Share

Bab 101. Rencana Arta dan Maya

"Enggak lah, Habibati. Enggak ada sedikitpun niatan aku untuk poligami, kamu saja sudah cukup untuk aku," ucap Salman.

"Kirain pengen," ucap Kanaya.

Kanaya berjalan menghampiri Syafana lalu membuka coklat dan membagi dua, setengah potong di berikan pada Syafana membuat gadis kecil itu tersenyum.

"Biar adil," ucap Kanaya seraya memberikan setengah potong coklat itu.

"Makasih, Mama emang yang terbaik. Papa ingat ya kalau Papa gak adil lagi, aku marah sama Papa," ucap Syafana.

"Iya, princess. Papa janji akan berusaha adil," ucap Salman.

Seperti biasa setelah pulang kerja Salman mandi dan Kanaya masak untuk makan malam, Ana jadi kakak yang sangat baik untuk Saddam. Selama Kanaya memasak gadis kecil itu menjaga adiknya.

"Makan malam sudah siap," ucap Kanaya.

Hari-hari mulai terasa hangat dan bahagia, keluarga mereka terlihat sempurna. Syafana masih dengan kemanjaannya pada Kanaya dan meskipun karenanya sudah melahirkan anak kandungnya ia tak pernah berubah kepada Syafana, Kanaya menyayang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status