Setelah pengkhianatan Tata, Kasyaf pun menceraikan wanita yang menjadi istrinya itu. Namun, pengkhianatan itu begitu membekas di hatinya. Kasyaf yang dulunya baik hati dan suka membaur berubah menjadi laki-laki yang dingin, egois, dan tidak percaya akan cinta. Namun, setelah mengenal mahasiswi cantik bernama Syakila yang mengajar privat putri semata wayangnya hidupnya berubah. Kasyaf mulai jatuh cinta pada Syakila. Bahkan hidupnya berubah seratus delapan puluh derajat. Apalagi hubungannya mendapatkan lampu hijau dari sang putri. Berbagai cara dilakukan Thania untuk mendekatkan Kasyaf dan Syakila. Syakila yang sudah ada perasaan pada Kasyaf pun menerima. Namun, cinta keduanya diuji dengan kehadiran Tata, sang mantan istri yang berusaha menghancurkan kebahagiaan Kasyaf. Dendamnya pada Kasyaf membuat Tata gelap mata dengan menyakiti Syakila. Bagaimana kelanjutan kisah mereka? Apa yang dilakukan Kasyaf untuk menyelamatkan Syakila? Akankah Syakila selamat?Ataukah Kasyaf harus kembali kehilangan?
View MorePengkhianatan tidak hanya menghancurkan hatiku, tetapi juga menggelapkan jiwaku. Aku tidak akan pernah melupakan rasa sakit seperti kabut yang selamanya tertinggal di lubuk hati ini. Membekas dan meninggalkan trauma akan cinta.
(Kasyaf Syahrizki Irsyad – Pilot Pencuri Hati)***Hari ini Kasyaf bersiap pulang. Setelah melakukan perjalanan ke Eropa selama satu minggu, ia sangat merindukan keluarga kecilnya. Ia ingin segera sampai di rumah untuk memberi kejutan pada sang istri. Kebetulan hari ini adalah dua tahun anniversary pernikahannya. Ia menyadari kesibukannya akhir-akhir ini membuatnya jauh dari Tata dan Thania. Ia ingin menebusnya hari ini dengan memberikan surprise kedatangannya dan mengajak mereka berlibur. Laki -laki tampan yang berprofesi sebagai pilot di sebuah maskapai penerbangan itu memang sudah memiliki banyak jam terbang. Di usianya yang masih muda hal tersebut merupakan pencapaian yang sangat membanggakan untuk dirinya.Karir yang cemerlang dengan pangkat kapten tidak serta merta membuat kehidupan pribadinya jauh dari ujian. Bahkan rumah tangga yang ia harapkan penuh dengan kebahagiaan jauh dari harapannya.Tata, istri cantiknya adalah seorang model majalah dewasa yang sangat berambisi akan karirnya. Ia memutuskan menikah dengan wanita itu dua tahun yang lalu karena sangat mencintainya. Kini keduanya dikarunia peri kecil yang sangat lucu bernama Thania. Namun, keegoisan dan tingkah laku Tata sering kehabisan kesabaran. Ia pikir berpacaran selama lima tahun, sudah cukup untuk mengenal Tata dan menjalani rumah tangga bersama wanita itu. Namun, semua itu salah. Sebenarnya, saat itu Tata tidak mau hamil. Karena takut kehamilan akan menghambat karirnya. Namun, Kasyaf terus membujuk sang istri. Bahkan ia menukar obat pencegah kehamilan dengan vitamin penyubur kandungan. Hal itu memantik kemarahan Tata. Wanita itu berusaha menggugurkan janin yang ia kandung. Namun, Kasyaf selalu berhasil mencegahnya hingga Thania lahir. Kelahiran Thania yang tidak diinginkan Tata, membuat wanita itu tidak mau mengurus bayi cantik tersebut.Thania harus diasuh Bik Sumi, sang asisten rumah tangganya, tanpa belaian cinta sedikit pun dari Tata. Kasyaf sudah berulang kali memperingatkan. Namun, wanita tersebut seolah tutup telinga dengan apa yang dikatakan sang suami.***Mobil Kasyaf memasuki halaman rumah besar tempat tinggalnya. Selain berprofesi sebagai pilot, Kasyaf juga mempunyai beberapa bengkel dan showroom mobil mewah. Semua itu ia peroleh dari hasil kerja kerasnya tanpa bantuan kedua orang tuanya.Keputusannya menjadi pilot sesuai apa yang ia cita-citakan, ditolak mentah-mentah oleh sang papa. Sehingga hubungannya dengan sang papa sedikit renggang. Reno yang mengharapkan sang putra menjadi penerus di perusahaan besar milik keluarga harus mengubur mimpinya saat Kasyaf menolak dan lebih memilih menjadi pilot.Kasyaf masuk ke dalam rumah setelah memarkirkan mobil ke garasi. Ia heran di dalam garasi besarnya ada mobil hitam yang tidak ia ketahui milik siapa.“Assalamualaikum, Bik?" sapa Kasyaf tiba-tiba. Membuat Bik Sumi terkejut dan ketakutan seperti melihat hantu.“A-aden ... kok, sudah pulang?” tanya Bik Sumi tergagap.Kasyaf melihat ada yang aneh pada sang pembantu yang seumuran dengan sang mama itu.“Ada apa, Bik? Kenapa Bibi seperti ketakutan?” tanya Kasyaf heran.“Ti-tidak ada apa-apa, Den,” jawab Bik Sumi tergagap. Ia tidak terbiasa berbohong apalagi pada Kasyaf yang selalu memperlakukannya dengan baik.“Ya Allah ... bagaimana ini? Kalau Den Kasyaf tahu Non Tata membawa laki-laki lain ke rumah bisa perang besar. Non Tata selalu mengancamku supaya tutup mulut,” gumam Bik Sumi. Ia gelisah.“Bik, yakin tidak apa-apa?” tanya Kasyaf khawatir.“I-iya, Den. Bi-bi hanya terkejut. Den Kasyaf datang tiba-tiba.”“Thania di mana?”“Non Thania tidur siang, Den. Baru saja tidur, sejak tadi rewel. Mungkin kangen sama Aden,” ungkapnya.“Terus mobil siapa yang ada di garasi? Apa Tata sudah ada di rumah?”Deg!Bik Sumi bingung harus menjawab apa? Ia diam membeku. Hanya bibirnya saja terlihat gemetar.“Bik. Tata di rumah ‘kan? Sama siapa? Kok, ada mobil lain?” tanyanya lembut.“Ma-maafkan Bibi, Den. I-iya Non Tata ada di rumah. Ia a-ada di ka-kamar be-bersama teman laki-lakinya, bu-bukan teman wanita,” ungkap Bik Sumi gemetar. Ia takut Kasyaf marah dan memecatnya.“Maksud, Bibi? Kenapa Bibi tidak jujur padaku sejak tadi? Kenapa Bibi menutupi semua ini padaku?”“Ma-maaf, Den. Non Tata mengancam akan mengusir saya kalau bilang ke Aden.”“Astaghfirullahal Adzim ....” Kasyaf mengusap mukanya kasar. Dengan langkah cepat Kasyaf meninggalkan Bik Sumi yang ada di dapur. Ia menggedor pintu kamarnya. Ia kesulitan saat ingin mendobrak pintu itu. Karena pintu tersebut terbuat dari jati asli.Braak, braak, braak!“Buka pintu atau aku dobrak pintu ini!” teriaknya mengancam.Tidak lama Bik Sumi datang membawa kunci duplikat. Pikiran sempit tidak membuat Kasyaf berpikir jernih, sehingga melupakan ada kunci duplikat.Pintu terbuka, Kasyaf tercencang dengan apa yang dilihatnya. Tata terlihat ketakutan memakai pakaian apa adanya. Kasyaf melihat laki-laki yang bersama Tata pun sama, hanya menggunakan pakaian dalamnya.Laki-laki yang pernah dikenalkan Tata sebagai asisten pribadinya itu berniat mengambil celana. Namun, Kasyaf tiba-tiba memukulnya.Bruuuk!Tubuh yang tidak terlalu berisi itu jatuh tersungkur.“Hentikan. Kalau kamu masih memukul Alvin, jangan harap aku akan pulang lagi ke rumah ini!” ancamnya. Tata sangat tahu Kasyaf sangat mencintainya. Laki-laki tampan itu bahkan rela menjadi budak cinta sang istri. Tata pikir dengan mengancam Kasyaf akan membuatnya terlepas dari amarah.Kasyaf tersenyum miris. Ia tidak menyangka Tata selingkuh dan membawa selingkuhannya ke rumahnya. Bahkan melakukan hal yang dilarang agama di kamar utama.“Sejak kapan kamu mengkhianati cintaku, hah?” teriak Kasyaf.“Kamu selalu tidak ada waktu untukku. Alvin lah orang yang selalu ada untukku dan membuatku nyaman,” kilahnya seolah tidak mau disalahkan.“Ya sudah kalau kamu mencintainya minta padanya untuk menikahimu. Aku akan menceraikanmu. Sudah cukup aku bersabar dan mengalah atas semua tingkah lakumu. Aku bertahan demi Thania, aku pikir kamu akan berubah dan menyayangi putri kita, tapi nyatanya kamu semakin jauh dan tidak memedulikannya. Bahkan hari ini kamu dengan teganya mengkhianati cintaku. Aku memang mencintaimu, tapi aku tidak akan pernah memaafkan pengkhianatan. Mulai hari, detik ini aku Kasyaf Syahrizki Irsyad menjatuhkan talak pada Tata Anggreani Putri. Setelah ini aku akan mendaftarkan perceraian kita ke pengadilan agama. Kemasi barang-barangmu sekarang!” ucap Kasyaf dengan gigi gemeletuk menahan amarah. Ia tidak ingin berbuat kasar pada Tata. Sungguh ia tidak menyangka Tata berbuat ini padanya. Rasanya sakit sekali.Tata tidak menyangka, ancamannya justru diamini Kasyaf. Ia tidak mau kehilangan kemewahan ini. Ia hanya merasa kesepian, selama Kasyaf bertugas.“Tidak! Aku tidak mau kita bercerai. Aku enggak mau!” tolaknya. Ia berlutut di hadapan Kasyaf yang duduk di sofa panjang menghadap jendela. Sedangkan Alvin, selingkuhannya sudah pulang setelah Kasyaf melepas cengkeramannya tadi.Kasyaf tersenyum miris. Ia tidak tahu keputusan yang ia ambil ini baik atau tidak. Namun, hatinya terlanjur sakit pada pengkhianatan Tata.***Celahmu akan dianggap sempurna oleh hati yang memang ditakdirkan untukmu yang mau menerimamu apa adanya(Kasyaf – Syakila)***Kasyaf menggandeng Syakila menuju kamar yang sudah disiapkan untuk mereka tadi. Sebelumnya Kasyaf, Hanum, dan Reno membujuk Thania terlebih dulu. Bocah cantik itu merengek untuk ikut tidur di hotel. Syakila pun membujuk Kasyaf untuk mengizinkan Thania ikut mereka, tetapi Kasyaf menolak.Entah, apa yang dikatakan Kasyaf untuk membujuk sang putri. Seketika bocah cantik itu mau diajak pulang. Syakila pun heran, padahal sebelumnya Thania sulit ditaklukkan.Saat ini keduanya sudah berada di dalam kamar. Kasyaf langsung masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Syakila melepas gaunnya, mengganti dengan gamis. Mumpung Kasyaf berada di kamar mandi. Biasanya laki-laki itu lama berada di kamar mandi.Ternyata apa yang dipikirkan Syakila salah. Saat ia sudah melepas hijab dan gaunnya, tiba-tiba Kasyaf keluar dari kamar mandi. Bahkan laki-laki itu hanya memakai h
Hanya orang yang tahu caranya bersyukur yang bisa menikmati keindahan dan arti dari kebahagiaan hidup.(Kasyaf Syahrizki Irsyad ❤️ Syakila Zanitha Firdaus)***Hari yang ditunggu-tunggu tiba. Sejak tadi Kasyaf gelisah, ia sampai berkeringat dingin. Habib, sang sahabat yang berprofesi sama dengannya sudah berulang kali menenangkannya. Reno hanya bisa tersenyum melihat tingkah sang putra. “Baca salawat, Bro. Siapa ya tenang. Anggap saja kamu sedang menerbangkan pesawat, jangan ragu dan tetap tenang. Baca Basmalah sebanyak-banyaknya,” ucap Kapten Habib menenangkan.“Aku udah berusaha tenang. Aku udah baca semua salawat yang aku bisa. Bahkan ini kedua kalinya aku mengucapkan ijab qobul, tapi tidak seperti saat ini,” ungkapnya lirih Bisai karena rasa cintamu begitu besar pada Syakila. Makanya kamu takut tidak bisa memberi yang terbaik. Kamu pasti bisa, kok.”“Bismillah, semoga aku bisa. Mohon doanya.”“Pasti aku doakan yang terbaik.”“Kalau sudah siap, kita berangkat sekarang!” ajak Ren
Tanamlah benih kebahagiaan, harapan, kesuksesan, dan cinta. Karena semuanya akan kembali padamu dengan berlimpah. Sebaliknya, jika menanam keburukan, kedengkian, dan dendam semua akan kembali padamu berlimpah juga. (Kasyaf Syahrizki Irsyad – Syakila Zanitha)***Setelah melakukan serangkaian pemeriksaan mata. Syakila dibawa kembali ke ruang rawat inapnya. Kasyaf, Dita, dan Fauzi masih setia menunggu di ruang itu.“Bagaimana hasilnya, Dok?” tanya Kasyaf khawatir.“Hasilnya akan keluar nanti sore, Mas. Tolong ditunggu sembari berdoa supaya hasilnya baik.”“Aamiin ... semoga, Dok,” ucap Dita lirih. Setelah itu dokter keluar dari ruangan tersebut.“Bu, apa aku akan buta selamanya?” tanya Syakila lirih. “Tidak, Sya. Aku tidak akan membiarkan itu terjadi. Aku akan melakukan apapun demi kesembuhanmu,” ucap Kasyaf tegas.“Maaf, aku hanya bisa merepotkan Mas Kasyaf,” ucapnya.“Sama sekali tidak merepotkanku, Sya. Kamu itu tanggung jawabku.”“Kita belum menikah, Mas. Aku bukan tanggung jawabmu
Bagaimana pun kondisimu, aku akan tetap selalu ada untukmu. menemani, mencintai, dan selau menjagamu.(Kasyaf Syahrizki Irsyad)***Kasyaf segera berdiri. Apa yang dikatakan Fauzi memang benar. Yang dibutuhkan Syakila saat ini selain penanganan rumah sakit adalah doa, bukan keluhan dan rintihan. Syakila gadis yang kuat, tidak akan suka bila melihatnya terpuruk.“Sebaiknya kita ke masjid dulu Zi. Kita salat Zuhur sambil berdoa memohon kesembuhan Syakila.”“Baik, Mas.”Setelah pamit pada Dita, Kasyaf dan Fauzi pergi ke masjid yang masih satu lingkungan dengan rumah sakit.“Ya Allah, sembuhkanlah Syakila. Jangan ambil dia dariku. Izinkan aku membahagiakannya,” ucapnya lirih.Selepas salat hati Kasyaf sedikit tenang. Ia mengajak Fauzi Kembali ke depan ruang IGD. Ia melihat di depan ruang IGD sudah ada kedua orang tuanya bersama Dita. Menyadari kedatangan sang putra Hanum dan Reno berdiri, mereka mencoba menguatkan sang putra.“Inshaallah semua akan baik-baik saja, Nak.”“Aamiin … terima k
Orang yang kuat bukan mereka yang selalu menang. Melainkan mereka yang berusaha bangkit ketika terjatuh.(Pilot Pencuri Hati)Kasyaf melajukan mobil cukup kencang, ia ingin segera sampai ke rumah Syakila.“Assalamualaikum,” ucapnya sambil mengetuk pintu.Tidak lama Dita membukakan pintu itu. “Wa’alaikumussalam, Nak Kasyaf ...,” Jawab Dita heran. Ia belum pernah melihat Kasyaf memakai seragam kebesarannya sebagai pilot. Syakila tadi bilang akan pergi bersama Kasyaf, tapi nanti selepas salat Zuhur.“Syakila ada, Bu?” tanya Kasyaf gelisah.“Syakila masih belanja ke pasar. Tadi perginya kesiangan jadi belum pulang. Memangnya ada apa, Nak? Kenapa Nak Kasyaf terlihat gelisah?”“Saya tidak tahu, Bu, tapi hati saya gelisah sejak tadi. Makanya dari maskapai saya langsung ke sini.”“Masuklah! Ibu buatin minum dulu supaya tenang. Sebentar lagi Syakila pasti datang,” ujar Dita. Ia juga merasakan kegelisahan, tapi ia berusaha tenang.“Saya menunggu Syakila di depan saja, Bu.”“Ya sudah terserah
Pemenang dalam kehidupan adalah mereka yang mampu berteduh di tengah panas, mampu bersikap manis di tengah pahit.(Kasyaf -Syakila)***Syakila melihat ada yang beda dengan laki-laki yang ada di sampingnya itu. Ia pun ikut melihat arah pandang Kasyaf. “Ada apa dengan wanita itu? Kenapa Mas Kasyaf menatapnya dengan tatapan penuh kebencian?” gumam Syakila.Tata dan Pak Adit berjalan ke arah Kasyaf dan Syakila untuk memberi selamat atas pertunangannya.“Selamat Mas Kasyaf, semoga lancar sampai hari pernikahan nanti,” ucap Pak Adit tulus. Kasyaf memang sudah lama mengenal laki-laki yang menjadi klien sang papa itu, tidak menyangka saja laki-lali yang seusia papanya itu menjalin hubungan dengan Tata. Kasyaf yakin, Tata hanya simpanan Pak Adit, karena laki-laki itu sudah beristri. Hal itu hanya membuat hati Kasyaf miris juga semakin illfeel melihat kehidupan sang mantan istri. “Aamiin ... terima kasih, Om,” ucap Kasyaf berusaha tenang dengan mengembangkan senyumnya. Sedangkan Syakila hany
Terima kasih, kehadiranmu berhasil membuatku bahagia. Terima kasih, kehadiranmu berhasil mengalihkan duniaku. Bersamamu aku nyaman, bersamamu aku bisa tersenyum.(Kapten Kasyaf Syahrizki)***Saat ini Kasyaf masih dalam penerbangan ke negara Afrika. Kemungkinan pulang pada hari Sabtu pagi. Itu pun kalau pesawat yang ia terbangkan tidak mengalami kendala atau pun keterlambatan. Sedangkan pertunangannya dengan Syakila akan diadakan pada Sabtu malam. Saat ini gadis cantik itu masih berada di kampus. Ini sidang terakhirnya, berharap dosen pembimbing menyatakan dirinya lulus. Sudah satu jam setengah ia menunggu dengan hati berdebar. Bibirnya terus berkomat-kamit berzikir. Akhirnya Syakila bisa bernafas lega, bibirnya tidak berhenti mengucap syukur saat dinyatakan lulus sidang skripsi. Ia keluar dari ruangan sidang dengan hati riang. Alina menyambut kedatangan Syakila dengan senyuman hangat. Dilihat dari wajah Syakila yang bersinar ceria, ia tahu Syakila membawa kabar bahagia. “Bagaimana
Bukan seberapa banyak yang kita miliki, tetapi seberapa banyak yang kita nikmati, yang membuat kebahagiaan kita sempurna. Meskipun itu hanya dengan melihat senyummu.(Kasyaf Syahrizki Irsyad)***Kasyaf tersenyum lega. Rencananya hari ini berhasil. Padahal rencana ini dibuatnya dadakan. Bahkan Thania baru saja ia beritahu saat berada di toilet.Sedangkan untuk Fauzi, saat Syakila sibuk dengan pembeli ia sudah mengatakan niatnya pada calon adik iparnya itu. Bahkan ia harus meyakinkan pemuda tampan tersebut. Ia juga meminta Fauzi untuk mengatakan pada Alina dan Azizah akan rencananya. Beruntung keduanya mau membantu.“Kakak Cantik akan jadi Mamaku ‘kan?” tanya Thania sambil tersenyum manis.Sebelum menjawab Syakila melihat Kasyaf terlebih dahulu. Laki-laki itu tersenyum sambil memejamkan mata. Syakila memang masih ragu mengatakan hal itu. Jujur, ini seperti mimpi. Dilamar dengan romantis di hadapan kedua orang tua Kasyaf. Sayangnya kebahagiaan itu pun membuatnya sedih karena teringat
Aku harus bertahan untuk menantimu meski penantian ini begitu berat. Namun, kesabaran dalam iman telah menepis kegalauan hatiku. Kian mengukuhkan rasa cinta ini.(Kasyaf Syahrizki Irsyad)***Apa yang ditakutkan Syakila benar-benar terjadi. Apa yang ia harapkan dari orang kaya? Mereka selalu memandang rendah orang miskin sepertinya.Syakila menahan air matanya supaya tidak keluar. Ia tidak mau menangis di depan Kasyaf dan Thania. “Papa, kenapa kita pulangnya cepat? Aku masih kangen sama Oma dan Opa? Kita juga belum malam sama mereka,” ujar bocah cantik itu kesal. Tanpa mengatakan apa-apa Kasyaf langsung menggandeng jemari mungilnya dan membawa keluar.“Kita makan sama Kak Syakila di luar, enggak di rumahnya Opa,” ujar Kasyaf.“Kenapa, enggak di rumah mereka? Biasanya mereka kan selalu masak banyak bila kita berkunjung,” ucap Thania dengan polosnya.“Sayang kita makan di luar saja. Ayo!” ajak Kasyaf pada sang putri. Laki-laki tampan itu membukakan pintu belakang untuk Thania. Setelahn
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments