Share

Bab 41

Susi sangat terkejut ketika dicium Nefan.

Serangan yang kuat dan mendominasi seperti hujan badai yang datang tiba-tiba tanpa persiapan apa pun.

Nefan menggunakan sebelah tangan menahan pinggangnya yang ramping, tangan yang lain menahan kedua tangan Susi di atas kepalanya. Dia terus menciumnya dengan gigitan yang kuat.

Susi mengerutkan alisnya dengan dalam, pikirannya menjadi sangat kosong, dia bahkan hanya mencium bau pria yang segar dan bau rokok yang samar-samar.

Susi memelototi Nefan dengan tidak percaya. Dia bahkan terus melawan, "Kamu, jangan ...."

Nefan sama sekali tidak memberikan kesempatan untuk melawan. Dia menciumnya dengan semakin kuat.

Susi merasa dirinya sudah hampir kehabisan napas! Tubuhnya yang tadinya kaku pun perlahan-lahan menjadi lemas.

Nefan akhirnya berhenti menciumnya, tapi Nefan tetap menahan badannya di mobil hingga tidak bisa bergerak.

Susi segera menarik napas yang dalam. Susi marah besar atas kelakuan Nefan ini, dia berkata, "Cepat lepaskan aku, berengsek!"
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status