Share

69. TAKTIK #2

Kabar baiknya: kami tidak diserang musuh, berhasil menemukan sumber air jernih, dan tanda-tanda kehidupan telah kembali: pepohonan lebat. Kabar buruknya: langit sudah gelap, jadi kami perlu beristirahat setelah berjam-jam berjalan.

Aku baru mau mencari tempat mendirikan tenda saat Lavi berkata, “Aku janji mengizinkanmu makan banyak, tapi bisakah kau membuat cekungan tanah? Cekungan yang muat untuk tempat istirahat?”

“Tidak pakai tenda?”

“Aku punya ide. Bisa, tidak?”

Aku berpikir sejenak, melihat struktur tanah. Tampaknya sulit, bahkan bisa berpengaruh ke pohon sekitar. Namun, agaknya ada yang aneh. Aliran air turun di sekitar kami, mengalir cukup deras. Suaranya teredam, tetapi aku bisa mendengar sedikit. Jadi, aku pergi menyusuri semak, dan Lavi mengomel. “Jangan keluyuran.”

Dugaanku benar. “Aku bisa buat gua,” kataku.

“Oh, wow,” kata Lavi, melihat apa yang kulihat. “Boleh. Lakukan.”

Jadi, aku melakukannya. Di dekat aliran air

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status