Share

Bab 214. Season 2

"Halo, Ameer, apa Tirta dan Ronald sudah sampai ke rumah?" tanya Inggit.

"Belum, Mah, belum ada yang datang ke rumah," jawab Ameer.

Mata Inggit spontan menyoroti Safitri. Kemudian mematikan sambungan teleponnya setelah mengucapkan salam kepada anaknya.

"Nggak ada," ucap Inggit singkat. Dia tidak ingin membuat Safitri khawatir, tapi jawaban dari Ameer semakin membuat Safitri berprasangka buruk.

"Ada apa dengan mereka ya? Handphone mati dua-duanya, tadi juga aku sempat gemetar secara tiba-tiba dan menjatuhkan gelas, aku takut ini suatu pertanda," tutur Safitri jadi menduga-duga.

"Nggak usah berpikiran macam-macam, lebih baik kita segera ke kantor polisi sekarang," ajak Pram.

Orang tua mana yang bisa tenang saat anaknya tidak bisa dihubungi, pikirannya kacau, yang ada di kepalanya hanya anaknya.

Namun akhirnya, Safitri dan Dion mengesampingkan perasaan tersebut, mereka bergegas ke kantor polisi.

Mereka saling beriringan, mobil Pram dan Inggit jalan lebih dulu. Dion dan Safitri berada di
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status