Share

Ziea adalah Rumah Reigha

"Keputusanmu tidak dibutuhkan! Masih ada Maxim dan Rafael!" Brigan berkata tak terima. Jika dia tidak bisa mendapatkan Ziea, maka dia harus mendapatkan Aesya. Bagaimanapun caranya!

"Kau mau ditanam atau dikremasi? To the point saja, Brigan," ucap Reigha dingin dan rendah, dia menatap tajam ke arah Brigan– melakukan peregangan di leher kemudian berdiri.

Baru satu langkah, Brigan buru-buru berdiri dari tempat duduknya kemudian segera beranjak dari sana.

Brak'

Brigan keluar dari ruangan tersebut, menutup pintu secara kencang, mungkin sangking takutnya dia. Reigha berdecis pelan, kembali duduk ke tempatnya– meraih bukunya kemudian kembali membaca, menampilkan raut muka tenang.

"Usir tamu mu itu dari sini," ucap Reigha melirik sekilas ke arah Rafael.

Rafael mendengkus pelan. "Cik, kita sudah sepakat mengikut sertakan Brigan masuk dalam klan. Dia dibutuhkan, keterampilannya dalam menembak dan merakit senjata sangat bagus, Rei."

"Mulutnya sampah," ucap Reigha singkat.

Maxim memangut pe
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Safira Laisouw
Pamor ega turun woi masa dibilang comel......
goodnovel comment avatar
nor Ain
ziea beraninya... hahaha aku dlm mood sedih utk reigha trus tertawa.. ziea mmg lain .........
goodnovel comment avatar
Ulfa Mahera
yuk bisa yuk up lagi, lagi seru ini...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status