Share

Bab 43

Waktu mungkin sudah berlalu. Yang tertinggal hanyalah rasa sakit. Walau dalam hati yang terdalam tetap menyakitkan. Tapi inilah hidup yang terus berjalan. Yang membutuhkan perubahan lebih baik ke depannya. Yang melongok masa lalu sebagai acuan di masa yang akan datang.

Sama halnya dengan Pulung yang sedang berusaha. Pura-pura lupa pada awalnya Pulung gunakan sebagai senjata. Lalu satu-satunya cara melepas rasa tertekan yang menghimpit rongga dadanya adalah dengan ikhlas. Dan rasa cinta yang Pulung miliki untuk Ardika masih bernaung hingga detik ini. Maka menggabungkan ikhlas dan rasa cinta, Pulung percayai bisa menjadi solusi yang paling tepat. Karena dari sana, Pulung belajar mencintai seseorang dengan sepenuh hati. Dan sekadar belajar ikhlas saja nyatanya tidaklah cukup. Cinta… membuat segala logika dari rasa ketidakterimaan meleburkan dendam yang menguap bersama udara.

Lain halnya dengan Maha yang benar-benar pura-pura lupa pada apa yang ingin di raihnya. Berada di samping Pulung h
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status