[01] - Prolog

Semua orang hanya memikirkan bagaimana cara agar mereka selalu bahagia dengan hidupnya. Bukan hanya mereka saja yang sedang memikirkan hal itu, namun sekarang dia juga tengah berusaha untuk mewujudkannya.

Sedih, kecewa, bahagia. Seperti rasa ice cream coklat yang setelah menikmatinya sampai habis pasti ujung-ujungnya rasa itu perlahan akan pergi dan menghilang. Gaby adalah remaja perempuan yang selalu memikirkan kehidupan keluarganya dan terkadang sampai lupa untuk memikirkan dirinya sendiri.

Dia yang kini duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA) pada tingkat terakhir yaitu kelas 3. Tak ada hal yang sama sekali terlihat sedih pada dirinya, dia selalu tertawa, tersenyum, mudah bergaul, memberikan candaan, dan selalu rendah hati setiap harinya. 

Bukankah itu terlihat sangat bahagia dan manis?

Di kelas 3 SMA menurutnya adalah pacuan untuk melakukan hal terbaik yang ada pada dirinya. Datang tepat waktu, pulang tepat waktu, tidur tepat waktu kedengarannya seperti management waktu yang sadis ya.

Melihat teman sebaya nya yang menikmati masa muda dengan berfoya-foya menggunakan duit orang tua nya yang kaya raya, membuat Gaby merasa harus berjuang lebih keras lagi setelah lulus dari SMA.

Bukan hal yang terdengar sangat biasa bagi beberapa orang jika berada disaat umur nya yang sekarang, karena mudah untuk mendapatkan sesuatu yang diinginkan adalah impian setiap orang.

Namun hal itu tidak dapat dia rasakan, ya mungkin bisa namun akan membuat arah pandang atau tujuan hidupnya menjadi berbeda. Keadaan merupakan dorongan bagi orang yang tidak memiliki kehidupan sempurna, karena memang pada dasarnya kehidupan itu tidak akan pernah ada yang sempurna.

Menutupi segala kesedihan yang ada pada dirinya, membuat seseorang yang sebelumnya tidak perduli dengan orang lain maupun dirinya sendiri. Dan sekarang menjadi seorang yang mungkin tidak bisa melepaskan pandangan juga perhatian nya terhadap Gaby.

Dari sekian banyak nya laki-laki yang berusaha untuk menjatuhkan kehidupan Keluarga Gaby yang sangat sederhana, tapi mengapa justru anak dari bos pemegang saham terbesar lah yang selalu memperhatikan Gaby?

Bukankah dia seharusnya meladeni banyak perempuan yang selalu memperhatikan dan mengikuti dirinya saja. Mengapa harus memperhatikan Gaby dan kenapa bisa seorang pewaris saham bisa memberikan perhatiannya yang langka terhadap seorang wanita sederhana itu.

Apa mungkin orang itu juga sepertinya memiliki gangguan dalam pikirannya?

Tapi mana mungkin bisa orang itu mempunyai kelainan, paling dia hanya menggunakan Gaby sebagai objeknya saja. Tunggu apa yang barusan itu, OBJEK!?!

Kehidupan Gaby saat ini bisa dibilang sangat sederhana dan tidak mudah untuk menjalani nya bagi beberapa orang yang belum pernah ada di posisi nya, tapi kenapa di saat seperti ini Gaby malah harus merasakan rasa sakit bertahap yang sakit nya itu sendiri seperti nya susah untuk mendefinisikan nya.

Cia adalah teman satu-satu nya yang dimiliki Gaby saat ini. Periang dan murah senyum adalah andalannya untuk merayu Gaby jika sedang menghadapi masalah-masalah nya, selain pintar merayu Cia seperti nya juga pintar bergaul dari pada Gaby.

Namun tetap saja, bagi Cia dia hanyalah adik dari Gaby. Ya walaupun memang Gaby selalu menganggap bahwa Cia seperti pengganggu yang tidak akan ada habis-habis nya, justru itu yang membuat Cia semakin yakin untuk menemani nya.

Tapi kenapa mereka berdua sering dianggap perempuan gokil yang gila?

                                      *******************

YOLO