Share

549. TAMENG DARAH #9

Satu-satunya petunjuk waktu di ruang bedah hanya jam dinding. Di dalam sini tidak terdengar suara hujan, suara manusia dari luar, atau suara ribut apa pun. Begitu sunyi, tenang, dan bisa menghanyutkan—sekaligus memusatkan pikiran.

Blasteran itu laki-laki—kusadari aku jarang melihat blasteran perempuan. Kuharap ini sungguhan—mungkin kurang ajar berharap hal seperti ini, tetapi aku ingin percaya kalau ada kualifikasi khusus yang harus dipilih untuk menjadi inang sel monster. Kuharap inang yang berjenis kelamin perempuan akan sulit menjadi inang blasteran. Ini bukan hanya karena aku memikirkan Lavi, Reila atau yang lain, tetapi karena aku juga memikirkan Ibu. Kuharap itu tak terjadi. Sejauh ini blasteran yang kutemukan selalu laki-laki. Kuharap itu memang ada hubungannya.

Aku mungkin tidak terlibat langsung di penelitian ini, tetapi sejujurnya aku selalu menunggu kabar baik. Kuharap tim ini menemukan cara untuk mengeluarkan sel monster dari raga manusia.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status