Share

Tipu Daya

Meringkuk Weni di dalam kamarnya demi meredam hasrat akan haus darah manusia. Tadi nyaris sedikit saja lagi ia menerkam Kemangi. Untung saja Damar datang dan mengingatkan dirinya agar kembali.

“Aduh, kenapa rasa laparku kian menjadi saja. Kenapa juga aku tidak suka makanan seperti biasanya,” gumam Weni yang mengendap-endap kembali ke luar.

Kali ini kakinya ia jejakkan di tanah begitu perlahan. Setiap ada prajurit yang keliling menggunakan obor ia akan sembunyi.

“Aku jadi tak suka panas api. Apa sebenarnya yang terjadi denganku?” Ingin rasanya gadis tengil itu memadamkan api yang ada di semua penjuru puri. Namun, ia harus berhasil mengendalikan rasa laparnya.

Ada satu sisi puri yang sepi dari penjagaan. Weni ingin memanjat pagar bambu itu. Namun, ketika ia mengambil pijakan, tiba-tiba saja gadis itu bisa melompati pagar walau harus jatuh.

Mendengar ada suara yang aneh, para penjaga mencari tahu dan secara alami Weni bersembunyi di bawah semak belukar.

Setelah semua penjaga pergi bar
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status