Share

Aku Merindukanmu

Hujan. Deras banget di luar jendela. Aku hanya mengamati rintik yang mengenai kaca jendela di hadapan ketika berhenti mengerjakan kurva untuk tesis terkait evaluasi audit perusahaan yang menjadi bahasan utama. Keisenganku beberapa tahun terakhir menyusup dari perusahaan satu ke perusahaan lain ternyata sangat berguna dalam penyusunan argumen.

Suntuk. Ya. Setelah bertemu dengan Sara siang tadi, perjuangannya terus memanggilku bahkan menghentikan pergerakanku di depan publik sebenarnya sangat menyentuh.

Maksudku, dia enggak malu tampak menghentikanku yang bukan siapa-siapa.

Jemariku memainkan pulpen di tangan, memutar seperti batang tembakau yang belum lagi kusentuh semenjak menginap di rumah Abah. Ibu enggak bisa dekat dengan perokok.

"Aksa!" Sudah terbiasa dipanggil Kea dengan teriakan, seolah semua jarak di rumah ini terlalu jauh, padahal dia muncul di ambang pintu yang terbuka.

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status