Share

261. TETESAN AIR #2

Di perjalanan kembali, sebelum pagi benar-benar datang, aku tahu urusanku bakal lebih panjang dari semestinya.

“Forlan mau ke mana?” tanya Fal.

“Urusan bisnis,” jawabku, memberi Reila isyarat agar membawa Fal pergi.

Ketika aku memasuki Joglo, aku bisa memastikan semua orang tidak sadar, dan tampaknya itu juga dia mengerti. Jadi, ketika aku duduk di lingkaran perapian yang dikelilingi kursi, Bibi Nadya mulai mewujud.

“Tempat ini benar-benar menjadi wilayahmu,” sapa Bibi.

“Aku benar-benar bertemu dengannya,” kataku, tanpa basa-basi. “Maaf aku tidak sadar sewaktu punya kesempatan. Semestinya aku menariknya kemari, bukan memberinya panah. Aku janji bakal mencarinya lagi. Maafkan aku.”

Bibi langsung terdiam. Pendar kabur Bibi sempat kacau.

“Harusnya aku tidak punya muka lagi bertemu Bibi. Aku—”

“Kau terlalu memikirkan perasaan orang, Forlan,” p

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status