Share

Bab 125. Pamit

Pov Arum

Bab 17.

“Assalamualaikum ...,” teriakku sambil berlari ke arah Bu Rina yang tengah mengawasi anak-anak berganti makan siang.

“Waalaikumsallam,” jawabnya seraya menoleh. Beliau, langsung mengulas senyum dan lekas memelukku dengan rindu.

“Ya Allah, Rum. Kapan ke sini? Kenapa enggak ngasih tahu kalau mau mampir?”

Bu Rina seperti biasa selalu menyambutku hangat, seolah dia tengah bertemu dengan putrinya sendiri. Ya, tak ada yang begitu tulus menyayangiku selain ketua yayasan panti asuhan tempatku dibesarkan ini.

Wanita yang selama hidupnya hanya didedikasikan untuk membantu anak-anak terlantar dan yatim piatu. Perempuan yang begitu banyak berjasa dalam kehidupan kami anak asuhnya. Bahkan, demi mengabdikan diri, beliau tak pernah keinginan sedikit pun menikah lagi semenjak putrinya meninggal karena bencana puluhan tahun lalu beserta sang suami.

Itulah kenapa, Bu Rina mendirikan panti asuhan serta menampung anak-anak yang membutuhkan uluran tangan serta kasih sayangnya untuk bisa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status