Share

266. BENDERA MERAH #2

Kara memberi kami waktu selama dua puluh menit untuk berdiskusi terkait taktik dan persenjataan. Kami sepakat berunding di dekat teritorial, jadi ketika kami akan pergi dari padang rumput, aku melihat Fal digendong Haswin di pundak, lalu berteriak, “FORLAN! SEMANGAT!”

Aku mengacungkan jempol.

Kami bergegas ke area teritorial, bertemu Jenderal yang menyambut dengan dengusan. “Kalian tim hutan? Semoga beruntung.”

Penuh hinaan.

Lokasinya lebih masuk dari markas lama. Setidaknya, itu yang kurasakan. Jadi, kami benar-benar di pedalaman hutan. Dan Jenderal berjaga sangat dekat dari teritorial. Dia duduk di sana, membaca buku, ada secangkir kopi hangat. Sepertinya sudah dipersiapkan sangat baik agar Jenderal bisa berlama-lama di sini.

“Jenderal sendirian?” tanyaku.

“Lihat saja sendiri,” jawabnya.

Kuputuskan tidak menghiraukannya, mulai menyusun strategi.

Nuel bilang, “Aku yakin di

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status