Share

KEBETULAN LAGI?

last update Last Updated: 2023-11-28 18:36:38

KEBETULAN LAGI?

"Oh iya, Aruna! Maaf ya, aku masih ada urusan jadi kalian bermainlah! Aku tutup ya! Have fun! Bye! Bye," ujar Arumi sambil ingin mematikan telponnya.

"Arumi," panggil Aruna.

"Siapa yang menyiapkan semua ini? Jujurlah!" perintah Aruna. Arumi pun merutuki kebodohannya sendiri. Mengapa kurang koordinasi.

"Ibu ada apa?" tanya Bima heran melihat nya yang terdiam.

"Ibu merasa ada yang aneh. Tapi ya sudahlah ayo kita segera dirikan kemah saja!" jawab Aruna.

"Ayo!" sahut Bima kegirangan.

Mereka pun bermain dengan senang. Bima juga terlihat tampak riang, Aruna membiarkan dulu putranya bermain pasir pantai yang memang putih dan bersih. Aruna menghirup udara segar sebanyak- banyaknya sebelum harus menghadapi rutinitas besok.

Di sisi pantai sebelah kanan, Dion nampang berjalan bersama seseorang lelaki. Mereka nampak mengobrolkan tentang investasi sebuah beach club di sana. Dion memang ingin mencoba dan merambah bisnis segala bidang sebelum pensiun nanti.

"Pak Dion, rasanya meman
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Semalam Bersama Tuan Presdir   HARGA SEBUAH SENYUMAN BIMA

    HARGA SEBUAH SENYUMAN BIMA"Wah Pak Dion, maafa ya! Saya tidak tahu jika anak dan istri Pak Dion melakukan camping di sini. Jika saya tahu pasti akan saya upgrade fasilitannya. Bagaimana bisa membiarkan istri dan anaknya membangun tenda sendirian? Tunggu, saya akan segera memanggil orang. Kalian istirahat saja di resto," perintah Hagi panik."Pak! Tidak! Tidak," tolak Aruna."Bapak tidak perlu melakukan ini. Kami bukanlah orang yang mau semua serba tersedia. Kami bisa melakukan ini sendiri," cegah Aruna."Jadi jangan khawatirkan kami. Silahkan, kalau kalian ingin melanjutkan pembicaraan masalah pekerjaan lagi," sambung Aruna."Bima!" panggil Aruna."Ayok sini, Nak. Jangan mengganggu," perintah Aruna. Bima menggelengkan kepalanya lemah."Bima ayo sini! Jangan mengganggu," sambung Aruna."Tenanglah, Aruna. Kami sudah selesai kok bicaranya. Lagi pula aku tidak sibuk. Aku sudah menyelesaikan pembicaraanku dan Pak Hagi. Jadi kau tak perlu begitu. Bukankah pembicaraan kita sudah selesai Pak

    Last Updated : 2023-11-28
  • Semalam Bersama Tuan Presdir   AKANKAH SEMUA MASIH SAMA SAAT KAU KEMBALI KE JAKARTA, PAK DION?

    AKANKAH SEMUA MASIH SAMA SAAT KAU KEMBALI KE JAKARTA, PAK DION?"Kau tidak perlu memapahku," kata Aruna dengan posisi Dion menindihnya. Dion membiarkan Aruna berdiri sendiri, namun dia kesulitan dan tidak bisa berdiri. "Ayok! Sini!" perintah Dion mengulurkan tangannya.Akhirnya mau tak mau, Aruna pun menerima uluran tangan Dion. Setelah berdiri Aruna pun melengos dan menepis tangan Dion. Dion hanya menggelengkan kepalanya sambil tersenyum penuh arti."Ibu! Lihatlah aku!" perintah Bima sambil duduk di kursi lipat itu."Nah! Aku tidak jatuh kan? Mengapa Ibu bisa jatuh?" tanya Bima."Kenapa kau melihatku seperti itu, Pak Dion?" tanya Aruna."Tidak aku hanya merasa lucu saja. Benar kata Bima mengapa kau bisa jatuh? Lucu sekali," jawab Dion."Tidak lucu!" ucap Aruna."Lucu kok! Bukatinya kami tertawa," sahut Dion."Tidak lucu!" sanggah Aruna."Lucu, Ibu! Ibu jatuh karena terlalu berat badannya," ledek Bima."Hahahha, sudah jangan menggoda Ibumu, Bima. Lihat kalau dia marah menakutkan sep

    Last Updated : 2023-11-28
  • Semalam Bersama Tuan Presdir   PERDEBATAN JADWAL BERTEMU

    PERDEBATAN JADWAL BERTEMU"Akankah semua masih sama meskipun kau sudah kembali ke Jakarta, Pak Dion?" tanya Aruna sambil meneteskan air mata."Entahlah apa nanti takdir yang sudah di tetapkan oleh Gusti Allah. Setidaknya sewaktu kecil Bima memiliki kenang- kenangan bersama sosok yang di panggil Ayah Baik," ujar Aruna sambil memvidio nya dan memposting di status Wa nya.Setelah lelah bermain sesorean di pinggir pantai, malam harinya Bima pun tertidur di atas mtras aau kasur angin. Bima cukup lahap makan malam kali ini dengaan nasi dan ikan bakar yang di buatkan oleh Dion. Sedaangkan Aruna dan Dion menikmati sebotol soft drink coca cola di depan tenda. Aruna menatap Dion dan tersenyum."Kenapa?" tanya Dion dengan ketus padahal dalam hatinya juga senang."Terima kasih sudah memberikan kebahagiaan pada Bima hari ini. Terima kasih sudah memberikan kenang- kenangan yang mungkin tak bisa di ulang lagi. Kenangan yang terekam dalam memorinya," jelas Aruna."Hm. Sebaliknya juga aku akan menguc

    Last Updated : 2023-11-29
  • Semalam Bersama Tuan Presdir   DIKEJAR CEGIL CANTIK SECARA UGAL- UGALAN!

    DIKEJAR CEGIL CANTIK SECARA UGAL- UGALAN!Malam hari ini di rumah sakit nampak Rendi baru keluar dari ruang operasi bedah jantung. Dia membuang sarung tangan di tong sampah medis yang ada dalam ruanganannya. Rendi memijat keningnya, dia cukup lelah hari ini karena memiliki jadwal dua operasi besar dan urgent lalu di tambah operasi ganti cito sekali. Harusnya dia tak lembur harus menjadi lembur."Saat seperti ini aku merindukan Bima," batin Rendi."Dokter Rendi," panggil dokter Tio teman sejawatnya yang di bantu karena operasi cito dadakan beberapa jam tadi."Ya, Dok," sahut Rendi."Terima kasih ya, Dok. Berkat bantuan Dokter Rendi semua operasi dadakan ini bisa menjadi lancar. Entahlah kalau tidak tadi bagaimana, rumah sakit kita kekurangan dokter ahli jantung dan menjahit luka dengan halus sepertimu. Kau memang sungguh luar biasa hebat. Tak rugi rasanya aku mengidolakanmu, Dok," puji Dokter Tio."Jangan hanya berterima kasih kepadaku saja, kau juga lihat bagaimana dokter bius tadi j

    Last Updated : 2023-11-29
  • Semalam Bersama Tuan Presdir   TANTE GIRANG PUTUS CINTA

    TANTE GIRANG PUTUS CINTA"Mari kita pulang kembali ke hotel," ajak Dion melirik jam di pergelangan tangannya yang sudah menunjukkan pukul setengah sembilan malam."Apakah kita tak menginap di sini?" tanya Aruna."Jangan. Bukankah kau juga harus mengerjakan presentasi dan proposal besok. Lagi pula menginap di pantai tidaklah baik dan bukan ide bagus untuk kesehatan Bima," ucap Dion menggendong Bima.Sebagai penduduk yang tinggal di negara tropis, kita jarang sekali merasakan suhu dingin yang parah. Pakaian-pakaian tebal pun sebetulnya tidak terlalu diperlukan, kecuali saat kamu berencana untuk naik gunung. Meski begitu, sebaiknya tetap gunakan luaran seperti jaket, hoodie, parka, atau jenis lainnya saat berada di luar rumah saat malam hari. Hal ini bertujuan untuk menghindarkan dari paparan angin malam yang diduga menjadi penyebab paru-paru basah. Hal ini banyak dipercaya karena angin malam terasa lebih dingin ketimbang angin siang hari. "Aku tak mau Bima terkena sakit virus. Udara d

    Last Updated : 2023-11-29
  • Semalam Bersama Tuan Presdir   DUA WANITA MENCOBA MENGARTIKAN CINTA

    DUA WANITA MENCOBA MENGARTIKAN CINTA"Apakah dia sudah sampai?" tanya Dion."Ya, Pak Dion. Dia sudah sampai hotel tapi kelihatan suasana hatinya sedang buruk. Aku akan melihatnya sebentar tapi Bima, bagaimana ya?" gumam Aruna."Bolehkan kau bawa Bima ke kamarmu dulu saja? Nanti aku jemput dia di kamarmu," ucap Aruna. "Pergilah! Aku akan menjaga Bima, tenangkan Arumi," Dion memerintahkan Aruna pergi."Terima kasih Pak Dion," ucap Aruna sambil berbalik arah pergi."Ayo tidur, Nak! Kita akan menghabiskan waktu sebagai keluarga malam ini," bisik Dion sambil menggendong Bima menuju ke kamarnya.Aruna segera mencari Arumi. Dia langsung menuju ke bar hotel. Dia sangat yakin jika sahabatnya Arumi akan berada di sana. Wanita itu memang biasa menghabiskan waktu di Bar saat galau atau patah hati. Arumi memang ada di bar ke hotel, dia memesan wine dengan kadar alkohol cukup tinggi. Dia melihat HP yang tergeletak begitu saja di meja. Lagi, tak ada pesan m

    Last Updated : 2023-11-30
  • Semalam Bersama Tuan Presdir   MENGAPA AKU BARU MENYADARINYA?

    MENGAPA AKU BARU MENYADARINYA?Malam ini Selly sengaja mengajak Rendi untuk menonton bioskop midnight atau tengah malam dengan acara horor. Selly sengaja memilih film horor karena dia bisa berpura- pura lebih tepatnya dapat membuat dirinya sendiri sangat ketakutan dan Rendi akan perhatian bahkan memeluknya karena kasihan melihat wanita ketakutan. Itu adalah bayangan dan rencana Selly, namun impian dan kenyataan sangat berbanding terbalik.Saat Selly ketakutan di tengah film, dia reflek hendak memeluk lengan Rendi namun lelaki itu menghindarinya dengan menggeliat. Selly mendengus kesal, tapi dia mencoba bepikir positf, lalu dia berpura-pura takut lagi dan mencoba memeluk lengan Rendi kedua kalinya, sama seperti percobaan pertama, sekali lagi Rendi menghindarinya dengan membungkuk dan mengambil hp."Sialan!" umpat Selly dalam hati.Selly cemberut melihat wajah Rendi. Tapi dengan polosnya Rendi pun tak tahu apa kesalahannya saat Selly terus menatapnya. Rendi mel

    Last Updated : 2023-11-30
  • Semalam Bersama Tuan Presdir   PERTANDA MEMBUKA HATI?

    PERTANDA MEMBUKA HATI?Selly terdiam, dia memang berusaha untuk menghibur Rendi. Sekarang siapa yang tega melihat lelaki yang amat sangat di cintainya bersedih. Bukannya berterima kasih lelaki itu justru mengatainya bodoh. Padahal di sisi lain banyak lelaki yang menginginkan Selly untuk menjadi pendamping hidupnya. Selly menghela nafas panjang, mencoba untuk memaklumi semua ucapan Rendi. Mengingat Rendi tipikal lelaki susah sekali jatuh cinta. Selly mencoba menanamkan pada dirinya sendiri bahwa semua akan indah pada waktunya, ketika sosok kulkas sepuluh pintu luluh maka Selly yakin bahwa Rendi akan membalas semua cintanya. Dia akan memperlakukan Selly dengan penuh cinta."Maafkan aku Dokter Rendi," gumam Selly dengan sedih.Rendi menghentikan langkah kakinya, dia pun kemudian menoleh ke arah belakang. Dia menyadari mungkin ucapannya tadi melukai wanita itu. Selly pun sepersekian detik langsung terdiam dan langsung menatap Rendi dengan wajah cerianya. Dia ber

    Last Updated : 2023-11-30

Latest chapter

  • Semalam Bersama Tuan Presdir   KEPUTUSAN ARUNA

    KEPUTUSAN ARUNA"Ibu, ayok kita temui Eyang," pinta Bima."Ayo Aruna kita harus segera menemui Juragan Waluyo, Ayahmu. Kita harus meyakinkannya bahwa kita bisa bersama dan semua akan baik-baik saja," bujuk Dion.Aruna memandangi wajah Dion dan putranya bergantian. Dia menghela nafas panjang, kedua lelaki ini memiliki sifat yang sama ketika sudah menginginkan sesuatu maka mau tak mau harus terpenuhi saat itu juga. Namun Aruna memiliki pemikiran lain, dia harus mempertimbangkan semua baik buruknya sebelum mengambil keputusan itu."Pak Dion, maaf. Bima maafkan Ibu ya, jika keputusan Ibu kali akan mengecewakanmu. Bima, tidak semua keinginanmu harus dipenuhi kan? Ada beberapa hal yang kau tidak bisa memaksakan kehendakm karena ada kehendak lain yang Ibu inginkan," kata Aruna."Kau tak boleh egois menginginkan semuanya harus sesuai dengan maumu," sambungnya.Dion pun langsung menoleh menatap ke arah Aruna. Dia menggeleng tak percaya jika Aruna akan menolak ajakannya. Dion menatap Aruna de

  • Semalam Bersama Tuan Presdir   MEYAKINKAN ARUNA MEMBUKA LEMBARAN BARU

    MEYAKINKAN ARUNA MEMBUKA LEMBARAN BARU "Aku tak ingin kau kenapa-kenapa, kemarin badanmu sangat demam sekali," kata Dion. "Tenanglah Pak Dion, aku Lebih tahu bagaimana dengan badanku. Apalagi semenjak aku menjadi seorang ibu maka aku harus bisa menghindari semuanya serta harus mengerjakan semua hal secara sendiri dalam kondisi apapun. Hebat bukan? Dan lagi, aku tak terbiasa tidur terlalu lama," kata Elena. "Apakah yakin sudah benar-benar baik?" tanya Dion mencoba memastikan karena khawatir bibir Aruna masih sangat pucat pasi. "Tentu," sahut Aruna. "Aruna aku ingin bicara serius dengaanmu," ucap Dion lagi. "Apakah benar kau dari rumah bapakku, PakDion?" tanya Aruna. Dion pun menganggukkan kepalanya. "Ya aku dari sana," jawab Dion memangku Bima dan duduk di lantai menghadap ke arah Aruna. Aruna tersenyum kecut, dia benar-benar tak mengira jika Dion akan berbuat senekat ini. Bukan tak senang dirinya diperjuangkan hanya saja dia takut Dion menghadapi kerasnya sifar Juragan Waluyo

  • Semalam Bersama Tuan Presdir   NEGOSIASI DENGAN BIMA!

    NEGOSIASI DENGAN BIMA!Dia ingin segera memberikan kabar gembira itu pada Aruna dan tak mau menunda lagi. Takut jika kedua orang tua Aruna berubah pemikiran. Dia harus sesegera mungkin mengajak Aruna ke sana lagi.Dion pun segera melajukan mobilnya menuju ke apartemen milik Aruna. Dia segera menuju ke kamar milik Aruna yang memang sedang tertidur karena badannya belum sembuh benar. Untung saja Aruna sudah memberikan kode akses masuk ke dalam rumahnya. 'Ting' pintu pun terbuka, dia melihat sekelilingnya mencari anaknya."Bima! Bima!" teriak Dion memanggil Sang putra."Ya Ayah Baik," sahut Bima dari dalam kamarnya. Dion pun segera masuk ke dalam kamar. Da melihat putranya sedang asyik bermain Lego sendiri.Dia tak melihat Aruna di sana."Dimana ibumu, Sayang?" tanya Dion. Bima menole dan tersenyum ke arah Ayah Baiknya."Em, Ibu ya? Dia sedang tidur Ayah Baik. Katanya badannya masih tidak enak, tapi aku sudah menjaganya dengan baik. Aku sudah memastikan ibu untuk meminum obatnya sama

  • Semalam Bersama Tuan Presdir   MERESTUI DENGAN SYARAT?

    MERESTUI DENGAN SYARAT?"Semua saya lakukan demi Aruna dan demi Bima semuanya. Seperti yang Bapak tahu sendiri, sampai saat ini pun Aruna juga belum memiliki sosok lelaki lain. Apakah Bapak berpikir jika Aruna tidak lak? Tentu dengan tegas dan jawabannya bisa kita ketahui semua tidak itu alasannya. Aruna sangat cantik dengan segala potensi yang dia miliki. Bukankah masih menjadi tanda tanya mengapa dia tak pernah menikah atau menjalankan hubungan baru dengan lelaki lain kan, Pak? Mengapa Aruna melakukan ini semua dan sebagai seorang laki-laki tentu Bapak tahu apa jawabannya kan?" jelas Dion.Juragan Waluyo terdiam mendnegar semua penjelasan Dion panjang lebar itu. Pun dengan Nyi Waluyo, ya mereka semua tidak bisa memunafikkan semua yang dikatakan oleh Dion benar. Selama ini Aruna bukannya tak laku tetapi dia memang menutup diri dan dia tahu alasan anaknya itu apa, yaitu Aruna susah sekali jatuh cinta dan mungkin cintanya telah habis bersama Dion. Apalagi sekarang dia memili

  • Semalam Bersama Tuan Presdir   PERJUANGAN DION DI MULAI! PART 1

    PERJUANGAN DION DI MULAI! PART 1 "Sudahlah Pak apalagi yang mau ditutupi? Toh ini kenyataan semalam aku yakin juga Aruna juga sakit. Tapi pertanyaannya apakah ada yang merawat atau tidak. Apakah kau merawatnya, Nak?" tanya Nyi Waluyo. Dion menganggukkan kepalanya. "Ya, Bu. Saya merawatnya dengan baik dan memang benar semalam Aruna sakit. Tenang saja, saya sudah memberinya pereda panas dan membuat bubur," jelas Dion. "Syukurlah kalau kau memang memiliki sedikit perhatian kepada Aruna. Sebenarnya bapaknya dari semalam juga sangat khawatir padanya, namun kau paham kan kadang seorang lelaki tidak bisa mengungkapkan rasa sayangnya. Tapi dia tak mau menunjukkan kekhawatirannya itu pada Aruna," ucap Nyi Waluyo. "Kau tahu sendirilah kadang lelaki itu memang memiliki titik egois dan rasa cemburu kepada anak perempuannya yang sedikit berlebihan" ujarnya. Baru setelah mendengar pernyataan dari Nyi Waluyo itu sekarang dia mengerti ke mana arah

  • Semalam Bersama Tuan Presdir   MEMBUKA TABIR MASA LALU DI HADAPAN ORANG TUA ARUNA

    MEMBUKA TABIR MASA LALU DI HADAPAN ORANG TUA ARUNA"Berani juga kau ke sini!" kata juragan Waluyo dari arah samping. Dion pun menoleh, dia melihat juragan Waluyo datang dengan menggunakan tongkatnya dan memakai pakaian hitam-hitam nampak sangat elegan dan wibawanya sangat keluar. Beda dengan tadi malam yang mungkin karena diliputi amarah yang besar sehingga tak menampakkan wibawa juragan Waluyo. Seketika jantung Dion berdetak kers, dia segera menyalami Juragan Waluyo meskipun merasa sedikit ngeri juga dengan penampilan juragan Waluya yang terkesan seperti dukun bagi Dion. Juragan Waluyo hanya menanggapi sekilas lalu duduk."Duduklah!" perintah juragan Waluyo. Dion pun duduk di berhadapan dengan juragan Waluyo."Ti! Narti! Buatkan minuman untuk tamu, Ti!" perintah Juragan Waluyo lagi."Nggeh Juragan!" sahut suara seorang wanita dari belakang."Sialan sepertinya memang Aruna bukan berasal dari keluarga sembarangan. Ini mungkin yang disebut dengan orang kaya tetapi hidup di desa, sungg

  • Semalam Bersama Tuan Presdir   MENDATANGI JURAGAN WALUYO!

    MENDATANGI JURAGAN WALUYO!Pagi harinya Aruna terbangun saat sinar matahari datang, masuk ke kamarnya melalui kelambu. Aruna langsung mengerjapkan matanya. Dia melihat ke arah bawah, ternyata Dion sedang memegangi tangannya tidur di kursi sofa yang di dekatkan pada tubuhnya. Sedangkan Bima berada di pelukannya. Aruna pun mulai beranjak untuk membuat sarapan untuk mereka, untung saja semalam Dion dengan gesit merawatnya. Kepalanya sudah tak pusing lagi."Aruna kau sudah bangun? Masih pusing? Bagaimana keadaanmu?" tanya Aruna."Aku sudah lumayan Baik, Pak Dion. Kau tak papa tidur dibawah begitu? Apa kau tak masuk angin nanti? Kau tidur di ruangan AC tanpa selimut. Kau baik-baik saja? Aku buatkan susu jahe ya," kata Aruna mulai khawatir. "Tenanglah, Aruna. Ini semua tidak sebanding dengan apa yang kau dan Bima sudah rasakan dulu. Aku tak masalah, jadi kau jangan khawatir," jawab Dion."Terima kasih ya, Pak Dion. Terima kasih kau sudah merawatku, berkat dirimu aku merasa jauh lebih ba

  • Semalam Bersama Tuan Presdir   ARUNA SAKIT!

    Aruna Sakit!"Ibu, Ibu dan Ayah baik tak apa-apa kan? Kalian akan bersama kan?" tanya Bima."Tidur yuk!" ajak Aruna pada Bima.Dion menoleh, dia melihat Aruna memperjuangkannya seperti ini, tiba-tiba perasaan bersalah dan menyesal bergelanyut di benaknya. Dulu dia meninggalkan Aruna dan salah paham kepadanya sampai bertahun-tahun akhirnya Aruna harus menyimpan semua kesakitan ini sendiri. Kerasnya hidup mengasuh Bima, hambatan yang dilakukan dan dirasakan hanya bisa dirasakan dengan juragan Waluyo. Orang yang seharusnya tak ikut bertanggung jawab dalam masalah ini. Itulah yang membuat dia menutupi kebodohannya sendiri yang sangat egois. "Apakah Eyang tak suka dengan Ayah Baik? Apakah Eyang akan melarang Ayah Baik ke sini?" tanya Bima."Tidak kok. Eyang tak marah," kata Aruna."Lalu kenapa tadi Eyang langsung pulang dan marah?" tanya Bima."Mungkin Eyang lelah. Maaf ya jika kau harus terbangun. Sekarang tidur ya, Nak," perintah Aruna sambil menggendongnya."Ayah Baik, ayok! Temani Bi

  • Semalam Bersama Tuan Presdir   NYI WALUYO TURUN TANGAN!

    NYI WALUYO TURUN TANGAN!"Eyang, Apakah Eyang Kakung tahu jika Bima dan Ayah baik memiliki persamaan? Kami memiliki penyakit yang istimewa dan hanya diderita oleh orang-orang tertentu saja. Bukankah selama ini Eyang dan Ibu selalu panik pada perasaan yang dirasakan Bima dan kesakitan ini? Tetapi sekarang rasanya Ibu dan Eyang tidak perlu khawatir lagi, karena ada Ayah Baik yang akan menemani Bima. Kami seringkali meminum obat bersama, karena memang kami harus minum vitamin untuk menjaga dunia. Benar kan Ayah Baik?" tanya Bima sambil mengusap air mata Dion yang juga turut jatuh.Juragan Waluyo langsung terdiam mendengar pernyataan cucunya itu. Ya dia tidak bisa berbuat apa-apa lagi jika yang mengatakan hal seperti itu adalah Bima. Karena memang selama ini dia sangat mencintai Bima dan tidak ingin terjadi hal-hal mengerikan pada Bima."Eyang, kenapa Eyang harus marah-marah kepada Ayah Baik? Percayalah sungguh Ayah Baik ini adalah orang yang sangat baik sekali kepada Bima, juga pada Ibu

DMCA.com Protection Status