Share

Bodoh dan Stupid

"Untuk apa kau pulang? Kau di sini denganku!"

Lea membulatkan mata, menatap Haiden dengan air muka bingung kusut bercampur kaget. Kenapa rasanya Haiden terkesan memaksa?

'Aneh sekali. Bukannya dia suka terganggu dengan keberadaanku yah?' batin Lea, masih menatap Haiden muram bercampur masam. "Tapi, Pak. Tanteku sudah menyuruhku pulang, aku harus …-"

"Berbohong yang sangat bagus." Haiden memotong cepat.

"Pak, aku tidak berbohong." Lea berucap, setengah memekik untuk meyakinkan Haiden jika dia tidak sedang berbohong. Sejujurnya, Lea memang berbohong. Dia merasa harus berbohong agar bisa pergi dari tempat ini. Hah, Lea merasa tak nyaman di sini. Hanya Ziea yang benar-benar dekat dengannya, dan sahabatnya tersebut sudah punya kehidupan. Lea merasa sendiri di sini!

"Aku barusan menghubungi Tante-mu, mengatakan jika kau akan lebih lama lagi di sini denganku. Tantemu mengizinkan," ucap Haiden, menoleh ke arah Lea– menatap perempuan itu penuh peringatan dan cukup tajam.

'Hah? Pak Haiden m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
nor Ain
kisah haiden dan lea bikin sakit jantung. hahaha mulutnya ya ampuuunnn .. kok lea masih mampu bertahan ya thur.. ck ck ck
goodnovel comment avatar
RaisyaRamadhan
lnjut thoorKuin sj ba g haiden
goodnovel comment avatar
Habib Oppo
hahaha .. mulut nya ga syncron ama hatinya babang. Rendahan yg bisa bikin huaredang...ermm Lea pergi beneran baru tau rasa loh.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status