Share

AKANKAH SEMUA MASIH SAMA SAAT KAU KEMBALI KE JAKARTA, PAK DION?

AKANKAH SEMUA MASIH SAMA SAAT KAU KEMBALI KE JAKARTA, PAK DION?

"Kau tidak perlu memapahku," kata Aruna dengan posisi Dion menindihnya. Dion membiarkan Aruna berdiri sendiri, namun dia kesulitan dan tidak bisa berdiri.

"Ayok! Sini!" perintah Dion mengulurkan tangannya.

Akhirnya mau tak mau, Aruna pun menerima uluran tangan Dion. Setelah berdiri Aruna pun melengos dan menepis tangan Dion. Dion hanya menggelengkan kepalanya sambil tersenyum penuh arti.

"Ibu! Lihatlah aku!" perintah Bima sambil duduk di kursi lipat itu.

"Nah! Aku tidak jatuh kan? Mengapa Ibu bisa jatuh?" tanya Bima.

"Kenapa kau melihatku seperti itu, Pak Dion?" tanya Aruna.

"Tidak aku hanya merasa lucu saja. Benar kata Bima mengapa kau bisa jatuh? Lucu sekali," jawab Dion.

"Tidak lucu!" ucap Aruna.

"Lucu kok! Bukatinya kami tertawa," sahut Dion.

"Tidak lucu!" sanggah Aruna.

"Lucu, Ibu! Ibu jatuh karena terlalu berat badannya," ledek Bima.

"Hahahha, sudah jangan menggoda Ibumu, Bima. Lihat kalau dia marah menakutkan sep
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status