Share

Simpanan

“Jadi, dia itu siapa?” Weni melihat ke arah perempuan galak tadi.

“Namanya, Kemangi.”

“Kemangi? Terus hebatnya apa?”

“Hebatnya? Nantilah aku bicarakan. Pesanku kau harus berhati-hati di sini. Jangan terlalu percaya dengan semua orang,” ucap Lintang.

“Lalu kau?”

“Kau bisa mulai percaya padaku. Aku menyelamatkanmu tadi malam. Aku tidak akan menghitungnya sebagai hutang budi. Tapi, aku pergi dulu, ya, ada yang harus aku kerjakan. Nanti aku ke sini lagi.”

Lalu puri bagian belakang tempat di mana para selir tinggal terasa sunyi. Kamar mereka sebelah-sebelahan. Wajar kalau saling mendengar bisikan satu sama lain.

Memang demikian perempuan peliharan Demang. Tapi tetap saja menjadi satu kebanggan bisa menjadi selir karena harta kekayaan yang akan diterima.

Tidak bagi Weni. Dia masih mencari di mana Damar. Ia ingin keluar. Lalu gadis itu memanjangkan lehernya. Ia melihat dari celah jendela bambu. Banyak lelaki berwajah sangar yang berjaga.

Pedang mereka tajam dan bisa memenggal leher
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status