Share

340. PUTRI TIDUR #5

Profesor Merla memintaku mengajak Reila.

Di gerhaku, mereka bertiga ternyata masih terjaga meskipun malam cukup larut. Jarang melihat Reila mengobrol dengan Moli, tetapi ternyata mereka lumayan akrab. Reila juga sudah seribu kali lebih segar dari sebelumnya. Dia mendapatiku membuka kulkas, bertanya, “Kenapa tidak membangunkanku?”

“Tanya ke Moli,” kataku, mengambil sisa jus.

“Bagaimana Rapat Dewan?”

“Ikut sekarang. Disuruh Bibi Merla.”

“Bibi? Ke mana? Rapat Dewan?”

“Layla.”

Hanya sekejap, tetapi aku merasa ekspresi Moli sedikit berubah. Dia cepat menutupi perubahan ekspresi itu, sehingga aku tidak sempat mengungkit.

“Fal mau ikut,” kata Fal.

“Tidur,” kataku.

“Tidak mau,” balasnya, langsung.

“Fal belum ketemu Layla?” tanya Reila.

“Kemarin ketemu.”

“Sekarang ma

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status