Share

Bab 49

Setelah kejadian itu, hari di mana Naomi merasakan kehilangan melingkupi semangat hidupnya. Kini, tidak ada lagi Naomi Aksara yang cerewet dan suka memerintah. Tidak ada lagi Naomi Aksara yang bersemangat kala menyambut pagi untuk mandi dan meminta di buatkan sarapan. Tidak ada lagi Naomi Aksara dengan suara cemprengnya berseru untuk pergi ke sanggar tari.

Semuanya telah berganti dengan suasana dingin yang mencekam. Tidak adanya kehangatan di rumah besar Ardika meski lampu-lampu mewah bergelantungan. Penghuninya tidak lagi pandai membangun karakter meski ruang obrolan begitu lebar terbuka.

Yang tersisa kini hanyalah Naomi yang asik dengan mainannya. Naomi yang begitu betah mengurung diri di kamarnya dan keluar jika ada keperluan. Makan pun lebih banyak dilakukan di dalam kamarnya. Bi Sinah jadi punya tugas tambahan untuk putri majikannya.

Jika dulu—atau kalau masalah ini tidak pernah mendera keluarga Aksara, bi Sinah akan mengumpat dan merutuki kelakuan Naomi yang persis setan. Memint
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status