Share

84. MISI RAHASIA #2

Mimpi tidak menunggu waktu untuk menghantuiku.

Aku kembali ke ruang bawah tanah peneliti sinting. Bedanya, peneliti itu sungguhan di depanku. Hanya saja, sudut pandang ini seperti sedang berbaring, dan pria itu memunggungiku dengan jas lab. Gerakannya seperti sedang menulis. Papan yang sebelumnya berisi begitu banyak kertas kini masih sedikit yang menempel.

Kemudian pria sinting itu berbalik.

Wajahnya terlihat jelas. Berjanggut lumayan tebal, kacamata membuat bola matanya terkesan cerah dan lebar—berbeda dengan para peneliti yang kutahu. Dia seperti punya aura tenang, cerdas, dan hebat dalam satu waktu.

“Sudah bangun, Nak?” tanyanya, lembut, menatapku seperti kebaikan.

Sudut pandangku seperti mengangguk. Kemudian terdengar suara bergema di kepalaku. “Tidak bisa tidur.”

Suara yang kecil, pelan, seperti penuh lelah.

Pria itu tersenyum, mengusap kepalanya. “Ayah di sini.”

Dan suara gadis k

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status