Share

441. AIR MATA #6

“Perlu kuakui sudah lama kalian tidak bertengkar di dekat klinik,” sambut Isha, saat kami memasuki klinik. Tara dan Moli tertawa kecil di belakang.

“Memangnya terdengar, ya?” tanya Lavi, agak merona.

“Tidak terlalu. Tapi cukup ribut.”

“Mana anggota barumu?” tanyaku.

“Di dalam. Dengan Dokter Gelda. Niko bangun beberapa jam yang lalu, jadi mereka memeriksa situasinya. Hanna berpengalaman dengan trauma. Sebenarnya dia tidak terlalu suka menangani orang dengan trauma, tapi dia tidak menyangkal kalau punya cara membantunya. Sungguh, kedatangan Hanna sangat membantu tim medis. Aku yakin belum pernah bertemu orang bertalenta super yang menyadari talentanya sendiri daripada orang lain.”

Aku bisa bayangkan itu pada Hanna. Terlepas dari yang terjadi pada masa lalunya yang dipenuhi perundung, dia memang bertalenta.

“Irene ingin bertemu denganmu,” kata Tara, padaku. “Kamarnya

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status