Share

77. VILA MONSTER #4

Napasku habis. Rasanya melelahkan.

Kami akhirnya berhenti setelah bertemu pintu besi baru. Sepertinya hampir sejauh lima ratus meter dari pintu besi pertama. Dindingnya hampir sama. Bedanya, tidak perlu kartu lagi. Menurut Jesse, hanya tinggal memencet tombol di sisi pintu. Lambang di tombol itu terlihat tidak asing, seperti radioaktif.

Sepanjang lorong dilapisi besi campuran. Lantai, dinding, langit-langit—di sekeliling ini—semua besi campuran. Hawanya dingin, tetapi seluruh tubuh kami terbakar adrenalin. Keringat terus bercucuran.

Aku ingat bagaimana misi selalu membuat dewan resah. Tiba-tiba aku rindu Layla, bagaimana dia memperingatiku untuk kembali di setiap misi. Aku tak pernah memikirkannya sehebat ini—tentang misi. Keseharian di Padang Anushka terkesan masuk akal. Itu merindukan. Setelah dua kali melewati perjalanan hidup dan mati, aku benar-benar tahu bahwa misi, pada dasarnya, memang pertaruhan nyawa.

“Aku tidak kuat lagi

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status