"Bunda Gaby pergi dulu ya" Sambil memeluk dan mencium pipi Bunda nya dengan hati yang berbunga bunga itu seperti nya sudah tidak sabar untuk menemui sahabat gila nya Cia. "Hati hati di jalan Gaby awas jangan lupa kalau kamu anak Bunda" sahut Bunda Gaby yang seperti nya bahagia bercampur gelisah karena Gaby akan meninggalkan nya sendiri dirumah.
*Ada pesan masuk ke nomor Gaby*
Gojek yang dipesan oleh Gaby datang dan menjemput nya untuk pergi ke rumah Cia. Sesampai nya dirumah Cia. "Ciaaaaaaa, aku kangen sekali pada mu" Gaby yang heboh karena melihat sahabat nya yang lagi menikmati bakmi ayam nya, heran kenapa. Gaby baru saja sampai sana jam 8 pagi tadi itu langsung mengampiri Cia yang asik menyeruput kuah bakmi miliknya, "Ciaa kenapa kau baru pulang setelah aku sudah menunggu lama" Sahut Gaby sambil memasang muka kesal karena selama ini Cia jarang berkomunikasi dengan nya selama di Amsterdam Belanda itu.
"Gab, bagaimana dengan keadaan sekolah setelah aku pergi pasti sepi kan, ya secara aku kan orang paling lucu di sekolah" Cia yang berbicara sambil terlihat seperti biasa nya itu memang sedikit menyebalkan. Tapi memang itu lah ciri khas diri nya yang membuat Gaby selalu tertawa, tersenyum, kadang saking menyebalkan nya Gaby hampir ingin menjambak rambut hitam nya yang panjang itu.Bermain bersama Cia sampai waktu menunjukkan pukul 1:30 siang membuat Gaby merasa tidak ada hal yang perlu dipikirkan oleh nya karena hari ini waktu nya untuk bermain saja bersama sahabat nya yang gila itu Cia. "Eh eh Gaby sebentar deh aku ingin bertanya sesuatu pada mu soal PKN yang di kelas 11 itu kau berikan padaku, bisa kah kau menjelaskan pada ku tentang Wawasan Nusantara"
Selain bermain, Gaby dan Cia memang suka berdiskusi dengan soal soal yang akan mereka pelajari di kelas nanti sebelum guru akan membahas nya. Cia yang pandai dalam make up itu juga selalu mengajari Gaby bagaimana cara make up walaupun Gaby itu sebelum nya tidak pernah merasakan sensasi make up.
Mereka bisa dibilang hubungan persahabatan yang saling melengkapi, tapi juga saling menyakiti satu sama lain karena dibalik persahabatan itu Gaby selalu merasa tidak akan ada sahabat yang benar benar mau menerima diri nya.
Brrrum.....Brrrrumm....Brrrum.......Suara motor yang seperti nya berbunyi di halaman depan rumah Cia, dan seperti nya itu bukan dari keluarga Cia melainkan Dave yang datang dengan tiba tiba membuat Gaby dan dan Cia bergegas turun dari lantai 2 ke halaman depan rumah nya. "Gaby ayo cepat kau harus pergi" Kata Dave yang mengaharapkan Gaby harus pergi ke suatu tempat, Dave turun dari motor nya dan menarik tangan Gaby itu seperti nya sangat terburu buru, Cia yang terlihat bingung ada apa dengan Dave yang datang tiba tiba itu, membuat Cia ingin bertanya pada Gaby.
*Cia yang juga ikut menarik tangan Gaby*Membuat Dave akhirnya melepaskan tangan Gaby dari genggaman nya dan memberikan kesempatan pada Cia sahabatnya. "Gab ada apa ini kenapa Dave bisa datang kesini lalu berbicara seperti itu sambil menarik tangan mungil mu" Cia yang seperti nya terlihat kesal karena Dave begitu membuat Gaby juga merasa bingung dan akhirnya dia.
*******************
YOLODave yang seperti nya terlihat sangat aneh dari biasanya itu membuat Cia dan Gaby saling menatap "Mungkin Dave ada perlu dengan aku" Gaby yang menjawab pertanyaan Cia dengan positif itu sebenarnya masih tidak tau alasan kenapa Dave harus jauh jauh sampai harus menghapiri Gaby di rumah Cia."Sebaiknya jika kau tidak yakin dengan keputusan mu untuk pergi atau tidak, lebih baik jangan pergi walaupun Dave yang datang menjemput mu" Cia yang sangat khawatir dengan Gaby yang polos ini benar benar membuat Cia takut akan terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.Gaby tau sahabat nya itu khawatir dengan nya, tapi seperti nya memang tidak ada pilihan lain kecuali dengan pergi bersama Dave. "Sudah tenang saja Cia, kau tidak perlu terlalu cemas begitu tenang saja, dan percaya pada ku" Gaby yang masih meyakinkan Cia bahwa memang tidak akan terjadi apa apa pada dirinya.Nitttttt......Nittttttttt........Nittttttttt....
"Kondisi Gaby saat ini sangat parah dan harus segera mengambil tindakan serius" Dokter itu yang menolong Gaby saat dilarikan ke rumah sakit. "Apa kecelakaan ini sangat parah dok, cerita kan kronologi nya sekarang pada saya" Wanita asing itu bersikeras ingin mengetahui kejadian yang barusan dialami Gaby.Klotak......klotak.....klotak.."Kamu, kenapa kamu mengijinkan Gaby pergi keluar dari rumah tadi" wanita Asing itu berani berani dia nya mendorong Bunda Gaby yang ingin menjenguk anak nya sendiri. Bunda Gaby hanya diam dan menunduk kan kepala nya ke bawah padahal sudah terlihat jelas Bunda Gaby baru saja datang dan tidak berbuat apa apa."Maaf bu" ada apa ini, kenapa Bunda Gaby meminta maaf kepada wanita asing itu. "Saya tidak akan mengulangi kejadian seperti ini lagi dan saya berjanji kelalaian saya kali ini akan berubah menjadi lebih baik lagi tapi jika ibu ingin menghukum saya atas apa yang saya lakukan ini silahka
Sementara itu wanita asing yang tidak tau di mana keberadaan nya sekarang membuat dokter yang memeriksa Gaby tadi sampai bingung. Karena bayangkan saja ada 2 orang wanita yang mengaku ngaku sebagai ibu kandung nya. Tapi sekarang hanya ada Bunda Gaby yang menemani nya di samping kasur Gaby sambil mengusap wajah Gaby yang masih ada sedikit darah karena kecelakaan tadi, "Ya Tuhan semoga Anakku Gaby tetap bersama aku dan jangan kau berikan kesempatan pada wanita tadi yang nanti akan mengambil nya dari diri ku" Ucapan yang Bunda Gaby ucapkan itu terdengar oleh Gaby saat Gaby sudah mulai sadar."Eh bunda ada disini" Gaby yang tersenyum lebar saat melihat bunda yang dia sayangi itu menemani nya. "Anankku" Bunda Gaby sambil mengusap air mata diwajah nya karena melihat Anaknya sudah tersadar, tapi apa bunda Gaby menyadari kalau yang barusan dia ucapkan tadi terdengar oleh anak nya sendiri.Melihat kondisi Gaby saat ini, seperti nya memang bukan s
Sebentar kenapa tiba tiba ada orang yang datang ke kehidupan Gaby dan membawa kekacauan, ini sangat kelewatan. Sudah 3 hari berlalu, akhirnya Gaby bisa keluar dari rumah sakit. Ditemani dengan Bunda nya dan juga Cia, sesampai nya dirumah. Betapa kaget nya Gaby melihat rumah nya yang sederhana itu dipenuhi dokter dan juga alat alat kesehatan, "loh ada apa ini bunda" tanya Gaby untuk memastikan hal ini hanya mimpi.Bunda Gaby hanya diam saja lalu pergi ke dapur, "Karena disamping nya masih ada sahabat nya Cia. Membuat Gaby dan Cia duduk terdiam sambil melihat kalau yang sekarang mereka berdua lihat adalah mainan dan patung patung imut. "Gaby, saya dokter Cell yang akan membantu kamu agar tidak akan terjadi apa apa lagi pada mu" Dokter itu bagi Gaby seperti orang yang Sok Kenal Sok Dekat (SKSD).tuing...ngok - ngok...Notif pesan muncul dari hp Gaby, "eh liat deh Cia, orang ini bilang kalau dokter dan alat kesehatan sudah s
Setelah melewati beberapa hari yang melelahkan bagi Gaby, akhirnya Gaby dan Cia kembali masuk sekolah seperti biasa nya. Berangkat pagi bersama menggunakan mobil Cia, Gaby terlihat bahagia karena bersama sahabat nya Cia dan Cia pun juga merasakan hal yang sama. "Pak gong, terimakasih sudah mengantar kami sampai ke sekolah dengan selamat" Gaby dan Cia turun dari mobil sambil melambaikan tangan pada Pakk Gong.Dalam perjalanan menuju kelas, Cia dan Gaby seperti nya sudah melupakan kejadian waktu itu. Sambil membahas soal PKN kelas 11 yang dari dulu Cia tidak mengerti, tapi nilai plus nya Cia terus berusaha karena ia yakin soal itu akan keluar di ujian akhir kelas 12 nanti. "Oke nanti kau duduk disamping ku ya untuk membahas soal ini bersama sama" Kata Gaby sambil menggendong tas nya yang penuh buku.GUBRAK !!!Gaby terjatuh karena tidak melihat di depan nya ada laki laki. "Aduh tangan ku terpentok pintu nih Cia" Gaby sambil mere
Wanita Asing itu datang bersama Juan "Gaby dia adalah Juan" kata wanita itu yang sedang memperkenalkan anak laki laki itu. "hei kenalkan aku Juan" sambil bersalaman dengan Gaby, Juan meminta agar Cia keluar dari ruang UKS. Wanita Asing itu menggenggam tangan Gaby sambil memastikan Gaby tidak kenapa kenapa.*Bunda Gaby datang*"Eh bunda, cepat sini bun disini ada tante cantik yang ingin berbicara dengan bunda" Gaby yang memanggil bunda nya untuk segera menemui wanita asing itu, wanita itu menatap ke arah bunda Gaby yang menundukkan kepala nya. " Gaby sebenar nya tante cantik ini adalah ibu mu yang sebenarnya" Bunda Gaby menyampaikan informasi itu sambil melihat ke arah wanita itu.Gaby adalah anak yang selama ini terkenal sebagai Senior Gokil di kelas nya karena Gaby bisa menjadi teman yang asik bagi adik kelas dan teman sebaya nya itu ternyata mengidap penyakit Leukimia yang disebabkan penyakit turunan dari keluarga ny
Hampir sebulan Dave tidak ditemukan, Cia adalah orang pertama yang tau bahwa Dave hilang. Tapi apa benar Cia benar-benar sudah mencari Dave? Hingga Gaby tiada, Dave belum juga ditemukan. Saat ini Cia menyadari bahwa dia belum benar-benar mencari Dave, karena ia takut nantinya dirinya sendiri yang akan mendapatkan masalah yang dia dapatkan dari ingin menolong Dave. "Cia, lo gapapa kan? " Sahut Juan melihat raut wajah Cia yang terlihat bingung dan gelisah. "I-iyaa gapapa Juan, eh lo laper ga, sini gue traktir makan aja gimana" Cia menjawab dengan tangan yang gemetar. Juan hanya menatapi kedua bola mata Cia, karena dia tau tentang masalah yang menimpa Cia, namun Juan sadar jika nantinya Cia tau bahwa Juan juga merupakan salah satu orang yang mempunyai hubungan dengan masalah Cia, Cia pasti tidak akan memaafkan Juan. Waktunya pulang sekolah...... Juan menyalakan motornya,
Ibu Dave berlari dengan cepat lalu menarik tangan Dave dari hadapan orang yang baru saja anaknya tusuk, "maafkan anak saya ya nak" Sahut ibu Dave dengan penuh air mata karena dia benar-benar bingung dengan anaknya. " suruh dia pulang bu aku mohon, dan aku berharap ibu lebih berhati-hati lagi mulai sekarang " Dave menatap ibunya dengan tatapan kosong namun memiliki banyak tanda tanya dalam dirinya. "Bicara apa kau ini! Dave sekarang kau harus bertanggung jawab atas perlakuan yang kau buat ini, bagaimana bisa ibu melihatmu seperti ini, ibu sangat kecewa padamu Dave" Ibu menolong orang yang Dave tusuk dan mengobatinya."Kau siapa nak sebenarnya, malam-malam datang kesini, sebenarnya apa yang membawamu pergi ke rumah kami? " Ibu Dave berbicara sambil membalut luka orang tersebut. Perkenalkan tante, nama saya Juan dan saya datang kesini hanya ingin berbicara dengan Dave empat mata, saya tidak masalah untuk hal ini bu *kena tusuk* karena saya akan sangat berterima kasih
Bel berdentang, menandakan bahwa ujian akan segera dimulai.Semua siswa menuju ke kelas mereka masing-masing dan menemukan tempat duduk yang telah diatur sekolah dengan teliti sebelumnya. "Ya Allah, saya sangat gugup sekarang, dan saya harap semua yang sudah saya pelajari tidak akan sia-sia hanya karena saya gugup dan kurang percaya diri," kata salah seorang siswa di kelas tersebut. Katanya menciptakan rasa empati di kalangan siswa lainnya, dan tiba-tiba, semua orang merasa perlu mengendalikan ketegangan mereka untuk memastikan kesuksesan pada hari pertama ujian.Dave dan teman-temannya mulai merasakan semangat yang membara. Sebelumnya, mereka masing-masing telah berdoa sesuai dengan keyakinan mereka, mencari kelancaran dalam ujian hari pertama. "Ibu guru [Nama Guru] akan mendistribusikan kertas ujian pertama, dan kami berharap Anda akan mengerjakannya dengan jujur," kata guru yang mengawasi ujian tersebut.Para siswa menganggukkan setuju. "Baik, Bu Guru [Nama Guru], kami akan melakuk
Dave berusaha untuk sampai dengan cepat ke rumahnya itu dengan membawakan makanan untuk teman-temannya, namun ketika di pertengahan jalan tiba-tiba saja "aduh sendal ku kenapa harus terputus di saat seperti ini" ucap Dave melihat ke bawah kakinya. Namun tetap saja dirinya masih berusaha untuk harus bisa sampai di rumahnya tepat waktu.Membawa semua barang seperti makanan dan juga sendalnya yang terputus tadi membuat Dave merasa seperti orang yang sedang berdagang. "Ah sudahlah, aku harus segera berlari walaupun kaki ku terkenang butiran pasir-pasir komplek seperti ini. Ini semua demi perut karet teman-teman ku" kata Dave sambil memegang semua barang bawaannya itu yang terlihat sangat banyak dan ribet.Dari kejauhan rumah Dave sudah mulai terlihat, teman-teman Dave juga menyadari ada sosok laki-laki jantan yang sangat kuat karena membawa barang-barang dagangan seperti seorang pekerja di rumah makan. "Hei semua, coba lihat, itu adalah pahlawan
Seketika Cia terhenti berbicara pada saat Dave menyampaikan atau melontarkan kata-kata yang baru saja dengan sadar dirinya ucapkan pada Cia itu. "Lho Dave, tapi kan ini eum aku hanya ingin menghibur dirimu yang aku perhatikan dari tadi raut wajah mu seperti tidak bersemangat saat biasanya bertemu dengan aku" ucap Cia dengan wajah yang sepertinya sangat kesakitan hatinya waktu kebaikan yang dia berikan ditolak seperti itu. Dave menyuruh Cia untuk duduk di samping dirinya terlebih dahulu sebelum pembicaraan mereka berdua semakin menuju kepada ke salah pahaman dari masing-masing pribadi. "Cia, sini sebentar. Kau harus duduk terlebih dahulu di samping diriku karena aku tau pasti kau merasa sakit hati kan dengan kata-kata aku barusan" balas Dave kepada Cia yang sangat murung terhadap ucapannya itu, namun Cia tetap menuruti kata-kata Dave tadi itu. Cia mendekat ke arah Dave untuk duduk di sampingnya itu, perlahan dengan langkah kaki yang gemet
Saat itu Cia melihat Dave yang dimana juga melihat dirinya itu, namun mengapa Dave tidak begitu tertarik ketika Cia datang untuk memberikan buah ke rumahnya itu. "Sedang apa kau disini Cia? Apa ada keperluan penting yang mengharuskan dirimu untuk bisa datang ke sini?" Tanya Dave pada Cia saat itu juga. Cia tertegun mendengar itu, karena memang bisa dilihat. Semua teman-teman Dave yang melihat dirinya seketika mengajak Cia berbicara dan juga asik padanya, namun berbeda dengan Dave yang justru mengabaikan dirinya dan juga hanya bertanya dengan pertanyaan yang sepertinya Dave tidak mau dirinya lama di sini. "Aku membawa buah" balas Cia. Cia berfikir apa lebih baik dirinya itu langsung saja memberikan buah itu kepada Dave lalu pergi meninggalkan tempat atau rumah Dave yang dimana sedang ramai orang yaitu teman-teman Dave sendiri walaupun jika disekola itu juga sebetulnya teman-teman yang dekat dengan Cia, "oiya, sepertinya aku hanya me
Setelah membeli beberapa kue dan camilan untuk belajar bersama nanti. Akhirnya teman-teman Dave sampai juga di rumah Dave, "HAIIII! Dave, ni lihat apa yang kami bawa untuk dirimu. Sepotong kue stroberi lezat yang benar-benar menggiurkan mulut sampai rasanya sedang memakan sepotong salju yang dingin ahahaha" Teriak teman-teman Dave karena ingin menyapa Dave terlebih dahulu.Dave melihat teman-temannya itu ternyata sudah datang dan sampai dengan selamat di rumah nya itu, "Hai teman-teman, bagaimana kalian bisa sampai dengan cepat kesini? Oiya apa tadi kalian benar-benar muak ketika menghadapi macet di tengah perjalanan yang jauh itu? Omong-omong terima kasih banyak atas kue yang diberikan untukku ya" balas Dave tersenyum ramah kepada teman-teman nya itu.Dave mempersilahkan teman-teman nya itu masuk terlebih dahulu ke rumah nya karena dia juga tau pasti sangat lelah menghadapi ke macetan lalu lintas di jalanan yang besar dan juga padat akan pe
*percakapan grup*Dave: "teman-teman, bagaimana nanti kalian datang sesuai jadwal yang kalian punya ketika tidak sibuk sama sekali? Aku tau jika banyak dari kalian yang harus sibuk membantu orang tua atau pun lainnya"Teman Dave: "bailah Dave, terimakasih atas bantuannya. Oiya kira-kira apa yang masing-masing perlu kami bawa supaya ketika belajar bersama nanti tidak terasa membosankan dari biasanya? Karena aku ingin sekali belajar bersama kali ini tidak membosankan agar bisa belajar lebih lama lagi di rumah mu nanti, jadi bagaimana?"Dave: " baiklah, kalian cukup membawa makanan dan minuman atau pun cemilan yang bisa menemani belajar nanti, dan itu hanya untuk tambahan saja karena di rumah ku nanti akan aku sediakan untuk kalian saat datang nanti"Teman Dave: "baiklah, terima kasih banyak Dave"Setelah selesai berunding di grup mengenai aktivitas yang akan dilakukan yaitu belajar
Keesokkan harinya, para murid yang datang ke sekolah masih tetap sama. Tidak sama sekali berkurang dari jumlah biasanya, karena besok adalah hari yang akan menjadi perang dalam kehidupan mereka sendiri-sendiri yaitu ujian akhir semester.Bukan hanya para murid yang datang dengan jumlah yang lengkap ke sekolah, ternyata para guru pun juga ikut serta karena mereka juga mempunyai tanggung jawab untuk mendidik murid-muridnya. Dave memperhatikan satu per satu dari wajah guru-guru yang muncul di sekolah har ini. "Sepertinya guru matematika tidak masuk hari ini, tapi mengapa? Apa mungkin ini akibat kejadian kemarin? Heum... baiklah akan aku tanya nanti" ucap Dave saat itu.Melihat ke arah belakang, Dave sepertinya merasa dibuntuti oleh seseorang dari tadi. "Siapa disana? Jangan sembarang mengintip orang dari kejauhan seperti ini atau nanti akan aku laporan ke penjaga sekolah dan bila terlalu kelewatan maka akan aku juga bisa membuat laporan ke poli
Melihat sosok yang liar dan penuh dengan kesengajaan. Tidak mungkin bisa orang ini mencerminkan sosok panutan bagi para murid-muridnya, cara dia berbicara, bersikap, dan berkomunikasi itu sepertinya memang bukan seorang guru yang berwibawa.Dave semakin kesal, wajahnya meluapkan amarah yang semakin pula meluap. Dave sadar jika dirinya memang tidak pernah mendapatkan perlakuan se-hina ini, namun apa pantas jika orang yang mempunyai materi yang kurang, harus dilakukan seperti ini? Sepertinya itu bukan sama sekali perilaku kemanusiaan yang seharusnya dilaksanakan kepada semua manusia secara adil.Tahun demi tahun, hari demi hari, bulan demi bulan juga berganti tanpa sadar. Perubahan jaman seharusnya bisa membawa seseorang lebih maju dan lebih baik kedepannya. Tapi mengapa justru makin ke arah kehancuran masa depan?Teman Dave benar-benar ketakutan, semua perhatian tertuju padanya, hinaan yang seharusnya dulu tidak pernah ia
"selamat siang anak-anak yang ibu nanti-nanti" pagi ini ucapan salam dari wali kelas kami sepertinya terlihat sangat bersemangat dari biasanya, apa mungkin tadi pagi dia salah makan saat sarapan pagi ya?Wali kelas kami menyuruh mengeluarkan buku serta alat tulis yang nantinya akan sangat berguna ketika jam pelajaran berlangsung nanti. "Dave, apa kau membawa pulpen dua?" Tanya Ron yang dimana merupakan salah satu teman-teman yang Dave punya.Dave menggelengkan kepalanya ke kanan dan ke kiri karena mengetahui sifat pelupa yang memang menjadi ciri khas dari Ron temannya itu, selama ini Ron selalu berusaha untuk merubah sifat lupanya itu, namun tetap saja masih dalam tahap proses dan belum langsung seketika menjadi sosok profesor yang akan mengingat segala hal."Nih pulpennya, oiya nanti kalau kau memang tidak punya pulpen sama sekali, kau bisa ambil pulpen itu dan membawanya pulang" balas Dave, sambil memberikan pulpen yan