Share

Bab 106. Bumerang

Salman langsung mengabari Aslan untuk memberitahu rencana Artha dan Maya. Mendengar kabar tersebut Aslan pun sangat terkejut dan tidak menyangka jika seorang kakak bisa melakukan hal itu kepada adiknya.

"Ini sudah keterlaluan, dia tidak pantas di sebut Kakak," ucap Aslan.

"Kau harus hati-hati, jangan sampai terjebak seperti apa yang mereka rencanakan," ucap Salman.

"Jika mereka saja tega merencanakan hal seperti itu, apa tidak sebaiknya kita balas saja. Jadikan rencana itu bumerang bagi mereka," ucap Aslan.

"Ide bagus, ayo kita lakukan itu kau tahu apa apa yang harus kau lakukan, kan?" tanya Salman.

"Iya, Om. Aku paham."

Salman mematikan sambungan teleponnya setelah mendengar ucapan itu dari Aslan, seperti biasa lelaki tampan itu mandi setelah pulang bekerja sementara sang istri menyiapkan makan malam.

"Mana Sadam, Habibati?" tanya Salman seraya memeluk tubuh Kanaya dari belakang saat Kanaya berada di dapur.

"Tadi sama Ana di kamar Ana, lepasin Hubby. Aku mau bawa makanan ini ke meja
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status