Share

Lea Tidak Mendapat Restu

"Serius napa, Ziea?" ucap Lea kesal dan dongkol, masih dengan pembahasan yang sama– apa kunci yang Ziea maksud sebelumnya.

"Iya, Nyonya. Saya terlanjur penasaran dengan kunci yang ada maksud," ucap Matheo, menimpali perkataan Lea.

Ziea mengibas tangan di depan wajah, "kuncinya mah berusaha dan berdoa," ucap Ziea, mendapat dengkusan dari Lea.

"Mendadak tobat si Bangke ini. Yang serius lah!"

"Aku serius, Monyet. Satu tambah satu berapa?"

"Dua." Lea dan Matheo sama-sama menjawab.

"Nah itu tahu." Ziea berucap nyolot.

"Jangan sampai aku berubah jadi Pak Ladi sing yah!" Lea mengelus dada, menahan kesal dan dongkol pada sahabatnya tersebut, "hubungannya satu tambah satu apa sama kunci inggris, Cuk?! Ah, harus jadi bakso urat kalau bicara sama bangke satu ini."

"Heh, Taik. Makanya otak itu jangan dijadikan pajangan doang. Sesekali digunakan, Cuk. Satu tambah satu sama dengan dua itu cuma kiasan." Ziea balik mengomel.

Matheo hanya bisa menatap aneh, nanar dan tertekan diantara para
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (4)
goodnovel comment avatar
Atiqah Ivy
bagus juga jln nya.. tak sabar bila update next epxt.. lea kesian ibubapa pilh kasih.. kalau mereka tak mengaku anak ya kita pilih ibubapa yg lebih menyangi dn menghargai kita..
goodnovel comment avatar
nor Ain
kasihan nya sama lea.. aku hrp sgt pak heiden jagain lea baik2. keluarganya ngak tau apa itu tgjwb sbgai mak bapak.
goodnovel comment avatar
afrizal ichsan
ras pelawak.. ...... sebab saya lebih sering bersemedi didalam kamar mandi.. hehe.. kak lanjut dong episode nya makin seru nih. kadang aku tiap malam nungguin update nya zei dan Rei loh.. ga sabaran akutu
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status