Share

Rumah Sakit

Author: Ciety Ameyzha
last update Last Updated: 2021-08-31 15:07:57

~Kamu akan selau istimewa di depan orang yang benar-benar mencintaimu.~

           πŸ₯°πŸ₯°πŸ₯°πŸ₯°πŸ₯°πŸ₯°πŸ₯°

David dan Aisyah sampai di parkiran rumah sakit. David lebih dahulu keluar, bergegas mengambil kursi roda yang ada tak jauh dari parkiran, selanjutnya mendorong ke dekat mobil.

Asiyah membuka pintu mobil, matanya melotot melihat apa yang ia lihat. "Maaf, Pak, kursi rodanya buat apa?"

"Buat dimakan," jawab David ketus.

Kening Aisyah mengerut.

"Sudah tau kakimu sakit. Ya, pasti buat kamu duduk atau kamu memang ketagihan digendong saya?"

"Mana ada! Lagian saya bisa jalan, kok, Pak!" Aisyah kesal.

"Ya sudah, coba jalan sampai ke dekat IGD. Saya mau liat." David menyingkirkan kursi roda itu ke samping, membiarkan Aisyah menginjakkan kaki ke bawah. 

Baru saja berdiri, jerit kesakitan terdengar dari bibir mungil Aisyah. Ia merasakan sakit pada bagian dengkulnya.

David menggelengkan kepala. Ia mengarahkan kursi roda tepat di belakang Aisyah, lalu berkata, "Makanya, jangan keras kepala jadi perempuan! Repot sendiri jadinya."

Dengan terpaksa Aisyah menuruti keinginan David. Ia mendaratkan bokongnya ke kursi roda, duduk manis sembari didorong David menuju IGD.

Singkat cerita, Aisyah sudah mendapatkan perawatan medis. Luka dikakinya sudah diberikan perban dan juga obat untuk mencergah terjadinya infeksi.

Merasa tidak enak, Aisyah meminta David untuk berangkat kerja lebih dahulu. Ia bisa memesan layanan ojek online. Namun, lagi-lagi bibir David mengucapkan hal yang tak terduga.

"Saya bisa menunggu kamu sampai selesai," ujarnya.

Aisyah kehabisan kata-kata. Ia memilih menyerah dan ikut kembali dengan David di mobil. Keduanya menutup mulut masing-masing. Berharap saat tiba di tempat kerja, tak ada orang yang melihat mereka berangkat bersama. Jika iya, sudah pasti Aisyah akan menjadi bahan incaran para karyawan wanita yang mengagumi ketampanan David.

"Rumahmu di mana?" tanya David tiba-tiba.

Pertanyaan David berhasil membuat Aisyah meliriknya sekilas.

"Jangan berpikir macam-macam. Saya cuman mau tau. Kalau nanti pas pulang kerja masih sakit, biar saya antar sampai rumah," sambung David.

Dahi Aisyah kembali berkerut. "Tidak perlu, Pak."

David tidak menanggapi lagi. Mobilnya pun sudah sampai di parkiran. Aisyah ragu untuk keluar. Ia masih diam ketika David sudah melepas sabuk pengaman.

"Kenapa diam? Apa kamu betah tinggal di mobil Saya?" tanya David.

Aisyah heran kenapa setiap pertanyaan yang terlontar dai David selalu membuat kesal. Apa dia pikir, jika Aisyah nyaman dekat-dekat dengannya.

"Maaf, ya, Pak, kalau boleh milih. Saya justru enggak mau duduk di mobil, Bapak!" tegas Aisyah yang kesal.

"Kenapa? Mobil saya bersih dan wangi."

"Mobilnya memang wangi dan bersih, tapi yang punyanya menyebalkan!" Aisyah membuka sabuk pengaman, keluar mobil, dan berjalan tertatih-tatih menuju kantor. 

David menyusul, ia berjalan sedikit cepat sembari membawa tas ransel milik Aisyah yang tertinggal. 

"Tunggu!" cegah David. 

Aisyah berhenti. Ia mengembuskan napas kasar. Kekesalannya belum hilang sama sekali. David menghampiri Aisyah, posisinya berada di belakang wanita berhijab itu.

"Maaf, Pak, saya enggak mau jadi bahan gosipan karyawan perempuan kalau dekat-dekat sama, Pak David," kata Aisyah.

Call canter di sini memang rata-rata wanita. Maka dari itu, ketika mereka mendapatkan atas laki-laki tampan dan mapan. Sudah pasti akan menjadi incaran. Ini tidak heran. Bukankah sesuatu yang indah itu selalu menarik perhatian?

David tertawa kecil. Ia ancungi jempol untuk tingkat percaya diri Aisyah. Ia berjalan dua langkah ke depan, menyejajarkan dirinya dengan Aisyah. Tangannya menyodorkan tas ransel yang tertinggal di mobil sambil berkata, "Saya juga tidak mau dekat-dekat dengan wanita konyol dan keras kepala sepertimu. Ini ranselmu bukan? Padahal niat saya baik untuk mengembalikkan ransel. Tapi, tingkat kepercayaanmu buat saya tertawa."

Aisyah malu. Ia menggigit bibir bawahnya sembari mengambil alih ransel dari tangan David.

"Jangan lupa obati luka di kakimu." David melangkah meninggalkan Aisyah.

Related chapters

  • Senandung Cinta AisyahΒ Β Β Gosip Baru

    ~Kamu boleh istirahat saat lelah. Setelah itu kembalilah bersemangat memulai perjalananmu.~πŸ₯°πŸ₯°πŸ₯°πŸ₯°πŸ₯°πŸ₯°πŸ₯°πŸ₯°πŸ₯°Semua orang bersiap. Aisyah duduk di mejanya, begitu pun dengan yang lain. Tiba-tiba Erka mendekat, menepuk bahu Aisyah, lalu berbisik, "Kamu ada main, ya, sama SPV baru kita?"Sontak Aisyah kaget. Ia menoleh, keningnya mengerut. "Kata siapa?""Anak-anak pada ngomongin kalian. Mereka liat kamu turun dari mobilnya Pak David."Sudah Aisyah duga, jika hal ini akan menjadi pembicaraan empuk untuk semua orang.

    Last Updated : 2021-09-02
  • Senandung Cinta AisyahΒ Β Β Makan Siang

    Jagalah mentalmu sebaik mungkin, karena orang lain tidak akan membantumu saat down.~😘😘😘😘😘😘😘😘😘Kejadian tak disangka pun telah terlewati. Orang yang datang dan menolong Aisyah itu rupanya David. Aisyah merasa malu sekaligus berterima kasih.Setelah kejadian itu Aisyah langsung melaksanakan salat dan segera pergi keluar setelah selesai. Ia tak ingin berurusan dengan David. Tepatnya, ia tidak mau orang-orang kantor semakin menjadikannya topik hangat untuk bergosip hari ini.Aisyah kembali. Etika masih berada di luar. Wanita itu dengan setia menunggu. Ketika Aisyah mendekatinya, Erka langsung sadar."Kamu

    Last Updated : 2021-09-02
  • Senandung Cinta AisyahΒ Β Β Cerita Aisyah

    Sesuatu yang diam terkadang justru lebih menghanyutkan.~🌝🌝🌝🌝🌝🌝🌝🌝Dunia seperti berhenti berputar untuk sekejap. Aisyah terus memandangi sosok lelaki di depannya itu. Semuanya mirip. Apa ini?Erka memperhatikan Aisyah, ia duduk di kursinya kembali, menoleh ke belakang, lalu berkata, "Maaf, Mas, teman saya sepertinya tertarik sama, Mas."Aisyah tersadar. Ia melirik pada Erka, sedangkan lelaki yang sedang bermain ponsel itu seketika mengangkat kepala. "Saya?"Erka mengangguk. "Iya, Mas. Dari tadi teman saya ini liatin Mas terus."

    Last Updated : 2021-09-04
  • Senandung Cinta AisyahΒ Β Β Kunci motor

    Sesuatu yang ditakdirkan untukmu tak akan mungkin bisa pergi begitu saja.~🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁Hari berlalu begitu cepat. Jam pulang telah tiba. Erka dan karyawan lainnya telah lebih dahulu pulang. Erka sendiri ada janji kencan dengan tunangannya.Rasa nyeri di dengkul Aisyah memang masih terasa. Akan tetapi, ia tetap harus pulang. Ada seorang Ibu menunggu di rumah dengan perasaan cemas.Motornya sudah berada di parkiran. Ia mendekat, mencari kunci motor dan lupa memintanya kembali pada David. Haruskah ia pergi ke ruangan lelaki itu? Tapi, orang-orang sudah tidak ada. Ini hanya akan menimbulkan fitnah. Aisyah bimbang. Berdiam diri dengan otak terus berputar mencari solusi yang terbaik.

    Last Updated : 2021-09-06
  • Senandung Cinta AisyahΒ Β Β Ridwan

    ~Kamu adalah mood booster untuk dirimu sendiri.~πŸ₯°πŸ₯°πŸ₯°πŸ₯°πŸ₯°πŸ₯°πŸ₯°πŸ₯°πŸ₯°πŸ₯°πŸ₯°πŸ₯°πŸ₯°πŸ₯°πŸ₯°Jalanan sore macet seperti biasa. Memang sudah menjadi makanan sehari-hari bagi pengguna jalanan saat jam pulang kerja. Motor Aisyah berhenti di lampu merah. Hari ini ia harus mampir ke pasar untuk membeli beberapa sayuran untuk dimasak besok pagi.Tadi siang ibunya sudah mengirimkan list yang harus ia beli. List ini akan memudahkannya dalam berbelanja, termasuk mempersingkat waktu. Lampu masih belum berpindah pada warna hijau. Semua pengendara mobil dan motor menunggunya dengan sabar. Adapula yang terus membunyikan klakson beberapa kali.Mobil merah di samping Aisyah pun sama. Pengendara itu menyembunyikan klakson dua kali, hingga Aisyah men

    Last Updated : 2021-09-08
  • Senandung Cinta AisyahΒ Β Β Suami.

    Ruangan ini memang diperuntukkan untuk satu orang. Aisyah datang dengan menangis tak karuan. Kecelakaan itu membuat ibunya terbaring lemah tak sadarkan diri. Untung saja ada tetangga yang menyaksikan serta membawa ke rumah sakit. "Ibu," panggil Aisyah dengan deraian air mata. Ia tidak menyangka hal ini akan terjadi. "Bangun, Bu, ini Aisyah!" teriak gadis manis itu. Aisyah tak lagi punya siapa pun selain sang Ibu. Kepergian Ayah serta calon suaminya itulah yang membuat rasa trauma begitu dalam. Seorang wanita paruh baya yang tadi menghubunginya pun datang. Wanita itu baru saja pulang dari toilet. "Aisyah, kamu udah datang?" tanyanya sembari m

    Last Updated : 2022-01-12
  • Senandung Cinta AisyahΒ Β Β Tidak ingin pernikahan

    Aisyah memberi kode pada David --orang yang ditunjuk ibunya-- lelaki itu pun menurut. Masuk dengan sopan sembari berucap, "Assalamualaikum." David mendekat, sedikit memberi jarak dengan Aisyah. "Selamat malam, Bu.""Wa'alaikum salam," jawab Aisyah pelan. Pandangan gadis itu kembali terpokus pada ibunya."Malam." Bu Fatimah menatap lekat David. "Nak, kenapa diam di pintu dan tidak ikut masuk sama istrimu?" Lagi-lagi ingatan Bu Fatimah hanya Aisyah dan David menikah.David sempat diam, Aisyah pun bimbang. Sampai akhirnya perempuan itu pun merogoh tas yang dibawanya, mengambil ponsel, lalu mengetik sesuatu, dan memberikannya pada David.Tolong, berpura-pura jadi suami saya hari ini saja, Pak.

    Last Updated : 2022-01-13
  • Senandung Cinta AisyahΒ Β Β Aisyah menangis

    Sehari setelah itu, Aisyah bekerja seperti biasanya. Ia menemani sang Ibu semalam di rumah sakit, menjaganya dengan sepenuh hati.Di tengah malam, ada satu pertanyaan dari ibunya tentang David. Sebab, lelaki itu tak ada bersama mereka. Aisyah bingung, hingga kebohongan pun kembali ia lakukan. Ia mengatakan jika David harus bekerja lembur.Aisyah pulang hanya sekadar mandi dan berganti pakaian. Ia pun menitipkan ibunya pada suster. Sebab, ia tak bisa cuti.Aisyah sampai di kantor, bekerja samana mestinya. Hanya saja, hari ini ia tak membawa bekal. Makan siang pun rasanya tak ingin ia lakukan.Denting waktu berlalu sampai jam makan siang pun datang. Aisyah yang tengah haid pun tak pergi ke masjid ketika azan Dzuhur be

    Last Updated : 2022-02-08

Latest chapter

  • Senandung Cinta AisyahΒ Β Β Aisyah menangis

    Sehari setelah itu, Aisyah bekerja seperti biasanya. Ia menemani sang Ibu semalam di rumah sakit, menjaganya dengan sepenuh hati.Di tengah malam, ada satu pertanyaan dari ibunya tentang David. Sebab, lelaki itu tak ada bersama mereka. Aisyah bingung, hingga kebohongan pun kembali ia lakukan. Ia mengatakan jika David harus bekerja lembur.Aisyah pulang hanya sekadar mandi dan berganti pakaian. Ia pun menitipkan ibunya pada suster. Sebab, ia tak bisa cuti.Aisyah sampai di kantor, bekerja samana mestinya. Hanya saja, hari ini ia tak membawa bekal. Makan siang pun rasanya tak ingin ia lakukan.Denting waktu berlalu sampai jam makan siang pun datang. Aisyah yang tengah haid pun tak pergi ke masjid ketika azan Dzuhur be

  • Senandung Cinta AisyahΒ Β Β Tidak ingin pernikahan

    Aisyah memberi kode pada David --orang yang ditunjuk ibunya-- lelaki itu pun menurut. Masuk dengan sopan sembari berucap, "Assalamualaikum." David mendekat, sedikit memberi jarak dengan Aisyah. "Selamat malam, Bu.""Wa'alaikum salam," jawab Aisyah pelan. Pandangan gadis itu kembali terpokus pada ibunya."Malam." Bu Fatimah menatap lekat David. "Nak, kenapa diam di pintu dan tidak ikut masuk sama istrimu?" Lagi-lagi ingatan Bu Fatimah hanya Aisyah dan David menikah.David sempat diam, Aisyah pun bimbang. Sampai akhirnya perempuan itu pun merogoh tas yang dibawanya, mengambil ponsel, lalu mengetik sesuatu, dan memberikannya pada David.Tolong, berpura-pura jadi suami saya hari ini saja, Pak.

  • Senandung Cinta AisyahΒ Β Β Suami.

    Ruangan ini memang diperuntukkan untuk satu orang. Aisyah datang dengan menangis tak karuan. Kecelakaan itu membuat ibunya terbaring lemah tak sadarkan diri. Untung saja ada tetangga yang menyaksikan serta membawa ke rumah sakit. "Ibu," panggil Aisyah dengan deraian air mata. Ia tidak menyangka hal ini akan terjadi. "Bangun, Bu, ini Aisyah!" teriak gadis manis itu. Aisyah tak lagi punya siapa pun selain sang Ibu. Kepergian Ayah serta calon suaminya itulah yang membuat rasa trauma begitu dalam. Seorang wanita paruh baya yang tadi menghubunginya pun datang. Wanita itu baru saja pulang dari toilet. "Aisyah, kamu udah datang?" tanyanya sembari m

  • Senandung Cinta AisyahΒ Β Β Ridwan

    ~Kamu adalah mood booster untuk dirimu sendiri.~πŸ₯°πŸ₯°πŸ₯°πŸ₯°πŸ₯°πŸ₯°πŸ₯°πŸ₯°πŸ₯°πŸ₯°πŸ₯°πŸ₯°πŸ₯°πŸ₯°πŸ₯°Jalanan sore macet seperti biasa. Memang sudah menjadi makanan sehari-hari bagi pengguna jalanan saat jam pulang kerja. Motor Aisyah berhenti di lampu merah. Hari ini ia harus mampir ke pasar untuk membeli beberapa sayuran untuk dimasak besok pagi.Tadi siang ibunya sudah mengirimkan list yang harus ia beli. List ini akan memudahkannya dalam berbelanja, termasuk mempersingkat waktu. Lampu masih belum berpindah pada warna hijau. Semua pengendara mobil dan motor menunggunya dengan sabar. Adapula yang terus membunyikan klakson beberapa kali.Mobil merah di samping Aisyah pun sama. Pengendara itu menyembunyikan klakson dua kali, hingga Aisyah men

  • Senandung Cinta AisyahΒ Β Β Kunci motor

    Sesuatu yang ditakdirkan untukmu tak akan mungkin bisa pergi begitu saja.~🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁Hari berlalu begitu cepat. Jam pulang telah tiba. Erka dan karyawan lainnya telah lebih dahulu pulang. Erka sendiri ada janji kencan dengan tunangannya.Rasa nyeri di dengkul Aisyah memang masih terasa. Akan tetapi, ia tetap harus pulang. Ada seorang Ibu menunggu di rumah dengan perasaan cemas.Motornya sudah berada di parkiran. Ia mendekat, mencari kunci motor dan lupa memintanya kembali pada David. Haruskah ia pergi ke ruangan lelaki itu? Tapi, orang-orang sudah tidak ada. Ini hanya akan menimbulkan fitnah. Aisyah bimbang. Berdiam diri dengan otak terus berputar mencari solusi yang terbaik.

  • Senandung Cinta AisyahΒ Β Β Cerita Aisyah

    Sesuatu yang diam terkadang justru lebih menghanyutkan.~🌝🌝🌝🌝🌝🌝🌝🌝Dunia seperti berhenti berputar untuk sekejap. Aisyah terus memandangi sosok lelaki di depannya itu. Semuanya mirip. Apa ini?Erka memperhatikan Aisyah, ia duduk di kursinya kembali, menoleh ke belakang, lalu berkata, "Maaf, Mas, teman saya sepertinya tertarik sama, Mas."Aisyah tersadar. Ia melirik pada Erka, sedangkan lelaki yang sedang bermain ponsel itu seketika mengangkat kepala. "Saya?"Erka mengangguk. "Iya, Mas. Dari tadi teman saya ini liatin Mas terus."

  • Senandung Cinta AisyahΒ Β Β Makan Siang

    Jagalah mentalmu sebaik mungkin, karena orang lain tidak akan membantumu saat down.~😘😘😘😘😘😘😘😘😘Kejadian tak disangka pun telah terlewati. Orang yang datang dan menolong Aisyah itu rupanya David. Aisyah merasa malu sekaligus berterima kasih.Setelah kejadian itu Aisyah langsung melaksanakan salat dan segera pergi keluar setelah selesai. Ia tak ingin berurusan dengan David. Tepatnya, ia tidak mau orang-orang kantor semakin menjadikannya topik hangat untuk bergosip hari ini.Aisyah kembali. Etika masih berada di luar. Wanita itu dengan setia menunggu. Ketika Aisyah mendekatinya, Erka langsung sadar."Kamu

  • Senandung Cinta AisyahΒ Β Β Gosip Baru

    ~Kamu boleh istirahat saat lelah. Setelah itu kembalilah bersemangat memulai perjalananmu.~πŸ₯°πŸ₯°πŸ₯°πŸ₯°πŸ₯°πŸ₯°πŸ₯°πŸ₯°πŸ₯°Semua orang bersiap. Aisyah duduk di mejanya, begitu pun dengan yang lain. Tiba-tiba Erka mendekat, menepuk bahu Aisyah, lalu berbisik, "Kamu ada main, ya, sama SPV baru kita?"Sontak Aisyah kaget. Ia menoleh, keningnya mengerut. "Kata siapa?""Anak-anak pada ngomongin kalian. Mereka liat kamu turun dari mobilnya Pak David."Sudah Aisyah duga, jika hal ini akan menjadi pembicaraan empuk untuk semua orang.

  • Senandung Cinta AisyahΒ Β Β Rumah Sakit

    ~Kamu akan selau istimewa di depan orang yang benar-benar mencintaimu.~ πŸ₯°πŸ₯°πŸ₯°πŸ₯°πŸ₯°πŸ₯°πŸ₯° David dan Aisyah sampai di parkiran rumah sakit. David lebih dahulu keluar, bergegas mengambil kursi roda yang ada tak jauh dari parkiran, selanjutnya mendorong ke dekat mobil. Asiyah membuka pintu mobil, matanya melotot melihat apa yang ia lihat. "Maaf, Pak, kursi rodanya buat apa?" "Buat dimakan," jawab David ketus. Kening Aisyah mengerut. "Sudah tau kakimu sakit. Ya, pasti buat kamu duduk atau kamu memang ketagihan digendong

DMCA.com Protection Status