Share

269. BENDERA MERAH #5

Pertempuran masih berlangsung sangat lama, tetapi setidaknya, Reila sudah tidak ada lagi di arena permainan.

Aku meledakkan angin ribut yang melempar mereka.

Reila terlempar ke udara, meski berhasil menghentikan diri di udara.

Hanya saja, aku juga sudah melompat, menapak berulang kali dengan angin hingga di ketinggian yang sama sepertinya—Reila tidak sempat bereaksi, jadi aku menangkap tubuhnya, langsung meluncur ke luar hutan. Kurang lebih, aku berhasil membawanya sampai gerha meski kemelut terjadi di udara. Kami terguling berkali-kali ketika akhirnya mendarat di permukaan tanah.

Reila masih mengedarkan pandangan, berusaha mengerti di mana dia, tetapi aku sudah menyerangnya lagi dengan sulur. Reila menghindar, terus mundur, tiba-tiba tidak sadar dirinya tersandung sesuatu: tangga Joglo.

“Jangan-jangan—”

Sekali lagi aku menghempaskan angin ribut. Reila berhasil tetap di tempat.

Namun, ketika dia mengerjapkan ma

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status