Share

Toko baju

Author: Ciety Ameyzha
last update Last Updated: 2021-05-27 23:05:15

Bertemu dengan orang baru selalu membawa aura tersendiri dalam hidupmu

🌸🌸🌸

Usai kejadian tadi, Aisyah duduk diam di kursi. Sementara lelaki tadi masuk ke bagian dalam GraPARI. Erka berdehem pada Aisyah.

"Aisyah," panggilnya lembut takut yang lain mendengar.

Aisyah menoleh. "Iya."

"Kamu nggak pa-pa, kan?"

"Nggak, kok."

"Syukurlah."

Sementara itu, di ruangan manager. Dua orang pria sedang bertatap muka setelah dipertemukan beberapa detik lalu. 

"Kamu yang namanya David?" tanya Eko --manager.

"Iya, Pak," sahut David --si lelaki yang tadi menegur Aisyah.

"Selamat bergabung dengan kami di sini. Saya berharap, kamu bisa bekerja dengan baik." Eko menjabat tangan David, memberikan selamat.

"Terima kasih, Pak."

"Kalau gitu, kamu bisa langsung bekerja. Ruanganmu ada di sebelah ruangan saya." Eko menujuk ke arah luar. 

"Sekali lagi saya ucapkan selamat," tambah Eko.

David keluar membawa langkahnya menuju ruangan sebelah. Kedatangannya kemari adalah sebagai pengganti SPV yang ternyata telah keluar. 

Sesampainya di ruangan, David membanting punggungnya di kursi. Melelahkan, itulah gambaran perasaannya saat ini. Bagaimana tidak? Ia harus mengerar pesawat Semarang-Jakarta demi bisa sampai di kota ini lebih pagi. Setelah itu langsung datang ke tempat ini, dan langsung bekerja.

"Nyari uang memang susah," gumam David. "Yang gampang memang cuman nyari masalah."

David adalah tipe lelaki yang kocak, jika sudah kenal dekat. Ia terlihat tegas dan menyeramkan saat emosi tengah mengungkung dirinya. 

"Aduh, lupa. Tadi kenapa nggak minta Ibu bawakan bekel, ya." Dahinya berkerut, bh oktampak jelas hal itu menjadi pemikirannya. "Dasar pelupa."

Waktu terus berjalan hingga azan Dzuhur berkumandang. Karyawan yang beragama muslim saling berbondong menuju mushola yang tersedia di belakang kantor, sedangkan yang beragama lain menikmati waktu untuk keluar mencari makan siang.

Seperti muslimah pada umumnya, Aisyah pamit pada Eka untuk salat. Ia berjalan tergesa-gesa, karena takut waktu makan siang segera habis.

Sesampainya di mushola, iris mata Aisyah mendapati David yang sedang membuka sepatu hendak mengambil wudu. Lelaki itu pun memandanginya dengan penuh penyesalan, ia ingin menyapa. Namun, ragu.

"Mau sholat?" David memberanikan diri bertanya.

Aisyah mengangguk. "Iya, Pak."

Seperti karyawan baru, David sudah diperkenalkan oleh manager di kantor ini pada seluruh karyawan lainnya. Sehingga, mereka sudah tahu posisi David saat ini.

"Maaf, saya duluan." Aisyah berjalan masuk ke toilet, karena tempat wudu di mushola ini cukup terbuka. Jadi, ia memilih berwudu di dalam untuk menghindari terlihatnya rambut oleh lelaki.

Alis Davis mengernyit, netranya seakan tak berkedip memandangi Aisyah yang tinggal bayangan tersebut. Gadis itu benar-benar menjaga fitrahnya sebagai wanita.

Ya, benar. Wanita memang ditakdirkan untuk bisa menjaga kehormatannya. 

5 menit selanjutnya, mereka larut dalam khusunya gerakan salat. Sejenak keluar dari penatnya dunia, dan menghadap Sang Ilahi Rabbi.

Salat selesai. Mulut Aisyah komat-kamit membaca doa dan dzikir sekitar 3 menit, membuka mukena atas, berdiri, dan melepas mukena bagian bawah. Hijabnya masih tak lepas, meski dalam salat. Ia telah terbiasa melakukan ini untuk tetap menjaga dirinya.

Dadiv menoleh ke belakang memperhatikan gerak-gerik Aisyah. Perempuan manis itu tampak sedang memakai sepatu hitamnya kembali, lalu pergi meninggalkan mushola.

Pertemuan mereka pada hari ini terasa mendadak dengan moment yang bisa dikatakan tak menyenangkan.

πŸ₯°πŸ₯°πŸ₯°

Sore hari sekitar pukul 17.00, sesuai rencana sebelumnya. Aisyah benar-benar mengantar Eka mencari gaun untuk kencan. Kedua gadis itu sudah berkeliling hampir setengah jam, dan bahkan waktu telah mendekati azan Magrib. Namun, Eka sama sekali belum menemukan yang pas.

"Ka, kamu mau cari gaun kayak gimana?" Rupanya kaki Aisyah mulai terasa pegal. Ia tak terbiasa terlalu lama dalam memilah pakaian. Mengikuti trend terkini saja tidak.

Eka berpikir, otaknya dipacu untuk bekerja sama. Ia tak ingin terlihat nora, akan tetapi tak mau juga terlalu merogoh kocek.

"Aku bingung," jawabnya.

"Masya Allah, Ka. Kita udah setengah jam, dan bentar lagi udah azan Magrib."

Aisyah heran. Seberapa kuat diri Eka. Ia saja sudah merasakan kelelahan. Melewati beberapa percakapan, mereka sepakat melaksanakan salat Magrib. Lalu, berkeliling kembali.

Sebenarnya, yang salat hanya Aisyah, karena Eka sendiri bukan seorang muslim. Meski begitu, tak ada tembok penghalang bagi keduanya untuk tetap saling menghormati satu sama lain.

Singkat cerita, Aisyah telah kembali dari salat. Mereka meneruskan petulangan yang sempat tertundu. Aisyah menyempatkan diri mengirim chat pada ibunya, karena hari ini mungkin ia akan pulang sedikit malam dari biasanya.

Di salah satu toko baju khusus wanita yang ada di mall terbesar di kota ini pun, Aisyah mengekor di belakang Erka. Sesekali Erka meminta usulannya atas pakaian yang gadis itu pegang.

"Kamu pilih yang menurutmu bagus aja, Ka," komentar Aisyah. 

Dua gaun berwarna berbeda ada di tangan Erka. Ia seolah mendapatkan buah simalakama. Kedua gaun itu indah, dan menarik hati. Namun, lagi-lagi ia harus sadar diri seberapa sanggup isi dompetnya membayar.

"Aku pengen keduanya, tapi …." Bibir Eka mengatup, dan tak meneruskan pembicaraannya. Ia yakin, jika Aisyah mengerti apa yang ada dalam benaknya saat ini.

Aisyah tersenyum. "Ya, aku tau. Beli satu aja dulu. Nanti, kalau ada lagi. Kamu, kan, bisa beli lagi."

Menenangkan. Itulah reaksi hati Eka setiap kali nasihat manis itu terlontar dari mulut Aisyah. Temannya ini memang memiliki lisan yang pandai berbicara lembut sampai orang yang mendengar merasakan kesejukan bagaikan sedang meminum mata air yang jernih.

"Tolong dibungkus, ya."

Tiba-tiba suara yang tak asing terdengar jelas di telinga mereka. Suara lelaki yang baru mereka dengar hari ini. Sontak Eka dan Aisyah menoleh ke belakang. Netra keduanya mendapati David sedang berada di meja kasir. 

Erka dan Aisyah saling melempar pandangan. "Sedang apakah David di toko pakaian wanita?" Itulah pertanyaan yang ada di benak keduanya.

Aisyah sendiri mencoba tak perduli, berbeda dengan Erka. Jiwa keponya muncul tanpa bisa dikendalikan. Ia berniat menyapa David. Erka berjalan sepuluh langkah ke depan, menghampiri David yang telah selesai membayar.

"Selamat malam, Pak David," sapa Erka dengan senyuman merkah.

David tersentak, kemudian memutar badan. "Selamat malam."

"Bapak sendirian?" 

David tampak kebingungan. Mulutnya baru saja akan menjawab, akan tetapi suara wanita remaja memanggil namanya. "Kakak, ayo pulang."

Erka menoleh ke arah sumber suara, dan paham kali ini. 

"Maaf, saya harus segera pulang." David melangkah melewati Erka, juga Aisyah yang masih berdiri di tempat.

Manik mata David melirik sekilas pada Aisyah. Kekagumannya kembali hadir ketika gadis itu menunduk saat mendapati David memandanginya.

"Gadis manis," puji David pelan, akan tetapi masih terdengar jelas oleh Indra pendengaran Aisyah.

Related chapters

  • Senandung Cinta AisyahΒ Β Β Apa menikah itu menyenangkan?

    Mencintai dan dicintai adalah keinginan semua insan.~πŸ₯°πŸ₯°πŸ₯°πŸ₯°πŸ₯°πŸ₯°πŸ₯°David kembali ke rumah. Ia tinggal bersama paman dan bibinya di jakarta. Kebetulan Adik perempuannya pun tinggal di sini. Larisa, itulah nama anak remaja yang duduk di bangku kelas 3 SMA.Larisa memang tidak mau sekolah di Semarang. Ia ingin pergi ke Ibu Kota dan melanjutkan pendidikannya di Kota Metropolitan tersebut. Maka dari itu, setelah lulus SMP, ia langsung pindah ke Jakarta.Sejujurnya, David dan sang Bunda merasa berat. Mengingat Ibu kota adalah tempat yang sangat keras untuk anak seumuran Larisa. Hanya saja mereka bisa sedikit tenang karena Larisa tinggal bersama p

    Last Updated : 2021-08-18
  • Senandung Cinta AisyahΒ Β Β Terjatuh.

    ~Senyapkan keluhmu, keraskan syukurmu.~ πŸ₯³πŸ₯³πŸ₯³πŸ₯³πŸ₯³πŸ₯³πŸ₯³πŸ₯³ "Benarkah?" David meraih gelas berisi kopi, menyeruput pelan, lalu menyimpannya kembali. "Semoga pernikahan Paman dan Bibi langgeng terus." "Aamiin," ujar Pak Deni. Percakapan mereka selanjutnya membahas tentang sekolah Larisa. Anak perempuan itu menginginkan masuk kuliah di salah satu universitas ternama di Ibu Kota. Dimas sudah mempersiapkan dananya, ia juga telah mewanti-wanti Larisa untuk belajar dengan baik tanpa harus mengkhawatirkan tentang biaya. "Paman bangga sama kamu, Nak," ungkap Pak Deni.

    Last Updated : 2021-08-18
  • Senandung Cinta AisyahΒ Β Β Rumah Sakit

    ~Kamu akan selau istimewa di depan orang yang benar-benar mencintaimu.~ πŸ₯°πŸ₯°πŸ₯°πŸ₯°πŸ₯°πŸ₯°πŸ₯° David dan Aisyah sampai di parkiran rumah sakit. David lebih dahulu keluar, bergegas mengambil kursi roda yang ada tak jauh dari parkiran, selanjutnya mendorong ke dekat mobil. Asiyah membuka pintu mobil, matanya melotot melihat apa yang ia lihat. "Maaf, Pak, kursi rodanya buat apa?" "Buat dimakan," jawab David ketus. Kening Aisyah mengerut. "Sudah tau kakimu sakit. Ya, pasti buat kamu duduk atau kamu memang ketagihan digendong

    Last Updated : 2021-08-31
  • Senandung Cinta AisyahΒ Β Β Gosip Baru

    ~Kamu boleh istirahat saat lelah. Setelah itu kembalilah bersemangat memulai perjalananmu.~πŸ₯°πŸ₯°πŸ₯°πŸ₯°πŸ₯°πŸ₯°πŸ₯°πŸ₯°πŸ₯°Semua orang bersiap. Aisyah duduk di mejanya, begitu pun dengan yang lain. Tiba-tiba Erka mendekat, menepuk bahu Aisyah, lalu berbisik, "Kamu ada main, ya, sama SPV baru kita?"Sontak Aisyah kaget. Ia menoleh, keningnya mengerut. "Kata siapa?""Anak-anak pada ngomongin kalian. Mereka liat kamu turun dari mobilnya Pak David."Sudah Aisyah duga, jika hal ini akan menjadi pembicaraan empuk untuk semua orang.

    Last Updated : 2021-09-02
  • Senandung Cinta AisyahΒ Β Β Makan Siang

    Jagalah mentalmu sebaik mungkin, karena orang lain tidak akan membantumu saat down.~😘😘😘😘😘😘😘😘😘Kejadian tak disangka pun telah terlewati. Orang yang datang dan menolong Aisyah itu rupanya David. Aisyah merasa malu sekaligus berterima kasih.Setelah kejadian itu Aisyah langsung melaksanakan salat dan segera pergi keluar setelah selesai. Ia tak ingin berurusan dengan David. Tepatnya, ia tidak mau orang-orang kantor semakin menjadikannya topik hangat untuk bergosip hari ini.Aisyah kembali. Etika masih berada di luar. Wanita itu dengan setia menunggu. Ketika Aisyah mendekatinya, Erka langsung sadar."Kamu

    Last Updated : 2021-09-02
  • Senandung Cinta AisyahΒ Β Β Cerita Aisyah

    Sesuatu yang diam terkadang justru lebih menghanyutkan.~🌝🌝🌝🌝🌝🌝🌝🌝Dunia seperti berhenti berputar untuk sekejap. Aisyah terus memandangi sosok lelaki di depannya itu. Semuanya mirip. Apa ini?Erka memperhatikan Aisyah, ia duduk di kursinya kembali, menoleh ke belakang, lalu berkata, "Maaf, Mas, teman saya sepertinya tertarik sama, Mas."Aisyah tersadar. Ia melirik pada Erka, sedangkan lelaki yang sedang bermain ponsel itu seketika mengangkat kepala. "Saya?"Erka mengangguk. "Iya, Mas. Dari tadi teman saya ini liatin Mas terus."

    Last Updated : 2021-09-04
  • Senandung Cinta AisyahΒ Β Β Kunci motor

    Sesuatu yang ditakdirkan untukmu tak akan mungkin bisa pergi begitu saja.~🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁Hari berlalu begitu cepat. Jam pulang telah tiba. Erka dan karyawan lainnya telah lebih dahulu pulang. Erka sendiri ada janji kencan dengan tunangannya.Rasa nyeri di dengkul Aisyah memang masih terasa. Akan tetapi, ia tetap harus pulang. Ada seorang Ibu menunggu di rumah dengan perasaan cemas.Motornya sudah berada di parkiran. Ia mendekat, mencari kunci motor dan lupa memintanya kembali pada David. Haruskah ia pergi ke ruangan lelaki itu? Tapi, orang-orang sudah tidak ada. Ini hanya akan menimbulkan fitnah. Aisyah bimbang. Berdiam diri dengan otak terus berputar mencari solusi yang terbaik.

    Last Updated : 2021-09-06
  • Senandung Cinta AisyahΒ Β Β Ridwan

    ~Kamu adalah mood booster untuk dirimu sendiri.~πŸ₯°πŸ₯°πŸ₯°πŸ₯°πŸ₯°πŸ₯°πŸ₯°πŸ₯°πŸ₯°πŸ₯°πŸ₯°πŸ₯°πŸ₯°πŸ₯°πŸ₯°Jalanan sore macet seperti biasa. Memang sudah menjadi makanan sehari-hari bagi pengguna jalanan saat jam pulang kerja. Motor Aisyah berhenti di lampu merah. Hari ini ia harus mampir ke pasar untuk membeli beberapa sayuran untuk dimasak besok pagi.Tadi siang ibunya sudah mengirimkan list yang harus ia beli. List ini akan memudahkannya dalam berbelanja, termasuk mempersingkat waktu. Lampu masih belum berpindah pada warna hijau. Semua pengendara mobil dan motor menunggunya dengan sabar. Adapula yang terus membunyikan klakson beberapa kali.Mobil merah di samping Aisyah pun sama. Pengendara itu menyembunyikan klakson dua kali, hingga Aisyah men

    Last Updated : 2021-09-08

Latest chapter

  • Senandung Cinta AisyahΒ Β Β Aisyah menangis

    Sehari setelah itu, Aisyah bekerja seperti biasanya. Ia menemani sang Ibu semalam di rumah sakit, menjaganya dengan sepenuh hati.Di tengah malam, ada satu pertanyaan dari ibunya tentang David. Sebab, lelaki itu tak ada bersama mereka. Aisyah bingung, hingga kebohongan pun kembali ia lakukan. Ia mengatakan jika David harus bekerja lembur.Aisyah pulang hanya sekadar mandi dan berganti pakaian. Ia pun menitipkan ibunya pada suster. Sebab, ia tak bisa cuti.Aisyah sampai di kantor, bekerja samana mestinya. Hanya saja, hari ini ia tak membawa bekal. Makan siang pun rasanya tak ingin ia lakukan.Denting waktu berlalu sampai jam makan siang pun datang. Aisyah yang tengah haid pun tak pergi ke masjid ketika azan Dzuhur be

  • Senandung Cinta AisyahΒ Β Β Tidak ingin pernikahan

    Aisyah memberi kode pada David --orang yang ditunjuk ibunya-- lelaki itu pun menurut. Masuk dengan sopan sembari berucap, "Assalamualaikum." David mendekat, sedikit memberi jarak dengan Aisyah. "Selamat malam, Bu.""Wa'alaikum salam," jawab Aisyah pelan. Pandangan gadis itu kembali terpokus pada ibunya."Malam." Bu Fatimah menatap lekat David. "Nak, kenapa diam di pintu dan tidak ikut masuk sama istrimu?" Lagi-lagi ingatan Bu Fatimah hanya Aisyah dan David menikah.David sempat diam, Aisyah pun bimbang. Sampai akhirnya perempuan itu pun merogoh tas yang dibawanya, mengambil ponsel, lalu mengetik sesuatu, dan memberikannya pada David.Tolong, berpura-pura jadi suami saya hari ini saja, Pak.

  • Senandung Cinta AisyahΒ Β Β Suami.

    Ruangan ini memang diperuntukkan untuk satu orang. Aisyah datang dengan menangis tak karuan. Kecelakaan itu membuat ibunya terbaring lemah tak sadarkan diri. Untung saja ada tetangga yang menyaksikan serta membawa ke rumah sakit. "Ibu," panggil Aisyah dengan deraian air mata. Ia tidak menyangka hal ini akan terjadi. "Bangun, Bu, ini Aisyah!" teriak gadis manis itu. Aisyah tak lagi punya siapa pun selain sang Ibu. Kepergian Ayah serta calon suaminya itulah yang membuat rasa trauma begitu dalam. Seorang wanita paruh baya yang tadi menghubunginya pun datang. Wanita itu baru saja pulang dari toilet. "Aisyah, kamu udah datang?" tanyanya sembari m

  • Senandung Cinta AisyahΒ Β Β Ridwan

    ~Kamu adalah mood booster untuk dirimu sendiri.~πŸ₯°πŸ₯°πŸ₯°πŸ₯°πŸ₯°πŸ₯°πŸ₯°πŸ₯°πŸ₯°πŸ₯°πŸ₯°πŸ₯°πŸ₯°πŸ₯°πŸ₯°Jalanan sore macet seperti biasa. Memang sudah menjadi makanan sehari-hari bagi pengguna jalanan saat jam pulang kerja. Motor Aisyah berhenti di lampu merah. Hari ini ia harus mampir ke pasar untuk membeli beberapa sayuran untuk dimasak besok pagi.Tadi siang ibunya sudah mengirimkan list yang harus ia beli. List ini akan memudahkannya dalam berbelanja, termasuk mempersingkat waktu. Lampu masih belum berpindah pada warna hijau. Semua pengendara mobil dan motor menunggunya dengan sabar. Adapula yang terus membunyikan klakson beberapa kali.Mobil merah di samping Aisyah pun sama. Pengendara itu menyembunyikan klakson dua kali, hingga Aisyah men

  • Senandung Cinta AisyahΒ Β Β Kunci motor

    Sesuatu yang ditakdirkan untukmu tak akan mungkin bisa pergi begitu saja.~🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁Hari berlalu begitu cepat. Jam pulang telah tiba. Erka dan karyawan lainnya telah lebih dahulu pulang. Erka sendiri ada janji kencan dengan tunangannya.Rasa nyeri di dengkul Aisyah memang masih terasa. Akan tetapi, ia tetap harus pulang. Ada seorang Ibu menunggu di rumah dengan perasaan cemas.Motornya sudah berada di parkiran. Ia mendekat, mencari kunci motor dan lupa memintanya kembali pada David. Haruskah ia pergi ke ruangan lelaki itu? Tapi, orang-orang sudah tidak ada. Ini hanya akan menimbulkan fitnah. Aisyah bimbang. Berdiam diri dengan otak terus berputar mencari solusi yang terbaik.

  • Senandung Cinta AisyahΒ Β Β Cerita Aisyah

    Sesuatu yang diam terkadang justru lebih menghanyutkan.~🌝🌝🌝🌝🌝🌝🌝🌝Dunia seperti berhenti berputar untuk sekejap. Aisyah terus memandangi sosok lelaki di depannya itu. Semuanya mirip. Apa ini?Erka memperhatikan Aisyah, ia duduk di kursinya kembali, menoleh ke belakang, lalu berkata, "Maaf, Mas, teman saya sepertinya tertarik sama, Mas."Aisyah tersadar. Ia melirik pada Erka, sedangkan lelaki yang sedang bermain ponsel itu seketika mengangkat kepala. "Saya?"Erka mengangguk. "Iya, Mas. Dari tadi teman saya ini liatin Mas terus."

  • Senandung Cinta AisyahΒ Β Β Makan Siang

    Jagalah mentalmu sebaik mungkin, karena orang lain tidak akan membantumu saat down.~😘😘😘😘😘😘😘😘😘Kejadian tak disangka pun telah terlewati. Orang yang datang dan menolong Aisyah itu rupanya David. Aisyah merasa malu sekaligus berterima kasih.Setelah kejadian itu Aisyah langsung melaksanakan salat dan segera pergi keluar setelah selesai. Ia tak ingin berurusan dengan David. Tepatnya, ia tidak mau orang-orang kantor semakin menjadikannya topik hangat untuk bergosip hari ini.Aisyah kembali. Etika masih berada di luar. Wanita itu dengan setia menunggu. Ketika Aisyah mendekatinya, Erka langsung sadar."Kamu

  • Senandung Cinta AisyahΒ Β Β Gosip Baru

    ~Kamu boleh istirahat saat lelah. Setelah itu kembalilah bersemangat memulai perjalananmu.~πŸ₯°πŸ₯°πŸ₯°πŸ₯°πŸ₯°πŸ₯°πŸ₯°πŸ₯°πŸ₯°Semua orang bersiap. Aisyah duduk di mejanya, begitu pun dengan yang lain. Tiba-tiba Erka mendekat, menepuk bahu Aisyah, lalu berbisik, "Kamu ada main, ya, sama SPV baru kita?"Sontak Aisyah kaget. Ia menoleh, keningnya mengerut. "Kata siapa?""Anak-anak pada ngomongin kalian. Mereka liat kamu turun dari mobilnya Pak David."Sudah Aisyah duga, jika hal ini akan menjadi pembicaraan empuk untuk semua orang.

  • Senandung Cinta AisyahΒ Β Β Rumah Sakit

    ~Kamu akan selau istimewa di depan orang yang benar-benar mencintaimu.~ πŸ₯°πŸ₯°πŸ₯°πŸ₯°πŸ₯°πŸ₯°πŸ₯° David dan Aisyah sampai di parkiran rumah sakit. David lebih dahulu keluar, bergegas mengambil kursi roda yang ada tak jauh dari parkiran, selanjutnya mendorong ke dekat mobil. Asiyah membuka pintu mobil, matanya melotot melihat apa yang ia lihat. "Maaf, Pak, kursi rodanya buat apa?" "Buat dimakan," jawab David ketus. Kening Aisyah mengerut. "Sudah tau kakimu sakit. Ya, pasti buat kamu duduk atau kamu memang ketagihan digendong

DMCA.com Protection Status