Share

Sebuah Harapan yang Sulit

Mendengar perkataan asisten rumah itu membuat Emily kembali terhanyut dalam kenangan malam itu, di mana bayangan tentang Daniel yang merokok di hadapannya untuk pertama kali.

Emily meraih napas dalam-dalam, bibirnya melengkung dalam senyum pahit saat dia berkata, "Kami tidak mungkin bisa bersatu kembali."

Akhirnya, langkah mereka membawa mereka ke ruang makan yang mewah di dalam kediaman Daniel.

"Nyonya, mohon tunggu sebentar. Kami akan segera mempersiapkan makanan untuk Nyonya," ucap asisten rumah tangga dengan suara lembut, matanya mencerminkan kerendahan hati dan dedikasi yang tak tergoyahkan.

"Baiklah," jawab Emily dengan suara lembut sambil duduk di ruang makan yang megah, menunggu dengan sabar.

Tidak butuh waktu lama, beberapa asisten rumah tangga dengan cermat menghidangkan hidangan-hidangan lezat di atas meja, menciptakan harmoni aroma yang menggoda di ruangan yang elegan itu.

"Silahkan dimakan, Nyonya," ucap asisten rumah tangga kepercayaan kakek Daniel sebelum pamit da
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status