidahnya dan berkata, "Luna, aku cuma bercanda, kok!"Sampai di sini, Luna menutup buku catatannya dan memainkan pena di tangannya, lalu bertanya, "Apa yang sedang dia lakukan saat kamu tiba di sana?""Hm, sepertinya atasannya habis dipukuli. Kalau aku nggak pergi ke sana tepat waktu, dia pasti sudah dipecat."Mendengar tindakan Deon, Luna mencibir dan berkata, "Hmph, dasar ceroboh, dia selalu saja bertindak sesuka hati. Orang seperti itu nggak akan pernah sukses!"Dengan tatapan berapi-api, Suzie
"Deon, katakan sejujurnya, apakah kamu yang melakukan ini semua?"Luna mengerutkan kening dan berkata, "Aku tahu kamu kesal terhadap Pak Gomez karena kejadian pagi ini, tapi kamu nggak boleh menyelesaikan masalah menggunakan cara kasar."Deon tercengang. Dia tidak menyangka bahwa Luna malah salah paham dan memilih untuk memihak orang lain, padahal Deon melakukannya demi membela Luna!Merasa putus asa, Deon tertawa pahit dan bertanya, "Jadi, kamu nggak percaya padaku? Yah, kalau Bu Luna menganggap bahwa aku adalah dalangnya, maka akulah dalangnya!"Tak peduli penjelasan apa pun yang Deon berikan, para dewan direksi ini tidak akan pernah memercayai ucapannya.Jantung Luna tiba-tiba berdetak kencang. Dia berkata, "Aku nggak bilang dalangnya pasti kamu, aku hanya menanyakan sebuah pertanyaan."Beberapa pengikut Julian langsung berseru, "Orang ini benar-benar nggak sadar diri! Kamu pikir kamu siapa? Lancang sekali kamu berbicara seperti itu kepada Bu Luna? Bu Luna, kambing hitam ini harus d
Mendengar ucapan Deon ....Satu batu kecil membuat gelombang besar! Semua orang di sana langsung berbisik-bisik.Pemilik kios tercengang dan terlihat sedikit bersalah, tetapi dia langsung menoleh ke arah Deon dengan tajam dan berkata, "Siapa kamu? Kalau nggak mampu membeli, pergi saja sana! Kalau berani berbicara omong kosong lagi, aku akan memotong lidahmu!"Deon menjawab dengan tenang, "Aku hanya merasa perlu memberikan saran ini. Mau kalian percaya atau nggak, itu keputusan kalian sendiri."Pria botak itu memandang Deon dan merasa wajahnya tak asing, jadi dia pun memerhatikan Deon dengan saksama dan bertanya, "Hei, apa menurutmu batu mentah kualitas terbaik ini palsu? Kalau begitu, mungkinkah batu di pojokan itu berisi batu karang api?"Deon melihat lagi ke batu di sudut dan berkata dengan percaya diri, "Bukan mungkin atau nggak, melainkan 100% pasti."Beberapa tahun lalu, di Provinsi Xino di mana tiga agama dan Sembilan Suku merajalela, menemukan harta karun bebatuan dan karya seni
Warna batu karang api biasa adalah merah muda, sedangkan yang kualitasnya lebih bagus lagi berwarna merah tua.Namun, Karang Api Nyala Abadi memantulkan warna keemasan saat terkena sinar matahari!Karang api yang dipilih Deon diselimuti cahaya keemasan yang sangat terang!Dalam sekejap, seluruh kios langsung ricuh!Dalam sepuluh tahun terakhir, Karang Api Nyala Abadi hanya pernah muncul dua kali.Kali pertama adalah ketika seorang kepala negara asing menyumbangkan dana dalam bentuk batu mulia kepada Negara Nozil, sedangkan kali kedua adalah ketika batu mulia itu dijual di lelang internasional terkemuka seharga 30 triliun!Ekspresi semua orang di sana menggambarkan rasa kaget, heran sekaligus gembira, seolah-olah mereka sedang menyaksikan terjadinya suatu keajaiban.Di dalam Rolls-Royce, Suzie juga duduk tegak dan berkata sambil tersenyum manis, "Di luar dugaanku, Deon jauh lebih menarik dari yang kubayangkan."Sepertinya, Luna menyembunyikan sesuatu darinya. Pria ini sama sekali tidak