Share

Percaya Aku

"Kenapa, Ra?"

Sara terlihat bingung. Kedua matanya berkaca saat menerima panggilan di ponselnya. Aku segera menariknya menyingkir dari kerumunan. Rumah Abah masih ramai dengan tamu yang datang.

"Papa, Sa .... Papa syok, masuk rs, Sa!"

Sara langsung meledak, berteriak dan menangis di hadapanku begitu pintu kamar yang kami gunakan ditutup.

Aku diam, membisu, menunggu respon berikutnya.

Ponsel di tangan Sara menunjukkan panggilan sudah berakhir. Mungkin Mama yang menelepon.

"Mama bilang Papa bangkrut, Sa."

Aku menggaruk sudut pelipis. Nggak tahu harus berbuat apa. Cuma nanya, "Kamu mau ke sana?"

"Boleh?"

"Aku antar."

"Tapi, keluargamu?"

"Nanti aku bilang sama Abah."

Sara masih sesenggukan ketika kuraih tubuhnya dalam pelukan. Tidak ada ka

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status