Share

291. BILAH TEMURUN #4

Sebelum menemani latihan darah campuran, kami sungguhan ke Telaga.

Rasanya kelewat aneh karena satu-satunya cara sampai di pemakaman cuma dengan menyeberangi Telaga pakai kano. Kebanyakan dari momen berdua kami di kano selalu berakhir romantis, jadi ketika kami di tempat para pejuang berakhir dan lutut kami saling bertemu, kami menatap satu sama lain.

“Kita sudah lama tidak berduaan di kano, ya,” katanya.

“Aku tidak berharap momen di kano harus disebut saat seperti ini,” jelasku, semakin cepat mendayung. “Sebenarnya aku mau mengajakmu ke danau kano.”

“Kita benar-benar lengket dari kemarin, tapi aku mau.”

“Semestinya bukan kau yang mengatakan itu.”

Sebenarnya Dalton pernah bertanya ketika aku terlihat selalu bersama Lavi sejak misi penyelidikan. “Kau tidak bosan setiap hari dari pagi sampai malam selalu dengannya?”

Aku agak ragu, “Rasanya mustahil aku bosan.&

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status